Angie Katarina

Lagi di Gandaria City mall, iseng cobain yang ratingnya lumayan tinggi di ojek online.
Lokasi persisnya di lantai bawah, modelan booth gitu, of course ga untuk makan di tempat. Aku sih take away dan makan di foodcourt.

Pesan truffle gyudon.
Kalau beli langsung di tempat, harganya 50rb.
Seporsi nasi hangat, dengan short plate beef bumbu manis gitu, disajikan dengan onsen egg dan truffle oil (langsung dicampur, bukan dipisah).

Pas aku beli sih, nasinya masih panas ya, which is plus point for me. Biasanya kan nasi dingin, lauknya doang yang freshly cooked.
Nah overall porsinya pas banget menurutku, amount lauknya juga ga terlalu sedikit untuk nasinya (jujur biasanya beli ricebowl banyakan nasi daripada lauk 😹 ga seimbang gitu).
Secara rasa saus, lumayan lah, bukan enak banget, tapi bolehlah.
Truffle oil nya ga merata, berasa sih, cuma ga di semua bagian.

Yang aku suka lagi: mereka pake sliced beef tapi ga banyak lemak! Biasanya yang macam begini kan dominan lemak.

Overall aku lumayan suka rasa, porsi dan kualitasnya.
Bakal repeat order kalau mampir ke Gandaria City lagi!

Jadi aku tuh sudah lama banget penasaran sama jajanan satu ini. Selama ini cuma lewat, ga kepikiran cobain, terus iseng lah cobain mumpung murah meriah juga, jadi mereka lagi pasang info big sale kerjasama dengan salah satu e-wallet.

Jadi ini tuh jambu bangkok, katanya. Ada 4 varian: original, pedas, extra pedas dan palm sugar.
Default nya kalau beli akan dikasih seporsi jambu (1 buah jambu ya) dengan bubuk cabe dan palm sugar sirup.
Nah kalau pesan original bakalan dikasih semacam garam buah gitu, rasanya ya asin-asin ada asamnya gitu.

Aku beli original dan extra pedas.
Favorite ku: pakai garam buah, tabur cabe bubuk sedikit biar ada pedas-pedasnya, sesekali cocol ke palm sugar, buat variasi saja hahaha.

Rasanya? Enak hahahahaha. Segar buah alami + sensasi pedas asin segar ada manis jambu nya.
Overall, ini hidangan pencuci mulut aman buat orang tua sekalipun haha, ga bakal salah deh (kalo pecinta seger-seger buah ya)
Definitely the right choice kalau bosan sama dessert manis-manis gula, susu-susu or rasa yang artificial.
Ini rasanya: simple, natural, tapi bikin susah berhenti 😗

Sebenarnya my partner yang suka SaladStop! since aku ga doyan sayuran hahaha.
Biasanya pesan hail caesar salad with roasted chicken, kali ini cobain Sabai Sabai. Buat aku yang bukan pemakan sayur, ini lebih kemakan dibandingkan hail caesar salad, of course haha.

Main ingredients nya quinoa & brown rice, cabbage, cherry tomatoes, grilled chicken, grapes, tofu, peanuts dan thai dressing vinaigrette. Kalau boleh aku deskripsikan, dressing sauce nya kayak bumbu kacang, overall this menu lebih kayak kearifan lokal gitu, ada sensasi makan gado-gado nya hahahaha.

Surprisingly aku suka, ini enak. Sausnya segar dan unik banget. Grilled chicken nya enak, dan disajikan hangat! Peanuts nya ngasih tekstur. Cherry tomatoes dan grapes bikin segar jadi ga boring. Amount of brown rice juga pas.
Menu ini mengenyangkan, dan lebih ga monoton dibandingkan hail caesar salad. Ya hail caesar juga enak-enak aja, cuma basic gitu kan.

Secara amount protein juga, sabai sabai lebih memuaskan, jadi makan sehat ga berasa makan ‘daun-daunan’ doang. Oke nih buat dicoba, dan bikin pengen repeat order!

P.S. di ojek online banyak promo!! Makan SaladStop! jadi berasa hemat dan super worth it!

Saat mampir ke MKG, kuputuskan buat cobain Unbakes. Sudah lama penasaran sebetulnya, hanya saja asumsiku menu-menunya ga seberapa tempting gitu hehe.
For info, aku tertarik cobain Sando nya dari awal, bukan bomboloni nya, karena ga into makanan manis juga.

