yudistira ishak abrar

Sate, merupakan salah satu makanan favorit saya. Bumbu kacang yang manis dan gurih menjadi komponen yang paling saya suka. Nah di Warung Sate Solo Pak Agus, saya menemukan bumbu sate yang sangat lezat. Meski bentuk tempatnya kecil dan sederhana, namun cukup rapi juga bersih.
Sate Ayam disini dibakar dengan arang dan kipas manual, sehingga memberikan kita sensasi asap yang mengepul. Daging sate ayam terasa juicy, dengan warna cokelat keemasan yang cantik. Luar biasanya adalah bumbu kacang disini punya tekstur halus dan sangat lembut, rasanya sangat gurih, creamy, manis dan enak banget. Rela deh ngejilat bumbunya sampe bersih. Hehehehe.
Selain sate, yang gak kalah yahud disini adalah Tongseng nya, kali ini saya pilih yang daging ayam. Tongseng dimasak secara tradisional menggunakan tungku arang dari tanah liat, sehingga bikin sajian ini terasa lebih otentik.  Juara. Karena dimasak secara tradisional, jadi membutuhkan waktu yang agak lama dalam proses penyajiannya. Meski demikian, waktu lama yang kita habiskan untuk menunggu gak akan menjadi sia-sia, karena kita akan mendapatkan sajian yang sepadan. Kuah tongsengnya pekat, kental, seger, kaya bumbu, gurih, manis, agak pedes dan yang pasti enak banget. Isian ayam, kol dan irisan tomatnya pun banyak. Enak banget deh.
Selain mendapatkan makanan yang enak, kita pun akan mendapatkan harga yang bersahabat. Seporsi Sate Ayam mereka jual seharga Rp.25.000,- sedangkan untuk semangkuk Tongseng Ayam mereka membanderol hanya Rp.16.000,- saja. Harga yang relatif terjangkau bukan?! Must try...

Tolle Coffee terletak di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Depok. Kafe ini terdiri dari dua lantai dengan bergaya design interior dominan kayu. Pemilihan furnitur yang digunakanpun makin mempertegas tema kayu pada kafe ini. Meski tone warna cokelat sangat mendominasi ruang, namun kesan nyaman hanya terasa pada lantai bawahnya saja. Pada bagian atas, atmosfir seru pada kafe ini gak terasa. Penambahan balkon disisi depan ruang tak menambah nilai plus, karena terasa flat. Mungkin karena gak banyak diisi dengan ornamen-ornamen unik.
Saya kali ini cobain Orenpresso dan Single Origin Java Ijen. Untuk Otenpresso merupakan kopi dingin bersoda yang diberi sirup rasa jeruk. Not bad. Sedangkan Single Origin Java Ijennya kurang strong. Kopi ini punya sisi fruity yang lebih dominan, sehingga asam jadi rasa yang paling menonjol disini...

Bakmi Roxy terletak di jalan Margonda Raya, tak jauh dari lampu merah Ramanda. Kedainya sederhana namun tetap bersih dan rapi. Namun kali ini saya gak makan ditempat, tapi beli untuk dibawa pulang.
Seporsi bakmi Roxy ukurannya cukup banyak. Tekstur mie padat namun tetap lembut, begitupun dengan pangsitnya. Taburan potongan ayam diatasnya terasa asin, gurih, banyak dan enak. Untuk baksonya cukup garing dan lembut. Rasa kuahnya seger, bening dan ringan. Enak lho ini...

Diujung jalan Juanda terdapat sebuah resto yang sudah berdiri cukup lama, Soto Kudus Grup Menara namanya. Sesuai dengan namanya, tempat ini menyajikan soto sebagai menu utama. Tempatnya bersih dan rapi, namun tak terlalu banyak memperhatikan dekorasi ruang.
Pada kesempatan kali ini saya mencoba menu berbeda selain soto, yaitu Nasi Liwet. Terdiri dari nasi uduk, ayam suir, tahu bacem dan sayur labu. Rasanya cukup gurih, tapi gak spesial. Bukannya ga enak, tapi ya biasa aja. Saya coba menikmatinya dengan ditemani perkedel. Ukuran perkedelnya kecil dan rasanya mirip masakan rumahan. Lumayan.
Ke tempat soto klo ga nyobain menu sotonya, kaya ada yang kurang. Tampilan kuah sotonya agak pekat, rasanya banyak bumbu rempah. Kalo saya agak bingung dengan  rasanya, karena lebih suka yang bersantan dengan cita rasa gurih, atau yang bening sekalian dengan cita rasa menyegarkan. Harganya masih standart sih, cuma ya kurang nendang menurut saya...

