yudistira ishak abrar

Suar Ruang Coffee Ground yang baru hadir belum genap sebulan ini berada di pinggiran kampus Universitas Indonesia, di daerah Kukusan, Beji, tepatnya di Jalan Amat bersebrangan dengan Masjid Al-Hikam. Kalau anak UI sih nyebut wilayah ini dengan julukan Kutek alias Kukusan Teknik, karena aksesnya memang berada tak jauh dari Fakultas Teknik. Secara tampilan Suar ini memang sangat masa kini, memadukan sentuhan industrial dengan konsep clean serta minimalis. Bisa dibilang, Suar jadi coffeeshop yang paling meyakinkan di kawasan Kukusan.

Bagian depan dijadikan ruang terbuka dan semi terbuka beralaskan bebatuan. Sebuah dinding diberi ornamen berupa puisi yang dibuat menggunakan huruf timbul yang disandingkan dengan pohon bunga Kamboja. Jelas bagian ini sangat estetik sekaligus puitis. Masuk ke ruangan utama, pengunjung langsung dibawa ke gaya desain minimalis dengan sentuhan warna putih. Dua set kursi berlapis jok empuk, sebaris kursi tinggi yang merapat jendela dan beberapa kursi kecil di sudut ruang, sudah cukup membuat Suar terasa nyaman sekaligus instagramable.

Memanfaatkan lebar ruang terbatas, mereka membagi meja barista dengan kasir menjadi dua bagian sehingga tampak unik sekaligus menarik. Tak lupa disini juga tersedia meja display yang berisi beberapa jenis kudapan. Di halaman belakang disediakan ruang smoking yang kembali menampilkan kesan industrial kental. Atap transparan yang dilapisi jajaran kayu membuat matahari dapat bebas masuk menyinari ruangan. Tak lupa barisan pohon hias diletakan disepanjang sudut ruang guna menambah kesan teduh sekaligus aestetik.

Cappuccino (Rp.22.000,-) tersaji didalam papercup berwarna hijau, minuman ini mengingatkan saya akan cappuccino enak yang sering saya nikmati di mall-mall ibukota. Perpaduan espresso dan susunya begitu pas dan teksturnya pun lembut. Classic Coffee Black (Rp.19.000,-) meski diberi tambahan air, tapi cita rasa yang dihasilkan tidak encer. Rasa kopi yang menyegarkan langsung menyapa seluruh rongga mulut saat saya menyesapnya.

Creme Brulee (Rp.22.000,-) jenis lain minuman latte yang kalau diresapi rasanya jadi mirip permen karamel Alpenliebe. Manisnya pas, susunya juga lembut, aroma mirip vanillanya terhirup dan semuanya menyatu dengan baik. Croffle (Rp.17.000,-) salah satu menu pastry yang nangkring di meja display. Teksturnya cukup khas, renyah dan chewy. Meski lapisannya tidak begitu banyak, tapi buttery-nya dapet. Sensasi gula yang terkaramelisasinya juga pas dan engga kemanisan…

Jauh berbeda dari bentuk aslinya dulu sekitar tahun 2016, Saturday 1.0 kini menjelma menjadi coffeeshop yang lebih masa kini. Agak sedikit bergeser dari lokasi awal, kini mereka mengisi area lantai atas dari sebuah rumah yang dijadikan pertokoan. Perpaduan gaya modern minimalis serta industrial, membuat penampilan Saturday 1.0 jadi lebih fresh dan estetik. Pelayanan disini pun sangat baik, mereka melayani dengan ramah serta informatif. Fasilitas seperti jaringan wi fi, stop kontak dan ruang sholat pun tersedia.

Beef Edamame (Rp.34.000,-) semangkuk butter rice dengan olahan daging sapi masak saus teriyaki yang diiris tipis-tipis sebagai pugasan. Nasinya sendiri udah gurih karena dimasak bersama butter, sensasi manis dari daging menambah cita rasa pada menu ini. Edamame dan Crispy nori disajikan untuk menciptakan tekstur kriuk. Dimsum Mentai (Rp.23.000,-) empat buah variasi dimsum dengan saus mentai yang terlihat lebih brown dari saus sejenis di tempat lain. Aneka dimsumnya gurih, cocok sama sausnya yang creamy, asin, gurih dan umami.

