Kevin L - 林勇利

Tidak sengaja ngelewatin tempat ini, namanya berbau Belanda gitu. Makanannya sudah pasti ada unsur Belandanya juga. Di bagian depan kios, ada satu blackboard yang menjelaskan apa itu kapsalon. Hidangan ini bentuknya amburadul dan terdiri dari beberapa layer, yaitu dari paling atas sampai paling bawah : salad, keju, Knooflok sauce, daging sapi, dan french fries. Penasaran, belilah saya satu porsi kapsalon. Bentuknya sih beneran berantakan, saya saja bingung mau foto yang bagus mesti gimana. Porsinya banyak juga ya buat harga 20.000 rupiah (per 30 April 2016), lalu tempatnya juga kekecilan. Untung dikasih piring, jadi saya tumpahkan semua sehingga layer nya jadi kebalik atas bawah. French fries nya jadi paling atas, salad jadi paling bawah. Saya coba rasanya, biasa saja ya. Tidak ada yang spesial dengan cita rasanya. French fries warnanya sedikit pucat dan kurang garing. Dagingnya seperti yang biasa digunakan di kebab. Bumbunya juga biasa saja, kayak bumbu bbq gitu. Kombinasinya saja yang unik ya, tapi sayang rasanya tidak nendang.

I've been curious about this noodle stall since Maze Market is open for public. Tidak hanya itu, informasi dari dunia maya juga membuat saya lebih penasaran lagi. Bakmi ini dimiliki oleh pasangan artis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina dan karenanya, nama bakmi mereka dinamakan Bakmi RN, yang mana diambil dari inisial nama masing-masing.

Ada beberapa menu bakmi yang ditawarkan dan masing-masing memiliki topping yang menurut saya lumayan unik. Untuk jenis topping bisa dilihat di menu ya. Saya memesan :

- Bakmi RN Ayam Popcorn. Bakmi ini pakai ayam popcorn dan saus blackpepper. Bakminya sendiri punya bumbu yang rasanya lezat. Asin dan gurihnya pas di mulut. Tekstur mienya juga bagus, tidak kelembekan dan tidak lengket. Ayam popcorn ini berbahan dasar ayam yang dipotong dadu kemudian dibalut tepung dan digoreng. Bentuk akhirnya memang seperti popcorn. Bagian luarnya sedikit terlalu kering. Namun, itu semua diselamatkan oleh keberadaan saus blackpepper. Nikmat banget !!

- Bakmi RN Rendang Sapi. Favorit banget yang ini !! Untuk bakminya sama seperti sebelumnya. Yang ini pakai topping daging sapi yang dimasak dengan bumbu rendang. Suka banget sama rasanya. Dagingnya empuk, lalu rasa rendangnya pas banget. Biasanya kan suka berlebihan, tapi yang ini tidak. highly recommended !!

Nah, ini baru namanya niat jualan. Rasa bakminya enak-enak dan pelayanannya juga bagus. Dijamin gak kecewa deh !!

Mau nyobain minuman di sini karena cukup terkenal di Instagram. Minuman yang dijual mirip dengan milkshake. Kemudian botol yang digunakan berbentuk bohlam. Unik dan lucu ya ?? Saya memesan yang Oreo. Dari penampilan sih memang bagus, tapi kalo soal rasa, menurut saya biasa saja. Saya punya minuman kurang dingin, kemudian konsistensinya mengarah ke cair. Jadi mirip susu dicampur Oreo yang dihancurkan. Tau begini, harganya jadi gak worth it. Bagaimana tidak, satu botol bohlam dihargai 30.000 rupiah, belum termasuk PPn 10% (per 30 April 2016). Untung saja setiap pembelian diberikan gantungan kunci bohlam yang bisa nyala, jadi ga rugi-rugi banget deh.

