N.A.

Toko Cake ini berada di Ciwalk Extension, tepatnya bersebelahan dengan Yogya Express dan Chatime. Tempatnya hanya berupa konter pemesanan dan dapur mini, jadi tidak tersedia tempat duduk. Saya sengaja datang sedikit malam, walaupun sudah tidak kebagian promo minimal antriannya sudah lebih manusiawi
- Ojisan Chococake (60K)

Cake di tempat ini berupa pillowcake, bentuknya memanjang dan ukurannya lumayan besar. Di bagian atas cakenya, terdapat stampel dengan gambar kakek-kakeknya Jepang (mirip Uncle Tetsu tapi lebih kurus) Tekstur cake nya agak mirip brownies begitupun dengan cita rasa nya, tidak terlalu lembut dan ada tekstur spons cakenya. Di bagian tengan cake nya terdapat chocochip dan chocobar yang gampang banget meleleh, tapi menurut saya cake ini jauh lebih nikmat kalau didinginkan di dalam lemari pendingin terlebih dahulu

Tempat makan ini berada di food court Balubur Town Square (Baltos) Lantai 3. Food court nya lumayan luas dan nyaman. Posisi duduk favorite saya terdapat di bagian outdoor yang menghadap ke Pasupati. View nya lumayan bagus dan anginnya terkadang sembriwing. Angsana sendiri menjual menjual aneka mie, nasi goreng, dan rice bowl dengan harga yang tergolong sangat murah
- Nasi Goreng Bumbu Bali (19K)

Menu ini disajikan dengan menggunakan hotplate. Di lapisan dasar hotplate, terdapat telur dadar super kering, kemudian di atas nya ada nasi goreng dan toping ayam suir, bawang goreng, tomat, dan timun. Tak lupa kerupuk pangsit yang disajikan terpisah. Porsi nasi goreng nya sangat besar, dijamin bakan kenyang banget. Telur dadar nya enak banget, krispi gitu. Nasi goreng nya juga enak, bumbu bali nya lumayan kuat, tidak terlalu pedas jadi sangat bersahabat dengan lidah yang ngak suka pedas. Ayam suwirnya juga tidak pelit. Oh ya menu ini sudah termasuk es teh tawar, kalau ingin es teh manis juga tinggal nambah 1K saja.
- Naso Goreng Bakso (16.5)

Format menu ini sebenarnya saja dengan nasi goreng bumbu bali, cuma bumbu dan topingnya saja yang beda. Bumbu nasi goreng nya tidak se-rempah dan sekuat bumbu Bali, rasa yang dominan lebih ke rasa kecap. Pada menu ini toping yang digunakan adalah bakso nya. Baksonya juga tidak pelit. Kalau disuruh memilih sih saya jauh lebih suka Nasi Goreng Bumbu Balinya

Kebetulan saya lagi BEC dan sedang pengen makan yang pedas-pedas. Richeese Factory BEC berada di Lantai SL, berdekatan dengan KFC, J.CO dan Burger King. Area makanya sih tidak terlalu luas dan sedikit berisik.
- Combo Fire Chicken: Double Drum Stick (30K)

Menu ini terdiri atas dua potong paha bawah, saus keju terpisah, nasi dan soft drink pilihan. Rasanya kurang afdol pesan fire chicken kalau ngak pesan level 5. Uniknya pedesnya fire wings itu ngak instan, efek nya baru terasa setelah minum atau setelah makanannya habis. Porsi nasi nya lumayan besar dan keju nya enak banget, cocok banget untuk menetralisir pedas dari saus nya. Untuk minumannya saya selalu memilih pink lava, hanya saja satu gelas pink lava ngak bakal cukup sih buat ngobatin pedas

Restoran ini letaknya persis di sebelah Nasi Goreng Upnormal Dipatiukur. Area makannya berada di lantai dua, sedangkan lantai satunya hanya digunakan untuk dapur dan toilet. Area makan nya lumayan luas dan nyaman. Nasi Tempong sendiri merupakan makanan khas Banyuwangi yang terkenal akan sambalnya yang pedas.
- Nasi Tempong Cumi (28.5K)

Menu ini terdiri atas nasi, satu tusuk cumi bakar/goreng, ikan asin, sambal, tahu, tempe, sayur urap, sayur segar, dan teh tawar. Awalnya sih saya berfikir kalau menu ini overpriced untuk restoran sekelas, tapi setelah melihat perpaduan menunya, saya rasa harga nya cukup reasonable. Yang paling saya soroti dari menu ini adalah sambel nya yang enak banget. Sambel nya mirip Sambal terasi, bau ikan/udangnya kuat banget. Sambalnya sih lumayan pedas, tapi tidak seekstrim yang saya bayangkan. Cumi nya segar, bumbu bakarnya meresap, tapi porsi nya terlalu sedikit. Yang paling saya suka sih ikan asin nya, cocok banget dipadukan sama sambalnya, apalagi sekarang agak jarang sih ketemu ikan asin.