Roti Bakar Klasik Chocolate (Rp.20.000,-) terbuat dari dua lembar roti gandum yang diberi isian selai cokelat lalu dipanggang dengan olesan mentega dibagian luarnya. Rasanya manis buttery dengan tekstur yang begitu empuk saat digigit. Kopi Susu Strawberry (Rp.26.000,-) tiga lapisan warna pada minuman ini tampak unik. Cita rasa susu strawberry memperkaya rasa menjadi tidak hanya gurih milky, tapi juga ada tambahan sensasi buah yang manis sedikit asam. Kombinasi yang sempurna…

Geliat per-kafe-an di bilangan Beji, Depok, nampaknya terus berkembang. Seolah tak mau kalah dengan wilayah Margonda, daerah Kukusan pun kini bermunculan tempat-tempat nongkrong asyik yang sayang untuk dilewatkan. Salah satu yang paling baru dan tentunya engga kalah seru adalah Fam Haus. Posisinya sangat strategis, berada tepat di perempatan pintu tol Kukusan.

Menghuni sebuah kediaman dua lantai yang dirombak menjadi tempat usaha, bengkel di lantai bawah dan kafe di lantai atas, Fam Haus mencoba hadir untuk menjamu pengunjung dengan suasana homey. Kesan tersebut dituang dalam penempatan beberapa set kursi sofa nyaman nan estetik di dalam ruang lengkap dengan berbagai ornamen yang membuatnya semakin cantik.

Area semi terbuka berupa balkon yang menyajikan pemandangan jalan raya dari lantai atas disetting sedemikian rupa sehingga tampak seperti sebuah taman lengkap dengan rerumputan, ayunan, kursi gantung dan mural bertema floral. Disini juga terdapat sebuah ruang berupa petikemas yang disulap menjadi barista area dengan polesan warna toska berpadu merah muda sehingga cukup eyecatching.

Soal pelayanan jangan diragukan, staf-staf disini sangat ramah. Kerja mereka juga cepat, beberapa diantaranya sangat informatif. Selain suasana yang nyaman serta pelayanan yang baik, Fam Haus juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas pendukung yang engga kalah penting seperti ketersediaan stop kontak dimana-mana, musholla, toilet bersih, jaringan wi fi dan tentunya beberapa spot untuk berfoto ria.

Nasi Goreng Kampung (Rp.23.000,-) sepiring nasi goreng dengan bumbu terasi yang terasa begitu gurih dilidah dan sedikit pedas. Terhidang bersama irisan telur dadar, lalapan, acar serta kerupuk bawang. Nasi Goreng Spesial (Rp.30.000,-) nasi goreng berwarna kemerahan dengan gaya lebih modern. Rasanya ada sari manis sedikit asam dari sambal tomat yang bertemu dengan asin gurih dari ayam goreng juga telur mata sapi.

Nasi Ayam Geprek (Rp.19.000,-) ayam gorengnya sendiri aja udah enak, soalnya bumbu ungkep kuningnya meresap hingga kedalam, jadi berasa asin gurih. Ditambah lagi dengan sambel ulek yang pedasnya bikin makan jadi lebih menggugah lidah. Nasi Ayam Sambal Hitam ala Fam Haus (Rp.21.000,-) untuk komposisinya mirip dengan menu sebelumnya, tapi perbedaannya terletak pada sambalnya. Sambal hitam yang cukup unik ini terbuat dari racikan spesial sang chef disini yang bercita rasa gurih, sedap dan medok.

Spaghetti Bolognese (Rp.28.000,-) pasta aldente dengan saus bolognese homemade yang terasa dagingnya, gurih asamnya juga pas dilidah. Jelas sekali mereka mengolah sendiri saus bolognese-nya alias bukan saus instan. Spaghetti Carbonara (Rp.28.000,-) meski saus krimnya tidak begitu banyak, tapi sensasi creamy nyemek nya tetep dapet. Rasa susu yang gurih dengan tambahan bumbu lain menyatu dengan baik.

Croffle Original Brown Sugar (Rp.35.000,-) berisi empat buah croffle dengan tampilan warna berkaramel yang eksotik serta taburan gula palem diatasnya. Tekstur adonannya renyah diluar lembut didalam lengkap dengan sedikit sensasi chewy saat ditarik. Butter pada adonan terasa, begitu sejalan dengan lumuran gula terkaramelisasi dibagian kulit luar dan taburan gula palem sebagai pugasan.

Aren Latte (Rp.17.000,-) rasio kopi, susu dan gula aren yang bikin siapa saja yang meminumnya auto jatuh cinta. Teksturnya creamy, manisnya menyenangkan dan kandungan kopinya terasa lembut. Americano (Rp.13.000,-) menggunakan beans houseblend arabica robusta, es kopi hitam ini terasa bitterness-nya. Meski agak pekat, tapi tetap menyegarkan dan cukup nyaman di perut.

