Janice Agatha

Dulu namanya Fiddlehead dan sekarang ganti jadi Halal Bistro, tapi intinya masih under the same group sih. Mungkin ganti nama biar lebih approachable buat orang-orang. Makanan yang disajikan mostly Indonesian with a bit of Western and Japanese here and there. Servicenya cukup memuaskan karena mbanya menguasai menu.
Gurame Bakar

Wah ternyata kecil banget ikannya. Mungkin sekitar 4ons ya. Untuk rasa sih standart, tapi sambel pendampingnya enak banget. Kaya ada potongan rawit, bawang merah, nanas, rasanya jadi pedes seger. Cabenya bener-bener hard carry the whole dish sih.
Udang Bakar

Di menu memang cuman 5 isinya, kirain udangnya bakal gede gitu ya taunya kecil juga beneran deh kaya udang biasa aja gitu. Rasanya juga standart.
Tumis Horenzo Bawang Putih

Rasanya oke ngga terlalu asin, dan sayurnya agak pahit. Dimasaknya udah pas dan porsinya lumayan.
The food honestly didn't really impressive. There's definitely a lot of room for improvement.

Kesannya ini cafe kaya berbau-bau fokus ke kopi gitu jadi awalnya ngga tertarik since I don't drink coffee. Ternyata pilihan makanan beratnya banyak juga, and everything looks good. Masnya saranin buat pesen menu favoritenya which is:
The Friken Benedicts

Consist of toast, fried chicken, poached egg, and hollandaise sauce. Selain penampilannya yang bagus, rasanya juga enak banget. Semua elemennya tuh enak mulai dari roti, ayam, telur, sampai saosnya semua melengkapi satu sama lain. Dan porsinya juga mengenyangkan loh, even half of the portion is actually quite fulling already.
Chicken BBQ Baked Rice

Ini termasuk dalam menu baru. Disajikan di teflon dengan isinya buttered rice, shredded chicken bbq, mozarella cheese, dan pickled. Ayamnya sih enak dan kejunya pas tapiii... nasinya keras banget. Bahkan ada bagian-bagian dimana nasinya tuh ngga edible. Please fix it.
My mom said the coffee was good too. So I can say that this cafe almost got a perfect score if it's not because of the hardened rice. Service was excellent as well and price wise still affordable lah.

Masih di seputaran jalan sungai sambas, saya menyempatkan juga mampir ke Mie Ceker Bandung. Tempatnya sih biasa aja, cuman emang tertarik karena bakminya pake ceker. Saya pesen bawa pulang, dan semua dikemas dengan sangat rapih. Mulai dari sambel, daun bawang, saos, dan kuah.
Mienya agak lembek, rasanya yaminnya pas, cekernya dapet 2 piece dan rasanya juga enak. Cekernya kurus-kurus tipikal ayam kampung. Sambelnya juga enak, dan dapet baso juga. Basonya super garing tipikal baso abang-abang.
Overall untuk rasa sih cukup oke ya. Ternyata ada juga cabang di bintaro yang lebih deket rumah. Next mau coba yang di sana.

This restaurant has been claim by a LOT of foodies as the best grill place. Jadi saya bela-belain dateng ke Dharmawangsa buat ke sini. Sebenernya di sini terkenal AYCE nya. Tapi karena satu dan lain hal saya ambil ala carte untuk nyoba berbagai macam jenis daging. Kali ini saya minta tolong mba nya buat bantuin grill (since I'm newbie here).
Jou Karubi (43k/pcs)

Pertama kali dateng, saya minta rekomendasi dari mba nya. Dan menurut doi, ini salah satu the best menu. Disini bisa pesen per porsi atau per piece. Karena saya cuman makan ber2, saya pesen 2 piece aja. Ekspektasi saya tinggi, karena harganya 43rb untuk 1 piece daging yang tak lebih dari panjang jari telunjuk. Ternyata rasanya... biasa aja. Malah cenderung kenyel-kenyel gitu, not a fan.
Wagyu Karubi (53k/pcs)

Menu ini termasuk dalam rekomendasi si mba. Di foto keliatannya sih gede, tapi pas keluar lah kecil juga ternyata. 2x hap juga udah abis. Rasanya pun ngga wow banget, enak tapi biasa aja
Jou Negi Tan (23k/pcs)

Bentuknya bundar dan sangat tipis. Again, I feel like it doesn't worth the price I paid. In term of taste and texture, biasa aja.
Wagyu Saikoro (118k/portion)

This. Is. Star. Of. The. Day. Walaupun daging-daging sebelumnya lebih mahal daripada wagyu ini, tapi kalo soal rasa ini yang the best dan porsinya juga banyak banget. Ngga bakal berasa rugi deh, karena rasanya juga enak banget! Bentuknya yang kubus ternyata teksturnya lembut bangeeet.
Harami (68k/portion)

Still better than the recommended menu. Walaupun ngga seenak wagyu, tapi ini cukup kok dan memuaskan. Jenis daging ini sudah di bumbui, jadi udah rasanya.
Yukgejang (100k)

My mother and I favorite soup. Biasanya pake glass noodle, tapi di sini ngga. Ada isi oxtail yang banyak dagingnya. Selain itu ada sayur-sayuran selerti wortel, lobak, sawi, dll. Pedesnya juga masih oke kok.
Untuk nasinya, bisa dibilang cukup enak. Dipping saucenya disediakan 3 jenis mulai dari manis, asin (miso), dan air lemon. Nothing outstanding from the dipping sauce.
Untuk paket AYCE yang include Wagyu Saikoro, harus ikut yang paket ke2. Dan menurut saya worth banget, just eat wagyu saikoro as much as you can.