Kunjungan kedua setelah sekian lama tidak bersilahturahmi. Nothing change much, but the menu, they changed it completely. Sekarang menunya lebih bervariasi, bersemangat, dan tentunya lebih menggoda jiwa. Desain menu baru ini tentu sangat menarik perhatian. Saya senang dengan perubahan menu, cuman satu hal yang kurang enak : harganya juga berubah jadi lebih mahal. Saya ingat sekali, pas kunjungan pertama, menu makanannya tidak sebanyak sekarang dan harganya pun masih tergolong pas. Oh well, changes are part of our life too.

Tonight, I decided to order Cheesy Snapper and Salsa for my dinner. Lagi pengen saja makan ikan fillet yang di-grill, pasti nikmat. Saya cukup lama menunggu makanan sampai datang. Mungkin karena lagi ada yang merayakan sweet seventeen kali ya (mewah kali anak zaman sekarang). Dari sudut penampilan, memang sedikit kurang menarik. Mozzarella nya kelihatan kering, ikannya tidak sebagus yang ada di menu, salsanya juga berantakan potongannya. Kalau dari sudut rasa, lumayan enak juga. Kematangan ikan kakap sempurna, kemudian kesegaran ikan juga terjamin karena tidak mengeluarkan aroma tidak sedap. Kalau dimakan dengan keju, jadi ada rasa asin untuk menyeimbangkan rasa ikan. Salsanya oke, pas jadi pendamping. Lalu ada juga mashed potato dan saya suka banget karena ada rasanya dan teksturnya tidak ada gumpalan sama sekali.  

Baru tau ada restoran Jepang di daerah sini. Saya mah jarang banget ke sini dikarenakan berbagai alasan. Namun, untuk kali ini pengecualian karena ada teman foodie yang sedang berulang tahun. Hepi bisdey !

Tempatnya lumayan gede, spacious sekali. Jarak antar kursi dan meja tidaklah berdekatan. Ada area smoking dan non-smoking. Sayangnya, kedua area itu hanya dibatasi dengan sebuah tirai jadinya pendingin udara di dalam kurang efektif dan jadi banyak nyamuk berterbangan. Bikin jadi kurang nyaman.

Untuk pembuka, kami memesan salmon skin, enoki salmon, dan volcano roll. Salmon skin nya biasa saja, kemudian rasanya sedikit datar dan teksturnya kurang garing. Enoki salmon ini adalah menu baru Midori, dan saya suka banget sama yang ini. Enoki digulung dengan potongan ikan salmon segar dan dipanggang. Kemudian diberikan saus teriyaki. Rasanya makyus banget. Dari segi harga, ini menu cengli banget karena salmonnya tidak tipis dan enoki yang dikasih banyak sekali. Volcano roll nya oke juga, mayonaise nya tidak bikin eneg. 
Saya memesan Bento 3 sebagai main course saya. Bento yang ini isinya ada nasi, tiga potong salmon sashimi, chicken teriyaki, ebi tempura, dan sebagai pendampingnya ada miso soup beserta saus untuk ayam dan tempura. Saya sangat amat suka banget sama bento ini. Nasinya tidak lengket, pulen pula. Ayamnya tidak keras, still juicy dan bumbunya meresap dengan baik. Ebi tempuranya ukurannya besar dan tingkat kegaringannya sempurna. Miso soup nya berasa banget rasa misonya. Lastly, salmon sashimi nya tidak perlu ditanya lagi, segar banget. Sangat amat direkomendasikan.
Tidak disangka loh makanannya enak, soalnya pas saya dateng itu sedikit pengunjung yang sedang menikmati makan malamnya. Padahal di menunya sudah ditaruh tulisan diskon besar-besaran, dan kata teman saya itu selalu diskon. SELALU !! Mungkin mereka butuh marketing yang lebih ganas lagi.

Makan malamku di Marugame Udon kali ini dipersembahkan oleh salah satu merek smartphone teranyar di Indonesia. Terima kasih !!

