Foto Profil Imanuel Arnold @imanuelarnold

Imanuel Arnold @imanuelarnold

97 Review | 74 Makasih
Level 9
Kopi
Filter Catatan
Urutkan berdasarkan: Tanggal
  • 3.4  
    Nasi Goreng Pandu Cek Acong B2 [ Pajajaran, Indonesia ]

    Oldskool dan bikin kangen

    Nasi goreng pandu atau biasa disebut Nasi Goreng ala Cek Acong adalah salah satu nasi goreng non halal yang bisa dibilang legend di kota Bandung. Lokasinya di Jalan Pandu, pas di awal jalan kalao belok dari jalan raya pajajaran. Pilihan nasi gorengnyq juga banyak, mulai dari original dengan otak-otak dan daging sampai ada samcan atau jerian lainnya. Dan disini tidak cuma menawarkan menu nasi aja, tapi ada kwetiau atau bihun juga yang malah bisa dikombinasikan sama nasi. Seinget saya tuh tempat ini tutup tiap Selasa malam, jadi keep in mind kalau mau mampir kesini pas selasa (karena gue pernah langsung datang, eh ternyata tutup).
    Buat rasa, sebenernya bukan rasa yang gurih nan sedap yang teramat istimewa buat gue, tapi ada hal yang khas dari sajian disini yang bikin kangen. Mulai dari masaknya yang pakai tungku bara, pilihan toppingnya, aroma masakan apalagi pakai alas daun bikin overall pengalaman makan disini jadi cukup unik walaupun masih ada beberapa penjual nasi goreng non halal tendaan yang juga cukup terkenal di kota Bandung ini. Untuk harga di kisaran 30ribuan, masih masuk akal kok buat seporsi nasi goreng pakai telor dadar. Oiya disini juga ada penjual es jeruk yang jualan es campur/es teler gitu macam es sinar garut, dan kalau makan disini, dessertnya jangan sampai terlewatkan. Nasi goreng pake es jeruk / es campur bikin pengalaman makan nasgor pandu jadi makin lengkap

    Menu yang dipesan: nasi goreng original

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!




  • 4.8  
    Kari Kare [ Sukajadi, Jepang ]

    Tersembunyi bukan berarti tak layak disambangi

    Akhirnya mencoba Kari Kare ini setelah pewat outletnya di PVJ namun tertunda karena pandemi. Tempatnya gak terlalu besar untuk makan ditempat, cuma ada sekitar 6 atau 7 meja untuk dine in, dan saat gue makan disini rasanya mereka gak ada ac, atau memang lagi panas aja mungkin. Gue pesan Original Curry dengan pilihan fish katsu, jadi ternyata untu karinya mereka punya 3 pilihan rasa, ada yang original, hawaiian, dan ada juga cheese curry. Lalu buat katsunya kita bisa pilih chicken atau fish. Untuk karakter karinya disini lebih cair dengan warna condong ke kuning, rasanya sendiri lebih light dan creamy. Jadi bisa dibilang bukan kari dengan kuah coklat yang kental seperti di japanese resto. Kalau bisa digambarkan, karakter rasanya punya kemiripan dengan kuah lodeh atau lontong sayur. Porsinya juga full sepiring, untuk gue yang laper saat makan siang kala itu, seporsinya udah bisa bikin gue kenyang. Ada juga tornado curry dengan tambahan omelet diatas nasinya yang akan gue coba saat mampir kesini lagi.

    I usually give you an update (or two, or more) on where I'm dining at, so feel free to follow me on Instagram: @imanuelarnold and hit me up if you got queries regarding one of the places I've had visited.

