Stallone Tjia (Instagram: @Stallonation)

Caspar baru saja ikut meramaikan belantika dunia perkulineran di Jakarta. Dengan mengusung restoran, bar, dan lounge sekaligus, Caspar letaknya sangat strategis di bilangan Jl. Jend. Sudirman dan Bendungan Hilir, jadi mudah banget dijangkau, bisa memakai kendaraan pribadi, bus TransJakarta bahkan MRT juga karena letak halte dan stasiunnya sangat berdekatan.

Caspar sendiri artinya seperti 'treasure keeper' dan diimplementasikan ke dalam konsep interior di sini. Dengan desain modern, rustic, dan exquisite memberikan atmosfer yang earthy tapi tetap funky dengan banyak ornamen seni yang playful berwarna-warni mencolok. Dinding dan ceiling dipenuhi dengan nuansa kayu yang diperkaya dengan ornamen ukiran yang detail, Bagian atapnya pun dipenuhi dengan jajaran lemari yang didesain sedemikian rupa hingga membentuk suatu karya desain yang menakjubkan. 

Dari luar, suasana Caspar bergaya tropikal. Pas masuk ke dalam interiornya besar, megah, dengan atap ceiling yang tinggi. Tak heran karena Caspar menawarkan banyak area seperti main dining area, lounge, bar, yang terpisah di sisi kiri dan sisi kanan. Deretan sofa-sofa panjang untuk santai menambah kesan casual yang fun dan funky. Beranjak ke lantai 2 yang berupa mezzanine, di sini juga menawarkan area tersendiri yang terbagi menjadi cigar lounge, whiskey lounge, dan wine lounge dengan beberapa dining area yang nyaman. Agak ke luar dekat teras terdapat ruangan semi tertutup dengan deretan sofa-sofa yang warnanya mencolok mata. Perpaduan kontras antara warna earthy tone, elemen kayu, dan warna-warni mencolok ini sangat menyenangkan di mata. Makin betah duduk lama-lama di sini, selain suasananya enak, koneksi wifinya super cepat, staf pelayanannya juga cepat dan sigap.

Lanjut ke makanan, konsep menu makanan di sini mostly berirama Spanish dengan sedikit twist dari Argentina dan beberapa negara lain. Pas lunch di sini, mencoba beberapa appetizer andalan mereka. Pertama, mencoba Pan Con Tomate seharga IDR 55,000, ini merupakan hidangan roti focaccia yang dipanggang lalu dikasih tomato puree dan spanish olive oil di atasnya. Hasinya tak seperti bruschetta yang rotinya cenderung keras, roti focaccia ini menawarkan sensasi roti yang lembut di mulut, apalagi rasa topping tomatnya sangat asam menyegarkan serta membangkitkan selera makan menjadi lebih nikmat dengan olive oilnya.

Appetizer berikutnya yaitu Alitas Picantes seharga IDR 75,000. Hidangan ini menawarkan 4 potong chicken wings yang digoreng hingga renyah. Bumbu dengan rasa yang sedikit hangat pedas, tangy, gurih, glazy manis serta herby rasanya enak di lidah, apalagi kalau dicocol dengan saus tartar mereka yaitu spicy butter sauce yang rasanya asam menyegarkan. Suatu padanan rasa yang komplit banget di mulut.

Berikutnya Huevo Poche Con Setas harga IDR 125,000 ini merupakan hidangan potato puree yang dihidangkan di dalam mangkuk bersama poached egg dan sauteed mushrooms. Ini juga kombinasi hidangan yang menyenangkan di lidah. Potato pureenya sendiri saja sudah enak very light dan ga terlalu gurih ga terlalu asin jadi makan banyak ga eneg, lalu nanti bisa diaduk dengan poached egg yang masih medium hingga menjadi lebih creamy menyatu rasanya. Ditambah sensasi sauteed mushroom yang memberikan tone rasa earthy yang bikin ketagihan.

Beralih ke main course yaitu Costillar Con Pimiento De Piquillo seharga IDR 340,000 unyuk ukuran besar atau IDR 180,000 untuk ukuran sedang. Ini merupakan hidangan short ribs sapi yang dimasak pelan dan lama dengan berbagai bumbu hingga meresap. Daging sapinya yang super lembut dan juicy dengan bumbunya yang super meresap, makin mantap rasanya pas ditambah dengan grilled romaine lettuce dan chimichurri yang memberikan sensasi smoky di lidah serta teksturnya yang renyah di mulut. Menu juga dihidangkan dengan puree yang benar-benar enak. Agak beda dengan potato puree di appetizer kalau yang ini rasanya lebih netral tapi tetap light dan enak di mulut, makan short ribs sendiri juga sudah enak, tapi kalau mau ditambah puree putih ini menjadi wholesome juga rasanya so delightfui. Meski menjadi menu tambahan short ribs, puree disajikan dengan melimpah juga, banyak tidak pelit.

