Angie Katarina

Discover another cafe minimalis di area Gading Serpong, di ruko-ruko yang masih sepi hehe. 

Those between tea & coffee cocoknya buat tea time atau kamu yang senang explore minuman, karena minuman yang disajikan disini mostly unique!

Aku cobain banyak minuman di cafe yang didominasi warna putih ini, oh ya disini ada spot-spot dengan ornament/atribut yang bisa mendukung kamu foto-foto. 
Minuman mereka dibuat dan diracik dengan bahan dan cara yang unik, ga pasaran. Kalau kamu pecinta aneka kreasi teh dan kopi, boleh sih mampir~

Yang kita order:
1. Gong fu cha oolong tea: unik sih ini, untuk oolong, mereka punya 3 menu dengan standar pekat yang berbeda yaitu 'light', 'medium' dan 'dark'. Penyajian pun unik serta disajikan dengan cangkir bening. Kayak nge-teh ala-ala gitu lho hehe.

2. Salted caramel & crackers: automatically become everyone's favorite. Rasanya 'hidup' banget, tekstur thick, manis caramel dipadukan dengn biskuit marie sebagai campuran yang ga pernah salah. Aku sih suka. Terlebih karena rasa espresso nya yang jadi agak 'ketutupan' since aku ga seberapa doyan kopi.

3. Green pandan suji: rasanya mirip ice coffee latte pada umumnya dengan hint daun suji yang ngasih sensasi berbeda. 

4. Strawberry mint green tea: salah satu varian mocktails mereka, tapi aku kurang suka ini. Overall rasanya kayak cenderung light dan 'tanggung'

5. Wedang uwuh oolong tea: ketika teh dicampur minuman tradisional, rasanya comforting. Teh tapi aroma rempah, unik ya? Boleh nih dicoba, kalau bosen dengan minuman-minuman manis kekinian >.

6. Sunkeach mint tea: sunkist dan peach melebur dalam segelas es teh. Rasanya cenderung light. For me, just okay, sebagai pelepas dahaga di siang hari.

7. Carapple cinnamon tea: Caramel dan buah apel dalam segelas es teh. I prefer the sunkeach one. Rasanya light, unik. Perpaduan yang not bad, tapi somehow ga cocok menurutku.

8. Calamansi pu'erh: terus terang aku lupa rasanya LOL! Tapi I remember, aku lumayan suka ini. Simply refreshing.

9. Ginger lemongrass pu'erh: kamu ga suka jahe" Don't worry, karena rasa ginger nya ga strong, cuma lebih ke menambah rasa saja. And remember, sereh bagus untuk tubuh. Minum teh bonus sehat, oke ga tuh? Hehehe

Basically mereka punya menu makanan juga, namun I suggest kalau kesini cobain dulu aneka minuman nya sih, I didn't expect dari makanan, karena mereka coffee - tea specialty.

They provide free wifi.

Sesuai dengan namanya, menu utama Mala Street adalah anything with mala. Variasi menunya ga banyak, cuma kamu bisa pilih menu mala dengan level kepedasan sesuai selera, varian karbo untuk dimasak kuah atau goreng. 
Uniknya mereka punya menu mie instant juga, dan kayaknya asik perpaduan antara mie instant dengan bumbu mala hehe. 

Yang kita cobain:
1. Paket mie telur kuah level 1: bumbu mala nya terasa. I expect lebih gurih sebenarnya, but then, memang biasanya hidangan mala dominan pedas doang sih. Rasanya standar. 

2. Nasi gila level 2 (dapat keripik pangsit): rasanya standar, tapi bumbunya bold. Rasa pangsit nya kurang enak hehe.

3. Paket mie telur goreng level 3 dengan mozarella cheese dan keripik pangsit: memang sih pada dasarnya aku lebih suka hidangan mala kering, bukan yang kuah. Ini cocok banget untuk pecinta pedas seperti aku. Pedas tapi ga bikin lidah kebas (mati rasa) which is nice. Aromanya tajam. Kalau soal topping ya sama semua rasanya ya hehe. 

4. Mantau goreng isi coklat: cemilan yang lumayan enak. Penetralisir pedas cocok nih. Coklat nya melting. 

*Paket sudah termasuk topping seperti bakso, sosis dan sayur

Tempatnya simple. 
Mereka provide wifi. 
Food serving time 15 menit. 

Oh ya, make sure kalian cek promo-promo mereka (ex. Kupon PergiKuliner). Karena aslinya, harga mereka ga murah dengan rasa yang juga ga istimewa. Mungkin karena untuk mala, aku punya standar sendiri yang cukup tinggi 🙏😊

Newly opened cafe di Gading Serpong. Wah makin banyak aja ya tempat ngafe di kawasan ini. 

