Inge

Ditraktir teman kantor makan di sini, sebenernya di dekat rumah juga ada, tapi belum pernah cobain.

Saya order Mie Kangkung (38rb) dan Bakso Goreng (@9rb).
Bakso Gorengnya cukup besar, dagingnya cukup berasa, dan tingkat kekenyalannya pas. Dicocol dengan sambal yang disediakan, rasanya cukup enak.

Mie Kangkung
Ketika datang, kuahnya coklat banget. Ternyata porsinya lumayan besar. Disajikan dengan topping ayam kecap dan kangkung serta jeruk limau.

Sebelum diracik, rasa kuahnya dominan manis, setelah dikasih sambal dan jeruk limau, rasanya lumayan jadi lebih enak.
So far secara rasa lumayan enak, tapi tidak tercium wangi ebi, layaknya mie kangkung yang suka saya beli, atau saya bikin sendiri, jadi rasanya cenderung manis. 

Liat tempat ini sudah cukup lama, krn sign-nya cukup mencolok, tapi kalo lewat keliatannya sepi.

Kemarin kita mampir, juga sepi, ga ada orang.
So far menu-nya mirip2 yang sudah happening di gading serpong, hanya ini versi halalnya.

Pilihannya dagingnya cuman 2 : ayam dan sapi, dengan bbrp pilihan bumbu ungkep. Tiap meja disediakan panggangan yang dapat manggang tanpa minyak.

Kita order :
1. Original Beef (33 rb)
Isi dagingnya hanya bbrp slice, so far sih dagingnya enak, juicynya berasa, tapi kurang banyak .

2. Sweet Garlic Chicken (23 rb)
Ini juga sama, secara rasa enak, wangi garlicnya cukup light, tidak mengganggu, tapi isinya tidak banyak.

3. Deep Fried Brocolli (18 rb)
Kirain isinya banyak, ternyata ya cuman dikit. Ini enak, saya ga terlalu suka makan brocoli, tapi makan ini saya suka, well meskipun jadi tidak sehat sih, krn digoreng . Brocolinya cukup empuk, terlihat tepung pembalur yang tipis, dan diberikan taburan garlic dan cabe bubuk.

Overall, secara rasa sih enak, dan rasanya mendingan harganya dinaikin tapi porsinya ditambah, karena porsinya jadi nanggung, sementara kalo beli 2 porsi jadi lebih mahal jatohnya. Pelayanannya agak lama sih, untuk 3 orderan itu saya nunggu lebih dari 10 menit, padahal ga ada pembeli lain.

Saya order makanan bungkus untuk makan2 imlek. Dijanjikan pukul sekian selesai, sampai sana belum siap, dan udah denger orang marah2 krn orderannya belum siap juga.

Masakannya sih enak, tapi time managementnya kurang, karena katanya sih yg masak ya si ownernya sendiri, jadi mungkin pas banyak orderan, agak kurang managa-able.

Kita order :

1. Nasi goreng Ham

Nasi gorengnya tipe tanpa kecap, disajikan dengan udang, lapciong dan irisan ham babi. Rasanya enak, asinnya pas, dan gurih aroma babi-nya, porsinya juga cukup banyak

2. Bistik Sapi

Bistik sapi disajikan dengan kentang. Kuahnya banyak. 
Dagingnya cukup empuk, dan rasanya enak, tercium aroma khas wajan panas yang enak.

3. Udang Goreng

Udang gorengnya enak, besar2, rasa udangnya manis, pertanda udangnya masih fresh. Tepungnya sendiri tidak garing, karena sepertinya pakai telor, namun cukup enak, karena masih panas. 1 porsi lumayan juga isinya. Bisa untuk makan 2-3 orang.

So far makanan enak, tapi kalo makan di sini kudu manage expectation, jangan datang pas lapar banget, takutnya karena enak jadi tidak enak karena emosi nunggu makanan yg lama .

Kepengen makan nasi campur dan mampirlah kita ke sini. Udah hampir jam 2 siang, namun masih tetap ramai.

Harganya udah naik dibanding bbrp bulan lalu.

Order nasi campur porsi small, pas lah untuk porsi cewe. Isiannya banyak dan enak, sayang kemaren babi panggangnya kurang garing dan kebanyakan lemak. Ayam panggangnya empuk, babi charsionya enak. Lapciongnya jg enak.

Tapi after tastenya agak haus, apakah kebanyakan msg? Dunno lah, pokoke enak

Berbekal beli voucher di Fave, kita menuju ke TKP.

Specialisasi di menu yg digoreng, paket yg kita beli :
1. Chicken Matsu Set
Isinya chicken katsu, nasi putih, kol, semacam salad (isi kacang polong dan wortel), dan miso soup.