Makanan yang saya dapatkan adalah Kake Udon dan Chikuwa Tempura. Kake udon itu isinya tidak macam-macam, bahkan sangat sederhana. Hanya udon yang dituang kuah kaldu ikan yang terkenal itu dan ditambahkan daun bawang serta kriuk dari tempura. Simple kan ?? But it tastes more than it looks. Walau pun sederhana, kedalaman rasanya luar biasa loh. Rasa ikan yang otentik dan pekat dari kuahnya cocok dimakan berbarengan dengan udon. Ditambahkan daun bawang ekstra dan beberapa potongan cabe rawit biar jadi lebih nikmat. Tekstur udon pas, tidak terlalu lembek. Porsinya ternyata lumayan besar juga ya. Tempura nya juga superb. Garing tetapi tidak kekerasan. Saya baru tau chikuwa ada yang sebesar ini. Biasanya kan pendek-pendek. Intinya, enak semua !!

Nyobain salah satu tempat ramen lagi di Ramen Village nya AEON Mall. Banyak banget tempat ramen di sini, jadi berasa banget persaingannya. Dulu cuman satu tempat yang bisa refill mie, sekarang hampir semuanya bisa. Pada akhirnya saya berujung ke Kazan Ramen karena ada beberapa menu yang lumayan lebih unik dibandingkan semua.

Kenapa saya bilang bisa lebih unik ? Pertama, ada menu yang cara penyajiannya itu menggunakan mangkuk yang super panas kemudian ditutup dengan tempurung. Jadi daging mentah di dalam mangkuk dituangkan kuah, kemudian kena panas dari mangkuk dengan merata dan jadi matang dalam waktu satu menit. Kedua, ramennya ada yang pake nasi. Budaya sini banget ya, makan nasi pakai mie atau vice versa. 

> Beef Sukiyaki Kazan. Ini dia salah satu menu yang unik itu. Kalau ada kata 'kazan', ya berarti menunya adalah ramen pake nasi dengan penyajian yang dramatis. Mie yang dipakai default nya berukuran besar karena sebenarnya bisa pilih. Rasa kuah lumayan tapi kurang pekat, saya mesti tambahin beberapa condiment biar pas di mulut. Porsinya gak usah ditanya lagi, banyak banget. Bisa dibagi buat 2-3 orang. Jumlah potongan daging sapinya juga banyak, tapi jangan expect ada rasanya karena dagingnya tidak dibumbui. Oh iya, makan ini jangan kelamaan ya, nanti semua komponen di dalam mangkuk bisa jadi kelembekan karena daya tahan panas mangkuknya lama banget.

> Gyoza. Lumayan enak dengan harga demikian. Isinya pakai ayam dan berasa tekstur serta rasa ayamnya. Penggunaan bawang putihnya juga bagus. Kulit luarnya mungkin bisa lebih garing dan lebih berwarna cokelat lagi, but overall, still a nice side dish to a bowl of ramen.

> Kaguyahime. Isinya ada dua scoop green tea ice cream, satu scoop vanilla ice cream, mochi, kacang merah, dan corn flakes. Buat sendiri sih ga habis karena walau pun mangkuknya kecil, isinya terbilang padat. Yang vanilla enak tapi biasa saja. Green tea ice cream nya juga oke, tidak terlalu pahit. Kalau semua dimakan berbarengan, rasanya jadi seimbang.

Ngomong-ngomong tempat, lumayan spacious dibandingkan tetangganya. Ga usah berdesak-desakan lagi ketika mau jalan keluar. 

Ngeliat review pertama yang ditulis untuk resto ini, yaa sedikit menguncang keinginan saya untuk berkunjung. Tapi, semua itu dikalahkan dengan adanya promo diskon 50% untuk makanan saja. Can't help it if there's discount, rite ??

Dari jalan utama, signage nya kelihatan banget. Tulisan Walao-Eh dengan simbol lingkaran merah terpampang ke muka umum. Awalnya saya kira ini bukan tempat makan soalnya dia ada di gedung perkantoran. Setelah beberapa hari, muncul juga bendera tentang soft opening dan yes it is indeed a restaurant. Saat pertama masuk, wogh ternyata luas juga tempatnya. BANYAK banget space kosong, kayaknya bisa dipakai untuk main sepak bola. Dekorasinya juga oke, cozy banget. Di setiap meja disediakan bell, jadi tinggal pencet saja kalo butuh bantuan pelayan.