Aku pesan mixed sando, isinya egg sando, tuna mayo sando dan BEGG (beef patty dengan scrambled egg dan spicy mayo).
Rasanya jujur saja menurutku ga yang gimana banget, ga sampai enak seperti kata foodblogger. Bukan citarasa baru gitu lho.
Tapi isinya berasa berkualitas, full dan worth the calories. Bukan ga enak, cuma ga istimewa saja.

Egg sando nya for me kurang seasoning sedikit. BEGG nya enak, patty nya ga enek atau berasa olahan food processor, menurutku ini paling cocok jadi menu breakfast. Tuna mayo nya enak, tuna nya melimpah disajikan dengan half boiled egg juga.
Overall oke! Cuma ga bikin aku sampai pengen beli sering-sering.

Harganya terbilang pricy untuk ‘just sandwich’ apakah worth it? Kalau ada promo-promo ojek online, boleh banget dicoba!

In the mood for nasi padang or nasi kapau, jadi aku revisit nasi kapau juragan. Mereka sudah ada beberapa cabang, tapi aku revisit outlet sunter saja hehe.

Pesanan kali ini menunjukkan kalau mereka sedikit kurang konsisten, cuma syukurlah improved sih menurutku, or am I just lucky this time?

Pesananku:
- gulai otak sapi: my bias. Aku suka otak haha. Pertama aku visit, otaknya sedikit padat, but this time kenyal dan blenyek sebagaimana seharusnya hahahaha. Enak!

- gulai tambusu: no complaint, enak.

- paru goreng: first visit, paru nya alot. This time, garing dan empuk bukan main hahaha. Ya syukurlah, semoga konsisten.

- dendeng cabe merah: enak! Dendeng enak, cabe enak. Enough said ya.

- telur barendo: ENAK, comfort food. Enough said lagi ya.

Hidangan enak, kualitas oke. Minusnya kali ini... pelayanannya hehe.
Semoga aku lagi unlucky saja ya soal pelayanannya.

Yang melayani kami nampak ketus ga senang. Saat aku minta lauk dipisah dengan nasi, seakan-akan ga suka gitu dan mengatakan piringnya habis dengan gesture yang kurang enak. Aku agak bingung soal ini, ya terus harus gimana? Aku mesti ngapain kalau piringnya habis? 😂😅

Aku datang during covid-19 era, and I catched the same person pakai maskernya ga benar.
I rarely complaint about stuff like this, tapi 2 simple manner seperti itu, turns me off. Hopefully won’t happen in the future 🙂

Oh ya, sedihnya mereka sekarang sudah ga jual kerupuk jangek 🥲 padahal sudah bayangin bakalan makan kerupuk kulit siram kuah gulai huhu.

Cobain bakmi rajamur karena tiap scroll ojek online buat delivery makanan, mereka muncul di atas-atas dan pagi-pagi sudah buka nih.

Jadi, mereka ini bakmi halal yang punya aneka topping jamur. Ada 4 macam jamur, bahkan mereka punya jamur shitake, jarang kan dengar bakmi pakai jamur jenis ini hehehe.

Aku pesan yang spesial, di ojek online sih 29rb isinya komplit: bakmi, topping ayam 2 macam, topping jamur 2 macam, pangsit goreng kecil-kecil dan telur rebus kecap seperempat.

Secara porsi, segini mengenyangkan ya.
Untuk bakmi nya sendiri bisa pilih yamin (manis) dan yang biasa (asin gurih).
Rasa bakmi nya menurutku so so, cukup gurih (lumayan banyak nih penyedap rasanya hahaha), toppingnya lumayan okelah semuanya, dari ayam sampai jamur aku suka semua. Memang highlight nya adalah jamur sih. Aku pilih jamur kancing dan jamur merang, manis gurih gitu.
Kuahnya ga ada rasa, alias hambar.
Pangsit gorengnya menurutku ga perlu ada, karena ga ada rasanya juga, jadi ga menambah esensi apapun.
Tipikal bakmi nya yang aku lumayan suka, bukan mie pipih tipis gitu, tapi yang lumayan ada gigitan.

Harga menurutku make sense.
Anyway, aku cobain bakmi yamin temanku, bakmi manis nya lebih oke, kayak cocok sama topping-topping nya yang asin, jadi balance.

My second visit to Born Ga. Pertama kali mampir ke cabang kelapa gading, yang ke-2 kesini.
Came at dinner time, not surprised lumayan ramai pengunjung.