Martabak atau terang bulan, merupakan makanan manis yang biasanya hadir pada malam hari. Perempatan atau pinggir jalan merupakan lokasi dimana kita sering menjumpainya. Tampil dengan gerobak khas pedagang kaki lima yang sederhana, isian martabak umumnya tak jauh dari meses, keju dan ketan hitam kelapa. Kini martabak hadir dengan pilihan aneka topping yang lebih menarik, penuh warna dan beragam.
Salah satu outlet yang menjajakan martabak aneka topping kekinian adalah Orient Martabak. Berlokasi di Jalan Juanda, Depok, kiosnya tidak besar dan hanya melayani pemesanan untuk dibawa pulang.
Saya icip Martabak O 4 Rasa ukuran Large dan Reguler. Topping yang saya pilih adalah ovomaltine, toblerone, kit kat greentea, keju dan nutella. Untuk tekstur adonan martabak cukup lembut tapi rasanya biasa aja. Topping yang saya paling suka adalah nutella dan keju. Kulit martabak tidak terlalu tebal dan ukuran antara large dengan reguler tidak jauh berbeda. Untuk Martabak O 4 Rasa dengan ukuran large dibanderol Rp.100.000,- hanya selisih sepuluh ribu dengan ukuran reguler...

Tranz-eat berlokasi di Jalan Margonda Raya tak jauh dari Kober. Berada disebelah kiri jalan kalau dari arah Jakarta, kafe kekinian ini hadir dengan konsep mantap juga matang. Bicara konsep, tempat nongkrong ini memilih tema urban industri dengan sentuhan unfinishing building yang cukup kece. Terdiri dari 4 lantai, dimana pada tiap lantai memiliki bentuk yang berbeda-beda.
Pada lantai paling bawah dimanfaatkan sebagai dapur dan beberapa guest table. Konsep container dan rolling door ruko yang dimanfaatkan sebagai pemanis ruangan, dapet banget. Tapi sayang disini suhu ruang terasa agak panas, mungkin karena dekat dengan tempat memasak.
Naik ke lantai dua, kita akan menemukan tempat duduk yang variatif, unik dan pastinya instagenic. Suhu ruang lebih sejuk dan nyaman. Disini juga terdapat area bar sekaligus tempat barista meramu minuman. Ornamen kayu sangat dominan, dengan pemilihan warna-warna gelap seperti hitam, cokelat, juga abu-abu yang dipadu dengan pencahayaan kekuningan bikin suasana terasa lebih hangat.
Satu lantai diatasnya lagi ada area bermain dart, merupakan sebuah terobosan baru yang juara. Karena biasanya pada kafe-kafe lain hanya menyediakan boardgames atau cardgames sebagai fasilitas bermain pengunjung. Keren euy.
Dan lantai paling atas merupakan rooftop area. Designnya keren, dengan dua table besar berbentuk kubah yang unik dan sangat cantik. Kita dapat langsung menikmati pemandangan jalan Margonda dari ketinggian, meski belum banyak gedung-gedung yang tinggi disekelilingnya, tapi tak mengurangi keindahan konsep ruang ini. Disisi sudut yang lain ada konsep table yang tak kalah bagus, tampil dengan beberapa tanaman gantung juga tanaman rambat sebagai hiasan. Lovely.
Makanan yang mereka tawarkan tak ubahnya menu pada kafe yang tengah menjamur setahun belakangan ini. Sajian seperti roti bakar dan mie rebus aneka topping yang ditemani dengan minuman penuh warna, merupakan beberapa pilihan menu yang dapat dipesan disini.
Tomyum Slice Beef (Rp.27.000,-) disajikan diatas mangkuk panas dengan tutup kayu ala japanese style yang kece. Instagramable look. Tapi rasanya gak sekece tampilannya. Kuah bumbu tomyumnya aga aneh dan tekstur mie over cook. Meski irisan daging sapi juga tofunya cukup enak, namun masih gak bisa naikin level masakan ini.
Roti Bakar Kacang Cokelat Karamel (Rp.18.000,-) diletakan diatas talenan kayu yang simple tapi cukup artistik. Isian selai kacang juga cokelatnya banyak, ditambah siraman saus karamel, bikin roti ini cukup creamy. Untuk rasa, lumayan.
Cappuccino (Rp.22.000,-) tampil elegan dengan cangkir putih yang simple. Rasa espresso terlalu kuat hingga komposisi susu tenggelam dan hampir tak terasa. Hiasan latte artnya kurang oke, jauh dari apa yang saya bayangkan sebelumnya. Sedangkan Lychee Mojito (Rp.24.000,-) merupakan minuman sirup rasa leci berpadu dengan soda yang ditambahkan irisan buah leci kalengan. Meski tersaji unik menggunakan pitcher, namun minuman yang menyegarkan ini kurang fotogenic. Terlihat datar dan pucat...