Namanya Ilo Coffee, tapi basically kamu juga bisa bersantap disini! 

Beberapa menu yang aku cobain: 
1. Es kopi susu Ilo: sebagaimana rasa kopi susu yang belakangan bermunculan. Perpaduan espresso + susu + gula jawa nya Ilo lumayan oke lho! 

2. Ice speculoos latte: rasanya enak for my liking, karena speculoos nya dominan. I think perpaduan susu dan speculoos jam ini juga asik disajikan panas-panas (cuma mungkin lebih manis gitu ya). Pecinta minuman speculoos, check this out!

3. Green tea latte: agak lupa rasa spesifiknya gimana, but I remembered it was nice tho. Bukan yang enak banget, tapi oke lah. Aku ga gampang cocok dengan minuman green tea based, so ya balik lagi, soal enak atau ngga, tergantung lidah masing-masing ya.

4. Sambal matah chicken: aku lumayan picky sama sambal matah. Menurut aku, sambal matah mereka biasa saja. Ga menonjol hehe. Disajikan dengan telur mata sapi. Porsi standar.

5. Salted egg chicken: tipikal saus telur asin yang tebal dan kental. Rasanya lumayan enak. Disajikan dengan telur mata sapi setengah matang yang pas banget. Porsi standar.

Food serving time 15 menit kurang lebih. 
Mereka provide free wifi tapi ga stabil koneksinya. 
Barista dan server nya semoga lebih 'welcome' ya~

Ga nyangka mie tektek gerobak ada lho di PergiKuliner, bisa review deh hihi.

Jadi, bakmi jogja Bu Ning ini lokasinya cukup strategis ga jauh-jauh amat dari exit tol bogor-jagorawi.
Berseberangan dengan salah satu oleh-oleh khas bogor yaitu roti unyil.

Dengan harga 15rb, aku mendapatkan kehangatan dari seporsi bakmi godog.
Isinya mie, kuah, telur dan ayam. Mie yang dipakai mie kuning kecil gitu.
Porsinya terbilang besar, dijamin kenyang.
Rasanya lumayan enak, walaupun racikannya sedikit kurang pas (ya entah kurang asin, kurang manis gitu ya)
Tapi oke lho untuk harganya.

Oh ya, jangan bayangkan ini masih tradisional, karena mereka sudah menggunakan kompor gas bukan kompor arang, jadinya memang kurang aroma bakmi jawa yang khas gitu.

Kabar baiknya disini sudah bisa bayar cashless. Gaul banget nih gerobak mie jogja hahaha.
Bakal balik lagi kalau sedang di kota hujan.

Seafood tenda yang cukup terkenal di bogor, mungkin karena ga banyak ya seafood tenda yang rasanya oke dan 'panjang umur', yap seafood bonex 69 ini sudah ada sejak lama deh, mungkin belasan tahun atau lebih.

Kalau mau bersantap better sebelum malam sih, sekitar jam 6 sore, masih belum terlalu ramai.

Beberapa yang aku pesan:
- udang saus asam manis (extra cabe rawit): oke nih. Kalau suka pedas, bisa pesan saus asam manis dipakein cabe rawit. Btw, saus asam manis nya lebih ke manis, kurang 'asam' nya.
- kepiting saus asam manis: ukuran kepitingnya kecil. Seporsi isi dua, kalau mau pesan setengah porsi bisa kok
- kerang dara saus mentega: aku malah suka dengan saus mentega nya, manis gurih. Tapi kerang dara nya kecil-kecil banget dan dimasak kurang lama sehingga susah dibuka.
- cumi saus padang: saus padang sejatinya pedas, ini sih gurih tapi ga pedas. Seafood biasanya favorite-ku dimasak saus padang, tapi disini ternyata saus padang nya biasa saja hehe.
- cah kangkung: rasanya cenderung light tapi gurih. Kalau pakai terasi bakal lebih enak.

Overall soal rasa menurutku lumayan tapi kok tanggung gitu lho rasa bumbu-bumbunya haha.

Btw, sebagai pelengkap bisa pesan kol goreng juga. Kol goreng nya ga gratis ya, kalau ga salah harganya 3rb atau 6rb gitu which menurutku MAHAL. Kol goreng nya pun ga banyak.
Nasi uduk mereka oke.

Waktu masaknya sih cepat.
Mas-masnya banyak, tapi ga semua mukanya ramah.

Seafood tenda ini termasuk lumayan besar tempatnya. Gede space nya, buat makan-makan keluarga sih oke.

