yudistira ishak abrar

Berhasil membuat saya balik lagi, The Social Pot menjadi salah satu restoran shabu & grill favorit saya. Kini mereka hadir di mall legendaris, apalagi kalo bukan Pondok Indah Mall 1. Mengisi bekas restoran all you can eat (The Pronto) di lantai 2, The Social Pot selalu mengusung tema colorful di seluruh outletnya, termasuk yang berada disini. Nyaman sudah pasti, instagramable juga iya, ditambah pelayanannya yang ramah yang membuat saya jadi semakin betah. Kalau mau lebih private, ada area VIP di lantai mezanine.

Set Menu B (Rp.149.500,-) hanging US beef, imported marinated short ribs, US prime black angus shabu beef, saikoro wagyu steak, homemade beef ball with cheese, fish paste, selection wonton, mixed vegetable and 1 selection of soup based. Kualitas dagingnya ga perlu diragukan lagi, karena hanya yang premium yang mereka gunakan. Semuanya begitu lembut dilidah. Aneka bakso yang terbuat dari daging sapi, ayam maupun ikan terasa begitu gurih. Saat saya menyantapnya bersama kuah sup tom yum, jadi terasa semakin menyegarkan karena ada tambahan sensasi asam pedas.

Sebagai menu tambahan, saya pun mencoba Seafood Platter (Rp.45.000,-) yang terdiri dari potongan cumi, ikan dan udang yang ketiganya masih fresh jadi terasa juicy saat dikunyah. Lalu ada juga Homemade Chicken Ball (Rp.19.500,-) yang begitu gurih dan empuk. Tak ketinggalan seporsi Marinated Fish Spicy Sauce (Rp.22.000,-) potongan ikan fillet yang berlumur bumbu marinasi pedas yang begitu medok, rasanya bikin melek dan kaya akan rempah. Juga ada Crispy Sichuan Chicken (Rp.39.500,-) olahan daging ayam yang dimasak dengan bumbu Sichuan yang gurih-gurih enyoy karena ada banyak irisan cabe didalamnya sehingga terasa pedas.

Keunggulan mereka ada pada aneka saus cocolan yang dapat diracik sendiri sesuai selera, atau diracik oleh pegawai disini. Saya kali ini mencoba dua saus baru yaitu Signature Sauce dan Thai Sauce. Signature Sauce terdiri beberapa jenis saus pilihan seperti peanut, mala dan beberapa macam tambahan lainnya sehingga terasa begitu gurih, creamy, ada pedas, ada manis dan asin yang sangat cocok dengan selera saya. Thai Sauce mereka pun tampil memukau, selain rasanya yang pedes manis asem, teksturnya pun begitu kentel, jadi enak buat cocolan. Selain itu juga ada tambahan taburan bubuk yang variatif dan bikin makan saya jadi lebih berbumbu.

Sebagai pelepas dahaga dan penetralisir lidah, saya memesan Kasablanka (Rp.21.000,-) yaitu minuman yang terbuat dari nanas, leci dan susu. Rasanya manis, sedikit asam, milky dan begitu menyegarkan. Sukses banget deh melengkapi makan siang saya kali ini...

Ada yang besar di Kopi Kecil, apalagi kalau bukan suasananya yang nyaman?! Kopi Kecil yang kini menyebut dirinya menjadi Kocil ini selalu tampil nyentrik termasuk di gerainya yang berada di daerah Kemang. Permainan motif pada lantai yang merambat ke meja barista, selalu menjadi daya tarik tersendiri. Paduan material kayu dan besi pada tempat duduk pengunjung dibuat simple dan dilengkapi variasi bantal-bantal empuk buat dipeluk.

Area yang terbiarkan tanpa sekat, membuat outlet Kocil terasa luas. Saya yang kebetulan datang sendiri di Minggu pagi ini, merasa sangat nyaman berada disini karena musik yang diputar sang barista pun mudah dinikmati indera pendengaran. Pelayanan disini ramah, cepat dan informatif. Untuk minuman, basis espresso, teh dan non kopi mereka menyediakan. Sedangkan cemilan hanya ada aneka kukis saja pada saat saya mampir.

Long Black (Rp.22.000,-) segelas espresso dengan tambahan air dan es batu disini secara mengejutkan mampu menyuguhkan sensasi rasa yang sangat kuat. Pertama-tama lidah saya dibuai oleh sensasi fruity dan acidity yang tebal sehingga memberikan rasa asam yang sangat menyegarkan. Baru setelah itu muncul guratan bitter sebagai after taste. I really love it, this is what i called my moodbooster.

Cookies (Rp.15.000,-) sudah mendapat dua keping kukis yang kali ini saya pilih adalah rasa Oatmeal dan Double Choco. Tekstur kukis begitu renyah dan empuk saat digigit. Oatmeal terasa gurih dengan tambahan kismis yang menyajikan rasa manis sedikit asam yang menyegarkan. Double Choco-nya pun seolah tak mau kalah. Komposisi cokelat ganda, mengantarkan sensasi manis pekat sekaligus milky yang nikmat saat disantap...

