Chibiy

Mie asal Bandung ini memang ada masanya bakal bikin kangen lagi trus jadi pengen makan deh... Untung nggak perlu jauh-jauh ke Bandung lagi kalo lagi pengen makan mie ini. Rasa mie nya khas, dibandingkan dengan beberapa yamien lain yang merajalela di Bandung, ini salah satu yang tetap jadi favorit saya.

Yamien pedas manis masih jadi pilihan utama saya, bahkan saya masih tambahin sambel lagi biasanya. Yamien asinnya juga layak dicoba buat yang lebih suka sama taste asin. Daging di dalam mie nya juga nggak pelit.

Yang wajib dipesan lagi ada babat kuah. Bisa pesan setengah porsi juga, tapi saya pesan yang satu porsi untuk dimakan berdua. Jadi puas makannya! Babatnya empuk dan gurih. Buat yang suka sayuran hijau, jangan khawatir, melimpah!

Pangsit kuahnya juga enak! Dagingnya gurih dan kulitnya tidak terlalu tebal, pas semuanya.

Hanya ya tempatnya non ac dan agak remang-remang karena minim pencahayaan.

Letaknya di sebelah Mie Naripan Ruko MOI. Pas kebetulan lagi cari coffee shop sekitaran situ yang sudah buka di jam 8an pagi, adanya hanya ini.

Seperti judulnya Coffee and Bakery, jadi memang ada toko rotinya yang menjual beberapa jenis roti di sini. Cuman karena perut sudah kenyang, memang hanya cari kopi saja disini.

Untuk americano-nya rasanya kurang strong, cenderung encer. Bukan diperuntukkan untuk pecinta kopi.

Begitu pula dengan cafe latte-nya, dominan sekali rasa susunya. Keluarnya agak lama ya, mungkin karena sibuk bikin latte art-nya hahaha...

Untuk suasana dan interiornya memang patut diacungi jempol. Tenang, cozy, dan desain interiornya menarik. Plafondnya memakai aksesoris seperti tempat telor bekas yang di cat ulang. Unik. Dan memang tempatnya betah untuk nongkrong berlama-lama... Mungkin lain kali boleh cobain rotinya, karena kalau untuk kopinya sih saya tidak teralu merekomendasikan ya...

Yoshinoya merupakan makanan pilihan yang sering dipilih sama anak saya khususnya. Kids friendly banget untuk rasanya sih soalnya ya hahaha... Apalagi untuk menu kids meal-nya dalam beberapa jangka waktu tertentu suka ada hadiah lucu-lucu (bisa jadi bahan sogokan buat anak kecil).

Kali ini atas permintaan si kecil pun, akhirnya makan di sini. Outlet ini berdiri sendiri (tidak di dalam mall) dan bersebelahan dengan Family Mart. Yang menyebalkannya, kadang AC-nya suka panas. Seperti kunjungan hari ini, AC-nya lagi trouble. Untuk pelayanannya so far saya selalu melihat para kasirnya sigap (tidak lelet) dan pengetahuan tentang menunya oke. 

Saya pesan menu baru mereka, Fish Nori Rice Bowl. Ikan yang di deep fried dengan tepung bumbu dengan percikan rasa rumput laut dilengkapi dengan topping salad. Saya upgrade untuk tambah miso soup. Rasanya enak juga si menu baru ini, ikannya terasa dan tidak amis. Miso soup-nya juga enak.

Akhirnya nyobain juga si Fat Stone ini (tempatnya ada di ex. Kamokuma). Tempatnya tidak terlalu besar, hanya ada 6 buah meja. Karena saya datang di sore hari dan bukan jam makan, jadi masih sepi. Tapi ketika jam makan, sering terlihat ramai dari luar.

Sebagai penggemar sambal matah, maka saya order Beef Ribs Sambal Matah yang 1/2 kg. Stone pot-nya ternyata besar! Tidak heran namanya Fat Stone. Untuk yang 1/2 kg ini bisa dimakan untuk 2-3 orang. Tapi kalau cuman berdua, sudah jangan pesan menu lain, nanti kekenyangan soalnya.

Penampilannya cantik penuh warna warni dari si bawang, cabai, sampai si potongan daging iganya itu sendiri. Nasinya sudah dicampur jadi satu di dalam stone pot. Ditambah perasan jeruk limau lalu diaduk sampai tercampur rata, baru dimakan.

