yudistira ishak abrar

Cokelat, sebagai penyuka manis (manis dalam bentuk makanan ya, bukan dalam bentuk senyuman kamu) rasanya sudah menjadi kudapan wajib. Selain manis dan milky, cokelat pun selalu sukses bikin perasaan saya jadi lumer, mirip tiap kali ketemu kamu. (Eeeaaakkkk).

Berburu cokelat sepertinya sudah menjadi bagian paling menyenangkan tiap kali saya berwisata kuliner. Tujuan saya siang ini berlabuh di Almond Tree yang berada di Margonda Raya, Depok.

Cake nya sudah pernah saya coba, dan rasanya mirip dengan The Harvest (maklum lah, mereka masih dalam group yang sama). Kali ini saya mencoba aneka cokelat yang mereka punya.

Pertama adalah Dark Chocolate. Rasanya cukup pekat, tebal dan sedikit manis. Saya sih kurang suka dengan cokelat yang terlalu dark. Kedua ada Milky Chocolate. Dikemas didalam kotak berbentuk kado, cokelat ini terasa lebih manis dan milky. Paduan rasa cokelat yang aku suka banget.

Next, White Chocolate. Cokelat putih ini rasanya paling manis dan mirip cokelat kemasan yang berbentuk segitiga itu lho (you know who lah ya?!). But, i love it. Lalu ada Chocolate Ice Cream yang disajikan disalam cup. Rasanya cukup nyokelat dan milky. Teksturnya lembut dan meleleh dimulut.

Dan terakhir saya pun mencoba Cakepop Ice Cream. Ini merupakan kue mirip brownies yang dilapisi cokelat, dengan chocolate ice cream yang dibungkus didalam cone. Sekeping macaroon yang diletakan diatasnya, bikin tampilannya jadi menggemaskan. Lapisan kue berada dibagian atas dengan tekstur cukup padat namun tetap empuk, dibawahnya ada es krim yang porsinya lebih sedikit...

Masakan ala Thai merupakan jenis masakan Asia yang saya suka setelah nasi Padang tentunya. Hehehe. Rasa, bumbu dan rempah yang tersaji, sangat cocok dengan lidah saya. Jadi suka penasaran aja kalo ada resto ala negeri seribu pagoda yang baru buka. Ga sabar buat nyobain.

Nah, di Margo City, Depok, ada sebuah resto Thailand yang belum lama buka. Thai Alley namanya. Terletak di lantai 2 alias yang paling atas, bersebrangan dengan foodcourt, Thai Alley hadir dengan sentuhan casual yang trendy dan anak muda banget. Beberapa sentuhan mural, menghiasai beberapa sudut dinding resto. Artistik dan photoable.

Tom Kha Gai (Rp.42.000,-) sup kuah santan ala Thailand yang berisi ayam, jamur kancing dan bumbu rempah seperti bawang merah, jahe, cabe, daun jeruk dan sereh. Rasa asamnya sangat kuat, berpadu dengan santan yang gurih. Nyegerin dan ga bisa berhenti buat nyeruput kuahnya.

Gai Yang (Rp.65.000,-) merupakan grilled chicken berbumbu herbal dengan saus pedas manis. Tekstur ayamnya empuk dan terasa bumbu rempahnya. Pas banget saat dicocol dengan sausnya. Terasa hangat dan enak.

Khao Pad Tom Yam (Rp.55.000,-) merupakan nasi goreng tomyam dengan udang. Rasanya manis, pedas dan gurih. Setiap suapannya selalu membawa sensasi yang menyegarkan. Enak banget.

Minumanya Thai Tea dan Thai Green Tea (@Rp.25.000,-). Kedua minuman ini menjadi pesanan wajib, tiap kali saya berkunjung ke restoran ala Thailand. Thai Tea dan Thai Green Tea nya pekat, milky dan nyegerin. Good...

Warunk Upnormal merupakan pelopor lahirnya modifikasi menu masterpiece sepanjang masa yang pernah Indonesia punya, apalagi kalo bukan indomie?!. Aneka kreasi mi instan ini hadir dengan tampilan kekinian, mulai dari keju sampe kikil, mulai dari yang manis sampe yang pedes, semuanya ada disini.

Lokasi yang berada di jalan Margonda, merupakan salah satu outlet Warunk Upnormal yang gak pernah sepi. Sampe terkadang, mau parkir aja susah banget. Jumlah tempat duduk yang bejibun, hampir tidak mampu menampung besarnya animo pengunjung yang datang. Beruntung siang ini kafe ini baru aja buka, jadi pengunjungnya belum terlalu banyak.

Tampilan kafe ini dari luar terlihat begitu modern minimalis. Dominasi warna hitam, memperkuat jati diri dari Warunk Upnormal. Ruangan yang diselimuti kaca, menjadikannya terasa lapang sekaligus memperluas pandangan para pengunjung yang datang. Area terdiri dari 2 lantai, lengkap dengan fasilitas stop kontak dan wi fi.