Came here for celebrate my birthday, yay! Restorannya luas banget, dan makanan yang disajikan juga banyak dibagi-bagi berdasarkan daerah makanannya. Mulai dari Indonesian, Chinese, Japanese, Western, Middle East, dan Korean. Awalnya, misi makan di sini buat nyobain semua makanan yang ada. Tapi apa daya, sangking banyaknya pilihan masih banyak yang belom dicoba.
Pertama kali dateng langsung ke Japanese Station buat ambil sashimi. Pilihannya lumayan banyak, mulai dari sashimi, fusion roll, nigiri, hand roll, poke bowl, udon, chuka idako, chuka wakame, dan banyak lagi. Jujur, sashimi wasn't the best but still ok-ish. Saya minta dibikinin sushi unagi sama chef yang standby, eh dikasih potongannya gede banget. Enak!
Lanjut, di Chinese station kita bisa minta dipotongin Peking Duck. Ada noodle station juga buat bikin lamian. Cobain bebeknya, dan rasanya oke.
Di sampingnya persis ada Korean station. Makanan yang disajikan ada Galbi (short-rib), Ddakkeochi (sate ayam), tteokpokki, dori pancake. Rata-rata rasanya enak kecuali tteokpokkinya yang menurut saya agak terlalu lembek dan mushy.
Di bagian Middle East ada Lamb Chop dan sate kambing. Dua-duanya sinfully good. Then disini ada the famous cheese naan. Dan ternyata emang beneran enak. Disini juga ada macam-macam curry, tapi ngga sempet coba.
Untuk Western dan Indonesian station, jujur kurang menarik makanya ngga sempet nyobain karena udah keburu kenyang.
Last but not least, dessert station! My favorite part of my lunch here. Pilihan dessertnya ada buanyak banget. My favorite would be the nutella cheese cake, chocolate peanut cheese cake, milo something, thai tea pudding, coconut pudding. Basicily everything lah. Even the eclair, yang mungil banget kurus kaya cheetos ternyata isinya rich banget.
I would definetely comeback here because the service was excelent. I'm sincerely thankful for every staff who sing happy birthday, and being so helpful for me in taking photos.

Wondering what's behind their restaurant name? Restoran hotpot ini menyediakan collagen sebagai salah satu pilihan kuahnya. Nah udah pada tau kan kalo collagen itu bagus banget buat kulit, bikin awet muda lah intinya. Collagen sendiri bisa didapatkan dari tulang hewan seperti ayam. Nah, sebagai cewek pasti dong penasaran pengen nyobain collagen, rasanya sih kaya kaldu ayam biasa. Tapi bisa dilihat kalo collagennya cukup strong karena pas belom di rebus, kuahnya ada jelly yang cukup gede which I assume that's how collagen look like.
Untuk pilihan dagingnya ada US Short Plate, favorite saya nih karena kandungan lemaknya jadi pas dimulut lumer dan ngga alot. Buat yang ngga suka lemak, bisa pilih Australian Top Beef Plate. Tapi kalo saya sih US Short all the way!
Ada juga nih yang ngga biasa, Lamb Plate. Rasa lambnya cukup kuat, buat yang ngga suka better avoid this. Trus ada Chicken Plate juga. Semua termasuk dalam paket AYCE dengan sistem by request ke waitressnya.
Untuk yang bisa ambil sendiri, ada sayur, baso-basoan, macam-macam kerang, jagung, jamur, udon, mie, telur, dan lainnya. Ada banyaaak pilihannya. Cocok buat melengkapi kuah supaya lebih banyak rasa.
Nah, ngga lupa dipping saucenya. Ini nih crucial pointnya! Racikan yang tepat akan membuat the whole experience to the next level... lol. My favorite would be saos kacang, minyak wijen, biji wijen, cabe rawit, bawang putih goreng, daun bawang. Boi, it's perfection :)
Jujur, awalnya tertarik karena individual boiling potnya yang lucu banget. Tapi ternyata makanannya enak juga. Paket AYCE sudah termasuk minum free flow, ready to eat appetizer (yang jujur kurang menarik buat saya), dan dessert pudding dan buah.
Satu sih yang saya perhatiin, waitressnya suka kelewat inisiatif. Piring masih ada dagingnya mau diangkat, kuah collagen yang masi banyak ditawarin refill terus (refill pake kaldu ayam biasa). Lama-lama jadi annoying, perlu diperhatikan lagi sih servicenya.

Kebetulan lagi lewat jalanan sungai sambas dan langsung tertarik ngeliat tulisan diskon 50%. Langsung deh menepi buat mampir. Ternyata promo diskon 50% nya beda-beda tiap hari. Dan kebetulan saya datang pas hari jumat, yang di diskon chocolate cakenya. Pesen 1 slice buat takeaway.
Kuenya bener-bener dark warnanya. Dan bener aja pas dicoba rasa cokelatnya bold banget. But somehow kuenya ngga bikin enek. Pas banget rasa manis dan pahitnya. Dan harganya juga masih terbilang terjangkau.
Baca-baca review, ternyata favoritenya tres leches. Maybe next time bakalan ke sini lagi buat coba tres lechesnya.