yudistira ishak abrar

Adalah Widodo Hariyanto, orang dibalik suksesnya sebuah restoran khas Indonesia bernama Warung Tekko. Sejak didirikan cabang pertamanya di Pantai Indah Kapuk pada tahun 2009, Warung Tekko kini telah memiliki lebih dari 40 cabang di wilayah Jabodetabek, Sumatera, Surabaya dan Bali.

Salah satu cabangnya berada di D'Mall lantai 1, jalan Margonda Raya, Depok. Konsep resto dibuat sangat tradisional, mulai dari penggunaan material kayu sampai ke ornamen penghias ruang. Meja serta bangku yang digunakan sangat sederhana berbentuk panjang. Lampu-lampu disini dibuat dari anyaman kayu bahkan ada yang berbentuk sangkar burung. Unik.

Menu andalan mereka adalah Iga, jadi saya mencoba menu Konro Bakar Saus Madu seharga Rp.75.000,-. Dua potong daging iga disajikan diatas hotplate dengan berlumur bumbu madu. Racikan lumuran bumbunya mirip saus barbekyu, ada pedas, manis dan sedikit asam. Tekstur daging sangat empuk dan mudah dikunyah. Enak banget. Tapi sayang si dagingnya agak bau, jadi mengurangi nilainya.

Menu kedua adalah Garang Asem Iga seharga Rp.65.000,-. Sajian ini dihidangkan didalam mangkuk perak dengan isian daging iga yang digoreng, irisan tomat dan cabai. Kuahnya sangat segar meski sedikit keasinan. Daging iga terasa crispy mirip dendeng, akan lebih kece kalau empuk.

Es Timun Serut merupakan minuman yang dibuat dari serutan timun dan air perasan jeruk nipis. Rasanya seger banget, karena gabungan antara asam, manis dan kriuk-kriuk dari timun yang diserut...

Martabak Kubang Hayuda didirikan oleh H. Yusri Darwis yang dikenal dengan panggilan akrab Hayuda pada Tahun 1971 di Jl. M Yamin Padang. Martabak ini sebelumnya bernama Martabak Mesir Kubang yang identik dengan logo foto sang pendirinya yaitu Bapak Hayuda, namun pada saat mendaftarkan hak paten kata Mesir tidak boleh digunakan karena merupakan nama sebuah negara, sehingga namanya dirubah menjadi Martabak Kubang Hayuda. 

Sejak masuk ke Jakarta pada tahun 1988, martabak ini telah memiliki 4 cabang: Tebet, Kali Malang, Margonda (Depok) dan Kedung Halang (Bogor). Kali ini saya mencoba cabangnya yang berada di Margonda Raya, Depok. Bentuk tempatnya cukup besar dengan dapur pembuatan martabak berada di depan restoran.

Masuk kedalam, pengunjung akan disuguhkan dengan konsep tempat makan bergaya 90 an yang gak terlalu banyak bermain ornamen. Pemilihan meja dan kursinya pun sederhana. Seluruh dinding ruang diberi wallpaper berwarna cerah serta pemandangan jalan Kelok 9 yang jadi ikon Sumatera Barat.

Menu utama mereka tentunya martabak, kali ini saya mencoba Martabak Mesir Spesial (Rp.50.000,-). Disajikan bersama bumbu kuah, martabak ini punya isian yang cukup tebal. Rasanya lumayan gurih, empuk dan pedes manis.

Selain Martabak, saya pun mencoba Nasi Goreng Spesial (Rp.36.000,-). Pemilihan nasi nya kurang cocok menurut saya, karena terlalu pulen dan sticky. Isiannya terdiri dari telor ceplok, sosis, bakso, irisan omelete, potongan daging dan emping. Rasanya kurang kece, karena bumbu rempahnya kurang nendang.

Sate Padang 1/2 (Rp.16.000,-) terdiri dari 4 tusuk sate, potongan lontong dan bumbu kuah khas Padang. Sate terdiri dari 2 jenis daging, ada yang empuk dan ada yang alot seperti dendeng. Rasanya lumayan...