    Menu yang dipesan: Original Curry

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.0  
    Selaras [ Cilaki, Kafe ]

    Nice, but lackluster

    Restaurant review:

    Mampir kemari karena ada teman yang sedang beli tanaman hias, sehingga gue cari tempat nongkrong yang sepi dan menyenangkan buat duduk-duduk nunggu, dan gue merasa selaras inilah tempat yang pas buat ngeteh sore dan menikmati kudapan sore karena di deretan cibeunying ini mostly tempatnya antara sudah familiar atau memang tempat makan berat; dan tempat ini yang belum gue coba. Secara tempat dan tampilan, it's exquisite enough to dine with some friends. Bagian depannya terbuka dengan konsep semi outdoor, sedangkan di bagian belakang seating areanya terasa seperti serambi belakang rumah lama yang menghadap taman yang cukup luas, apalagi karena bangunan hotelnya juga menghadap ke taman yang sama. Ada bunyi gemericik air yang datang dari kolam ikannya. So far suasana disini tenang, baik di area depan ataupun belakang. Overall menurut gue gayanya mengusung konsep kolonial yang memang sudah bawaan dari bangunan utama, tapi mereka cukup cerdas dalam memolesnya dengan sentuhan yang lebih classy. Satu yang berkesan buat gue adalah restroomnya yang rapi dan elegan. Pas liat menu makanan dan minumannya juga terjangkau. Gue cuma pesan Guava Juice, Earl Grey Tea, dan Bruschetta. Bruschetta hadir dalam bentuk empat irisan roti baguette yang diatasnya ada tomat, irisan smoked beef, dan melted mozzarella dengan taburan parsley sepertinya. Rasa bruschettanya klasik, nothing really special, yet nothing wrong, just basic. Service disini juga cukup menyenangkan dengan staff yang responsif dan gue suka dengan bagaimana mereka handle order gue. Contoh: jus jambu tanpa gula dan sedikit es, it came just as I wanted, bahkan mereka inisiatif kasih gula cair terpisah. Namun sedikit hal yang janggal buat gue adalah saat mau minta refill air panas buat teapot yang menurut penjelasan staffnya, isi teapot itulah yang sudah menjadi refillnya, memang sih cangkir gue datang dengan keadaan terisi teh. Singkat cerita teapotnya gak bisa direfill, which was no big deal. Beda tempat, beda peraturan juga mungkin ya, apalagi kebijakan kayak gini juga diterapkan di satu atau dua tempat yg pernah gue sambangi di jakarta. Overall tempatnya nice, apalagi buat kalian yang cari suasana tenang. Tapi dari segi tempat, there's not enough excitement for me to come visit this place twice.

    I usually give you an update (or two, or more) on where I'm dining at, so feel free to follow me on Instagram: @imanuelarnold and hit me up if you got queries regarding one of the places I've had visited.

    Menu yang dipesan: guava juice, Earl Grey Tea, Bruschetta

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 3.8  
    Kue Westhoff [ Sarijadi, Toko Roti dan Kue,Kafe ]

    Bakery turns into coffeeshop?

    Gue sering lewat toko kue westhoff setrasari ini sudah cukup lama, tapi memang agak bingung ini sebenernya toko kue apa coffeeshop. Alhasil setelah hampir 3 tahun hanya melewati saja, gue mampirlah kemari. Tempatnya strategis buat area setrasari, pinggir jalan banget dan mudah ditemukan. Interiornya menurut gue agak rustic barn dan industrial, jadi akan banyak bata merah, lighting berbahan dasar logam yang disepuh hitam, dan juga lighting yang warm. Ternyata toko ini memang mostly jualan kue, baik basah maupun kering yang memang sudah terkenal di jalan Westhoff sendiri di kota Bandung. Tapi gak hanya itu, mereka jualan kopi juga, bedanya ada semacam corner tersendiri dimana kita bisa pesan lewat baristanya, bisa dibilang cukup niat sampai ada espresso machinenya segala. Satu hal yang perlu diketahui adalah tempat ini gak ada ACnya, jadi semua mengandalkan kipas angin dan cuaca hari itu. Tapi gue sendiri cukup nyaman berada disini, apalagi dengan jendelanya yang luas dan ada gordennya juga. Hari itu gue cuma pesan Americano, dan layaknya kopi hitam berbasis espresso lainnya, karakternya ya masih mirip-mirip lah ya. Karakter yang mana emang gue suka, bold, full body, dan condong ke earthy.

