Kevin L - 林勇利

Ada temen saya yang yang bilang kalo gyoza di sini rasanya sangat enak rasanya. Buat buktiin, mari kita coba. Gyoza nya yang ini itu di-grill di satu sisi, bukan digoreng. Jadi ada multiple texture, yaitu garing dan kenyal. Pas saya coba, emang teman saya ini tidak bohong soal cita rasa yang diberikan. Isinya wangi rempah-rempah dan rasanya enak !! Kulitnya tidak terlalu tebal jadi mudah digigit dan dikunyah. Cuman satu yang kurang, grill nya kurang lama jadi warnanya kurang cantik gitu. Cocolannya unik sih, ada sensasi rasa kari gitu. Harganya juga termasuk murah loh, kemarin (6 Frebruari 2016) beli 12 potong harganya hanya 38ribu. Kudu wajib harus dicoba

Cihuy, akhirnya berkesempatan makan di salah satu restoran otentik bertemakan Jepang di dekat Food Culture. Biasanya tiap ke AEON, makannya di food court lantai atas. Restoran Jepang ini tidak menjual sushi sebagai makanan utamanya. Justru tempat ini menjual berbagai macam paket yang berisikan nasi, daging, tamago, miso soup, serta jelly untuk makanan penutup. Lengkap, bukan ? Lalu di setiap menu miso soup, di dalamnya diberikan kerang kepa jadi kuahnya ada esensi rasa seafood.

> Grilled Mackerel Set. Yang ini dagingnya berupa ikan mackerel (atau sarden) yang dibakar. Jumlah nasi yang diberikan : banyak banget. Buat yang makannya dikit, pasti ga habis. Ikannya enak, tidak amis dan kematangannya pas. Saat makan, hati-hati tulangnya banyak. Miso soup nya sebenarnya enak, misonya pekat banget, tapi kalau makan banyak-banyak jadi eneg juga. Kerang yang dikasih juga banyak, tidak amis, dan kematangan pas. Overall, a nice meal set to complete your lunch or dinner.

> Chicken Steak Teishoku. Fillet paha ayam berbalut tepung yang digoreng kemudian dilumuri dengan bumbu khas. Ayamnya empuk dan juicy, rasa bumbunya juga enak. Cocok dimakan dengan nasi.

Cita rasa yang diberikan memang seperti makanan otentik Jepang. Jarang sekali saya menemukan restoran yang bisa menyajikan seperti demikian. Selain makanannya, dekorasinya juga Jepang banget. Boleh lah ke sini untuk menikmati kelezatan hidangan Jepang ini. 

Siapa sih yang bakalan nyangka kalo ada yang jualan dessert di dalam department store ? Saya aja gak nyangka loh. Ternyata ini adalah cabang dari yang ada di lantai satu yang konon katanya super rame.

Saya beli es krim mix rasa vanilla dan green tea. Tekstur es krimnya lembut sekali, tidak ada sedikit pun kerasa butiran es batu. Rasa green tea nya otentik dan tidak terlalu manis. Manisnya itu datang dari yang rasa vanilla sehingga jadi balance. Worth it deh dengan 10.000 (6 Februari 2016) saja porsinya sudah segede gaban.

Tadi siang sempet ngomongin nasi campur, jadi kepengen. Sudah lama juga ga makan nasi campur. Setelah pulang dari kantor, langsung lah saya ke San Xiang, si penjual nasi campur Malaysia.