Warung Sate Betawi Bang Nasir merupakan kedai yang menjual sate dengan konsep warung sederhana. Lokasinya berada di jalan Parung Serab (KSU) dekat perempatan jalan Boulevard Grand Depok City, Sukmajaya.

Warung sate ini berbentuk seperti rumah dengan halaman serta teras yang dimanfaatkan sebagai tempat duduk pengunjung. Suasana disini cukup sejuk meski berkonsep outdoor dan tanpa pendingin ruangan, karena disekitar warung masih banyak pohon-pohon rindang yang tumbuh.

Jam operasional nya buka setiap hari kecuali hari Jum'at, mulai pukul 09.00 pagi sampai dengan pukul 16.00 sore. Namun pada saat jam makan siang, biasanya warung ini ramai akan pengunjung, sehingga tak jarang jika sebelum sore tiba kita akan kehabisan stok sate yang mereka jual.

Kali ini saya mencoba Sate Ayam (Rp.25.000,-). Seporsinya terdiri dari 10 tusuk daging ayam tanpa lemak. Potongan dagingnya pun besar dan empuk. Bumbu yang digunakan adalah bumbu kacang yang diberi tambahan kecap dan taburan bawang goreng. Rasanya enak, gurih dan menggoyang lidah. Worth it.

Selanjutnya ada Sate Kambing (Rp.45.000.-). Disajikan dengan bumbu kecap dan irisan cabe, bawang juga tomat mentah, sate ini memiliki tampilan yang sangat meyakinkan. Potongan daging kambingnya besar juga tanpa lemak. Tekstur saging sangat empuk, juicy dan gak bau. Juara.

Sop Kambing (Rp.30.000,-) merupakan semangkuk sop berkuah bening dengan isian iga kambing. Kuah sop begitu gurih dan ga oily atau bergajih. Rasanya seger banget, ga ada after taste dan tekstur dagingnya super empuk. Kece badai. Sebagai teman makan kambing, saya memesan Air Jeruk Hangat sebagai penetralisir. Jeruknya sangat terasa dengan bulir-bulir yang segar...

Hokben atau Hoka Hoka Bento merupakan produk lokal yang menyajikan aneka Japanese fastfood. Memulai usahanya pada tahun 1985, kini Hokben telah memiliki lebih dari 350 gerai yang tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia.

Dari bulan April 1985 sampai dengan Oktober 2013, nama Hokben masih menggunakan Hoka Hoka Bento yang dalam bahasa Jepang berarti makanan hangat dalam kotak. Barulah sejak Oktober 2013 sampai sekarang, mereka merubah logo dan penyebutan namanya menjadi Hokben.

Salah satu gerai nya hadir di ITC Depok, tak jauh dari lokasi tempat saya bekerja. Makanya terkadang saya suka makan siang disana atau memesan melalui fasilitas delivery order. Kali ini saya memilih untuk pesan antar saja, dengan memesan paket Premium Set (Rp.51.819,-++).

Premium Set terdiri dari nasi, salad, chicken katsu, beef teriyaki dan minuman. Bagian yang paling saya suka dari Hokben adalah nasinya yang super yummy dan sticky. Saladnya pun selalu segar, apalagi saat ditambah saus dan mayones. Beef teriyaki nya dari dulu ga pernah berubah, rasanya selalu juicy, manis dan gurih. Chicken katsu diselimuti tepung roti yang ga terlalu tebal, jadi komponen daging ayamnya sangat terasa...

Kembang tahu, jajanan yang satu ini dulu dijajakan menggunakan pikulan berupa dua panci besar dan panjang. Panci yang satu berisi kembang tahu, sedang panci lainnya berisi air jahe. Sebagai pendeteksi keberadaannya, biasanya para penjual memukul piring kaleng dengan menggunakan pemukul yang terbuat dari kayu. Sangat unik.

Seiring dengan berjalannya waktu, sekarang saya sudah sangat jarang menemukan tukang kembang tahu yang menjajakan dagangannya sambil berkeliling. Padahal jajanan ini merupakan salah satu jajanan favorit saya lho.