Restoran ini memiliki plang nama yang sangat eye catching. Restoran nya tidak luas sih, bahkan tergolong sempit, hanya bisa menampung sekitar belasan orang. Meskipun menyediakan BBQ, restoran ini tidak memiliki pengisap asap untuk setiap meja nya, tapi hal ini tidak membuat pengunjung jadi mabuk asap kok. Dekorasi restoran ini lumayan OK, dinding-dindingnya dihiasi walpaper/mural Sapink yang beterbangan. Ada juga dekorasi sepeda yang digantung di dinding
- All You Can Eat Pork Barbeque (85K)

Paket all you can eat nya sudah termasuk free flow nasi, minuman dengan opsi teh manis dan teh tawar, dan daging. Untuk dagingnya cuma ada dua opsi yaitu Samgeopsal dan semacam Pork Bulgogi gitu. Semua dagingnya belum dimarinated, jadi sebelum dipanggang dicelupin ke saus dulu. Saya sih lebih suka varian Samgeopsalnya karena ketika dipanggang, lebih krispi dan renyah. Sayangnya sih all you can eat nya tidak termasuk sayur non-lalapan, sehingga setelah makan jadi berasa kurang segar gitu lidahnya.
- Service

Service di tempat ini sebenarnya sudah lumayan OK. Cuma sayang, yang benar-benar paham menunya cuma si koko owner nya, sedangkan pelayan lain masih belum terlalu paham kalau ditanya dan diminta ini itu

Mango Time ini berada di Sudirman Street, tepat di depannya Sate Babi Wibisana. Tapi tenang, kios stand ini tidak menjual makanan/minuman yang non-Halal. Kios stand ini tidak menyediakan tempat duduk khusus, tetapi kita dapat menggunakan tempat duduk di sepanjang Sudirman Streetnya.
- King Mango (30K, Promo Buy 2 Get One Free)

Minuman ini tergolong murah jika dibandingkan dengan minuman serupa di vendor lain. Belum lagi setelah promo, kalau dihitung-hitung satu cup minumannya hanya diharga 20K saja, Murah banget sih. Sayang nya jus mas mangga nya agak encer dan hambar, potongan buah mangga segar nya lumayan banyak dan wipe-creamnya lumayan nyatu.

Sate Padang ini posisi nya di perempatan antara Jalan Dipati Ukur, Haur Pancuh, dan Teuku Umar. Sate ini cukup gampang dikenali dari asap nya yang mengepul. Selain itu sate ini bertetangga dengan makanan khas Padang lain seperti Soto Padang dan Nasi Padang. Sate ini berupa tenda pinggir jalan yang tidak terlalu besar. Makan di daerah ini pun harus sedikit lebih sabar karena jumlah pengamennya yang cukup banyak
- Sate Padang (20K)

Menu ini terdiri atas sepuluh tusuk sate sapi, ketupat, kuah sate, dan taburan bawang goreng. Sate sapi nya memiliki bumbu yang meresap banget sampai ke dalam. Hal ini karena pada sate Padang, daging yang dibakar bukan daging mentah, melainkan daging 1/2 matang yang dimasak menggunakan bumbu khas Padang terlebih dahulu. Kuah sate nya juga lumayan enak, bumbunya cukup kuat meskipun tidak sekuat sate Padang di daerah asalnya. Kuah nya berwarna kuning kecoklatan, bukan merah menyala seperti Sate Pariaman. Uniknya sate Padang, kuah sate nya disajikan dalam kondisi panas. Ketupat nya juga cukup banyak, lumayan membuat kenyang
- Keripik Singkong (2K)

Makan sate Padang itu paling enak pake kerupuk. Favorite saya sih pake kerupuk kulit yang sayangnya sedang tidak tersedia di tempat ini. Pake kerupuk singkong juga masih OK kok. Kerupuk nya lumayan empuk dan renyah. Cocoklah dimasukin ke kuah Sate Padang yang masih hangat