Fannie Huang||IG:@fiehuang

Kali ini kembali berkunjung ke kafe Honkai karena mengincar merchandise khusus weekend. Aku sampai jam 6 pagi & antriam benar-benar panjang di jam 8 pagi.

Selama event ada menu collab seharga 110 rb nett, sudah include makanan dan minuman (opsi ice tea, air mineral dan soft drink).

Selain itu mereka juga ada beberapa menu side dish yang seluruhnya seharga 50 ribu. Batas waktu makan per meja selama 1 jam.

Menu yang dicoba :

1. Set A (Lizard Fried Rice)

Khusus menu yang ini bonus tusukan gigi Pom-Pom. Buat nasi gorengnya sendiri, ini tipikal nasi goreng Yang Zhou yang warnanya memang cenderung putih.

Menurutku nasi gorengnya enak. Nasinya nggak oily namun juga nggak kelembekan. Rasanya aain gurih. Jarang nih nemu nasi goreng Yang Zhou ynag rasanya pas, biasanya malah cenderung hambar.

Buat satenya menggunakan sejenis yakitori gitu. Satenya cukup besar dan ayamnya juicy. Namun flavournya cenderung light mendekati hambar, dominan rasa alami dari daging ayam dan leek . Rasanya standar.

2. Set B (Cheese Burger)

Kali ini kembali mencoba menu yang sama karena ini menu favoritku di kunjungan pertama.

Aku mencoba ini berdua mamaku dan kami berdua sama-sama suka. Rotinya empuk dan wangi. Isian dagingnya padat, meaty dan gurih. Cheesenya pun meleleh.

Sayangnya, kripik kentang kali ini cenderung berminyak dan nggak segurih pas kucoba di kunjungan pertama.

3. Side Dish 4 (Mushroom with Cheese)

Buat jamurnya pakai jamur shitakr yang dibalur tepung dan digoreng.Tepungnya enak, rasanya gurih, renyah dan nggak gosong.

Jamurnya agak berair dan di dalamnya ada melted cheese.

Sayang untuk sausnya tidak enak. Sausnya cair dan manis kalau dicocol ke jamur. Namun kalau dimakan begitu saja rasanya asam.

Kurang paham apakah sausnya ini sejenis yoghurt atau gimana. Namun sepertinya rasanya agak aneh dipair sama jamur crispynya.

Tertarik mencoba brand yang satu ini karena postingan influencer berkali-kali lewat di TL.

Lokasinya ada di lt. 1 Sarinah dan tempatnya berupa stall dengan beberapa kursi.

Harga es krimnya juga beneran terjangkau. Harganya start from 8k aja.

Aku mencoba :

1. Galaxy Gold (?) Ice Cream (IDR 14k)

Penasaran sama es krim ini karena ini opsi es krim Galaxy yang keliatan nggak manis.

Surprisingly, dengan harga segini mereka udah pakai edible gold dan banyak. Jadinya keliatan mahal, padahal harganya murah.

Rasa edible gold memang hambar, jadi sekedar buat garnish. Aku suka karena conenya premium buat harga segini. Jadi conenya pakai bahan tebal yang renyah dan kerasa adonan.

Di pinggirnya ada taburan kacang. Es krimnya sendiri nggak super padat dan nggak cepat meleleh.

Eskrimnya rasa taro dan menurutku ma isnya pas. Kalau dibanding sama es krim Mixue dan sejenis pada umumnya, menurutku es krim ini lebih oke karena less sweet dan less milky. After tastenya nggak super creamy jadi cukup oke buat palate cleanser.

Kemarin malam berkunjung ke restoran Korea yang baru buka di bulan Agustus. Lokasinya bisa diakses dari eskalator paling ujung dan ada di lt. 1.

Tempatnya sangat nyaman, somehow ada sekat kayu pembatas antar meja, jadinya tempat bernuansa agak private. Di atas meja juga ada tombol buat call waiter dan semua ya sangat responsif.

Pelayanan di sini juga sangat ramah. Salah satu staff bahkan menyediakan sejenis keranjang tanpa diminta karena menyadari tas saya ditaruh di lantai. Bahkan staff juga menginfokan free refill banchan.

Banchannya beneran bisa refill dan pas habis bahkan ditawari refill lagi, begitupun dengan corn tea. Corn teanya tersedia di atas meja dan beneran gratis.

Selain itu juga ada diskon 20% di restoran ini. Sesudah makan, masih ditawari dessert ice cream gratis.

Saya mencoba :

1. Samgyetang(IDR 115k)

Seporsi bisa untuk share berdua. Isinya ada seekor ayam kampung. Samgyetang dimasak dengan nasi, ginseng, dan angco (kurma merah).

Saya suka kuahnya karena terasa kaldunya dan tidak terlalu pahit. Ayamnya juga sangat empuk dan kuahnya cenderung manis, namun disediakan garam untuk menambah rasa gurih.

2. Dakganjeong (IDR 90k)

Merupakan ayam goreng asam manis dengan ubi goreng. Rasanya benar-benar enak. Tepumgnya renyah, rasanya manis gurih.

Daging ayam di dalamnya tidak alot. Teksturnya empuk dan juicy bahkan ketika dimakan lebih dari 30 menit sesudah dihidangkan.

3. Banchan

Banchan di sini ada 5 macam; jamur oseng, kimchi, fish cake, sejenis gorengan dan sejenis salad buah.

Saya mencoba semuanya :

×. Kimchi : Sayurnya segar dan renyah. Berhubung saya kurang suka asam, saya suka kimchi ini. Rasa kimchinya tidak begitu asam dan malah cenderung pedas.