Beruntung, disalah satu sudut jalan Margonda Raya, tepatnya didepan gang Kober, terdapat sebuah gerai kaki lima yang menjajakan jajanan favorit saya. Kembang Tahu Aseng namanya. Bentuk kedai nya sangat sederhana, hanya beratap terpal dengan beberapa bangku plastik khas warung tenda. Meski sederhana, namun cara mereka menyajikan menu, cukup bersih dan higienis.

Ini bukan kali pertama saya mencoba kembang tahu disini. Rasa yang enak dan harga yang terjangkau, membuat saya selalu kepingin coba lagi, lagi dan lagi. Kali ini saya mencoba membeli untuk dinikmati di rumah. Kembang Tahu (Rp.11.000,-) disajikan didalam mangkup plastik yang cukup rapi. Rasanya yang lembut, manis dan hangat, selalu sukses bikin saya meleleh.

Selain kembang tahu, saya pun membeli Susu Kacang Kedelai (Rp.6.000,-). Minuman sari kacang kedelai ini memiliki rasa yang gurih, kental dan manis. Rasa manisnya cukup unik, mirip karamel gitu. So recommended...

Transmart Dewi Sartika, Pancoran Mas, Depok, baru saja dibuka. Berkonsep pusat perbelanjaan yang dilengkapi dengan aneka resto juga permainan keluarga, membuat Transmart tak pernah sepi pengunjung. Di area lantai dasar terdapat berbagai macam pilihan jajanan yang bisa kamu nikmati, sebelum asyik berbelanja dan bermain.

Salah satu tenant yang mengisi area tersebut adalah Puyo Silky Dessert. Tak salah jika Puyo menyebut dirinya sebagai silky dessert. Betapa tidak, tekstur aneka jelly yang mereka tawarkan memang sangat lembut, selembut sutera.

Dengan hanya mengeluarkan uang sebesar Rp.50.000,- saya sudah dapat menikmati 4 cup silky dessert dengan rasa yang dapat dipilih sesuai selera. Kali ini saya Thai Tea, Chocolate, Taro dan Green Tea.

Keempat rasanya sangat lembut dengan level manis yang pas. Selain lembut, teksturnya pun agak kenyal. Rasa yang mereka sajikan tidak berlebihan, itulah kenapa Puyo jadi salah satu dessert yang saya suka. Dari keempat rasa yang saya pilih, semuanya sangat menarik...

Monopoli, Halma, Ular Tangga, Catur, Ludo, Remi atau Domino, merupakan jenis permainan yang masuk dalam kategori boardgames ataupun cardgames. Keberadaannya masih eksis dari dulu hingga saat ini. Namun seiring dengan berjalannya waktu, permainan boardgames ataupun cardgames telah berkembang dan menjelma menjadi sebuah tren di kalangan anak muda.

Nah, buat kamu yang suka main boardgames atau cardgames, coba deh dateng ke Castle 8 di jalan Margonda Raya, tak jauh dari Universitas Gunadarma. Disini kamu akan disuguhkan dengan berbagai jenis permainan boardgames dari dalam maupun luar negeri, yang pastinya sangat lengkap. Sambil asyik bermain, kamu pun dapat menikmati beberapa menu makanan yang mereka tawarkan.

Bentuk kafe ini hanya berupa ruko mungil yang disulap menjadi basecamp bagi para pecinta boardgames. Tak banyak permainan desain dalam mensiasati ruang, hanya beberapa sentuhan lukisan dinding dan rak-rak berisi aneka boardgames serta cardgames. Jenis table dibagi dua, ada tempat duduk biasa dan ada yang berkonsep lesehan. So simple.

Disini kita akan dikenakan charge untuk memainkan boardgames yang ada. Daftar harga dibuat per jam atau main sepuasnya dan dihitung per orang atau per table. Silahkan pilih mana yang kamu suka. Kesempatan kali ini saya dan beberapa teman memilih untuk mengambil penawaran harga per table per jam. A little bit pricey.