Avocado Coffee (Rp.23.000,-) salah satu variasi es kopi susu jagoan di Fam Haus yang memadukan alpukat dengan kopi serta susu. Karakter rasa serta aroma alpukat yang sedikit getir menyatu sempurna dengan komponen lain sehingga menghasilkan cita rasa khas yang nyaman saat diseruput. Choco Mint (Rp.24.000,-) one of the best non coffee drink. Pemilihan cokelatnya begitu baik karena terasa kental, milky dan manis. Tambahan mint didalamnya membuat minuman ini mengingatkan saya akan permen mint isi cokelat yang lumer dimulut…

Chigo by Kopi Kenangan di D’Mall ini ada di lobi depan sebelum masuk kedalam mall, jadi dari depan sudah kelihatan. Areanya sendiri cukup eyecatching karena dipoles warna kuring yang cerah. Bagian depan tersedia tempat duduk yang memanfaatkan teras sebagai smoking area. Didalam tempat duduk terasa lebih sejuk yang berhadapan langsung dengan meja pemesanan dan dapur tertutup. Meski meja kursinya simple, tapi tetap nyaman, rapi dan bersih, apalagi tersedia juga fasilitas stop kontak dibeberapa meja. Stafnya cukup informatif dan cepat.

Chi-Boneless 8 Pcs Fries Set + Drink (Rp.37.273,-) berisi 8 potong ayam goreng tanpa tulang mirip chicken snack ala Taiwan, kentang goreng dan lemon tea. Berhubung bumbu ayamnya saya pilih yang Rendang, jadi ada biaya tambahan Rp.1.818,-, total semuanya Rp.43.000,-. Ayamnya sendiri renyah diluar empuk didalam, bumbu rendangnya lumayan enak dan hampir mirip kari. Kentang gorengnya berbumbu asin gurih jadi bikin makan bertambah mantul udah gitu teksturnya juga renyah. Semuanya tersaji hangat lho. Lemon tea nya seger, asem dan sedikit manis. Kayanya untuk beli lagi sih saya masih mau…

Berangkat ke Ratsa Coffee mengikuti Google Maps sangat membantu, meski harus melintasi gang kecil (beruntung menggunakan sepeda motor) tapi arahnya cepat dan tepat. Posisinya ada di Jalan Mujair, berada di dalam kawasan Perumnas Depok 1. Polesan semen ekspos membuatnya mudah dikenali dari pinggir jalan. Gaya desain bertema industrial dengan potongan kaca berbentuk lingkaran besar tampak begitu estetik. Bangunan terdiri dari dua lantai dimana pada keduanya terdapat ruang smoking dan non smoking. Musholla pun tersedia, seluruh ruang tampak bersih dan fasilitas stop kontak ada dimana-mana. Pelayanan disini begitu ramah dan bersahabat.

Sebagai coffeeshop, Ratsa meluncurkan beberapa jenis es kopi susu. Kali ini saya icip Ratsa Aren dan Ratsa Mama. Ratsa Aren begitu creamy, manis, milky dan unsur kopi full arabica-nya juara. Kalau Ratsa Mama masih sama dengan Ratsa Aren hanya diberi tambahan karamel jadi ada sensasi manis permennya. Selain itu mereka juga menyediakan kopi seduh manual dengan beberapa jenis beans. Saya sendiri memesan Japanese dengan beans lokal. Rasanya asyik banget, fruity, acidity, bold dan menyegarkan. Ratsa juga punya beberapa jenis kudapan, petang ini saya cobain Nachos. Bersiram saus bolognaise, pickles dan saus keju, nachos nya renyah, cheezy dan manis gurih, rasanya khas karena homemade…

Mungkin karena wilayah Margonda udah terlalu padat, sekarang beberapa coffeeshop baru bermunculan di jalan-jalan kecil di sekelilingnya. Salah satu dan yang paling baru adalah Ruangnamu Coffee. Dari lampu merah Juanda adanya di sebelah kiri, lalu masuk ke Jalan Ciliwung tepat sebelum Hotel Sifaana. Sekitar 20 meteran kafenya sudah terlihat di sisi kanan. Bentuk bangunannya unik, mirip rumah joglo khas tanah Jawa. Ternyata kawasan ini merupakan kost-kostan khusus putra, jadi wajar kalau ada bangunan bertingkat di sekitarnya yang merupakan area kamar penghuni.

