Fannie Huang||IG:@fiehuang

Sebetulnya aku sudah pernah mencoba menu Kohicha akhir tahun lalu. Saat itu ada promo 10 ribu di T*k*pedia dan aku cobain menu nasi ayam mentainya. Saat itu ayamnya super alot sampai giigku ngilu dan serasa goyang (?) selama beberapa hari karena maksa ngabisin. Padahal aku makan ayamnya tepat sesudah sampai.

Kali ini, berhubung terlanjur ngambil kupon & ngajakin mamaku, akhirnya aku mampir ke sini buat dinner. Tempatnya di kawasan ruko yang nggak jauh dari mall Artha Gading. Untuk seating areanya terdiri dari lantai 1 & 2.

Aku mencoba :

1. Truffle Gyudon (IDR 85k)

Ketika disajikan, aroma trufflenya beneran wangi banget. Menu ini merupakan nasi dengan daging sapi lembaran, jamur, soft boiled egg. nori dan sesuatu yang crunchy.

Telurnya lembut dan melted, namun nggak berbau amis sama sekali. Sedangkan jamurnya renyah. Untuk daging sapinya empuk dan rasanya cenderung manis. Bumbunya meresap ke dalam daging.

2. Kara Miso Gyudon (IDR 65k)

Tertarik mencoba menu ini karena merupakan spicy miso. Rupanga menu ini merupakan nasi dengan daging lembaran dan saus kemerahan.

Rasanya nggak pedas kayak bayanganku, padahal aku ga terlalu suka pedas. Rasanya lebih cenderung ke asin gurih dan flavornya cukup strong. Ada sesuatu yang crunchy dan menambah cita rasa.

3. Aeropress (?) (IDR 35k)

Sejujurnya aku agak kurang paham soal kopi. Namun aku mencoba origami dripper, sebelumnya pesan chemex tapi alatnya lagi bermasalah. Pas bayar tulisannya aeropress di bill.

Biji kopinya ada beberapa pilihan dan bisa pilih sendiri.

4. Rose Ice Tea

Minuman yang satu ini bonus. Katanya karena kami pesan 2 minuman. Aku memang pesan 1 minuman lagi buat mamaku karena kita berdua.

Ice teanya segar dengan aroma rose yang wangi. Selain itu juga ada lemon yang menambah rasa.

Overall, menurutku sepertinya rasanya improvement ketimbang terakhir kali kucoba. Aku ga tau gimana gorengannya karena aku ga coba. Tapi menu gyudonnya recommended.

Dari luar, listening space yang satu ini terlihat seperti rumah yang terbuat dari kayu. Namun ternyata tempat ini merupakan listening space yang menjual minuman coffee, coffee based maupun non kopi.

Seating areanya terdiri dari indoor maupun outdoor. Sekarang nggak ada aturan wajib bertiga lagi kalau mau dining indoor.

TBH ini oke banget mengingat nggak semua orang bisa berpergian bertiga. Aku sendiri menunda ke sini sejak berbulan-bulan lalu karena nggak ada 2 temen yang bisa diajak. Begitu tau aturannya berubah, aku langsung ke sini bardua temen.

Di area outdoornya cukup rindang dan estetik. Meskipun menjelang jam 12 siang, nggak terasa panas nyang menyengat banget.

Satu hal yang beneran unexpected, pelayanan di sini oke banget. Barista sekaligus waitressnya super ramah & sungguhan paham soal menu yang dijual. Tanpa diminta, bahkan langsung menjelaskan menu dengan detail. Bahkan pesanan kami juga diantar ke meja, jadi nggak harus keluar masuk ngambil sendiri.

Di sini ada beberapa spot foto cantik, baik di indoor maupun outdoor. Baristanya bahkan bersedia memfotokan kami beberapa kali di area outdoor karena backlight.

Aku dan temanku duduk di area indoor dan meski tempatnya nggak terlalu luas, namun sangat nyaman dan cocok buat bersantai. Terlebih, kebetulan aku datang jam 11 siang dan kami satu-satunya customer di indoor.

Aku mencoba :

1. The Alter Ego (IDR 40k)

Menu ini merupakan salah satu dari 3 menu signature di Emily. Alter Ego merupakan minunan yang rasa kopimya paling strong dibanding kedua minuman lainnya.

Sesuai deskripsi si barista, rasa minuman ini cukup kompleks. Rasanya creamy dan manis, namun juga terdapat rasa kopi yang sedikit asam dan pahit.

Di bagian atas, minumannya di-torch sehingga terdapat aroma maupun cita rasa yang berbeda ketimbang srandainya nggak di-torch. Rasa manisnya pun pas, bahkan buat aku yang nggak terlalu suka manis.