    Overall gue cukup puas dengan kunjungan hari itu. Apalagi tempat ini menawarkan pengalaman ngopi pada level yang berbeda dengan kafe kebanyakan: esensial dan gak terlalu banyak gimmick.

    Menu yang dipesan: Americano

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!




  • 4.0  
    Cha Ra Da Korean BBQ [ Cicendo, Korea ]

    Great Budget-friendly Korean BBQ (There's Pork)

    Seru nih korean bbq sama kawan-kawan. Disini harganya dibilang murah banget juga engga sih, tapi reasonable dan cukup terjangkau. Makan berempat sampe begah gak pakai nasi aja seorang cuma 110 ribu rupiah lah kira-kira. Pilihan dagingnya juga cukup banyak, ada pork, beef, sama ayam. Terus disini juga ambil daun selada bisa ambil sendiri sesuai selera. Kali ini gue belajar makan korbeq ala series korea dari temen gue, yang seladanya ditempel dulu ke mulut, terus didorong masuk sama dagingnya pakai sumpit. Oiya service disini juga bagus untuk seukuran tempat yang budget friendly, waktu itu udah mau last order karena setengah jam menjelang tutup. Tapi saat seladanya habis, temen gue minta ke staffnya, dan gak lama kemudian diisi ulanglah si dau seladanya. Gue sangat appreciate sama effort masnya.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 3.6  
    Ngopi Doeloe [ Setiabudhi, Kafe ]

    Pilihan aman (dan adem)

    .Gue seneng sama Ngopi Doeloe alias Ngopdul Setiabudhi karena areanya yang cenderung lebih adem dan di dataran tinggi, Bandung banget lah vibenya. Terus untuk seukuran kafe di samoing jalan besar yang biasanya susah parkirnya, kafe ini menyediakan lahan parkir walau tidak terlalu besar. Harga makanan disini bisa dibilanv terjangkau, misal french fries pake sosis 29ribu lah kira-kira. Sore ini gue nyemil kentang goreng, buat sharing sambil ngopi seru deh apalagi ada sedikit rasa bumbu di kentangnya walau tidak terlalu menonjol. Kopi hitam (americano ya) disini juga gue suka, mantap dan bisa dibilang full bodied. Selain itu gue coba pisang goreng yang ditabur susu kental manis plus parutan keju. Pisangnya oke, stylenya yang masih agak basah ya, bukan yang kulit crispy seperti nugget, lebih ke arah tradisionil lah. So far pilihan makan di tempat ini oke, walau gak ada yang bombastis dari sisi menu dan rasa, all good, apalagi harganya juga terbilang terjangkau.

    Menu yang dipesan: Pisang Goreng Keju, french fries, Americano, Magic Cappuccino

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 3.4  
    Soto Bandung Pak Simon [ Cibadak, Indonesia ]

    Bikin kangen

    Inilah salah satu makanan yang terkenal di kota Bandung, kalo ke bandung, apalagi lewat Cibadak pasti jadi semacam makanan yang perlu dicoba buat wisatawan. Jangankan wisatawan, orang Bandung aja suka kangen makan soto ini. Dagingnya nih si soto simon emg lumayan banyak potongannya, gue sukanya karena kuahnya bening dan ada rasa lada yang gak kuat tapi bisa dirasakan kehadirannya. Plus penggunaan lobak juga unik buat soto bandung, karena umumnya lobak tuh familiar dengan resep makanan dengan influence chinese food. Tekstur lobaknya yang lembut dan clean juga bikin makan si soto daging ini smooth dan guilt-free. Apalagi makan soto hangan di jalan Cibadak yang baru buka di malam hari. Semuanya bikin perpaduan yang pas dan bikin kangen

    Menu yang dipesan: Nasi + Soto Daging

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!