Astaga! Ini enak banget!!! Beef ribs-nya empuk, daging langsung lepas dari tulangnya. Sambal matahnya juga harum sekali, begitu pula dengan nasinya yang bertekstur agak pera namun wangi. Totally recommended untuk si menu Beef Ribs Sambal Matah ini!!!

Next time ke sini sebenarnya pengen cobain yang lain seperti Beef Ribs from Hell atau menu sup-nya. Tapi ya ampun, itu sambal matah enak banget, jadinya malah kepengen makan itu lagi kalo next time ke sini lagi hahaha... Untuk pelayanan, mbak dan mas-nya ramah dan cukup informatif.

Restoran yang cabangnya sudah merajalela dimana-mana, jadi secara kualitas makanan tidak perlu diragukan lagi. Untuk yang di cabang Gunung Sahari ini tempatnya cukup luas. Dibagi menjadi dua area. Area pertama begitu masuk dari pintu utama, diperbolehkan untuk merokok (full AC). Namun tersedia ruangan yang mereka namakan ruang VIP (non smoking & full AC) dengan kapasitas cukup banyak juga.

Untuk pelayanan dan kualitas makanan masih sama dengan cabang Sederhana lain yang pernah saya coba, konsisten baiknya. Saya paling suka ayam pop-nya karena dagingnya empuk dan benar-benar harum. Sambal merahnya juga enak. Hanya ya untuk ukuran restoran Padang, saya merasa semua makanan di sini kurang pedas (bahkan cenderung tidak pedas). Mungkin sudah disesuaikan dengan lidah orang Jakarta ya.

So far, Sederhana masih menjadi favorit saya untuk jenis makanan Padang.

Punya cukup high expectation di tempat ini karena harganya yang menurut saya cukup mahal. Tempatnya cukup luas, dibagi menjadi 2 area. Ada yang di depan, ada yang di bagian dalam. Saya duduk di bagian dalam yang ternyata penghawaannya kurang baik, jadi asap agak sedikit menganggu. 

Untuk chicken karage-nya, penampilannya agak meragukan karena warnanya agak pucat. Tapi ternyata rasanya enak! 

Saladnya (saya lupa namanya salad apa), sayurannya fresh dan bumbunya enak. Ada tortilla chips-nya (tapi kaya yang bungkusan instant itu rasanya). 

Garlic Fried Rice berasa banget bawang putihnya, cukup enak tapi tidak ada yang istimewa. Ada irisan bawang putih yang cukup besar. 

Untuk daging panggangnya, memang kualitas dagingnya terlihat cukup premium dan segar, namun tidak ada yang istimewa (apa karena dikit terus mahal ya? haha...). Dipping sauce-nya enak, terutama yang pedas. 

Overall, cukup nyobain aja sih, terlalu mahal dan it's not that worthed...

Penasaran karena katanya Jajangmyeon-nya juara. Akhirnya ada kesempatan nyobain juga... dulu pas awal-awal buka kelihatan ramai sekali. Pas makan, cenderung sepi sih... Pelayanannya ramah dan tempatnya spacious. Semua makanan yang dipesan pun tidak perlu kita menunggu terlalu lama.

Seperti layaknya restoran Korea lainnya, ada condiment, walaupun hanya 2 jenis :). Ada kimchi dan salad sayur. Untuk kimchi-nya menurut saya rasanya hambar, kurang asam dan pedas.

1. Kimchi Mandu
Seperti gyoza, tapi dalamnya diisi kimchi. Taste kimchi-nya kurang berasa buat saya. Overall rasanya hambar, jadi harus dicocol sama kecap asinnya supaya ada rasanya.

2. Dolsot Bibimbap
Penampilan warna-warni ciri khas dari bibimbap tertutup oleh si telor ceplok yang kuningnya pecah :( :( :( dan putih telurnya juga jadi menganggu pemandangan. Padahal harusnya bisa diakali dengan menaruh telur terlebih dahulu baru tumpukan sayuran lainnya di atasnya (jadi yang nampak hanya si kuning telurnya saja). Secara rasa sebenarnya tidak ada masalah, tapi nasinya terlalu lembek. Jadi lama-lama malah eneg.

3. Omurice
Nasi gorengnya sangat hambar. Not recommended.

4. Jajangmyeon
Paling menyenangkan memang jajangmyeon-nya. Recommended. Jadi kalau suatu saat saya ke sini lagi, paling hanya mau pesan jajangmyeon-nya saja...

5. Ice Peach Tea
Standard dan yang penting tidak terlalu manis jadi masih oke untuk dinikmati. Potongan buah peach nya juga besar.