hobinyaria

Iseng pesan pas ada promo Rp 1,- dengan pemesanan online. Pesan bakmi goreng seafood, tapi dapatnya yang daging sapi. Ya gak apa lah. Sempat berpikiran jelek, jangan-jangan karena lagi diskon, porsi makanan akan dikurangi. 

Ternyata porsi makanannya lumayan nendang untuk dimakan sendirian (walau kalau bagi dua, jujur sih kurang kenyang). Rasanya juga gurih, dan dagingnya gak pelit. Agak kurang suka karena berminyak dan tekstur mie sedang. Tapi overall, ok kok. Kemasannya juga rapi, sehingga makanan aman.

Pertama kali ke sini, wadidaw... beneran kedai kopi yang bukan buat berlama2 karena puanas poll di sini. Padahal yang saya coba, cold white caramel itu creamy dan cucok buat yang gak terlalu into coffee. Pesen yang kemasan botol karena sepertinya gak tahan buat duduk di sana saat cuaca panas seperti akhir-akhir ini. 

Minumannya sendiri tahan 5 jam (kalau mau dibawa2 ngider) dan ada masa berlakunya untuk disimpan dalam pendingin. 

Dulu banget pernah mampir ke sini, dan sekarang memutuskan pesen online sajalah. Teman pesan hazelnut latte sementara saya memilih nutella latte. Sayangnya, saya dihubungi oleh mereka kalau nutella latte gak tersedia saat itu. Jadilah daripada puyeng, saya memilih yang sama saja dengan pesanan teman. Dibandingkan dengan pesanan saya dulu charcoal dengan kopi, kalau yang ini jauh lebih ringan. Jadi lebih pas untuk dinikmati kalau lagi iseng di sore hari. 

Surprise pas terima minumannya, kemasannya lucu amat. Biasanya kalau pesan online, hanya diberikan kantong plastik seadanya. Tapi ini dibungkus dalam paper bag dan kemasan gelasnya juga ok.

Rasanya juga ok, beli okinawa coffee dan cheese machiatto , kebetulan sedang ada promo. Harga ok, kemasan ok dan rasanya jg enak. Sukalah pokoknya.

Jujurly, Ta Wan bukan favorit saya... Tapi bakmi goreng mana pernah bisa salah siiih...? Jadi, pesenlah buat dibawa pulang, mana ada cashback yang lumayan besar juga dengan pembayaran cashless.

Ternyata, untuk pesan takeaway tinggal scan barcode yang telah disediakan dan langsung ada pilihan menu. Sepertinya tidak banyak pilihannya, karena saya lebih cepat memilih dibandingkan saat dine in. 
Menurut saya ini okeh banget, jika hendak memesan untuk takeaway saat restoran dalam keadaan penuh. Tinggal scan barcode, pilih menu yang disediakan, lalu proses pembayaran langsung di kasir. 

Kemasannya sendiri okay, makanan tidak tumpah sepanjang perjalanan. Dan rasanya gurih, tekstur bakminya yang saya suka, tidak lebar dan besar. Pelayanan juga bagus. 

Makan siang bareng teman, mampirlah ke sini karena tertarik dengan sajian pork ramen. 
Jadi di sini ada kuah collagen, collagen dengan mala dan kaldu sapi. Pesan yang fire torched pork belly roll kuah collagen dan slice fish noodle soup dengan kuah collagen dan mala. Pengunjung diberikan pilihan apakah mau ramen atau thick vermicelli atau rice noodle. Kami memilih yang ramen saja. Untuk minuman pesan hot ocha. 

Pas melihat yang kuah collagen mala, sempat agak menyesal juga karena warna kuahnya yang merah menyala begitu. Langsung ngeri membayangkan pedasnya bakal kayak apa. Eh, ternyata gak pedas-pedas amat, dan masih bisa saya nikmati hingga kuahnya pun bisa dihabiskan. Ikannya tidak ada bau amis, cuma sayang terlalu sedikit (IMHO), dan sayurnya keras. 
Sementara yang torched pork belly roll, kurang gurih daging babinya. Jadi seperti makan ramen biasa saja, kurang berkesan. 


Pelayanannya biasa saja, kurang informatif menurut saya. Kebersihan tempat : ok. Jarak aman antar pengunjung masih terjaga. 

Pergi bareng nyokap ke sini dan buat diri sendiri pesen ramen toripaitan shoyu, udah gak pake topping apapun. Sementara untuk nyokap, dipesenin  tokyo ramen yang kuahnya bening. Sama gyoza juga ikutan meramaikan untuk dikunyah.  Untuk minuman, pesan ocha panas.  

Pas datang, wow, porsinya lumayan juga ya dan memang saya suka nih sama kuahnya. Bener-bener saya habiskan sampai tetes terakhir (ini sepertinya karena laper). Sementara nyokap protes, karena dia lebih suka kuah ramen saya daripada yang bening. Bukan gak enak sih, tapi tetap lebih enak yang shoyu. 
Sayangnya gyoza rasanya biasa banget, dan nyesel juga pesan yang satu itu. 

Buat yang suka foto2, duduk deh di pojokan dekat jendela. Lumayan dapat pemandangan jalan Thamrin dan gedung2 perkantoran. Cuma agak panas dan silau saja kalau sinar matahari sedang terik2nya. 
Pelayanannya ramah banget, kebersihan terjaga. Okelah. 

Late lunch with friend di sini. Saya tertarik sama Kuro ramen yang katanya kuahnya dari tinta cumi. Sementara teman pesan shiro ramen dengan permintaan ramennya setengah matang. Untuk tambahan, pesan sate kulit ayam : KAWA dan tori karaage. 

Pelayanannya ramah banget, mulai dari mbak2 di kasir yang mau diminta tolong foto sampai waiter yang menjelaskan makanannya. Tempat makannya tidak terlalu besar dan kalau jam makan siang, antriannya lumayan panjang. 

Sayangnya saya kurang sukak sama kuro ramen karena ya rasanya B aja. Sekedar tahu aja deh. Yang mau coba menu ini tidak usah khawatir ada rasa amis, karena aman kok. Cuma IMHO, rasanya tidak ada yang istimewa. Teman juga kurang puas sama pesenannya yang dinilai B juga rasanya. 

Tapi sate kulit ayamnya crunchy, gurih dan begitu juga dengan tori karaage. Dua ini recommended. 
Untuk minum kami pesan air mineral dan ocha panas. Pas mau pulang, eh kami dapat puding. Terima kasih ya.