  • 4.0  
    Mujigae [ Cihampelas, Korea ]

    Your safe bet for korean dishes

    Makan malam di hari minggu nan santai gue cobain makan di Mujigae Ciwalk. Mujigae ini lokasinya luas dan didukung dengan konsep Ciwalk yang menempatkan tenantnya di lokasi yang semi outdoor, jadi menghadirkan pengalaman yang meriah dan menyenangkan buat menyusuri mujigae ini. Tempatnya sendiri dua tingkat, tingkat pertama gak terlalu luas, tapi tetap cozy, sedangkan tingkat kedua luas dan mejanya juga banyak, pas nih buat makan group sambil main board games dan sebagainya. Malam itu pilihan makanan jatuh pada Kimchi Cheese Bokumbap aka nasi goreng kimchi dengan melted cheese, selain itu gue juga coba menu baru yaitu Rose Creamy Pasta yang pada dasarnya adalah pasta dengan saus creamy seperti carbonara dengan warna merah jambu dan tambahan topokki. Bokumbapnya bikin gue teringat akan pertama kali nyobain nasi goreng korea sejenis ini, awalnya berasa aneh ketemu nasi goreng dengan tekstur yang agak lembek. Penyajian Bokumbap ini menggunakan semacam panci kecil yang dibawahnya menyala api kecil, cukup untuk menghantarkan panas dan melelehkan kejunya. Cara makannya pun seru, jadi kita ratakan nasi goreng kimchinya, tunggu panasnya cukup, dan kemudian aduk bersama kejunya sehingga nasi gorengnya bertekstur lebih padat dan sedikit lengket karena keju. Rasa dari Bokumbapnya juga menyenangkan, rasa nasi goreng kimchi yang light dan segar dipadu sedikit potongan daging dan telur yang gurih jadi middleground tersendiri. It wasn't spectacular, but still a nice meal for the night. Kemudian, ada Rose Creamy Pasta yang rasanya mirip dengan spaghetti dengan saus carbonara dengan rasa yang lebih light dan warnanya merah jambu. Untuk rasa, notes yang menonjol adalah di rasa yang creamy dan tekstur yang cukup kental dengan sedikit hint parsley. Tekstir pastanya juga oke, aman kalau disebut al dente, masih firm dan tidak loyo alias overcooked. Kesan pertama dari pastanya adalah familiar, dengan rasa creamy yang aman dan topping smoked beef menjadikannya pilihan aman buat semua orang. Di sisi lain , ada beberapa notes yang perlu diperhatikan selain creaminess, misal penggunaan herbs dan bumbu lain yang bisa complement creaminessnya dengan baik. Selain itu penggunaan topokki dalam menu ini juga bisa membuat bias akan 'tepung' mana yang perlu kita fokuskan, dan bahkan bisa digantikan dengan topping lain yang sedikit lebih serasi. Again, makananya sangat comfort food, but it wasn't something that raised the bar. Dan untuk minumannya, Jeju Orange Tea jadi minuman yang kita pilih. Rasa dari tehnya sendiri di tegukan pertama masih mirip dengan lemon tea, tapi kemudian jadi sedikit lebih manis dan harum dari orange marmaladenya.

    Overall, Mujigae adalah tempat untuk bersantap hidangan korea yang harganya bisa dibilang affordable dan entertaining dengan dekorasi interiornya yang fresh. Dengan citarasa yang disesuaikan dengan lidah orang indonesia, Mujigae adalah pilihan aman dalam bersantap ala korea.

    Menu yang dipesan: Kimchi cheese bokumbap, Rose Creamy Pasta, jeju orange tea

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!
    2 pembaca berterima kasih.




