Angie Katarina

Finally cobain Momopokki yang secara branding dan nonton review kayaknya promising.
Aku cobain cabang Green Lake yang baru buka dan sedang ada promo.

Conclusion nya sih menurutku kalau ga promo, jujur kemahalan.
Harga yang dibanderol jika dibandingkan porsi dan isinya, menurutku tanggung mending makan di korean resto sekalian, daripada yang on the go begini hehe.

Secara rasa, bukan ga enak, tapi not the best apalagi untuk harganya.

Jadi, mereka jual tteokbokki dengan 3 ukuran. Seporsi ttekbokki isinya tteok (kue beras), sayur kol dan odeng yang dipotong kecil-kecil.
Untuk varian saus tteokbokki mereka punya yang standar gochujjang dan saus jjang.
Saus gochujjang nya sendiri tipe yang liquid banget, encer, doesn't matter bagi aku sih kental ataupun cair, tapi saus gochujjang nya menurut aku kurang gurih, kurang balance gitu, ga pedas sama sekali, dan kayaknya ga bisa request pedas.
Nah menurut aku untuk harganya, kemahalan. Isian odeng yang kecil-kecil dan dominan sayur kol, jadi ga worth it jujur. Karena rasanya juga ga yang mind blowing enak, jadi ya tanggung gitu loh ngerti ga ya? 😂

Untuk varian topping tambahan mereka punya banyak banget. Yang aku coba:
- mandu (bisa beli satuan): standar lah, harus dimakan selagi panas supaya ga nyenyeh melempem
- gyeranjjim: ini bukan jadi topping sih, tapi ya digadoin aja, ini oke, walaupun ya just 'steamed egg' gitu, tapi menarik buat dicoba
- gimmari: recommended! But again harus dimakan saat panas supaya masih ada garing tekstur dan ga berminyak, dan ini ada rasanya (bukan kayak tepung doang gitu), dicocol ke saus tteok nya jadi asik.

Worth to try? Bolehlah buat sekedar bikin ga penasaran?
Repeat order? No, maybe. Hehehe.

Cobain Bae Bae Galbi di cabang Green Lake City saat ada opening promo mereka buy 1 get 1.
To be honest aku jarang banget tertarik cobain korean bbq affordable gini, karena biasanya kualitasnya juga ala kadarnya hehe. Ya tapi kalau murah meriah ga usah banyak berharap gitu ga sih? Cocok kalo lagi pengen makan iseng, bukan makan kenyang proper gitu

Untuk pilihan daging variatif harganya mulai dari 30 - 70ribuan. Sesuaikan dengan budget saja.
Yang kali ini aku cobain ada beef shortplate dan saikoro beef mereka. Daging sudah di-marinasi jadi ga plain rasanya. Mereka kasih saus cocolan juga. Kita grill sendiri daging nya.

Secara kualitas daging menurutku so so lah, tentunya ga impressive, apalagi kalau kamu sering beli daging-daging untuk diolah sendiri di rumah yang banyak dijual di e-commerce, ya kayak gitulah kurang lebih kualitasnya, well ya expected sih.
Untuk shortplate menurutku untung-untungan, kalau pas kebagian yang dominan lemak ya sudah, secara harga memang ga boleh banyak berharap.
Tapi overall ya not bad kok, ga bikin kapok.
Saat proses grill, agak meletup-letup minyaknya, agak-agak annoying.

Untuk minum, aku highly suggest corn tea yang botolan sih, puas pas buat berdua atau bertiga, segar dan affordable, plus ya nyambung aja korean bbq gitu minum teh jagung hehe.

Karena daging sudah tersedia, bukan tipe yang diolah dulu, tinggal di-serve jadi ya cepat gitu.

Overall menurutku, if you have budget, you might prefer sekalian yang mahal, biar ga berasa tanggung dan biar puas maksimal or yang biasa makan korean bbq mahal you need to adjust your expectation aja.
Oke saja, ga sampe must try.

Mampir kesini on weekend kebetulan karena sepi sih ga terlalu ramai kayak restoran lain, but don’t worry, genki sushi enak kok.

Memang sushi place yang cocok buat ajak anak-anak sih, again karena penyajian yang menggunakan shinkansen eye catching dan ya praktis gitu, jadi ga bolak balik disamperin sama waiter/waitress yang for some people matters di masa pandemic gini(?)