2. Waffle (IDR 40k?)

Sayangnya bonnya hilang, namun aku membayar 120k untuk 2 minuman signature dan 1 waffle yang kushare berdua teman.

Wafflenya terdapat 3 rasa, yakni; Choco Crunch, Lotus dan Classic Maple. Aku pilih yang classic maple.

Penampilan wafflenya cantik. Rasanya pun secantik penampilannya. Adonan wafflenya wangi dan gurih. Meski dimakan begitu saja tetap terasa enak.

Sirup maplenya menambah rasa manis pada waffle, namun manisnya juga pas. Porsinya pun cukup besar dan cukup buat share berdua.

Jujur, kunjungan pertamaku ke Emily sungguhan mengesankan. Aku jarang revisit coffee shop di tempat yang jauh dari rumah, namun aku sungguhan pengen re-visit Emily. Bukan cuma tempatnya, namun pelayanan & rasanya sungguhan memuaskan.

Akhirnya Dear Butter buka cabang di tempat yang nggak jauu dari rumah. Sekarang juga nggak perlu waiting list super lama ❤️

Kali ini aku pesan via Sh*pee Kebetulan lagi ada promo juga, namun nggak ada opsi request sugar. Jadi aku pesan yang normal.

Aku mencoba :

1. Croffle Isi 3 (IDR 33k)

Dibanding cabang CP yang pertama kali kucoba, menurutku croffle di cabang ini manisnya masih oke. Gulanya nggak pakai gula pasir lagi, melainkann pakai sejenis gula cair (?) gitu. Jadinya nggak kemanisan.

Crofflenya pun renyah dan aroma maupun rasa butternya masih terasa.

2. Salted Caramel Sauce (IDR 8k)

Aku kurang suka caramel karena buatku oversweet. Namun sesuai namanya, caramelnya beneran salted. Rasanya malah cenderung asin ketimbang manis. Dicocol sama crofflenya jadi enak.

Kedai kopi yang satu ini tidak hanya menjual minuman, namun juga menyajikan main course maupun dessert. Menu minuman di sini juga tersedia coffee maupun non coffee.

Kedai kopi yang satu ini sepertinya juga ramah disabilitas. Di pimtu masuk, ada sejenis banner berupa daftar abjad dalam bahasa isyarat.

Untuk seating area, tersedia indoor maupun outdoor. Outdoormya sederhana, hanya tersedia beberapa meja di depan kedai.

Aku mencoba beberapa menu di sini, yakni :

1. Aglio Olio with Smoked Beef (IDR 43k)

Sejujurnya, ini satu-satunya menu yang kurang kusukai. Aku kurang paham apakah rasanya memang begini atau karena terlalu lama difoto, namun rasa pastanya benar-benar tawar.

Aglio olio seharusnya terasa gurih dan ada rasa blackpepper, namun tidak dengan pasta ini. Satu-satunya flavour hanua dari smoked beefnya. Namun rasanya mendekati tawar.

Ya bagus sih ketimbang super asin. Namun kalau pastanya tawar, masih mending smoked beefnya rada asin ketimbang nggak ada rasa sama sekali. Soal tingkat kematangan pasta, aku no comment soalnya bisa jadi berubah karena didiemin buat foto-foto meski udah kuaduk.

After tastenya sedikit oily namun tawar 😭 Memang sih aglio olio seharusnya nggak super kering. Tapi karena rasanya tawar, after tastenya jadi kurang nyaman.

2. Chicken Ginger Oyster (IDR 38k)

Berbanding terbalik dengan menu sebelumnya, menu yang satu ini malah cukup flavourful. Sesuai namanya, rasa yang dominan di menu ini adalah rasa jahe.

Menurutku rasa jahenya pas, namun menurut temenku malah terlalu strong. Menu ini merupakan ayam dengan saus tiram dan jahe. Aku suka karena jahenya sudah disingkirkan, jadi nggak bakal ketemu 'ranjau'.

Saus tiramnyaboun gurih dan kekentalannya juga pas. Selain itu ada vegetables teppanyaki. Aku mencoba tauge dan sedikit renyah serta gurih.

3. Fish and Chip (IDR 35k)

Sejujurnya porsi fish and chipsnya kecil dan cocok buat sekedar appetizer atau kalau kalian lagi mau diet. Masih oke sih buat harga segini.

Ikan dorynya nggak amis dan tepungnya sendiri gurih. Dalamnya empuk dan luarnya agak renyah. Kentang gorengnya cukup oke.

Selain iru disajikan saus margarin leleh yang gurih. Cocok buat memambah flavour.

4. Kopi.Acap (IDR 32k)

Tertarik mencoba menu ini karena rasanya lebih strong. Menu ini merupakan kopi hitam dengan campuran perasan lemon.

Kukira rasanya bakal asam karena kopi dan perasan lemon. Namun ada sedikit rasa manis yang menurutku malah oke ketimbang asam ketemu asam.