  • 4.0  
    Sagoo Kitchen [ Sukajadi, Indonesia ]

    Strong hint of nostalgia

    Tempat ini menurut gue adalah tempat yang sering terlewatkan, tapi tetap asik buat disambangi, apalagi kalo gak ada ide buat makan apa. Hal yang khas dari Sagoo Kitchen adalah interior dan brandingnya yang kental dengan uncur cina peranakan, plus desain dan dekorasinya yang sangat vintage dan tempo doeloe. Menunya sendiri juga tipikal menu sederhana yang rumahan seperti tahu pong, nasi goreng, dan layaknya menu-menu peranakan semacam itu. Tipe menu rumahan oldschool yang biasa kita temui sewaktu acara-acara keluarga besar. Gue makan Kwetiau Goreng Apollo saat makan siang, yang membedakan dengan kwetiau goreng lainnya adalah karena secara bawaan, kwetiau goreng ini dimasak dengan bumbu yang spicy, jadinya memang citarasa pedas menyeruak dari seporsi kwetiau goreng yang toppingnya terdiri dari orek telur, tauge, beberapa potong udang. Untuk porsi dari Kwetiau Apollo, porsinya lumayan besar, tapi buat gue sendiri pas lah untuk seorang. Rasanya juga enak dan tetap familiar, mirip kwetiau goreng di penjual nasi goreng gerobakan yang biasa keliling di komplek, hanya saja ini lebih pedas. Selain itu tauge dan udang jadi twist tersendiri yang menempatkan masakan ini di batas antara kwetiau goreng yang merakyat, dengan kwetiau goreng resto dengan sentuhan oriental yang sedikit greget.
    So far gue enjoy setiap kunjungan ke sagoo kitchen dimanapun itu, bukan karena semua makanan ini enak luar biasa, tapi lebih karena tatanan interiornya yang vintage dan juga menarik untuk dinikmati terutama unsur nostalgia yang kuat sedikit banyak membawa kita ke good old simple times.

    Menu yang dipesan: Kwetiau Goreng Apollo

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 4.6  
    SEC Bowl [ Pasir Kaliki, Kafe ]

    Better than others

    Selama ini gue adalah salah satu pengabdi salted egg chicken ricebowl, tentu saja kalian sudah tau merk salted egg chicken rice bowl kenamaan dari jakarta yang telah lebih dahulu hadir di Bandung sebelum adanya SEC. Dulu di jakarta temen-temen lebih suka SEC dibandingkan saudaranya, sedangkan gue memang baru coba SEC di jakarta di awal januari 2020 ini. Dan memang rasanya enak, bumbunya lebih berani dan tekstur ayamnya pun merata tepungnya dengan ukuran yang pas buat disuap. Untuk sausnya, rasanya tetep creamy layaknya signature Salted Egg sauce, tapi dengan sedikit herbs yang lebih menonjol seperti curry leaves dan savoury notes yang ringan tapi tetap menggugah. Dari segi konsistensi sausnya juga pas, tidak terlalu kental sampai menggumpal, tapi juga gak watery sampai bikin ayamnya becek. Semua hal tersebut gue dapat dengan sama di outlet baru mereka di kota Bandung ini, senang rasanya bisa mengakses salted egg chicken yang tenar ini beserta menu-menu lainnya. Untuk detil kecil di kecap dan rawitnya juga sedikit beda, SEC terasa lebih generous untuk potongan cabe rawitnya, begitupun dengan kecap asinnya. The important question is: Apakah SEC lebih enak dari saudaranya yang sudah lebih dulu dikenal sebagai brand salted egg chicken? In a way sih iya, tapi lebih karena kalian musti tau apa yang kalian cari, soalnya karakter keduanya serupa tapi tak sama. Terlebih gue beberapa kali menemukan irregularities di potongan ayam(ada tulang mudanya lah) dan saus yang rasanya gak sekonsisten dulu.

    Lebih dari itu, SEC menawarkan pengalaman makan yang berbeda dengan citarasa yang juga cukup segar di kota kembang ini.

    Menu yang dipesan: Salted Egg Chicken Rice

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    2 pembaca berterima kasih.