Langsung saja ya 😂 aku pesan beberapa:
- mansinchang samgyeop: samgyeopsal original (tidak marinasi bumbu), kalau kesini aku highly recommend pesan yang marinated saja deh fix. Karena yang original ya literally berasa lemak doang. Bukan ga enak, cuma not my favorite.
- soy mansinchang samgyeop: enak banget, manis gurih, dimakan tanpa apa-apa lagi juga sudah enak. Pokoknya kalau ke Born Ga harus pesan yang marinated ya!
- kimchi jjigae: bukan pecinta kimchi, jadi for me ini rasanya ‘just’ asem 😂 I like the sundubu jjigae one, more. Isinya ya literally kimchi doang.

Secara pelayanan, no complaint. Sigap, sopan, well trained, walau beberapa agak kurang senyum.
For dessert, I chose ice coffee, seperti biasa, enak tapi kali ini entah apes atau gimana, terlalu manis 🥲 aku yang even bisa tolerate minuman manis pun merasa kemanisan hehe.

Kalau aku ga salah, varian bancan nya ga sebanyak saat aku makan di cabang lain, walau not a big deal sebetulnya hehe.

Sesuai judulnya, menurutku memang mahal sih, harganya diatas beberapa restoran k-bbq lain. Jadi aku jarang banget mampir walaupun suka 🥲
If you don’t mind to pay more, bolehlah sering-sering, memang enak + lumayan ‘kelas’.

Special shoutout: restroom nya terawat + tersedia mouthwash (saat aku mampir ya, semoga this part memang konsisten hehe)

Mampir dine in di Golden Lamian cabang ini lagi, dan saat aku mampir, banyak banget menu habis dong, padahal belum mau jam close. Wah males sih jujur sama yang kayak gini, like lebih dari 50% menu ga bisa dipesan. Walaupun menu yang aku pengen sih available.

So aku cobain spicy cheese soup lamian, jadi untuk varian spicy cheese ini mereka punya yang dry dan berkuah. Bisa pesan original (ga pedas) juga ya! Aku request extra soup, btw.

Semangkuk lamian dengan kuah keju, nori flakes, half boiled egg dan potongan smoked beef. Rasanya enak comforting, dan beneran berasa pedas hahaha. Rasa keju nya ga terlalu creamy cheesy gitu, more like milky soup ada gurih kejunya, for me sih lumayan enak dan cocok sama lidahku.

Nah, aku excited mau bahas sambal mereka.
Golden lamian punya 3 macam sambal: chili oil, sambal ebi dan sejenis sambal bangkok gitu.
Chili oil nya kurang oke menurutku, ga ada gurih-gurihnya.
Sambal ebi nya aku super suka! Bahkan aku suka gadoin, asin-asin lucu gitu. Pokoknya aku suka, walaupun somehow kurang match sama lamian ya, tapi ngasih sensasi berbeda. Hahaha.

Back to the lamian. Aku suka tekstur mie nya kenyal dan enjoyable, enak diseruput. Tapi minusnya dari menu ini (or menu mereka lainnya) adalah lauknya sedikit! Kayak pesananku ini, smoked beef nya sedikit banget dong berasa kayak kurang lauk 🥲 asli mahal sih jatohnya, jadi berasa kayak makan mie dan kuah doang.
Telur nya fluffy nyoyyy maksimal. Aku suka.
Next revisit aku pasti pesan ini lagi hehe.

Temanku pesan lamian ayam goreng, menu ini ga oke 🤦🏻‍♀️

Iseng cobain pempek yang punya cabang di greenlake ini. Ga jauh dari situ, mereka juga punya cabang di perumahan duri kosambi.

Ratingnya cukup tinggi di beberapa platform, makanya aku tertarik.
Aku cobain pempek kecil berbagai macam, mulai dari adaan (bulat, dan somehow ikan nya lebih berasa), pempek kulit (biasanya aku paling suka ini karena garing, turns out pempek kulit mereka so so banget hehe), lenjer kecil dan isi telur kecil.

Secara rasa dan tekstur, aku lumayan cocok. Ikan nya berasa, tekstur kenyal, tidak amis. Agak disayangkan, ukurannya agak kecil hahaha, tapi lumayan oke overall. Disajikan dengan mie kuning, bihun dan timun.
Cuko nya pekat, ga pedas menurutku, enjoyable.

Nah aku cobain tekwan mereka juga, kuahnya segar dan berasa kaldu ikan nya. Tentunya lengkap dengan potongan jamur dan lobak.
Salah satu tenant pempek yang aku mau reorder sih! Walaupun menurutku dibilang murah juga engga.

Worth to try? Boleh deh 😌