Entah gimana malah jadi lebih menyatu. Di setiap tegukan terasa asam dari kopi hitamnya, rasa manis (kurang paham dari ingredient apa) dan asam dari lemon.
.
.
BTW, kalian bisa pakai promo Berburu Tenpat Nongkrong juga di sini. Setiap pembelanjaan 50 ribu bisa dapat 1 stamp berlaku kelipatan.

Kalau ngunpulin 6 stamp bisa dapet 1 voucher 50 ribu di resto yang berpartisipasi. Promonya berlaku sampai 31 Desember 2021 nih.

Accha mengeluarkan menu baru & promo baru. Khusus cabang Tomang, BenHil, Cengkareng & Kebon Jeruk, ada promo diskon 25% buat menu tertentu sampai tanggal 10 Oktober 2021.

Paket yang promo :

x. Small CTM Rice Bowl + Papadum + Acchai
x. Small Chicken Biryani + Papadum + Acchai
x. Small Butter Chicken Naan Combo+ Papadum + Acchai

Aku mencoba 2 menu baru mereka, yakni :

1. Lamb Samosa

Seporsi berisi 3 lamb samosa dengan saus mint chutney. Samosanya besar dan isiannya beneran full banget. Kulitnya renyah dan dalamnya empuk.

Isian daging lambnya sama sekali nggak berbau dan teksturnya empuk. Rasanya cenderung manis gurih.

Untuk saus mint chutneynya terasa asam karena memakai yoghurt, namun juga ada potongan kacang dan sedikit rasa mint.

2. Chicken Kofta Briyani

Meski ini size small, namun ternyata porsinya beneran besar. Berasnya menggunakan beras bhasmati meski harganya affordable.

Nasinya pun nggak terasa serat, matangnya pas. Rada rempahnya pun sangat terasa. Untuk toppingnya menggunakan chicken meat ball.

Tekstur dagingnya sangat padat dan sepertinya dipanggang sehingga nggak oily. Rasanya klop dengan nasi bhasmatinya.

Restoran Jepang yang satu ini baru beroperasi sejak beberapa bulan yang lalu di Ruko Festive Garden. Seating areanya terdapat di lantai satu maupun lantai dua. Khusus di lantai dua ada dining table ala Jepang dengan sekat di setiap meja.

Menu di restoran ini tidak hanya menyediakan sushi, namun juga sashimi, ramen, hingga yakitori. Semua menunya halal & harganya juga cukup affordable. Bahkan hanya dengan 40 ribu sudah bisa dapat seporsi sushi roll.

Pelayanan di restoran ini juga sangat oke. Waitress sangat ramah dan responsif. Kalau mau meminta sesuatu juga diberikan dengan cepat. Bahkan saya diberikan refill teh sebelum diminta. 

Saya mencoba :

1. Seafood Tom Yum Ramen (IDR 45k)

Menu yang satu ini merupakan menu favorit di sini dan rasanya memang memuaskan. Perpaduan rasa asam, pedas dan manis dari sup tom yumnya pas dan rasanya cenderung segar.

Tingkat kematangan ramennya juga pas dan isian seafoodnya cukup banyak. Saya mencoba kerang dan seafoodnya fresh, tidak amis sama sekali.

2. Kyodai Roll (IDR 40k/ 5 pcs)

Seporsi berisi 5 potong sushi dengan isian kani, tamago, timun, nori, wijen dan tamago. Sebenarnya rasanya cukup oke, nasinya pulen dan terasa taburan wijen.

Sayangnya, potongan sushinya terlalu besar. CMIIW, sejauh pengetahuan saya, menurut etika makan sushi sebaiknya dalam satu gigit. Personally, sushi yang bisa dinikmati dalam satu gigitan juga lebih nyaman untuk dikonsumsi. Sushi tidak berantakan, tidak sulit dikunyah dan rasa dari seluruh ingredients sushi bisa terasa dalam satu gigitan. 

Bayangkan kalau sedang makan bersama orang, lalu baru ngeh potongan sushinya terlalu besar pas terlanjut gigit sehingga terpaksa dikeluarkan dari mulut, atau gerakan mengunyah yang super penuh. Ini bisa membuat orang lain kurang nyaman terkait manner saat makan. Kalaupun dipotong, jadi berantakan dan repot kalau kamu mau menikmati experience merasakan semua ingredients dalam satu gigitan.

Kalau boleh saran, sebaiknya potongan sushi diperkecil. Saya rasa normal bite size seharusnya setengah atau maksimal 3/4 dari ukuran sushi ini.

3. Cream Crocket (IDR 38k)

Rasanya enak juga. Crocketnya renyah namun tidak oily. Sesuai namanya, crocketnya sungguhan creamy dengan isian kepiting dan rasa yang cenderung manis. Seandainya sedikit lebih gurih bakal lebih enak lagi.