Chicken katsunya kurang lebih 6 potong, rasanya enak, crunchy, dagingnya masih juicy, dicocol dg saus yg disediakan jadi tambah mantap. Miso soupnya juga enak, gurih kaldunya, dan rasanya pas.

2. Dory and Fries
Ini sih rasanya standard, ikannya kecil dan tipis, disajikan dg saua tartar yg cukup loyal.

3. Tempe Katsu
Enak sih, ga terlalu berasa tempe, apa mgkn krn kecil dan tipis tepatnya.

Kita order tambahan :
Tofu Furikake (18rb)
Rasa tofunya enak lembut, tapi toppingnya sedikit asin. Kalo digado gitu aja kurang cocok, harus jadi lauk untuk makan nasi.

Overall sih enak makanannya, tapi kejelekannya kalo makan gorengan kebanyakan malah bikin enek endingnya.
Jadi next time harus dikombinasikan ordernya .

Tempat ini cukup ramai, lokasi strategis di tengah down town walk, lumayan cozy tapi panas krn tidak berAC.

Menunya cukup beragam, sesuai dg namanya Kopi Tiam, ada jual jajanan pasar juga di dekat kasirnya.

Kita order untuk take away, redeem kupon dari perkul. Thx for the voucher 🙏.

1. Kwetiaw Siram Ayam. 40 rb (incl tax)
Kwetiawnya ditumis dulu, dan kayanya dikasih kecap manis yg cukup banyak, krn warnanya coklat sekali.
Rasanya so so aja, kurang tasty, kwetiawnya jg kurang lembut dan bau khas smokey dari wajan ga ada.

2. Bakmi Laksa Singapore, harga juga sama.
Isinya mie dengan topping 3 udang dan 2 telor puyuh, serta toge.
Kuahnya enak, santannya light, ebinya berasa dan rasanya cukup pedas.
Porsi mienya cukup banyak, tapi isiannya dikit sih .

Saya pernah makan di tempat ketika masih di lokaso yg lama, tp rasa gado2 nya tdk berkesan, padahal katanya di Kelapa Gading terkenal banget dan rasanya enak.

Kali ini order by go food, krn kepengen makan gado2.

Harganya via gofood 34rb. Penampilan delivery nya rapi, bumbu kacangnya dan cabenya dipisah, jd tingkat kepedasan diracik sesuai selera.

So far sayurnya sih fresh ya, direbus dg bagus tidak kelembekan.
Bumbu kacangnya kental, saya tambahin air dikit baru pas.
Overall, rasanya udah lebih pas selera saya. Harga cukup premium sih dibanding dg porsinya yg sedang.

Datang lagi ke tempat ini, karena kebetulan lokasi dekat rumah, dan kepengen makan yang hangat di cuaca yang sangat mendung.

Sekarang jenis shabu-nya udah lebih lengkap. Dibanding pertama kali baru buka sekarang udah ada tambahan item : jamur shimeji, pangsit, udang, cumi, kwetiaw, sayur2an yang lebih lengkap, dll.

Kuahnya dulu ada tambahan dimana kuah original ada pilihan Herbal, yang kata pelayannya, lebih banyak rempahnya.
Kebetulan saya pilih yang original biasa aja, itu aja udah enak sih, meski lama2 ketika kuahnya tinggal sedikit, rasanya jadi tambah asin.

Enak/gurih kuahnya semoga bukan karena msg ya, ya so far sih setelah makan ga berasa haus, jadi should be kuahnya asli kaldu .

Sekarang tempat ini cukup ramai, kalo penuh orang, ruangannya agak panas.

Recomended buat makan shabu2 ekonomis dengan rasa yang enak.

Datang ke tempat ini jam 21.45, so far masih diterima sih, padahal tutupnya jam 22.00. Tempatnya sekarang lebih luas, tidak seperti awal buka yang jarak antar meja-nya sangat sempit. 

Sekarang meja-nya tidak terlalu banyak lagi, mungkin karena saingan semakin banyak, jadi yang datang tidak seramai kaya dulu.

Menu yang diorder : Ramen Babi Special

Sebelum ramen disajikan, pelayanannya memberikan bawang putih mentah + alat gepreknya, bawang goreng (yg cukup banyak) dan sambal.

Pelayanan cukup cepat, tidak menunggu lama, ramen disajikan.
Rasa kuahnya enak, tidak terlalu kental, tapi juga tidak terlalu encer. Telor nya juga pas tingkat kematangannya, masih sedikit melted.

Highlightnya porsinya agak kecil dibandingkan dengan harganya (74 ribu). Untuk ukuran cowo, makan 1 porsi ini tidak kenyang .