Ruangnamu sendiri konsepnya lebih mirip pelataran terbuka. Rumah tradisional dengan pilar-pilar kayu, kusen jendela, beragam macam tanaman hias dan segala perabot antik membuatnya tampak estetik sekaligus menarik untuk semua kalangan. Akses masuknya disambut dengan beberapa stall UMKM yang dapat dibeli pengunjung sebagai menu tambahan diluar dari menu Ruangnamu itu sendiri. Belok ke arah mobil VW kodok, area duduk Ruangnamu tampak tradisional bermaterial kayu serta beberapa dilengkapi ukiran khas Indonesia. Baik area indoor, semi outdoor dan taman terbuka, semuanya tampak diminati tamu yang datang.

Bukan hanya ambience yang asyik, pelayanan disini pun sangat bersahabat. Bahkan salah satu stafnya benar-benar memperhatikan keberadaan menu yang sudah saya pesan dengan begitu ramah. Wah kalo kaya gini sih auto balik lagi deh. Bicara menu, Ruangnamu memiliki beragam sajian bukan hanya kopi. Ada cemilan, makanan berat sampai ke hidangan penutup yang kisaran harganya sangat terjangkau. Kebetulan saat mampir masih ada promo potongan harga grand opening, jadi semua menu dapat diskon 20%. Saya dan seorang teman memesan Kopi Susu Aren (Rp.22.000,-) Kopi Susu Baileys (Rp.27.000,-) Pisang Goreng Wijen (Rp.25.000,-) dan Singkong with Tar Tar (Rp.17.000,-).

Kedua es kopi susu tersaji didalam ember berisi es batu dengan minuman terkemas didalam botol kaca warna hijau. Penampilan yang sangat unik, apalagi buat difoto. Engga cuma unik, rasanya pun enak banget. Tekstur keduanya begitu creamy, manis dan kandungan kopinya menyatu dengan baik. Cemilannya pun mantul-mantul. Pisang gorengnya empuk dengan cocolan moka yang jarang ditemukan di tempat lain. Singkong gorengnya renyah dibagian luar dan begitu pulen dibagian dalam. Berbumbu asin gurih yang pas dan nikmat saat disantap bersama sambal kecap maupun saus tartar yang creamy…

Setelah sukses berpindah lokasi di daerah Depok 1, kini Koti membuka gerai kedua di Depok 2 tepatnya di Jalan Sentosa Raya. Sebuah bangunan besar 2 lantai tampil memukau dengan gaya desain masa kini. Meski baru buka tapi pengunjung sudah banyak yang datang, terutama yang mengisi area smoking di lantai bawah. Meski demikian lantai atas pun engga kalah peminat, ada juga yang mengincar area balkon yang menghadap ke arah jalan.

Desain interior tampak modern dengan beragam furnitur estetik yang memadupadankan nuansa gold pada lampu gantung dan list-nya. Bagian paling artistik sekaligus berwarna terletak pada lukisan-lukisan senada yang dipajang di beberapa sisi ruang, saya jatuh cinta memandanginya. Bicara soal pelayanan, Koti memperkerjakan staf yang ramah, cepat dan paham kebutuhan pengunjung. Fasilitas seperti stop kontak, jaringan wi fi dan musholla yang nyaman membuat siapa saja yang datang semakin betah.

Kali ini kami memesan beberapa menu yaitu Japanese (Rp.33.000,-) Koti Kopi (Rp.28.000,-) Irish Latte (Rp.40.000,-) dan cemilan manis Choco Bread Stick Ice Cream (Rp.28.000,-) serta cemilan asin berupa kentang goreng deng saus keju. Kopi seduh manualnya enak, rasanya kuat, asem nyegerin. Terus kalo si Koti Kopi rasanya creamy, manis dan bisa jadi es kopsus yang enak di Depok. Irish Latte tersaji hangat dengan karakter rasa manis mirip permen, milky dan kopinya tercampur dengan baik.

Choco Bread Stick Ice Cream berupa roti isi cokelat yang dipotong-potong lalu digoreng dengan berselimut tepung panir dan disajikan bersama satu scoop vanilla ice cream dan siraman saus cokelat. Rasanya enak, dingin-dingin empuk, manis dan menyenangkan. Kalau kentang gorengnya juga enak, cheezy dan gurih karena diberi irisan telur rebus diatasnya. Secara keseluruhan, Koti tampil sangat meyakinkan baik dari segi tempat, pelayanan maupun rasa…