4. Saikoro Steak (IDR 98k / 9 pcs)

Ini menu terfavorit saya di Kyodai O Mise. Menu yang satu ini menggunakan daging wagyu cubes. Seporsi berisi 9 potong daging yang cukup besar dengan tekstur yang empuk.

Rasanya gurih dan cenderung buttery. Beneran recommended buat kalian yang suka steak ala Jepang. Sayur yang disajikan pun cukup segar.

5. Toro Salmon Shio Yaki (IDR 85k)

Kalau kamu suka salmon yang berlemak, ini recommended buat dicoba. Salmonnya menggunakan bagian perut yang lebih berlemak dan gurih. Tekstur kulitnya pun renyah dengan rasa yang cenderung gurih.

6. Volcano Sushi Salmon (IDR 40k / 3 pcs)

Sushi yang satu ini bite size dan saya suka rasanya. Daging salmonnya terasa dan ada sedikit aroma smokey karena dibakar. Teksturnya empuk dan nasinya nggak terlalu banyak. Secara keseluruhan, rasanya cenderung creamy gurih.

7. Dragon Roll Salmon (IDR 90k / 9 pcs)

Ukuran sushi yang satu ini juga bite size. Seporsi berisi 9 potong sushi dengan isian ebi tempura, timun, selada, mayo dan salmon.

Ebi tempuranya lumayan renyah dan daging udangnya cukup fresh. Teksturnya renyah dan agak gurih. Ketika digigit, terasa udang yang renyah, mayonaisse yang creamy dan gurih, daging salmon yang empuk serta tobiko yang menambah rasa gurih.

8. Sashimi Mori (IDR 120k)

Seporsi berisi 5 jenis sashimi segar. Kali ini yang tersaji adalah salmon, salmon belly, tako, shimaji dan tuna. Daging sashiminya memang cukup fresh, oke dengan harga yang ditawarkan.

Daging tunanya padat, sedangkan salmonnya lembut. Untuk shimaji memang lebih padat dan tidak amis. Tako (gurita)nya renyah namun tidak alot. Dimakan pakai shoyu dan wasabi jadi semakin pas karena rasa shoyunya enak, nggak super asin.

9.Yakitori Tare -- Chicken Breast (IDR 15k)

Daging ayamnya banyak dan empuk. Rasanya cenderung manis dan cukup oke. Namun kalau dimarinated lebih lama sehingga bumbunya lebih meresap akan lebih enak.

10. Yakitori Shio -- Chicken Skin (IDR 15k)

Saya beneran suka sama chicken skinnya. Chicken skinnya sama sekali tidak berbau tengik dan matangnya merata. Teksturnya pun renyah dan rasanya cenderung gurih.

11. Miso Soup (IDR 15k)

Mangkuknya cukup besar dan isiannya cukup banyak. Isinya ada rumput laut dan daun bawang. Untuk misonya cukup banyak dan terasa gurih.

Sebenarnya personal preference saya sup miso yang rasanya pekat dan gurih. Menurut saya rasanya sudah oke mengingat perlu menyesuaikan selera pasar pula. Soalnya, bisa jadi sebagian orang malah prefer miso soup yang misonya nggak pekat banget.

12. Yasai Salad (IDR 25k)

Menu yang satu ini merupakan salad sayuran dan rumput laut. Sayurnya segar, recommended buat penikmat sayur.

13. Chawanmushi (IDR 20k)

Chawanmushi merupakan telur yang dikukus. Saya suka karena telurnya sama sekali tidak amis dan rasanya cukup gurih.

Sayangnya, teksturnya terlalu cair dan cenderung watery hingga terasa seperti makan sup yang agak padat. Seandainya telur kukusnya dibuat agar lebih padat teksturnya, at least sampai bisa dipotong. Tekstur chawan mushi agak mirip milk pudding seharusnya..

14. Agedashi Tofu

Tofunya lembut dan permukaanya cukuo renyah. Rasa kuahnya gurih dan kerasa jahenya.

15. Ice Ocha (IDR 10k)

Dengan harga 10k, ochanya bisa refill. Bahkan ochanya sungguhan pakai bubuk green tea Jepang yang pekat, bukan sekedar teh berwarna hijau terang.

Saya penikmat green tea pekat dan saya suka rasanya yang segar dan agak pahit. Saya pun bisa membedakan green tea Jepang dan buatan lokal (karena tastenya beda). Menurut saya, ochanya sangat affordable.

16. Mango Juice (IDR 13k)

Rasanya cenderung manis asam dan lumayan segar.

Oh, ya. Di restoran ini juga ada berbagai promo. Kalau misalnya reservasi untuk 10 orang, bisa free 10 gelas juice.