Roti Egg Butter Syamsudin (Rp.20.500,-) adalah menu brunch sejenis french toast ala Indonesia. Porsinya sangat besar. Menu ini terdiri dari dia lembar roti yang diselimuti lapisan telur, lalu diberi 2 telur ceplok diatasnya. Dua lembar smoked beef dan parutan keju, menjadi topping protein yang bikin menu ini terasa gurih. Worth it.

Nasi Goreng Bawang Merah (Rp.20.500,-) adalah sepiring nasi goreng dengan irisan bawang merah yang super banyak. Bukannya bawang goreng, tapi bawang yang masih cukup segar. Rasanya gurih dan agak pedas.

Pisang Keju Brown Sugar (Rp.15.500,-) merupakan potongan pisang tanduk yang dipanggang, lalu diberi parutan keju, taburan gula cokelat dan siraman susu kental manis. Rasanya manis, milky dan cheesy.

Orange Blaster (Rp.28.500,-) merupakan semangkuk buah jeruk kalengan yang tersaji dengan es krim vanila. Buah jeruk nya sangat banyak dan gak nanggung. Menu yang sangat memuaskan. Manis dan seger banget.

Susu Lychee (Rp.12.500,-) minuman susu dengan sirup leci. Rasanya manis dan ada sensasi leci. Just so so...

Martabak manis mempunyai banyak nama, tiap daerah memiliki penyebutan masing-masing pada kue yang baisa dijajakan pada malam hari menggunakan gerobak ini. Ada yang menyebutnya kue terang bulan, martabak bangka, apam pinang ataupun hok lo pan.

Salah satu master martabak manis adalah Istana Martabak. Berlokasi di jalan Margonda Raya, tak jauh dari lampu merah Juanda, kedai martabak ini terlihat cukup besar dibanding dengan martabak lain, sehingga mudah dicari.

Kali ini saya mencoba martabak manis rasa Keju Jagung. Adonan martabak dibuat sangat baik, hal ini ditandai dengan teksturnya yang empuk dan rasanya yang juara. Taburan jagung manis yang tersebar dan melekat pada adonan, memberikan sensasi rasa gurih, manis sekaligus kres kres. Ditambah parutan keju yang banyak dan olesan mentega, bikin martabak ini jadi semakin meleleh saat dipegang. So yummy...

Bagi kota Depok, Margonda tak hanya sebuah nama jalan utama, tapi juga sudah seperti jantung kota cyber ini. Bagaimana tidak? Hampir semua aktivitas masyarakat dihabiskan disepanjang jalan ini, mulai dari pusat pemerintahan, perekonomian, pendidikan, hiburan sampai ke wisata kuliner.

Dipenghujung jalan Margonda yang mengarah ke Depok Lama, ada sebuah jalan tembus ke arah Siliwangi, jalan Kemuning namanya. Disini terdapat sebuah kafe baru bernama Jacob Koffie Huis.

Meski tak jauh dari jalan Margonda, tetapi hingar bingar Margonda seolah terasa redup. Terlebih saat memasuki kafe ini, kita akan disuguhkan dengan konsep tempat yang sangat homey. Karena memang sejatinya bangunan yang mereka gunakan, adalah sebuah rumah hunian yang disulap menjadi tempat nongkrong.

Tak ubahnya sebuah rumah, Jacob Koffie Huis ini memiliki taman, teras, ruang depan, ruang tengah dan dapur. Pada halaman samping, dimanfaatkan sebagai area parkir. Bergeser ke teras depan, kita akan mendapatkan logo kafe yang dibuat cukup besar dan artistik.

Masuk kedalam, terdapat area ruang tamu yang disulap menjadi photo both area. Beberapa furnitur dan ornamen, sengaja dibuat semenarik mungkin, agar dapat dimanfaatkan oleh pengunjung sebagai area berfoto. Bagian kursi bar yang menghadap ke jendela luar, menjadi bagian paling instagramable.

Bagian dalam terdapat beberapa kursi dan area pemesanan makanan serta minuman. Dari sini, pengunjung dapat melihat area taman luar yang dimanfaatkan sebagai smoking area. What a comfortable coffee shop in town. Love it.

Kali ini saya memesan dua minuman yaitu Latte Iced (Rp.28.000,-) dan Cappuccino Hot (Rp.25.000,-). Beruntung, saya mendapatkan promo tiap pembelian dua minuman, gratis sebuah Sandwich. Wah, jadi makin suka nih sama Jacob Koffie Huis. Hehehehe.

Untuk Latte Iced, tampil dengan gaya es kopi didalam gelas plastik yang lagi hits. Rasanya creamy dengan tampilan layer yang cantik. Suka. Untuk Cappuccino, pekat espresso dan gurihnya steamed milk, terasa begitu pas. Komponen body biji kopinya cukup keluar dan kentara. Asik.

Dan untuk menu bonus berupa Sandwich, meski tampilannya agak layu karena sayurannya ikut dipanaskan, namun rasanya lumayan lho. Berasa gurihnya. Yummy...