Saat itu, tempatnya lagi tidak ada pengunjung. Wajar sih, soalnya saingannya banyak di deretan ruko itu. Saya pesen Nasi Hainam San Xiang Campur yang isinya ada babi panggang, babi chasiu, dan ayam rebus. Ga suka manis-manis jadi ga pesen yang ada babi madunya. Mengingat saya sendiri yang makan, makanannya rada lama juga keluarnya. Ga kebayang deh kalo lagi rame, bisa cari 7 bola naga dulu kali ya. Nasi campur yang ini versinya itu daging-dagingnya dipisah dari nasi dan di piringnya ada bumbu kuah gitu sehingga jadi sedikit becek. Biasanya kan dagingnya tidak berkuah ya. Mari lanjut ke aspek rasa. Nasi hainamnya sendiri rasanya enak banget, porsinya juga banyak. Butiran nasinya tidak lembek dan tanak. Kaldu ayamnya kerasa sekali. Lalu babi panggangnya juga oke, kulitnya garing dan tidak terlalu keras. Chasiu juga enak. Ayamnya sih standar ya, kalo ga ada kuahnya, rasa ayamnya jadi hambar. Seporsi nasi hainam biasanya disajikan dengan satu mangkuk kuah. Kuahnya ini isinya sayur asin dan ada beberapa potongan samcan. Rasanya enak juga, tidak overseason, asinnya pas. Recommended nasi campur !!

Resto ini sudah merombak desain logo, desain interior, serta menunya. Jadi dari waktu terakhir saya makan, itu sudah beda banget. Ini lah salah satu alasannya pengen nyobain lagi. Saya coba yang di Mall of Alam Sutera. Cabang yang ini tidak terlalu luas. Tempatnya ada yang indoor dan semi-indoor. Nah bingung kan, apa itu semi-indoor. Menunya banyak banget yang baru :). Walau pun tidak semua saya cobain, but here goes....

- Cheese Fingers. Ngarepnya sih pake mozzarella, tapi nyatanya pake cheddar. Asinnya overpowering, tapi teksturnya bagus kok. Garing di luar, lembut di dalam.
- Chicken Karaage. Ayamnya kecil, rasanya sangat hambar. Teksturnya sih oke, renyah.

- Classic Tomato Omurice. Omurice yang isinya nasi goreng tomat. Rasa tomatnya sih kayaknya artificial ya, kayak pakai saus tomat instant. Secara keseluruhan, standard lah yang ini.
- Creamy Salmon Omurice. Omurice pake butter rice. Telurnya creamy karena saya mintanya setengah mateng. Really like the cream sauce, it is a good companion to the omurice. BUT not a big fans of the salmon. Salmon tipis-tipis dan overcooked. Jadi kering gitu deh.

- Rendang Omurice. Omurice pake nasi goreng rendang dan di atasnya ada potongan rendang. Menurut saya sih rasa rendangnya kurang nendang, jadi setengah hambar gitu. 

- Salmon Don. Salmonnya sama seperti sebelumnya, tipis dan terlalu kering. Scrambled egg nya fluffy. Salmonnya pake bumbu teriyaki. Sebenarnya rasanya enak, cuman sayang salmonnya terlalu kering :(

- Mango Cocktail. Sangat direkomendasikan !! Minuman rasa mangga dengan potongan stroberi, apel, dan tentunya mangga. Rasanya asam manis menyegarkan. Saya belinya yang share, jadi isinya itu satu liter. Cocok untuk dibagikan ke empat orang.

Overall, rasanya sih tidak buruk tapi tidak terlalu enak juga. So- so lah disebutnya dan masih layak untuk dimakan. Mungkin pihak SSU mesti ada quality control, terlebih pada bagian rasa dan tekstur.

Langsung aja deh saya ceritakan tentang makanannya. Saya memesan paket 1A (lupa namany), isinya ada macam-macam. Ada ayam goreng, satu potong iga bakar, tempe goreng, tahu goreng, lalapan, dan tentunya sambal serta nasi putih. Secara keseluruhan, saya merasa puas dengan apa yang telah diberikan oleh Warung Tekko. Bumbu meresap ke ayam dengan sangat baik sehingga setiap bagian ayamnya ada rasanya. Tekstur tidak alot (saya milih potongan dada). Tahu dan tempenya juga oke, ukuran tahunya gede pake banget. Iga bakarnya is the best part. Very flavorful, ada rasa asapnya dan juga empuk. Sambalnya juga enak, cocok buat dicocol dengan lalapan. Yang suka penyet, yuk ke sini !!

Satu lagi resto baru buka yang tempatnya nyaman buat ngumpul-ngumpul. Lokasinya dekat dengan Steak Corner dan Asagao. Ssaya harus akui, interiornya memang sangat Instagrammable. Artinya, cocok buat foto-foto gitu dengan caption quotes yang gak nyambung sama gambarnya. 