Sesudah kenyang, beralih ke dessert yaitu Citricos seharga IDR 65,000. Dessert ini menawarkan citrus cream, potongan buah jeruk yang segar dengan rasa yang manis dan asam, serta orange sorbet yang pas banget dingin menyegarkan. Plating dessertnya sungguh cantik seperti art, overall rasanya cenderung asam ke manis karena pas banget untuk menetralkan lidah.

Untuk minuman mencoba mocktail Gummy Yummy seharga IDR 90,000. Bentuknya cantik berwarna pink dengan sentuhan bunga yang berwarna sama. Warna pink didapat karena rasa yang ditawarkan merupakan racikan dari rasa bubble gum, yuzu, lemon, soda, dan albumin. Sungguh sublime rasanya, manis yang menyenangkan karena berasa minum permen karet dan rasanya seperti dibawah ke sebuah wonderland.

Kesimpulannya, Caspar menawarkan sebuah pengalaman kuliner bergaya Spanish yang diiringi dengan bar dan lounge untuk bersosialisasi dan hang out menikmati kehidupan urban di Jakarta. Must visit if you keen to the most 'it' spot in town right now.

SpaceD yang menawarkan konsep coffee shop yang dibalut dengan co-working space. Letaknya sendiri berada di lantai mezzanine di atas sebuah toko kamera yang sengaja didesain modern dan homey. SpaceD rupanya dulu dikenal dengan nama Escobar dan mereka baru saja mengganti namanya, rebranding begitu.

Area coffee shop terbagi menjadi dua yaitu area indoor yang dipercantik dengan rak tanaman hias dan frame foto. Kesan nyaman begitu terasa dengan pengaturan tempat duduk yang sesuai. Ada meja panjang yang memungkinkan untuk dipakai beberapa orang, ada juga meja kecil yang bisa dipakai untuk 'me time' sendirian. Di sisi bagian luar terdapat teras yang bisa dipakai untuk area outdoor yang memungkinkan bisa dipakai juga untuk merokok.

Untuk minuman di sini pesan Red Velvet Latte. Pesan yang cold. Untuk mendapati rasa yang manis sesuai lidah bisa dikira-kira mengaduknya. Kalau mau blend manis mungkin bisa diaduk merata agak lamaan sedikit, kalau mau yang tak terlalu manis bisa diaduk sebentar saja. Problem paling dari sedotan yang agak tipis dan plastic cup yang ketat jadi sedotan agak gampang terlipat jadi susah untuk ngaduk.

Untuk makanan mencoba pasta mereka. Pilihan pasta sih tidak terlalu banyak dan semuanya memakai pasta jenis linguine yang mirip seperti fettuccine tapi agak lebih mini lagi lebarnya. Pertama pesan yang Linguine Carbonara. Overall linguinenya al dente, teksturnya creamy dan rasanya asin tasty dan agak cheesy sedikit. Irisan daging hamnya juga lumayan melimpah. Permasalahan bagian bawahnya aja berminyak banget jadi seperti kolam minyak gitu.

Menu kedua pesan Linguine Chicken Pesto, linguine berwarna hijau dari pesto yang gurih nikmat dengan potongan ayam yang lumayan melimpah juga. Selain gurih dan nikmat ada sensasi hangat dari black pepper juga yang enak. Tekstur greasy dan agak berminyak juga ditemukan di sini.

Overall sih pengalaman makan di sini menyenangkan, pelayanan baik, tempat enak dan nyaman, makanan juga pretty nice.

Di sini juga bisa koleksi stamp untuk event Pergi Kuliner Berburu Kopi juga lhoo...

Salah satu coffee shop yang tersembunyi di kawasan Gajah Mada/Ketapang. Tempatnya tidak banyak yang tahu karena letaknya berada di lobby Gedung utama PGN (Perusahaan Gas Negara). Masuk ke lobby gedung utama lalu Gasinc berada pas di sisi kiri lobby. 

Tempatnya sendiri sih simpel dan sederhana. Terdapat 2 lantai yaitu lantai pertama yang selantai dengan lobby, konsepnya simpel dan biasa aja, layaknya seperti kafetaria, lalu di samping counter terdapat tangga berbentuk spiral untuk menuju ke lantai atasnya, lantai 2 atau lantai mezzanine kata sebutan lainnya. Di sini menawarkan suasana yang lebih privat dengan beberapa meja kecil, stool yang menghadap ke lobby, dan area bangku panjang dengan meja rendah yang lebih pewe.

Di sini pesan Cafe Latte dan Choco Hazelnutnya. Cafe Latte rasanya oke banget, meski agak encer rasanya sungguh pahit, kalau prefer rasa yang sedikit manis bisa tambahin gula sesuai selera lidah masing-masing.

Sedangkan Choco Hazelnut enak tapi biasa aja, cokelat dan sensasi nuttynya pas seimbang di lidah.

Untuk menemani acara ngopi, pesan Cinnamon Roll mereka. Bentuknya sih ga begitu besar, dan sayangnya berminyak banget sampai paper bag buat bungkus cinnamon rollnya berminyak sampai nembus ke meja. Tekstur was really fine, meski agak soggy. Rasa sih enak soalnya selain manis ada sedikit sentuhan asamnya dari kismis di bagian tengah. 

