Shella Anastasia (@celsfoodiaryy)

Ini adalah cabang Kaizen yang ke-5 tapi sekaligus jadi cabang pertama yang aku singgahi. Tempatnya luas banget dengan nuansa serba putih, outdoor areanya lebih luas dibanding indoor dan ada rooftopnya juga di lantai 2. Mereka buka 24 jam jadi cocok banget buat jadi tempat hangout. Fasilitasnya juga cukup lengkap, ada area parkir yang luas, wifi, stopkontak, musholla dan live music.

Menu nya juga beragam dengan harga yang masih terjangkau. Di sini aku coba beberapa menu :
1. Dimsum (35.000), isinya ada 5 pcs dimsum berukuran sedang. Lumayan enak karena nggak cuma terasa tepung, dilengkapi juga dengan saus dimsum yang asam manis pedas.

2. Nasi Goreng Oriental (40.000), nasi goreng yang dimasak dengan sayuran tanpa kecap jadi rasanya dominan gurih, lengkap juga dengan chicken katsu dan telur ceplok. Chicken katsunya juga crunchy, nggak keras dan dagingnya nggak terlalu tipis.

3. Spaghetti Bolognese (35.000), porsinya lumayan banyak. Ada daging cincangnya juga dan saus bolognesenya dominan asam.

4. Latte (33.000), rasa kopinya lumayan cocok dengan seleraku karena pahitnya balance dengan manisnya.

5. Korean Strawberry (35.000), enak juga karena milky dan ada rasa asam segar dari strawberry jam.

Secara Kopi jadi salah satu coffeeshop yang ada di Smart Culinary Corner Kemang. Lokasinya agak mojok jadi nggak langsung terlihat. Bangunannya kecil dengan 2 meja di bagian indoor tapi ada outdoor area yang cukup luas. Indoornya cukup nyaman karena ber-AC, ada wifi & stop kontak juga jadi bisa untuk wfc. Kalau outdoornya memang cocok untuk hangout atau ngopi sore & malam hari.

Di sini aku coba beberapa menu
1. Kopi Susu Secara (20.000), kopi susu di sini bisa disajikan dalam bentuk hangat dan aku coba menu itu. Tanpa latte art, terlihat simple tapi cocok dengan seleraku karena rasanya agak milky, nggak terlalu pahit dan manisnya pas. 

2. Cafe Latte (30.000), karena menurutku kopi susunya kurang berasa kopi alias kurang 'nendang' akhirnya aku pesan hot latte. Kalau ini ada latte artnya jadi tampilannya lebih menarik. Kopinya sedikit lebih strong tapi masih aman juga dan cocok dengan seleraku.

Datang ke sini pas jam makan siang dan ternyata rame banget, untungnya tempat di sini lumayan luas dan punya kapasitas yang lumayan banyak juga. Tempatnya juga nyaman, ada ruangan ber-AC tapi kecil dan sisanya hanya pakai kipas tapi aman sih nggak gerah banget.

Di sini aku coba beberapa menu
1. Sate Klathak, 1 porsi isinya 5 tusuk dan ditusuk dengan tusukan besi seperti sate klathak pada umumnya. Dagingnya lumayan tebal-tebal, empuk juga dan ada aroma smokey, tapi menurutku bumbunya kurang meresap. Kuahnya juga nggak terlalu berbumbu.

2. Sate Hotplate, isinya full daging & empuk banget. Lebih enak dicocol ke sambal kecap yang dilengkapi irisan bawang & cabai rawit.

3. Tongseng Sayur, di sini juga ada tongseng ori tanpa sayur, bisa disesuaikan dengan selera aja mau pakai sayur atau enggak. 

4. Bakmi Godhog, menu bakmi di sini bisa ditambah dengan sayap, kepala, brutu & ati ampela. Porsinya lumayan banyak, kuahnya kental & gurih. 

5. Mie Lethek Goreng, sama seperti bakmi godhog bisa ditambah sayap, kepala, brutu & ati ampela. Rasanya manis & mienya lembut banget.

6. Rica Ayam, sama seperti mie godhog & lethek, bisa juga ditambah sayap, kepala, brutu atau ati ampela. Rasanya pedas manis. 

Dalam rangka edisi FOMO, aku langsung ikutan nih mampir ke Good Folks ini setelah lihat beberapa temanku update di IG. Tempatnya ada di samping kantor pos Cikini dan memang tersembunyi banget karena nggak ada plang atau pun sebagainya. Letaknya ada di lantai 2 bangunan, tinggal naik aja karena nanti ada petunjuknya.

Areanya memang nggak terlalu besar, kapasitasnya juga nggak begitu banyak jadi saranku datang pagi-pagi kalau mau kebagian tempat karena aku datang jam 10 pagi aja nggak lama kemudian langsung bertambah pengunjung dan full table di sebelum jam 12. Memang lagi hits & viral banget sih tempatnya jadi nggak heran kalau ramai. Di sini banyak pernak-pernik lucu dan ada sentuhan vintagenya juga, playlistnya berasal dari piringan hitam jadi menarik. Ada smoking room juga yang letaknya terpisah dengan non smoking area, bisa tanya dan minta diarahkan langsung oleh baristanya. Bisa juga untuk wfc karena ada wifi dan stop kontak, tapi kalau ramai sih suasananya jadi kurang tenang yaa.

Menu di sini beragam karena ada main course juga tapi karena aku datang agak pagi jadi belum semua ready, akhirnya aku pesan OG fries (27.000) dan Iced Latte (35.000), untuk pembayarannya cashless menggunakan QRIS. 

Aku suka kentang gorengnya karena digoreng garing dan ada bumbu bubuk/taburnya jadi nggak hambar. Kalau kopinya mereka pakai houseblend 70:30 (robusta:arabica) dan masih aman di lambungku yang sebenernya kurang cocok sama robusta :) rasa kopinya nggak terlalu kenceng sih, masih ada milkynya juga dan aku minta tambahan sedikit gula jadi masih enak dan bisa kuminum sampai habis.

Lagi di PIM 2 dan bingung banget mau makan apa sampai akhirnya salfok sama tenant Berkat ini karena warna tenantnya cukup mencolok dengan warna pink terang. Akhirnya aku mendekat dan lihat menunya, pas bangeeeet ini sih comfort food aku jadi langsung deh aku order nasi goreng gila yang harganya sekitar 40rb. Bisa juga tambah topping telur atau mozza, tapi aku sih nggak tambah apa-apa lagi.

Ternyata porsinya lumayan banyak nih, isinya juga beragam, ada telur orak-arik, bakso dan sosis. Untuk harga 40rb sih menurutku worth yaa karena porsi dan isiannya nggak pelit. Rasanya juga enak, nggak terlalu manis, ada aroma smokey dan bisa req tingkat pedas mulai dari nggak pedas, sedang sampai pedas. Aku pesan yang pedas sedang dan menurutku masih aman banget. Tapi sayang kerupuknya ada beberapa yang keras/alot jadi nggak kemakan. Kalau semua kerupuknya renyah pasti lebih enak dan bisa aku kasih bintang 5.