Stallone Tjia (Instagram: @Stallonation)

Dari kecil pasti sering diajak orang tua makan di sini dan sudah me jadi patokan enak-enak masakannya.

Ke sini lagi setelah sekian lama, tempatnya tak jauh berubah, area dining area di lantai 1 konsepnya simple dengan lampu khas Sunda diiringi dengan air terjun mini dan kolam ikan di sekelilingnya. Ada juga area pendopo di pinggirnya untuk suasana yang lebih privat.

Pesan beberapa menu di sini, diantaranya the signature Tahu Kipas dan Gurame Goreng. Tak berubah, rasanya tetap enak. Tahu Kipasnya memang masih the best di Jakarta. Besar, gendut, renyah, dengan isian melimpah ada potongan udang yang banyak.

Gurame Gorengnya juga enak. Ga amis dan setiap bagian ikannya renyah. Bahkan tulang serta siripnya bisa dimakan kayak kerupuk. Yum!

Pesan juga Gurame Bakarnya yang enak juga. Bumbunya meresap kayak maranggi rasanya. Lalu ikan guramenya gendut dan lembut dagingnya.

Pesan juga Sayur Asem yang disajikan per porsi. Asam gurih dan sedikit pedasnya balance. Udang Telur Asinnya juga enak. Pesan 2 porsi. Udang halah yang gendut juga dengan bumbu telur asinnya yang nendang.

Untuk cumi, pesan Cumi Saos Padang. Ini juga enak tapi biasa aja dibandingkan menu2 yang di atas. Cuminya ga alot, Saos Padangnya enak tapi yah gitu aja, meski begitu tetap enak disantap dengan nasi hangat.

Untuk tumisan, pesan Tumis Buncis yang gurih dan renyah fresh buncisnya. Enak juga. Porsinya juga terbilang besar.

Untuk minum pesan Es Kelapa Muda dan air kelapanya manis dan daging kelapanya empuk enak dikerok pakai sendok

It's good balik lagi ke sini dan kualitas makanannya masih terjaga. Pelayanannya juga baik dan ramah.

Ada hidden gem yang tergolong baru dan viral di Pasar Baru. Yaitu Jungen Joint yang merupakan kedai burger rumahan yang terselip di antara perumahan.

Di depannya tidak ada signage namanya, cuma ada signage open saja dan bisa saja kehalang gerobak di depannya. Tiap weekend biasa waiting list dan cepat habis karena emang tiap harinya cuma buat sekitar 30 burger saja, jadi harus cepat datangnya.

Masuk ke dalamnya pun tidak luas, hanya ada beberapa tempat duduk dan sofa yang cuma bisa menampung paling banyak 6-7 orang saja.

Yang berjualan juga Ibu dan anak yang membuat bahan-bahan burgernya (kecuali bun) emang dari scratch, mau saus, beef patty, hingga bumbu-bumbu lainnya.

Cobain Jungen Signature, bun-nya bukan tipe yang pillowy soft tapi tetap lembut dengan wijen di atasnya, lalu di dalamnya juga ada beef patty homemade yang juicy empuk banget, lalu saus khasnya, dan keju. Overall rasanya enak, dan ada sentuhan seperti middle eastern gitu di beef patty dan sausnya karena rupanya memakai sedikit jinten.

Untuk porsi burger yang lebih besar, bisa pesan The Franck, versi besar dari SIgnature dengan tambahan telur (bisa sunny side up), onion rings, dan beef bacon, Untuk ukuran tentu saja besar, untuk rasa juga enak, ini lebih balance dari SIgnature soalnya sensasi rasa middle easternnya agak terlalu ketutup ga medok kayak signature, mungkin karena efek filling yang lebih tebal dan banyak.

Untuk side dish, coba pesan Potato Wedges, yang enak juga, renyah tapi tidak terlalu kering, kentang ditaburin oregano juga biar rasanya lebih herby dan savory plus ada sambal khasnya juga.

Untuk minum pesan Root Beer biar makin segar kalau abis makan burger di tengah siang yang terik.

Tempatnya meski kecil tapi cozy dengan ambiance retro yang hangat.

Mencoba Choco Cheesenya yang well balanced, cheesenya di bagian atasnya agak tebal dan kurang melted, tapi radanya ga terlalu overpowered sehingga sensasi dan rasa lumer dari lapisan cokelatnya masih terasa enak di lidah.

Next mau coba menu yang lain.

Casita by El Asador ini adalah adik baru dari El Asador yang berada di Kemang. Casita by El Asador sendiri berada di Jl Barito yang menempati lantai 2 rumah yang menjadi satu dengan kedai kopi sunyi. Atmosfer homeynya berasa banget, tempatnya juga luas dengan area main dining room, semi private room, private room serta balcony outdoor yang cocok banget buat liat sunset.
Di sini juga menyediakan kids playground dan meja bilyar sehingga tamu yang makan di sini tidak bosan.

Soal makanan, ke sini pesan Crispy Mushroom sebagai pembuka. Jamurnya garing digoreng tepung dengan cocolan yang seperti saus tartar untuk menambah creaminess di teksur jamurnya yang sudah garing di luar lembut di dalam. Creamy Mushroomnya juga enak, begitu thick dan rasa dan aroma mushroomnya terasa dan disajikan dengan semacam garlic bread untuk dimakan bersama supnya.

Untuk yang segar2, bisa pesan Grilled Pineapple. Sensasi nanas panggang yang ditaburin cinnamon yang rasanya manis asam segar enak bikin candu.

Untuk main, pesan yang Mix Platter 600gr, sudah lengkap dengan pilihan daging, sosis, sayuran, jagung yang beraroma sedap karena dipanggang merata dengan saus dan butter yang khas. Dagingnya empuk tapi ga empuk banget yang melting tapi tetap enak dikunyah dan juicy. Sosisnya the best, serta sayur dan jagungnya juga buttery.

Untuk dessert pesan Tiramisu, ada 2 macam bisa request yang non kahlua atau yang pakai kahlua. Yang pakai kahlua sih mantep lebih enak lebih nendang, creaminessnya dapet serta sensasi rasa kopinya juga terasa.