Oh yah ke sini juga bisa redeem stamp untuk event Pergi Kuliner Berburu Kopi jadi lumayan banget buat koleksi stamp, makin banyak stamp makin bisa banyak dapet gratisan voucher. Yay!

Sesuai dengan namanya, kalau mau santai sejenak menikmati kopi dengan atmosfer yang homey emang Sedjenak Koffie bisa langsung dijadikan pilihan. Letaknya di Jl. H. Agus Salim atau dikenal dengan nama Jl. Sabang dengan menawarkan sensasi pengalaman ngopi yang down to earth.

Coffee Shop didesain seperti rumah. Dari luar terdapat teras kecil yang memuat beberapa tempat duduk sekaligus menjadi area smoking. Kalau duduk di sini sih mungkin cuma bisa buat nikmati ngerokok aja yah soalnya sepemandanganku selama di sini, bisa menjadi sangat berisik karena banyak kendaraan yang berlalu lalang, ditambah pengamen dan ondel-ondel yang bisa random muncul.

Bagian dalam ambiancenya lebih tenang, selain ada barista counter dan kasir, ada tempat duduk memanjang dengan deretan meja yang nyaman jadi bisa membuat duduk betah berlama-lama. Dinding sengaja dicant berwarna hijau mint untuk memberi kesantenang. Tak ketinggalan di dinding dipajang ornamen jendela jadul untuk menambah kesan rumah vintagenya.

Ke sini pas sore hari sekitar jam 5, bagian dalam sih agak penuh. Jadi yah harus bersabar nunggu tempat duduk atau terpaksa duduk di area teras dulu.

Ke sini pesan kopi Manual Brewnya. Rasa pahitnya dapet, lalu ada sensasi sedikit fruity dan sedikit acidic di lidah. Manual Brew disajikan di dalam wadah mini carafe jadi bisa buat sharing atau bisa dinikmati sendiri di cangkir secara bertahap tuangnya.

Minuman lainnya yang dipesan yaitu Caramel Latte yang juga rasanya really nice. Teksturnya ga terlalu encer ga terlalu kental. Pas banget. Pahit kopinya berasa, susunya juga ga terlalu milky, dan caramelnya pas usai diaduk sesuai dengan selera di lidah.

Oh yah... Kalau minum kopi di sini jangan lupa juga yah untuk redeem stamp untuk event Pergi Kuliner Berburu Kopi.

Karena lagi ada voucher dari suatu aplikasi jadi segera beranjak ke Yoshinoya terdekat buat makan malam. Kebetulan lagi di Plaza Blok M, jadi segera menuju ke Food Society yang merupakan food courtnya mereka.

Yoshinoya di sini letaknya di Food Society, kebetulan karena food court tempatnya jadi luas dan kebetulan memang lagi tidak terlalu ramai. Interiornya juga nyaman dengan suasana yang bersih dan terang jadi enak untuk makan di sini sambil duduk-duduk.

Kali ini pesan yang Black Pepper Tori Don dengan tambahan side dish Chicken Karaage dan Ocha. Nasi dengan black pepper torinya enak. Ayamnya banyak, renyah dan empuk, saus black peppernya juga sama seperti yang dipakai untuk black pepper beef. Agak gurih dan agak hangat karena sensasi lada hitamnya.

Untuk Chicken Karaage ukurannya sih biasa ada, sedang tidak terlalu besar dan ada dikasih 4 potong ayam. Agak beda dengan Crispy Chicken yang kemarin dimakan dengan harga lebih murah sedikit tapi potongan ayamnya ada 5. Yah overall enak sih, apalagi kalau sambil dicocol dengan mayonaise dan selada wortel bengkoang khas Yoshinoya plus saos sambalnya. Yummy!

Pas dekat jam mall tutup sudah pasti Monami ada diskon 50% untuk semua produk kuenya, kesempatan untuk beli buat snack camilan di rumah nih.

Di Plaza Blok M sini letaknya berada di Upper Ground yang berada pas di tengah koridor mall berupa isle permanen. Kalau incar beli yang kayak begini memang harus ngebut soalnya pasti cepat banget habisnya, dan yang tersisa paling hanya beberapa saja.

Akhirnya beli yang ada saja seperti Lemper Ayam, Kue Ku, Brownies, Kroket, dan Lemper Daging. Untuk yang savory memang harus pas dimakan malam itu juga paling lambat karena sudah pasti akan ga enak kalau sampai besok pagi. Lemper Ayam, Lemper Daging, dan Kroket menjadi bekal snack malam-malam nonton Netflix. Ukurannya sedang saja tidak terlalu besar tidak terlalu kecil. Rasanya juga lumayan enak. Kroket juga isinya sayuran lumayan melimpah.

Kue Ku juga dimakan, manisnya pas, legitnya juga pas. Tersisa yaitu Brownies saja buat besok sarapan pagi. Manisnya juga pas tidak terlalu bikin eneg. Cuma teksturnya aja sih kurang fudgy tapi yah okelah, it's still good overall.