Agak kaget pas ngeliat di lemari display kuenya Tous Les Jours ada barisan kopi susu dalam kemasan botol. Harganya juga cuma Rp.19.000,- jadinya langsung comot karena belom pernah cobain. Rasanya agak kemanisan, tapi kombanis kopi dan susunya sih udah pas, creamy-nya juga dapet. Kalau takaran gulanya dikurangin sedikit, rasanya pasti ciamik.

Sebagai temen ngopi saya memilih Royal Cheese Tart (Rp.17.000,-) ukurannya gede, dasar kuenya tuh renyah, manis, susunya berasa dan gampang banget rapuh pas digigit. Isian olahan kejunya juga lembut, tapi engga sampe gampang leleh gitu. Sensasi cheezy-nya pas, milky-nya pas, manisnya juga pas ga berlebihan...

Di jalur dulu saya berangkat ke sekolah kini ada beberapa hal baru yang menarik perhatian, apalagi kalau bukan kedai kopi?! Dan salah satu yang cukup memikat adalah Kopi Ramu yang berada di pinggir Jalan Melati, tak jauh dari kantor Telkom di Jalan Nusantara. Kedai yang menyulap sebuah hunian Perumnas ini mengedepankan area teras sebagai daya tarik. Halaman depan dipoles menjadi spot outdoor minimalis dengan sedikit sentuhan Bali.

Ruang indoor ada dua, pertama di bangunan utama yang terdapat barista area merangkap kasir dan kedua berada di ruangan tambahan disebelahnya yang bergaya rustic bernuansa minimalis. Meski tampak sederhana, rasanya Kopi Ramu sudah mampu memanjakan para pengunjung yang datang justru dengan kesederhanaannya itu. Pelayanan yang ramah pun menjadi poin utama yang tak luput dari perhatian saya. Disini, pelayanannya cukup baik, ramah, informatif dan cepat.

Meski disini kedai penyuguh kopi, tapi saya justru tergoda dengan menu seasonal mereka bertema “nostalgia” yaitu Biscoff Specullos (Rp.25.000,-) dan Badak (Rp.22.000,-) kedua minuman ini sungguh memuaskan kerinduan saya akan masa lalu. Badak, yaitu minuman menyegarkan rasa saparila yang sungguh mengajak saya kembali ke masa kecil. Minuman ini sangat unik dengan rasanya yang otentik. Biscoff Specullos pun ga kalah memikat, rasanya yang milky sekaligus kaya akan rempah, sukses bikin saya jatuh cinta setengah mati...

Dari kelima jenis rasa Baker Old, mulai dari original, vanilla, banana, cokelat dan keju, saya bakal kasih ranking nih. Pertama yang wajib kamu coba adalah yang rasa keju, kedua yang rasa cokelat dan ketiga yang original. Ketiga rasa itu yang paling enak dan cocok sama selera saya. Isian kejunya cheezy dan engga aneh meskipun harganya relatif murah. Nah yang cokelatnya pun sama, manis dan engga nyangkut dilidah. Kalo yang original sih karena sensasi kopinya lebih berasa. Harga satuan masih sama Rp.5.000,- per buah, tapi kalo beli 3 sekarang naik seribu jadi Rp.13.000,- dari harga sebelumnya hanya Rp.12.000,- saja...

Meski bukan pecinta masakan Aceh, tapi sesekali mampir ke restoran khas Aceh sih saya engga masalah. Seperti malam ini, saya mampir ke sebuah kedai sederhana di pinggir Jalan Kartini, Depok Lama, tak jauh dari sebrang stasiun, bernama Mie Aceh Cakra Donya. Barisan meja dan kursinya memang bukan seperti di restoran mahal, tapi tetap berjajar rapi dan cukup bersih. Saat mampir banyak pembeli lain, tapi dominan untuk dibawa pulang bukan makan di tempat seperti saya.

Mie Aceh Goreng Daging (Rp.17.000,-) harganya yang murah meriah bukan berarti engga tampil enak lho. Porsi banyak, dengan potongan daging sapi yang lumayan terasa begitu menggoda lidah. Bumbu rempah khas Aceh sangat kentara di lidah sejak suapan pertama. Disajikan bersama acar dan kerupuk singkong, menambah cita rasa dan keotentikan dari menu ini.

Selanjutnya ada menu lain yaitu Nasi Goreng Aceh Daging Telor (Rp.17.000,-) engga kaya nasi goreng abang-abang gerobak pinggir jalan, nasi goreng disini ya masih menggunakan bumbu serta rempah khas Aceh, jadi berasa rich dan flavourful dilidah. Udah gitu ada telor dadarnya yang gede juga sebagai topping, jadi bisa nambahin lauk selain tentunya potongan daging sapi juga. Murah, meriah, enak parah.

Selain sajian utama, saya juga memesan Martabak Telor Aceh (Rp.15.000,-) kalo martabak telor yang lain si telor dikocok lalu dibungkus sama kulit tepung, nah disini justru si kocokan telur yang jadi pembungkus isian. Isiannya juga unik lho, ada roti cane didalamnya. Disajikan bareng acar, menu ini cukup gurih dan mengenyangkan.

