Dalam sebuah kesempatan event, snack box yang disediakan ternyata dibeli/berasal dari Soes Merdeka nih. Cukup jarang bahkan mungkin baru pertama kali saya mendapat snack box dari brand tersebut. Sayangnya isinya tidak ada menu signature mereka yaitu kue soes rum nya. Hanya ada lontong ayam, gehu, roti, dan satu buah teh kotak. Rasa kue/snacknya sih B aja. Mungkin mereka juga ambil dari supplier kali ya ga buat sendiri.
Menu yang dipesan: Roti Kacang Hijau, lontong ayam, gehu
Sebagai warga Bandung, jujurnya saya belum pernah menginjakkan kaki ke salah satu hotel legendaris Bandung ini loh, Savoy Homann. Sehingga saya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk masuk dan mencoba program buffet terbaru mereka yaitu BBQ fusion ala western dan chinese/asian. Menu yang disajikan beragam mulai dari aneka daging segar siap bakar, bebek peking dan ayam bakar, sampai makanan pelengkap seperti soup, carbo, dan sayuran. Untuk ukuran hotel, terlebih hotel historis, dan dengan harga 138 ribu nett, WAJIB lah coba makan disini!
Sudah cukup sering ngopi mari kita nyusu aja, tapi teteup yang dipesan susu kopi, nah loh. Untuk tempat nyumur, favorit aku disini sih di Silih Wangi karena akses parkir lumayan tersedia, terus buka sampai larut malam, dan pilihan rasa/menunya banyak. Biasa saya order susu madu atau susu jahe, tapi kali ini susu kopi. Rasanya cukup enak dan terjangkau pula.
Ketika kondisi badan sedang agak drop, rasanya enak gitu ya kalau makan yang anget-anget berkuah gitu, jadi akhirnya melipirlah ke RaaCha suki & bbq ini. Untuk kuahnya biasanya pesan yang tomyum, tapi sejak ada kuah spicy saya beralih ke kuah spicy. Kuahnya enak, gurih pedas dengan sedikit sensasi mala. Isiannya kan pilih sendiri nih, jadinya saya ambil mie untuk basic carbonya, ditambah mix veggie C, dan beberapa baso/tahu yang tersedia. Cukup kenyang dan bergizi pastinya.
Dulu orangtua saya cukup sering membawakan aneka roti dan kue dari tempat ini, tapi itu sudah beberapa tahun yang lalu. Lama tidak mencoba, akhirnya kemarin ini berkesempatan untuk kembali icip-icip. Menunya tidak banyak berubah, saya masih hafal betul dengan bentuk dan rasa roti dan kue kesukaan saya. Untuk birthday tart juga, walaupun sedikit terlihat kuno, tapi murah dan enak. Favorit saya jelas: pisang molen keju dan cheeseroll.
Pertama kali coba makan disini nih berdasarkan rekomendasi dari teman2 foodblogger lainnya, ternyata cukup enak sih, walaupun sambalnya pedas tapi dia pedas nikmat bukan pedas nyiksa. Sambal matahnya juga enak dan menyegarkan. Kalau untuk bumbu rendangnya, saya juga suka karena unik aja gitu geprek tapi pakai bumbu rendang. Cukup disayangkan tempatnya kurang nyaman aja sih. Oh iya, poin plusnya lagi disini bisa tambah nasi, teh tawar, dan lalaban sepuasnya!
Menu yang dipesan: Ayam Geprek Original, Geprek sambal matah, geprek bumbu rendang
Bicara mengenai salah satu tempat makan tertua di Bandung, Sumber Hidangan pasti termasuk di dalamnya. Bahkan interior dan setiap sudutnya masih dipertahakan seperti pada zaman kolonial dulu, literally benar-benar dipertahankan tanpa adanya renovasi atau dipercantik sama sekali sehingga sedikit terkesan kotor dan kuno. Untuk makanannya, menu makanan berat sudah tidak tersedia lagi, hanya ada es krim, camilan, dan minuman. Es kopi susunya sangat underperformed, hambar dan tidak berasa kopi dan susunya. Jadi berpikir 10x untuk kesini lagi.
Selain menjual aneka chocolate pearl, ternyata D'Lanier juga menjual beberapa jenis makanan sehat seperti granola, buah kering, dan kacang2an. Harga yang dibanderol mulai dari 15 ribuan sampai 55 ribu untuk satu kemasan. Saya kemarin coba aneka buah keringnya, dan yang jadi favorit saya sih mango. Terus sempat juga beli Fruits, Nuts, and Seeds gitu jadi dalam satu pak campur aneka buah kacang dan biji2an kering, cukup enak buat dimakan dengan susu atau yogurt.
Sudah mulai jarang nih resto dengan konsep makanan rumahan seperti yang saya temui di Masaru ini. Makanan di sini kebanyakannya khas Tasik, dan salah satu favorit saya sih mie tasiknya. Saya pilih yang rica, tapi ga begitu pedas sih di lidah saya. Porsinya pas juga buat saya. Jus kedondongnya juara sih apalagi dengan taburan bubuk misterius yang entah apalah itu membuat rasanya jadi unik. Huaa...
Pertama dibawa kesini sama salah seorang rekan blogger sih dan akhirnya jadi cukup ketagihan kesini. Salahnya saya datang di waktu dia cukup ramai sehingga harus menunggu hampir 1 jam untuk pesanan saya. Tempatnya agak gelap, kotor, dan bau asap; tapi soal citarasa satenya tidak usah diragukan. Jangan lupa minta kuah gulainya ya karena gratis! Seporsi satay dihargai 15 ribu, tambah nasi atau lontong 3 ribu saja.