Sebagai teman bermain, kami memilih beberapa menu makanan seperti Spaghetti Alfredo, Spaghetti Spicy Tuna, Spaghetti Bolognaise, Savory Platter, Thai Tea, Red Velvet Smoothies dan Oreo Smoothies. Untuk jangkauan harga yang mereka pasang, masih berkisar antara belasan hingga dua puluh ribuan saja.

Spaghetti Spicy Tuna dimasak dengan gaya Aglio Olio. Tingkat kematangan pastanya cukup aldente. Rasanya gurih, oily dan spicy. Cukup kece. Spaghetti Alfredo hadir dengan gaya mirip Carbonara. Saus krim dengan potongan ayam, menyelimuti pasta spaghetti. Rasanya cukup gurih dan creamy. Lumayan.

Spaghetti Bolognaise disajikan dengan saus tomat yang cukup pekat. Paduan antara olahan daging dengan pastanya cukup pas. Not bad. Savory Platter merupakan aneka cemilan berupa otak-otak, sosis dan frozen food berbahan ikan yang digoreng. Hadir bersama saus dan mayones, cemilan ini hanya sekedar lumayan. Nothing special. Untuk aneka minuman disini rasanya standart, hanya manis dan kurang nendang...

Abuba Steak kini hadir di bilangan Margonda Raya, Depok. Resto penyaji aneka hidangan steak ini berlokasi di dekat lampu merah juanda. Desain tempat yang terdiri dari dua lantai ini, berkonsep modern minimalis dengan sentuhan kayu yang mendominasi.

Meski terkesan sempit, tempat ini mempunyai fasilitas yang lengkap, seperti area parkir, smoking area dan musholla. Smoking area terdapat pada balkon di lantai atas, sedangkan area yang lain dikhususkan sebagai non smoking area.

Abuba Steak sangat ramai pengunjung, terutama pada saat akhir pekan. Beruntung saya tak harus sampai menunggu untuk dapat tempat duduk, karena biasanya pengunjung harus rela waiting list terlebih dahulu.

Kali ini saya mencoba Sirloin New Zealand (Rp.85.000,-) Tenderloin New Zealand (Rp.100.000,-) Rib Eye New Zealand (Rp.85.000,-) Spaghetti Bolognaise (Rp.38.000,-) Battered Dory Fish (Rp.53.000,-) Mango Juice (Rp.21.000,-) Milkshake Vanilla (Rp.26.000,-) Ice Lemontea (Rp.13.000,-) dan Ice Milo (Rp.15.000,-).

Semua steak baik Tenderloin, Sirloin dan Rib Eye dimasak dengan tingkat kematangan medium well. Dari ketiga jenis steak tersebut, yang paling juicy dan yummy adalah Tenderloin. Saus barbekyu, black pepper dan mushroom jadi pilihan saya, dan barbekyu adalah yang paling enak.

Sedangkan Battered Dory Fish merupakan hidangan fish and chip. Pemilihan ikannya cukup segar dan bukan produk ikan beku. Namun tepung yang menyelimuti daging ikannya terlalu tebal dan kurang crispy menurut saya.

Spaghetti Bolognaise merupakan sajian pasta dengan siraman daging cingcang. Isian daging berpadu dengan parutan keju, membuat pasta ini terasa gurih. Oke juga.

Mango Juice disini cukup kental dan fresh. Rasanya manis dan lembut. Mlikshake Vanilla disajikan bersama whipped cream dan astor. Rasanya milky, smooth dan agak kemanisan menurut saya. Sedangkan Ice Milo dan Lemon Tea just so so dan kurang kental...

Margo City makin lengkap dengan hadirnya gerai Dum Dum. Letaknya berada di lantai dasar, diantara J.Co dan Uncle K. Tak seperti beberapa outlet di tempat lain, Dum Dum disini hadir lebih lengkap dengan menyediakan beberapa tempat duduk yang cukup nyaman, meski tidak banyak.

Soal rasa, Dum Dum memang salah satu merk minuman Thai Tea yang cukup enak dan sangat otentik. Kali ini saya memilih Greentea Thai Tea. Rasanya masih pekat, manis, milky dan khas banget. Juara...