Bakwan Pabean ini ada di daerah Panglima Polim, ga jauh dari Woodpecker/Kopi Lima Detik. Suasananya old school makanan rumahan, tapi bakwannya yg jadi highlight disini.
Kuahnya rich banget, I mean bakwan restoran sama bakwan pinggir jalan walau yg rame sekalipun beda banget, dan tekstur bakwannya soft dan tasty sekali. Love it! Untuk bakwan 30rb, gue sangat senang dan puas.
Nasi Gila Pangpol ini lokasinya ada di deket Taman Melawai, deket KFC yang hits itu tuh sama La Mouette.
Gue pesen Nasi Goreng Gila buat take away. Untuk rasa dan paduan bumbu rasanya pas banget dan ga mengecewakan. Cocok buat midnight snack. Harganya pun sangat affordable cuman 20k.
Didago ini bisa dibilang hidden gem ya, lokasinya ada dibelakang Under Armour Dago, ga jauh dari Harvest. Tempatnya bener-bener "ga keurus" maksud gue karena gedungnya heritage, jadi dibikin sedemikian rupa ga ngubah apapun di gedungnya. Untuk interiornya nyaman sih, tapi lebih artsy makan di terasnya. Parkirnya gede juga bisa muat banyak mobil.
Gue pesen Bitterballen dan Kopi Didago. Nyokap pesen Strawberry Milkshake, bokap pesen orange mojito. Untuk rasa gue akui ya light, tapi enjoyable untuk dibawa santai. But I think it's okay.
Menu yang dipesan: kopi didago, bitterballen, Strawberry Milkshake, orange mojito
Sai Ramen ini berlokasi di Trunojoyo, dari Cups/Buih agak jalan lagi kalau dari arah Riju. Dari luar emang keliatannya cuman ramen bar doang tapi ini extend ke dalam, obviously lebih panjang dari yg di Alsut. Dan sekarang pesennya via touch panel di tengah bar, bisa pake QR payment. Untuk suasananya sendiri ya ramen bar sih, unik dan semi self-service gitu, ga cozy amat buat lama-lamaan. Togarashi, shoyu ada di atas meja tinggal ambil, dan bahkan ada minyak ikan.
Ramen datang dalam porsi yang cukup banyak, cukup lah buat porsinya (FYI, Special sama Biasa bedanya cuman ada telor dan dagingnya lebih banyak). Untuk supnya gue akui, strong tapi ga strong banget. Lovely! Chicken chasunya pun ada rasa-rasa burnt-nya, properly grilled.
Untuk harga, ini sih kemurahan. Untuk ramen dibawah 50 ribu, rasanya bisa menyamai ramen dengan harga 60 ribuan keatas. Bravo!
Kinokimi, inilah rekomendasi pertama dari temen kuliner gue kalau ngopi di Bandung. Gue sendiri ga terlalu sering ngopi di Bandung but I'll give it a try. Lokasinya ada di Ranggamalela, kayanya ini nyatu dengan beberapa tempat gitu.
 Gue pesen Kinokimi Japanese, dan datang dengan foam. Okay untuk harga agak pricey, tapi untuk vibe dan rasanya agak justify sih. Manisnya dapet, dan suasananya pun cocok buat yg cari tenang.
Sudutsatu ini ada di ujung Tanjung Duren, maksud gue di ujung jalan Tanjung Duren Raya sebelum jembatan ke Green Ville. Pas masuk cafenya emang langsung ada vibe cozy dan suasananya emang cocok buat nyantai atau nongki-nongki lama.
Gue pesen Ice Cascara Sparkling Tea (yang seger banget), Kue Dadar Klasik, dan Serabi Solo. Kue Dadarnya pas dan Serabi Solonya stands out (yak gue pengen coba lagi kan serabi solonya. Ga cukup 2 emang hadeuh). Surely wants to come back here again
Menu yang dipesan: Iced Cascara Sparkling Tea, Kue Dadar Klasik, Serabi Solo
No, it's not actually the title. Tapi jujur sih, penamaan menunya ngeselin wkwkwkwkwkwkwkw.
Yang Ayam lokasinya ada di Tanjung Duren. Kalau suasana, gue akui ini tempatnya ga cocok buat dine in, lebih cocok buat take away atau ojek online, karena kursi meja terbatas. Gue pesen "Yang Itu Aja" (ya nama paketnya itu, ngeselin kan wkwkw?) dengan potongan besar. Sambalnya gue pesen Bolo Matah (Bolognese dengan Sambal Matah, crossover yang tidak kita duga tapi enak loh jangan salah).
Packaging ya typical ayam goreng crispy lah ya, jangan berharap besek atau semacamnya. Rasa ayamnya gue akui mirip banget sama fast food franchise terkenal, untuk harga segini gue terkejut sih rasanya bisa menyaingi, bahkan setara. This has potential to be big. Ya semoga aja bisa merambah ke daerah-daerah lain di Jakarta.
Kopi Lima Detik ini lokasinya ada di Panglima Polim, ga jauh dari Dharmawangsa. Saat datang ke lokasi gue terkesima atas kenyamanannya, coffee shopnya lebih besar dari yang kelihatan di luar walau gue pesen take away kali ini. Tempatnya ada yang luas dibelakang tapi lagi ditutup karena pembatasan pengunjung, dan ada tempat ngopi di samping for those who wants some fresh air.
Gue cuman pesen Es Kopi Lima Detik aja. Overall rasanya sih ga strong, creamy gimana gitu gue demen, tapi kalau dibenchmark sama kopi disekitarnya ya Lima Detik ini ditengah-tengah lah hehe.
Cold Moo ini kaya populer banget ya di kalangan Jakselian. Dulu pas gue main ke Pelaspas ga sempet nyoba akhirnya baru kesempetan nyoba pas di Dharmawangsa. Gue pesen Coco Dino karena itu best seller mereka. Gue ga bisa komen tempatnya karena cuman take away only dan saat ini mereka belum terima cash. Overall es krimnya gimana ya, es krim dicampur coco pops dan ditabur milo bubuk, rasanya sih manis, tapi ga manis banget. Pas!
Join Kopi letaknya ada di GOR Bulungan, seberang Tokyo Skipjack, agak kedalam. Tempatnya mungkin agak gimana gitu, tapi jangan salah, kopinya katanya joss. Gue pesen Paradise, yaitu double shot espresso (ya tidak salah denger, double shot) dicampur gula merah, karamel, dan creamer. Rasanya gue awalnya pikir bakal strong heavy gitu eh ternyata di sedotan pertama rasanya light banget! Manis lagi! Wow.