×. Jamur : Ini banchan favorit saya. Jamurnya terasa gurih.

×. Fishcake : Fishcake dipotong kecil-kecil dan diberi bumbu sedikit gurih pedas.

×. Gorengan : Kurang paham apa isinya. Tapi pas saya maka ada aroma mirip ikan (fish cake juga?). Tepungnya renyahh dan enak dimakan bareng kimchi buat menambah rasa.

×. Salad Buah : Buahnya segar tapi saya kurang suka karena cenderung manis.

Evlogia Cafe merupakan kafe yang terletak di dekat Pasar Santa. Sekilas plang tempatnya nggak terlalu kelihatan dan bernuansa homey, namun sangat nyaman untuk WFC dan pelayanan yang super duper ramah.

Kami berkunjung menggunakan voucher Pergi Kuliner dan sempat ada kendala karena voucher belum.masuk. Namun staffnya sangat helpful, bahkan berinisiatif menelpon langsung ke kantor Pergi Kuliner.

Sebenarnya kami memesan almond croissant. Namun karena croissant sepertinya sudah kurang oke, staff meminta maaf dan menggantikan dengan menu banana nutella croissant.

Saya mencoba :

1. Butter Croissant (IDR 29k)

Butternya terlihat menarik denagn potongan butter di atasnya. Sayangnya, sepertinya croissantnya merupakan stok lama.

Sesudah dipanaskan, teksturnya menjadi keras dan kering. Tingkat kekerasannya hampir mirip bagelen.

Harga cenderung overprice dibanding rasanyang didapat.

2. Banana Nutella Croissant (IDR 37k)

Croissant yang ini lebih enak ketimbang butter croissant.

Tekstur croussantnya renyah di luar dan dalamnya moist. Di dalamnya ada potongan buah pisang dan nutella. Manisnya masih oke buat saya.

3. Mozza Rice Chicken (IDR 48k)

Menu yang sangat recommended buat pecinta cheese. Kejunya meleleh dan rasanya gurih.

Ayamnya juicy dan dibalur tepung serta digoreng hingga renyah. Nasinya berwarna kuning dan sepertinya seasoning menggunakan mentega. Tekstur nasinya agak charred namun justru cocok dimakan dengan topping cheese.

Rasa ayamnya cenderung asam manis, mirip ayam dengan bumbu saus mentega namun tidak cair.

4. Kanaya (IDR 28k)

Kopi yang satu ini menggunakan cinnamon. Tadinya saya request 1/4 gula takaran normal, namun katanya kopi ini strong sehingga saya disarankan gula normal saja.

Saya mencoba mengikuti rekomendasi. Ternyata rasa cinnamon strong, bahkan kerasa bubuknya. Cocok buat yang suka cinnamon.

Rasanya nggak manis meskipun gula normal. Saya suka kopi ini.
.
.
Sayangnya entah kenapa tempat ini beneran sepi. Saya berkunjung saat weekend di jam 11 siang dan hanya ada saya sebagai tamu. Saat saya pulang, hanya 2 meja terisi.

Padahal rasa makanannya cukup enak.

Minggu lalu berkunjung ke tempat yang satu ini buat make voucher give away. Tempatnya cukup ramai di hari Minggu siang, namun untungnya langsung dapat tempat duduk.

Untuk menunya, saya mencoba :

1. Terong Telur Cabe (IDR 40k)

Terongnya gurih dan lembut dengan bumbu yang meresap.

Di atasnya ada telur orak-arik dan potongan cabai. Rasanya cenderung gurih sekaligus pedas, cocok dipair dengan nasi.

2. Perkedel Jagung (IDR 45k)

Seporsi isi 3 perkedel jagungnyang besar. Penyajiannya super cepat namun teksturny renyah dan tidak berminyak.

Jagungnya beneran full dan manis, sedangkan adonan tepungnya gurih.

Perkedel jagung disajikan pakai sambal roa yang pedas dan terasa smokey.

3. Ikan Bakar Dua Rasa (IDR 30k/ons)

Berhubung kami cuma berdua, saya minta ikan ukuran terkecil. Ukuran ikan terkecil di sini 6 ons.

Ikannya cukup segar dengan sebagian bumbu yang cenderung manis dan sebagian lagi pedas gurih.

Selain itu ada sambal roa dan acar tomat yang segar. Seporsi pas buat 2-3 orang.

4. Sambal Roa Botolan (IDR 70k)

Rupanya sambal roanya juga dijual. Jadi sambalnya beneran home made.

Berhubung saya belo 3 botol, saya lihat sendiri sambalnya dimasukkan ke dalam botol kaca, lalu diseal. Sambalnya sendiir bisa tahan naksimal 1 bulan sesudah dibuka.

Buat sambalnya nikmat dimakan pakai gorengan maupun lauk. Bahkan ada juga menu pisang goreng sambal roa di resto ini.

Ini menu lainnya yang dipesan kenalanku di bazaar Pergi Kuliner & kucobain. Buat steaknya ada yang chicken dan beberapa jenis daging dengan harga mulai dari 30 ribuan.

Aku mencoba :

1. Buley Special

Isinya ada daging meltique, kentang goreng & french fries. Katanya dagingnya rib eye meltique (aku salut karena mereka jujur nggak ngaku pakai wagyu), teksturnya memang empuk, gurih dan berlemak.

Buat sayurnya pakai mixed veggies & sausnya ada beberapa pilihan. Aku mencoba yang mushroom dan menurutku rasanya enak. Creamy, gurih, kerasa potongan mushroomnya.

Menurutku buat harga 50 ribu (aslinya 30 ribuan di luar bazaar) udah oke sih ini. Worth dibanding harga.