N.A.

Saya mencoba coffee shop ini karena penasaran kenapa review kafenya yang langsung banyak banget di berbagai portal kuliner, bahkan jauh lebih banyak dibandingkan resto terkenal yang sudah lama berdiri, a little bit suspicious and stimulate me to prove what they actually have :)

Coffee shop nya berada di area depan Cihampelas Walk, berdekatan dengan Burger King dan Torico. Tidak sulit untuk menemukan kafenya karena desainnya yang cukup berbeda dibandingkan restoran di sekitar. Kafe nya dirancang dengan konsep semi-jungle kafe, dekorasi tanaman hijau sangat mendominasi kafe ini. Selain itu, tersedia boneka aneka jenis hewan di berbagai tempat yang sepertinya ditambahkan untuk memperkuat konsep jungle kafe nya tersebut. Dekorasninya lumayan bagus, but it will be more fancy if they hide the cables properly :)

Tempat nya tergolong nyaman, apalagi saya berkunjungnya saat pagi menuju siang, sehingga udara nya masih sangat sejuk. Meskipun berada di dalam mall, di dalam kafe ini surprisingly bisa merasakan sedikit angin sepoi-sepoi karena kafe nya yang memang terbuka, buat sekedar chill atau sambil nugas ini OK banget sih, apalagi ambience cukup terang. Kafe nya yang sangat terbuka tentu ada konsekuensi nya, saya merasa sedikitinsecure di kafe ini, karena tidak ada pembatas yang proper antara area kafe dengan jalan utama mall. Belum ada pengalaman yang buruk sih, cuma musti banget keep your own belongings kalau di kafe ini.

- Cappuccino (30K)
Satu satu nya pilihan bean kopi yang tersedia saat saya berkunjung adalah Houseblend, yang merupakan campuran antara bean gayo dan lokal Jawa Barat. Cappucinno nya disajikan dengan presentasi yang ciamik, benar-benar eye catching. Rasanya pun lumayan okay, citarasa asam dari bean gayo nya lumayan keluar, perbandingan antara espresso, latte nya juga proposional, creamy dan manisnya juga pas banget. Moodboost banget di saat harus menjadi kegiatan saat tanggal kejepit

Sembari menunggu penerbangan, apalagi penerbangan nya delay, paling enak emang ngopi buat ngembaliin mood. Starbucks Bandara Husein berada di area parkir dan juga di boarding room bandaranya. Untuk Starbucks yang berada di parkiran, Tempat nya lumayan nyaman seperti hal nya Starbucks lainnya, tapi emang tidak begitu luas. Saya tidak prefer untuk duduk di bagian outdoornya, karena agak sedikit panas dan sangat dekat dengan jalan raya.

- Ice Caffe Latte (49K)
Ice Caffe Latte Starbucks memang tidak begitu kuat kopi nya, tapi rasa asam dan pahitnya lumayan keluar. Biasanya ngabisin ukuran venti pun juga gabakal bikin kembung. Sayangnya, ice caffe latte yang saya pesan agak terlalu kebanyakan air, jadi kenikmatan ngopinya sedikit berkurang

Bagi saya, jalan Braga merupakan jalan yang paling romantis, apalagi kalau sambil menyantap makan malam di Braga Permai, restoran yang sudah ada semenjak zaman penjajahan Belanda dulu. Konsep restoran nya masih dipertahankan seperti dahulu, gedungnya classic ala-ala gedung peninggalan Belanda, nuansa nya sedikit remang, cocok banget untuk dinner bersama pasangan apalagi kalau ditemani live music di malam minggu. Sayang, tempat duduk di sisi kanan yang saya tempati agak sedikit panas dan pengap. Selain itu, dibutuhkan perjuangan lebih sih untuk mendapatkan parkiran kalau mau menyantap di restoran ini

Appetizer:
Sebagai hidangan pembuka, saya mencoba dua kudapan khas Belanda yaitu Bitter Ballen dan Huzarensla Salad. Bitter Ballen nya juara banget, wajib banget dipesan kalau ke tempat ini. Kulitnya renyah dan isian nya lembut banget, melted di mulut. Huzarensla Salad nya juga tak kalah nikmat, potongan kentang yang empuk, apel yang segar, serta daging sapi yang tender menyatu secara harmonis dengan sausnya yang creamy dan sedikit asam menyegarkan.

Soup:
Saya juga mencoba dua jenis soup di restoran ini yaitu Bruinbonen Soup, sup berbasis kacang merah dengan isian sosis sapi dan pop corn. Selain itu saya juga mencoba Crab Asparagus Soup, soup nya tidak begitu creamy tetapi potongan daging kepitingnya tidak pelit dan sama sekali tidak amis.

Main Course:
Kali ini saya nyobain steak yang belum pernah saya makan sebelumnya, yaitu Ox Tongue Steak, steak dengan bahan dasar lidah sapi. Steak ini disajikan bersama potato wedges, fresh vegetable, dan mushroom sauce yang super kental. Dibandingkan daging sapi bagian haas yang biasa digunakan sebagai bahan steak, bagian lidah sapi ini lebih empuk dan gurih. Banyak yang bilang kalau daging lidah cendrung lebih amis, namun Ox Tongue Steak di tempat ini sama sekali ngak amis. Good Job!

Beverage:
Strawberry Yoghurt nya cukup menyegarkan, strawberry nya lumayan kuat, tekstur kesat-kesat dari biji straberry nya masih sangat terasa. Minuman ini akan terasa lebih menyegarkan kalau yoghurt nya sedikit lebih asam

Dessert:
Sebagai hidangan penutup saya memesan Rhum Raisin Ice Cream, porsinya surprisingly besar, bukan satu atau dua scoop yang saya bayangkan. Presentasi nya cantik, Ice Cream nya disajikan dengan menggunakan batok kelapa dengan isian beberapa scoop ice cream vanila, satu scoop es krim mocca dan satu scoop es krim krim rhum yang ditambahkan kismis di atasnya. Rhumnya lumayan kuat dan sangat menyegarkan.

Cafe ini berada di Jalan Anggrek, tepat di sebelah Dapur Dahapati. Cafe ini merupakan salah satu tempat favorit saya untuk mengerjakan tugas perkuliahan. Bagian utama restorannya memang tidak begitu terang, namun sangat cozy dan lumayan tenang. Spot favorite saya berada di bagian belakang di smoking area, tempat nya memang dirancang seperti coworking space, lengkap dengan lampu belajar ala-ala mahasiswa desain. Tempatnya terang, tenang dan nyaman.

- Matchagato (30K)
Minuman ini merupakan minuman yang paling sering saya pesan di tempat ini. Impresi pertama saya adalah minuman nya eye catching banget. Minuman ini berupa es krim vanila yang ditambahkan dengan matcha yang cukup kental. Perpaduannya sih pas banget, es krim vanilla nya lembut dan tidak terlalu manis. Matcha nya kental dan sedikit creamy, memiliki rasa yang cukup bold, tidak kemanisan, dan rasa pahit alami nya terjaga.