Berkat informasi dari teman saya, yang katanya nasi hainamnya enak, oke jadinya saya memesan Hainam Chicken Set Lunch. Namanya set lunch tapi bisa dimakan di dinner time. Kinda inconsistent, isn't it ?? Menu yang ini sudah termasuk nasi hainam, ayam rebus, kacang panjang tumis bawang putih, serta kuah kaldu. Saat makanannya sudah diantarkan ke meja, I am literally surprised. Piringnya gede banget, ngabisin space di meja jadinya. Tapi di waktu yang sama, saya bersyukur karena porsinya juga ikutan banyak. I tried every component in it, including the condiments and I must say this is a decadent dish. Setiap butir nasi tidak saling melekat. Lalu rasa ayamnya berasa sekali. Ayam rebusnya juga enak, kematangannya pas sehingga tidak terlalu kering. Ukurannya juga proporsional. Kacang panjang oke lah, still crunchy and tasty. Jangan lupa untuk menikmati kuahnya juga karena rasanya lezat. Berasa sekali kaldunya. Asinnya juga pas. Recommended !!

Saya juga pesen minumnya, es teh tarik. Ternyata rasanya tidak sesuai ekspektasi karena betapa enaknya teh ini. Manisnya pas, rasa tehnya juga masih kerasa oleh lidah. Segar banget !! 

Yap, ternyata teman saya benar, rasanya lumayan enak. Yang disayangkan itu adalah pelayanannya. Mungkin karena baru buka kali ya. Saya nunggunya lumayan lama loh untuk makanan yang sebenarnya mudah untuk dieksekusi. Terus jumlah pelayannya juga kayaknya kurang banget. Pas saya datang saja, tidak ada yang menyambut dan mengantarkan ke meja. Mesti self-service gitu buat cari tempat duduk.

Last time I had lunch in this place, it was like 5 years ago. Very long time ago so it's normal for me to not remember the taste of the food. Entah kenapa yang ingat cuman harganya. Dulu makan ikan ga terlalu besar harus merogoh duit 90ribuan. Terus di menu juga tidak dicantumkan harga. So, based on that experience, saya harus lebih berhati-hati dalam memesan :3

Resto ini tema makanannya adalah Manado. Jadi hampir semua menunya ada kata 'rica'. Ga heran donk ya, memang masakan Manado itu pedas-pedas. Tapi justru itu yang membuat saya suka sekali dengan masakan Manado. Bursting with flavor with a little hint of spiciness. Ketika ingin bersantap di sini, di setiap meja akan diberikan dua macam sambal. Saya kurang tau namanya apa, tapi saya suka sekali dengan sambal yang merah. Pedas gurih nan mantap. Pasti cocok jadi pendamping seluruh makanan yang ada di meja. 

- Ayam Bakar Rica. Saya pesan yang bagian dada. Eh ternyata sayapnya juga di-include, jadinya kelihatan sangat besar. Dagingnya banyak sekali, kematangannya pas. Saking gedenya, nasi saya habis duluan daripada ayamnya. Bumbu ricanya juga lezat, pedasnya bikin ketagihan. 

- Kangkung Bunga Pepaya. Jumlah bunga pepaya dibandingkan kangkungnya tidak proporsional. Bunga pepayanya hampir ketutupan semua dengan kangkungnya, alias sedikit sekali. Tapi saya suka dengan rasanya. Ringan, kemudian rasa pahitnya tidak terlalu menusuk. Kematangan sayurannya juga spot on, masih ada teksturnya.

- Cumi Bakar Rica. Cuminya enak juga. Teksturnya tidak terlalu kenyal, tidak amis pula. Ricanya sama dengan yang ayam, enak. Oke lah untuk sekedar dicoba.

Intinya, semuanya enak deh. Harganya sih sedikit kemahalan, tapi makanannya itu bikin nafsu makan jadi meningkat ! Sungguh berbahaya !!!