Makan disini costs me 250rb. Terus terang agak mahal (untuk ukuran seafood tenda lho ya, bukan restoran) terutama karena mereka charge kol goreng dan sambal (aku sempat minta sambal untuk pecel lele dan sambal kerang rebus).
Porsinya kecil-kecil banget menurutku anyway. That's why menurutku harganya ga murah.

Review berdasarkan lidahku yang bukan penggemar minuman creamy-creamy manis yang sedang booming ya. So review ini mungkin relate sama kalian yang juga bukan boba lovers banget.
Aku suka sih minuman kayak gini, tapi bukan yang doyan banget dan ga sering minum ginian hehe.

So, di kawasan Panglima Polim, di perempatan jalan ada satu spot boba yang belum lama buka.
So minuman-minuman yang aku cobain itu pakai cream cheese dengan karakter asin dan agak kental, yang menjadi elemen utamanya.

Yang aku cobain:
- burn boba baby: signature dish yang juga jadi menu highlight di brand boba lainnya. Basic fresh milk dengan infused brown sugar boba, cream cheese, palm sugar yang kemudian di-torch untuk menghasilkan rasa caramel yang khas. Rasanya just okay nothing special. Boba nya sendiri manis dan sangat empuk. Kalau baru sekali mampir, paling aman pesan yang ini sih.

- klepon boba: unik! Minuman dengan parutan kelapa asli, dipadukan dengan cream cheese. Rasanya lucu, menurutku. Ga semua orang akan cocok dengan rasanya hehe. Tapi katanya ini adalah best seller! Kalau kamu bosan yang mainstream, boleh cobain ini.

- red velvet: kreasi baru mereka. Minuman red velvet yang lagi-lagi dipadukan dengan cream cheese. Red velvet nya lumayan strong, less sweet, tapi 'masuk' dengan cream cheese dan taburan kacang.

- cheese boba toast: I swear you're gonna love this too. Dibandingkan minumannya, aku malah lebih suka ini hehe. Aku suka perpaduan roti yang cenderung tebal, dipanggang sebentar, diguyur cream cheese yang melimpah dengan topping infused boba yang masih hangat ❤️👌 ukurannya lumayan besar.
Rasanya enak, mungkin karena pada dasarnya aku suka karakter cream cheese asin kayak punya bobaboi ya~ pas aja gitu dimakan barengan, roti, keju, boba. Enak dimakan langsung, kalau take away kayaknya jadi kurang legit hehe.

Tempatnya kecil banget. Bisa duduk sih, tapi better take away saja hehe.
Disini bisa bayar cashless, biar jadi hemat nge-boba nya!

Pasar Laris Palm Paradise ini memang dipenuhi banyak tempat makan, moatly yang jual om-om atau tante-tante, alias hidangan khas chinese gitu. Ga sulit menemukan tempat makan khas medan, pontianak atau bangka disini.

Lagi mood yang anget-anget berkuah karena jakarta barat lately sering hujan deras.
Mampir ke kedai kwetiau medan atek. Ga tau harganya berapa karena mereka ga punya menu tertulis gitu, pesan kwetiau tomat. Buat yang ga tau, kwetiau tomat adalah kwetiau masak gitu jadi basah berkuah sedikit dan memakai tomat yang banyak sehingga warnanya jadi kemerahan segar. Aku minta isian komplit, jadinya lengkap ya topping nya, sayur, udang, bakso ikan, telur, hati sapi, dan sosis babi. Tidak lupa aku minta tambahan cabe rawit potong yang banyak.

Nah terus terang dibandingkan tempat makan sejenis yang menu utamanya adalah kwetiau, so far aku paling cocok sama atek ini (aku ga tau akan cocok ga dengan menu atek yang lain seperti kwetiau siram dan kwetiau goreng) yang jelas aku cocok sama kwetiau tomat nya. Kwetiau tomat nya pas aja gitu menurutku, ga terlalu kental, tomatnya juga ga overpower.

Porsi standar lah. Ga besar.
Tapi topping komplit nya sih rame.
Harga termasuk oke lho, 30rb! Padahal di tempat makan kwetiau pada umumnya harganya diatas 40rb lho rata-rata.

Tempat makannya sih standar, ga nyaman gimana tapi ga gerah juga.

Kalau pengen kwetiau tomat aku pasti kesini lagi hihi.

Mamaku sih yang pesan ini.
Satu lokasi dengan kwetiau goreng medan Atek.

Mamaku pesan mie sua, yang disajikan lengkap dengan telur mata sapi, bakso, pangsit dan minyak babi. Seporsi harganya 32rb.
Agak mahal sih walaupun toppingnya komplit hehe.
Rasanya not bad, ya tapi ga enak gimana juga, just okay.

Yang jualin agak judes mukanya sih 😂