Resto ini menawarkan konsep makanan yang unik, yaitu konsumen bisa memilih ikan, saus, dan side dish. Sambil menunggu satu orang teman, saya mesen appetizer nya dulu, soalnya udah laper sih, yaitu Garlic Butter Seafood Skewer. Isinya ada satu tusuk scallop dan dua tusuk udang , kemudian di bawahnya ada salad beserta dressing nya. Di atas udang dan scallop nya ada saus mentega bawang putih atau garlic butter. Tekstur seafood oke banget dan gak ada yang amis. Udangnya gede-gede dan renyah. Garlic butter nya kurang greget sih.

Main course nya saya makan Spaghetti Aglio Olio, isinya ada udang, scallop, potongan cabe rawit (WARNING : IT IS QUITE SPICY), dan potongan bawang putih. Tekstur spaghettinya so al dente. Kemudian rasanya juga enak, bawang putihnya kerasa, seafood nya tidak amis. Lalu jumlah olive oil yang dikasih juga gak pelit, sampe-sampe menggenang di bawah. Saya sih seneng selama itu bukan minyak goreng :v

Saya sempat icip menu teman saya, pan-seared cobia with mashed potato dan fried dory with french fries.  Cobia nya.... ternyata rasanya mirip ikan kuwe dan teksturnya mirip sama ikan tenggiri. Enak sih.. Tapi tau ga apa yang gak enak ? MASHED POTATO NYA !! Super hambar, grainy dan kering kayak gurun. Bahkan mashed potato instant aja masih lebih enak dari itu. Ga disaranin banget deh. Yang dory lumayan enak rasanya. Garing sih, tapi kayaknya adonannya terlalu padat jadi sedikit keras.

Nothing to say with their interior. Standard tapi masih nyaman untuk ditempati. Di sini dia gabung sama Han Gang, jadi jangan bingung kalau ada dua macam meja. Yang satu ada exhaust fan nya.

» Demi Fungi Fries. Kentang goreng dikasih potongan jamur sama saus jamur. Rasanya sih enak, tapi saus jamurnya dituang di kentang dan jadi lembek, which is slightly unpleasant. 
 » Garlic Cream Fries. Recommended. Kentang goreng dikasih potongan bawang putih goreng serta cream bawang putih. Wangi banget aromanya. Rasanya ya bawang putih banget tapi tidak mendominasi. Jadi masih berasa rasa kentangnya.
» Swedish Meatball. Daging sapi cincang yang dibentuk menjadi bola sehingga menyerupai bakso ala Eropa gitu ya. Tekstur dagingnya pas, tidak terlalu kering atau pun rubbery kayak bakso ala Indonesia. Rasanya juga enak, apalagi ditambah dengan saus gravy. Gravy turut membanjiri hidangan. Mashed potato juga enak, teksturnya lembut dan rasa asinnya seimbang.

» Tenderloin Steak. Saya order medium well pake potato wedges dan mushroom sauce. Kematangan daging yang diberikan hampir sesuai dengan permintaan karena aslinya itu termasuk medium. Emang ngarepnya sih medium, biar keluarga tau kalo medium itu enak !! Saus mushroomnya lezat, creamy dan jamurnya berasa tapi sayangnya dikasihnya sedikit banget. Kayaknya ga cukup buat melumurin steaknya sendiri. Wedges is okay, crispy on the outside, crunchy in the inside. Sayurannya sih luar binasa, pake brokoli sama wortel. Saya sih suka soalnya ga terlalu lembek.

» Butter Rice Chicken. Nasinya menurut saya hambar ya, jumlah mentega yang dikasih kurang banyak. Ayamnya enak, empuk, dan juicy. Saus bbq yang dikasih juga lezat, cocok menemani nasi dan ayam.

Overall, makanannya quite delightful. Untuk beberapa menu kayak steaknya sih rada overprice, tapi yang lainnya masih worth it. Pelayanannya pun juga bagus kok, pelayannya ramah dan tidak cemberut.