Kelapa Dua merupakan salah satu kawasan yang cukup ramai dengan kehidupan para mahasiswa di Kota Depok. Kehadiran beberapa kampus dan kost-kostan menjadi nyawa yang membuat daerah ini selalu sibuk. Nah, berhubung pangsa pasarnya kalangan mahasiswa, maka tempat makan yang akan diburu adalah yang memiliki harga terjangkau, dan Big Daddy's Resto & Cafe mencoba mengambil peluang ini.
Berlokasi di Jalan Akses Ui, kafe ini berdiri diatas bangunan ruko yang hampir tanpa dinding pembatas ruang. Setengah bagian Big Daddy's merupakan rolling door berbentuk plat daun harmonika, sehingga konsep kafe ini merupakan semi outdoor. Pemilihan warna merah dan hitam yang dominan pada ruangnya kurang menarik, ditambah dengan ornamen tulisan printing besar yang terlalu kaku, tak memberikan efek cozy menurut saya. Jumlah meja terlalu banyak untuk ukuran ruang yang gak besar, jadi terasa gak leluasa juga sempit.
Untuk menu yang mereka tawarkan cukup bervariasi. Layaknya kafe kekinian, menu disini juga tak jauh dari roti, mie dan aneka minuman berpenampilan menarik. Kali ini saya icip beberapa menu unik yang ada disini yaitu Mr. Anger, Roti Mommy's Beef, Roti Bakar Buah, Pisang Bakar Keju dan Masala Tea.
Mr. Anger merupakan secangkir kecil cokelat panas yang punya rasa pedas. Kok cokelat bisa terasa pedas sih, bukankah seharusnya rasa cokelat itu manis? Dan ketika saya icip, rasanya beneran pedas, tapi menurut saya agak aneh. Pedasnya entah menggunakan bahan apa, tapi terasanya hanya ditenggorokan dan bukan dilidah.
Untuk Masala Tea, merupakan segelas teh hangat yang punya rasa jahe. Terasa hangat dan manis, karena telah ditambah dengan gula. Mungkin akan lebih baik kalo penyajian gulanya dipisah, supaya pengunjung dapat menambahkan gula sesuai selera, atau bahkan tidak memerlukan gula sama sekali.
Agak lucu adalah ketika menu yang mereka sajikan merupakan hidang pencuci mulut terlebih dulu. But it's ok, i don't take it personal about that. Menu yang dateng pertama adalah Roti Bakar Buah. Sajian roti bakar yang diberi topping meses, keju parut, potongan buah pear, irisan anggur dan es krim vanila, juga disiram dengan susu cokelat cair diatasnya. Rasanya cukup manis, renyah dan seger. Boleh juga.
Terus ada Pisang Bakar Keju. Merupakan empat potong pisang bakar yang disiram susu kental manis dan diberi taburan parutan keju. Tekstur pisangnya lembut juga empuk, manisnya pas dan terasa pulen. Enak nih pisang bakarnya.
Terakhir ada Roti Mommy's Beef. Sajian ini mirip hotdog, bedanya mereka ga menggunakan sosis sebagai isian roti, tapi diganti dengan telur dadar daging sapi yang diberi bumbu kari. Rasanya mirip martabak telur gitu, gurih dan kaya bumbu. Tapi menu ini agak dry, padahal sudah diberi saus dan mayones sebagai pelengkap. Just so so. Makan segitu banyak, saya hanya merogoh kocek Rp.90.000,- pas. Harga yang termasuk murah untuk ukuran kafe. Boleh lah...

Es krim, siapa sih yang gak suka sama sajian manis yang satu ini? Rasanya yang beragam, bentuknya yang lucu serta sensasi dingin yang menggoda, menjadikan es krim sebagai salah satu jajanan favorit terutama dikalangan anak-anak. Nah, di Depok kini telah hadir satu tempat yang mengkhususkan dirinya sebagai penjual es krim, Taff n' Cream namanya. Berlokasi di Jalan Sentosa Raya, tempat ini terlihat cukup bersih dan nyaman. Dekorasi ruang terasa begitu manis dengan pemilihan warna pada dinding yang beragam, ditambah dengan hiasan berupa tulisan kutipan besar yang sangat khas akhir-akhir ini.
Menu es krim disini hanya memiliki satu rasa, yaitu vanila. Meski demikian, supaya sajian ini menjadi lebih menarik, mereka menyediakan aneka pilihan topping. Mulai dari choco chip, meses, frozen choco, oreo scrumb, marshmellow ataupun selai aneka rasa. Kali ini saya mencoba Waffcone, topping yang salah pilih adalah choco chip dan marshmellow. Rasa es krimnya biasa banget, teksturnya kurang lembut. Tersaji diatas kue waffle renyah berbentuk mangkuk cantik, es krim ini punya tampilan lumayan tapi dengan rasa yang biasa aja.
Terus saya juga cobain Float Greentea dengan topping choco chip dan oreo scramb. Sajian ini berupa segelas minuman greentea yang diberi floating es krim vanila diatasnya. Rasanya juga biasa aja. Gak spesial. Tak hanya es krim, disini juga tersedia beberapa pilihan menu cemilan. Range harga es krim antara 4-8 ribu rupiah, dan topping antara 2-4 ribu rupiah per item. Harganya sih murah, tapi rasanya kurang meriah...