Jessica | IG: @snapfoodjourney

XO Suki merupakan salah satu suki terkenal yang juga berada di Bandung. Saat saya datang, sedang ada promo buy 1 get 2 dari Kartu Kredit BCA. Jadi, harga aslinya pasti lebih mahal (saya membayar 60 ribu per orang).

Saya memesan daging 2 plate, jamur, rumput laut, tahu, dan semacam baso tahu. Semuanya enak-enak. Kita diperbolehkan memilih apakah mau kuah kaldu atau tomyam. Saya memilih kuah kaldu.

Berbeda dengan kunjungan pertama saya di hari Minggu siang, kunjungan kedua saya adalah di hari Senin malam. Berbeda sekali dengan kunjungan pertama, kali ini tempatnya sepi. Hanya ada satu meja yang terisi selain saya dan teman saya.

Kali ini saya memesan yamin ayam dan mi udang goreng. Mungkin karena sudah terbiasa melayani banyak pelanggan, pesanan datang sangat cepat.

Yamin ayamnya enak, dengan daging ayam suwir yang pas dipadu bakminya. Bumbunya juga nikmat. Tekstur bakmi tak berbeda dengan mi caciang.

Mi udang goreng saya tidak coba karena saya alergi udang, hehe.

Restoran bubur yang tadinya saya kira restoran biasa (melihat review yang ada di sebuah blog), namun ternyata adalah restoran Chinese food yang cukup mewah.

Saya memesan bubur sapi. Di sini, bubur sapi disajikan dengan sapi cincang dan irisan cakwe serta daun bawang. Porsi cukup banyak dengan rasa yang pas.

Namun, saya kurang suka dengan pelayanan restoran ini. Saat memesan minuman, pelayannya langsung berkata "minumnya teh saja, ya" dan di akhir total bill, ditambahkan teh Rp 2.000,00/gelas yang tak ada di menu.

Awalnya sama sekali tidak berencana ke kafe ini. Namun, karena hujan deras dan Eat Boss masih tutup, jadilah saya ke sini.

Kafe ini kecil namun cukup nyaman dengan interior unik (mereka menggunakan kardus bekas telur untuk dindingnya, kreatif!). Namun tetap enak untuk berlama-lama. Hanya saja kafenya bau asap rokok.

Karena saya tidak suka kopi, maka saya memesan menu makanan saja. Yang saya pesan adalah omelet mozzarella dan roti tarik, karena memang penasaran dengan 2 makanan ini.

Omelet mozzarella sama dengan omelet pada umumnya, hanya saja keju yang digunakan adalah mozzarella. Sedangkan roti tarik adalah makanan yang namanya cukup unik, dengan rasa lumayan. 2 tangkup roti bakar dengan mentega (seperti garlic bread), dan di tengahnya diolesi keju mozzarella yang lumayan berlimpah. Overall makanannya enak, namun kalau dipisah antara ruangan merokok dan tidak pasti lebih enak lagi.

Kalau biasanya orang mengenal Bakso Boedjangan karena baksonya, kali ini saya memesan bakminya! Saya memesan bakmi premium porsi jumbo via Gojek dengan harga 20 ribu rupiah. Saat makanan datang, porsinya ternyata lumayan besar sampai memenuhi 1 styrofoam. Cukup murah untuk harga yang hanya 20 ribu.

Bakminya bertekstur agak lembek, namun cukup kenyal. Saya mendapati ada bagian bakmi yang menggumpal dan cukup besar gumpalannya. Rasa bakminya gurih asin, tidak buruk.

Dagingnya menggunakan daging suwir yang diolah sedemikian hingga seperti bubuk. Dagingnya agak tawar. Untuk topping lainnya mereka memakai bawang goreng yang pas dengan bakminya.

Sayang, mereka tidak memakai alas plastik lagi di bawah styrofoam.