Secara rasa dan kualitas tentunya bukan yang terbaik, everything just nice ga yang ampe spot on.

Tapi beberapa yang aku baru find out dari visit kali ini:
They serve thick sashimi. I mean beneran ga tipis letoy gitu. Fresh dan jadi puas makannya.

Yang baru aku cobain kali ini dan aku suka adalah spicy salmon norigami taco. Salmon on top nya raw, tapi aku request dibikin aburi/setengah matang. Enak dan cocok buat yang in a rush, menu on the go sih ini.

Food serving time termasuk cepat.
Harga (for me) ga murah karena tentunya ga setara dengan sushi-sushi lain yang harganya lebih mahal dengan kualitas lebih tinggi juga hehe.

Overall worth to try. Options quite many.

Here to celebrate someone’s birthday. Kalau italian resto harusnya order pasta/pizza ga sih, meanwhile aku order menu pork nya hahaha 😌

Resto nya persis di sebelah bowling area.
Termasuk restoran agak cantik kali ya di The Breeze sini hehe.

Tried their porchetta, tastes good. Menurutku kalau seasoning nya ditambah bakal lebih enak hehe. Ukurannya besar, cukup mengenyangkan lah, disajikan dengan potato wedges dan sauce.
Skin nya tebal dan garing. Okelah ini.

Also tried their crema di funghi, ini mushroom soup dengan truffle oil + crouton. Surprisingly enak, padahal ga expect apa-apa ya mushroom soup pada umumnya saja gitu hehe. Enak, comforting, pekat kental, ada mushroom chunk dan onion juga.

Pernah cobain porterhouse mereka juga, ga tau menu ini masih ada atau ngga. Lumayan oke juga.
Pengen coba creme brulee tapi unavailable huhu.

Price wise.. ya standar cafe lah, ga murah.
Maybe next nya bakal cobain pasta mereka.

Food serving time diatas 20 menit, termasuk lama hehe.

Ya ampun masa aku belum pernah review hahahaha. Padahal salah satu restoran favorite keluarga yang legend, dari jaman mereka masih di tenda, sekarang sudah berbentuk kedai makan gitu, ga terlalu besar sih hehe.

Menunya ya kuo tie dan sekba. Aku personally memang lebih into sekba dibandingkan kuo tie, jadi kalau kesini sudah pasti pilih-pilih sekba nya, mulai dari kuping, usus, dan kulit. Mereka ada tahu, telur, samcan, dan daging juga.
Ga pernah cobain sekba di tempat lain jadi ga bisa bandingkan, yang jelas punya mereka sih enak.

Kuo tie nya sendiri tipe yang cook by order, jadi selalu panas saat disajikan, beda dengan sekba nya yang ready.
Kuo tie nya gendut meaty enak, lengkap dengan berbagai bumbu, saus, oil yang disediakan di meja untuk jadi cocolan, supaya rasanya makin-makin 👌🏼
Yang wajib sih: dipakein bawang putih, minyak wijen, sambal.

Secara harga ga murah sih hahaha, konsisten naik terus. Tapi enak dan tipe yang easy to please tante tante om om, jadi cocok ajak orang tua haha.

Aku mampir memang saat liburan panjang lebaran, jadi no wonder kayaknya super ramai semua tempat makan di Pasar 8 ini, bakut mumu saja sampai waiting list dan ada menu yang habis.

Proses bakar-bakarnya menarik deh. Sate dan bakut dicelup dan dioles saus bumbu yang melimpah supaya rasanya meresap enak.

Aku pesan beberapa tusuk sate dan bakut.
Satenya gendut-gendut baik daging maupun kulit usus. Enak dan memuaskan, sayangnya lengkuas bumbu nya sedikit tapi karena sedang ramai aku malas minta lagi LOL. Bumbu cocol sate nya kecap dan lengkuas parut ya.

Bakut bakar nya juga enak, hanya saja untuk 90rb menurutku sih pricy banget. Daging nya enak digerogotin, seperti daging iga babi yang banyak dijual di Bali gitu.

Sayur asin bakut nya asin medok ya, ya sesuai namanya hahaha.
Overall yang must try buatku adalah sate-sate ditemenin kuah sayur asin.

Worth to try enak!! Tapi untuk ukuran di sekitaran street food, ga murah ya.
Cenderung panas tempatnya apalagi kalau siang. Tipe yang makan sambil keringetan gitu 😂