Fannie Huang||IG:@fiehuang

Common Grounds cabang PIK Avenue terletak di sebelah Polobunds dekat lobby. Tempatnya tidak terlalu luas dengan beberapa seating area indoor dan semi outdoor.

Sayangnya, stop kontak di area indoor sepertinya hanya tersedia di 1 meja. Berhubung saya butuh stop kontak, terpaksa duduk di meja semi outdoor yang tidak ber-AC. Untungnya saya memang nggak duduk lama karena sambil nenunggu teman buat dine in di resto sebelah.

Saya mencoba :

1. Quiche Lorainne

Pesan menu yang satu ini karena saya memang suka quiche. Tekstur pinggirannya mirip tekstur pinggiran pie.

Namun saya suka pinggiran quiche di sini. Teksturnya sedikit renyah namun sama sekali tidak terasa seret meski dimakan begitu saja.

Untuk quichenya sendiri terasa gurih dan sama sekali tidak berbau amis. Isiannya cukup banyak.

2. Cinnamon Coffee (?)

Minuman yang satu ini merupakan kopi hitam dengan potongan biscoff dan rasa cinnamon.

Kopinya unik, ada rasa khas kopi hitam yang pahit dan ada hint rasa cinnamon.

Milou Farm House membuka cabang keduanya di Grand Indonesia. Lokasinya ada di lantai UG East Mall dekat Central Department Store.

Sebelumnya saya sudah pernah berkunjung ke cabang Senopati, bahkan sampai revisit. Jadi restoran ini merupakan salah satu restoran favorit saya karena cozy, affordable dan ramah.

Pelayanan di cabang ini pun tidak kalah oke. Jadi saya datang berdua teman dan langsung disambut. Lalu kami pesan smoothies bowl dan gelato buat sharing, ice coffee buat saya sendiri.

Tanpa diminta, staffnya memberikan 2 sendok buat smoothie, gelato dan bahkan menyediakan 2 gelas buat ice coffee. Servife charge 8,5% namun worth karena pelayanan juga bagus.

Saya mencoba :

1. Gelato (Rp. 39.500)

Untuk gelatonya bisa 2 flavour, saya pesan yang matcha (kolaborasi dengan Ito-En) serta pistachio.

Harganya tergolong murah untuk gelato di mall, jadi tentunya tidak bisa berekspektasi berlebih. Untuk matxha gelato tidak sangat pekat rasanya, melainkan agak manis namun ada hint rasa green tea.

Untuk pistachionya oke juga buat harga segini. Ada hint sedikit rasa pistachio namun tidak ada crust pistachio dalam gelato.

2. Red Dragon Smoothies (Rp. 59.500)

Saya suka sekali karena smoothiesnya tidka pakai pisang, jadi tidak.over sweet. Tekstur smoothies tidak cair dan topping granola cukup banyak.

Selain itu ada kiwi dan jeruk sunkist segar. Buat menambah rasa gurih, ada serpihan kelapa.

3. Japanese Ice Coffee - Berry (Rp. 49.500)

Buat ice cubenya cantik dan unik, dengan potogan lemon di dalam ice cube.

Rasa ice coffee cenderung manis meski tanpa gula dengan hint rasa asam dari kopi, sedikit pahit sekaligus ada rasa berry yang cukup kuat.

Setelah esnya mencair, rasanya jadi lebih asam segar.

Blu Shaak merupakan salah satu kedai kopi Korea yang baru buka di Central Park. Lokasinya ada di lantai 2 dan berkonsep open space dengan lebih dari 5 meja.

Ownernya ajusshi, namun pas saya datang jam 8 kemarin hanya ada beberapa staff perempuan.

Untuk menunya mostly scone dan ada beberapa slice kue.

Saya mencoba :

1. Shaak Latte (Rp. 45.000)

Untuk cara minumnya langsung sekali teguk dengan cepat. Namun karena gelasnya besar, akhirnya saya minun sedikit-sedikit.

Foan di atasnya lembut dan creamy dengan rasa manis. Sedangka kopi di bawahnya cukup strong. Kopinya thick dan ada perpaduan rasa asam dan pahit.

Efeknya, saya bisa begadang sampai jam 2 pagi sesudah minum kopi ini sekitar jam 8 malam.

Buat kalian yang suka kopi creamy, saya recommend buat coba kopi ini. Meski diminum tanpa mengikuti panduan masih tetap enak. Dan kalau menurut saya, saya lebih cocok kopi ini ketimbang yang di Raum.

2. Earl Grey Scone (Rp. 45.000)

Saya share seporsi berdua. Bagian dalam sconenya tidak super kering, jadi masih agak moist.

Ketika dimakan begitu saja, terasa earl greynya. Namun ada sejenis saus bertekstur padat dengan rasa sedikit gurih cheesy dengan rasa earl grey yang cocok dipair dengan sconenya.

Hari ini saya delivery bakmi Singkawang di sini. Menurut saya ini bakmi Singkawang paling enak di Krendang yang pernah saya coba meski bukan spesialis bakmi.

Bakminya gurih dan kematangannya pas dengan sedikit hint rasa asam. Daging babi cenderung manis, namun ada sejenis fish cake. Selain itu dikasih ampas babi yang cukup banyak, rasanya gurih dan renyah.

Bahkan ada bonus krupuk kulit babi yang sama sekali tidak seret.

Daging charsiunya pun manis dan meresap. Babi sama sekali tidak berbau.

Saya fix bakal repurchase.

Kedai roti ini sempat viral dan pernah sampai antri lebih dari jam. Saat ini jam bukanya mulai dari jam 2 siang dan tidak seramai dulu.

Saya berkunjung ke sini hari Senin sekitar jam setengah 4 sore dan hanya menunggu sekitar 10-15 menit.

Seating area indoor sangat terbatas dan tidak ber-AC. Sedangkan area outdoormya ada beberapa meja.

Untuk pembayaran di sini seluruhnya cashless dan bisa QRIS.

Saya mencoba :

1. Salt Bread Plain (IDR 12k

Rotinya berukuran lumayan besar dengan aroma buttery. Bagian luarnya renyah dan bagian dalamnya terasa buttery.

2. Salt Bread Truffle Egg (IDR 25k)

Rotimya wangi truffle dengan telur kuning yang creamy. Telurnya cukup banyak dan cocok dipair dengan adonan rptimya yang memang asin.

Saya beli sekitar hampir jak 4 spre dan baru makan sekitar jam 7 malam. Rasanya tidak berubah.

3. Salt Bread Garlic (IDR 17k)

Rasanya garlicky dan cenderung gurih. Adonannya kekuningan dan sangat terasa butter.

Jujur, menurut saya ini memang worth the hype. Saya nggak.heran kenapa.prang pada suka.salt bread ini.

Roti yang ini saya taro di dalam kamar dan baru saya habiskan besoknya jam 9 pagi, rasamya masih enak. Padahal saya langsugn makan tanpa reheat.

Teksturnya tidak.jadi super keras. Sebelumnya saya pernah coba Mad Milk dan hanya beberapa jam sesudah saya beli auto super keras sampai sulit digigit.

Dibanding Loaf Bun juga merk ini jauh lebih enak.