Pencuci mulut juga tersedia disini, jadi saya pesen Roti Cane Susu Keju Coklat Mini (Rp.10.000,-) taburan topping yang melimpah, membuat roti cane ini terasa manis, milky, cheezy dan coklat banget euy. Enak dan sukses sebagai penetralisir setelah makan masakan kaya rempah. Untuk minumnya saya memesan minuman khas Aceh berupa Teh Tarik (Rp.10.000,-) pekat nya teh ketemu sama susu kental manis, jadi berasa creamy manis gitu dilidah. Udah enak, engga mahal lah makan disini...

Berada di lobi depan City Plaza Depok atau orang lebih mengenalnya dengan sebutan Plaza Depok, Hey! Kafe menampakan dirinya. Hadir dengan konsep take away, tapi mereka pun menyediakan beberapa set meja untuk menunggu pesanan dibuat atau sekedar duduk-duduk sambil menikmati minuman yang disediakan. Saya sendiri sih lebih memilih untuk memesan melalui ojek daring, karena lokasinya berdekatan dengan kantor tempat saya bekerja.

Hey Shake Silverqueen (Rp.16.000,-) engga nyangka nih, ternyata minuman ini rasanya enak. Coklat, susu dan kacangnya ngingetin sama coklat batangan legendaris yang udah saya kenal sejak kecil, apalagi kalo bukan Silverqueen. Perpaduan antara susu dengan cokelatnya nyaris sempurna, meskipun harganya murah. Salah satu yang patut dicoba kalau lagi mampir kesini.

Hey Shake Oval Choco Crunch (Rp.26.000,-) minuman enak yang harganya agak lebih mahal dari minuman sebelumnya. Masih bermain dengan paduan coklat dengan susu, namun kali ini ada tambahan boba didalamnya. Rasanya enak banget euy, coklat yang nempel di gelas ada sensasi krenyes krenyesnya, manis dan milkynya lembut engga berlebihan.

Hey Shake Strawberry Heaven (Rp.28.000,-) minuman ini tampak pinky-pinky nyegerin dipandang. Teksturnya seperti smoothies, dengan sensasi es batu yang diblender bersama kandungan lain. Rasanya milky, manis, ada sensasi sedikit asam. Tak lupa ada tambahan potongan buah strawberry dan jelly nya juga, jadi bikin minuman ini semakin bertambah meriah...

Coffee Content(ner) ini berada didalam area Taman Budaya, Sentul. Konsep taman dengan pepohonan rindang, dimanfaatkan oleh mereka dengan membuat gaya desain semi outdoor. Sejuknya bukan berasal dari pendingin udara, tapi berasal dari pohon-pohon yang menjulang tinggi di sekitarnya. Sesuai dengan namanya yang sengaja dibuat ambigu, yaitu Content(ner), maka bangunan dibuat menggunakan material container atau petikemas yang dipoles cat merah sehingga tampil cukup catchy bergaya industrial. Dan para pencari content pun akan dimanjakan dengan beberapa spot foto untuk dibagikan di sosial media.

Rice Box Chicken (Rp.38.000,-) potongan ayam cukup banyak dengan balutan tepung berbumbu yang engga begitu crispy dan tebal. Rasanya lebih dominan manis, baru diikuti sensasi gurih, makanya mereka menyertakan sambal ijo khas nasi Padang biar ada pedes-pedesnya. Selain itu, menu ini juga ditemani oleh telor ceplok dan aneka sayur serperti jagung, kacang polong serta wortel. Nasinya pulen, jadi pas disantap bareng ayamnya terasa seimbang dilidah.

Noodle Box Yamin, mienya kenyal dan lembut, tapi sensasi bumbu kecapnya agak sedikit too much, jadi kemanisan. Meski olahan daging ayam sebagai topping mengeluarkan cita rasa gurih, tapi belum mampu mengendalikan manis mie yaminnya. Beruntung kuah baksonya mengeluarkan kesan gurih yang lebih ekstra, jadi bisa menetralisir apalagi tekstur dan rasa baksonya pun enak. Menu ini dibuat kombo dengan Es Kopi Petikemas yang bercita rasa manis creamy baru diikuti nuansa kopi yang acidity-nya dominan.

Selain itu juga ada jenis minuman lain non kopi yang saya pesen, yaitu Ice Lychee Tea (Rp.28.000,-) rasanya seger, sebagai pelepas dahaga ini sih pas banget. Sensasi pekatnya teh ketemu sama manisnya gula juga buah leci, jadi menambah kesejukan nongkrong dibawah pohon rindang. Eiya, pelayanan disini ramah dan informatif, dan mereka cukup friendly. So guys, kalo lagi mampir ke Taman Budaya Sentul dan bingung mau makan dimana, Coffee Content(ner) bisa banget dijadikan sebagai destinasi kulineran kamu nih...