Fannie Huang||IG:@fiehuang

Sebelumnya udah beberapa kali ngelewatin tempat yang satu ini & nggak pernah mampir. Berhubung tertarik sama minumannya, aku akhirnya masuk ke dalam.

Kukira tempat ini jual kopi, rupanya jualan beberapa jenis brownies & malahan nggak jual kopi. Bahkan ada brownies dark chocolate sampai Biscoff juga.

Tempatnya nggak luas, namun ada seating area dengan 4 kursi di bagian samping + colokan. Aku suka desainnya karena ada partisi antara kasir & area duduk pengunjung. Jadinya lebih nyaman & lebih private.

Aku mencoba :

1. Too Matcha To Be True (Rp. 30.000)

Ternyata rasanya oke juga. Rasa green teanya bitter sweet dan susunya nggak super milky. Rasa manisnya juga pas.

2. Signature Fudgy Brownies Bar (Rp. 20.000)

Browniesnya ada yamg bar ( 6 cm x 6 cm), bites & box. Aku cobain yang bar dan ternyata rasanya beneran enak banget.

Browniesnya moist, namun nggak super chewy. Rasa coklatnya beneran terasa di setiap gigitan & manisnya juga pas meski dark chocolatenya 55%.

Beli kopi yang satu ini karena butuh minum, tapi nggak mau yang manis.

Aku akhirnya pesan Ice Americano (IDR 12k) & request no sugar. Untungnya kopi di sini bisa tanpa gula dan rasanya enak juga buat harga segini.

Kopinya masih kerasa & nggak super watery, tapi nggak pekat amat. Rasanya segar & nggak manis sama sekali.

Beneran super worth kalau butuh es kopi murah. Harganya juga udah nett pula.

Maikeru merupakan salah satu restoran Jepang di kawasan Senopati yang menempati lantai 2 restoran William's.

Untuk seating areanya ada area smoking dan non smoking. Selain itu mereka juga punya area VIP berkapasitas 8 orang & 12 orang (area smoking) dan ada pembatas yang bisa dilepas, sehingga bisa menampung maksimal 20 orang. Untuk minimum payment VIP room untuk 20 orang sebesar 5 juta.

Buat menu mereka semuanya no pork, namun mereka menjual alkohol. Selain itu ada juga menu yang menggunakan mirin, yakni yakitori.

Interior tempatnya juga bernuansa Jepang dengan meja dari kayu & lampu yang mirip lampion. Pencahayaan yang temaram membuat tempat yang satu ini nyaman buat hangout .

Selain itu juga ada sofa denga stop kontak di bawahnya, jadinya nyaman buat kerja.

Untuk menunya, aku mencoba :

1. Harumaki (Rp. 50.000)

Harumaki merupakan Japanese spring roll. Isinya ada vermicelli, mushroom, carrot & salmon yang dicacah.

Buat spring rollnya cenderung renyah namun nggak oily.

Dipping saucenya terbuat dari perpaduan vinegar, soyu, garlic. Rasanya asam, sekaligus asin.

After taste lumayan strong, namun cocok dipadukan dengan spring roll.

2. Ebi Furai (Rp. 75.000)

Ebi furainya dijual ala carte & bento. Aku cobain yang ala carte & seporsi isi 3.

Dipping sauce saus bulldog. Rasa sausnya asam, manis sekaligus savoury.

3. Potato Salad (Rp. 30.000)

Merupakan mashed potato dengan wortel, timun & jagung manis.

Buat seasoning diberi sedikit vinegar sehingga rasanya asam sekaligus segar dari timunnya sebagai penambah rasa mashed potatonya.

4. Sesame Rice (Rp. 25.000)

Nasi yang satu ini merupakan salah satu favoritku & rasanya unik. Nasinya gurih & menggunakan radish kuning yang manis, gurih sekaligus agak asam.

Di bagian tengahnya ada sedikit rasa pedas, sepertinya juga menggunakan wasabi. Rasanya cukup strong dan menurutku enak meski dimakan begitu saja.

5. Nori Butter Rice (Rp. 25.000)

Kalau kalian kurang suka rasa yang strong, recommend buat kalian.

Butter ricenya nggak greasy & norinya cukup terasa.

6. Inari Salmon Mentai (Rp. 65.000)

Buat menu inari sushinya ada yang mentai & geprek. Aku mencoba yang mentai & seporsi isi 3 pcs.

Untuk menu di sini kebanyakan home made. Potongan nori di sini agak tipis, namun rasanya nggak semanis inari di resto Jepang pada umumya.

Salmonnya ditambah saus mentai yang creamy gurih & beraroma smokey karena bagian atasnya di torch.

Buat menambah rasa juga ada daun bawang yang aromatic

7. M4 Wagyu Striploin Kushiyaki (Rp. 150.000)

Seporsi ada yang 1 tusuk & 2 tusuk. Aku mencoba yang 2 tusuk.

Sejujurnya aku mengira dagingnya bakal empuk karena wagyu. Sayangnya, entah kenapa dagingnya malah alot walau untungnya masih bisa digigit.

Untuk seasoning menggunakan salt & pepper dengan wasabi di atasnya. Seandainya lebih empuk mungkin bakal lebih enak.

8. Salmon Wasabi Mashed Potato (Rp. 135.000)

Salmon dimarinasi semalaman menggunakan shoyu, tare & beberapa bumbu lain lalu digrill. Salmonnya empuk & kulitnya renyah + gurih.

Mashed potato bercampur wasabi, namun sayangnya rasa mashed potatonya malah hambar. Rasa wasabi tidak terasa sama sekali.

9. Fried Kaki (Rp. 150.000)

Menu yang satu ini merupakan oyster yang digoreng tepung hingga renyah & gurih. Di atasnya ada yuzu mayonaisse yang creamy, gurih & segar.

Toppingnya ada tobiko berukuran kecil yang rasanya gurih + nggak amis.

Seporsi ada yang isi 2 & 5. Aku mencoba yang isi 5.

10. Yakitori Moriwase (Rp. 225.000)

Seporsi berisi 15 mix yakitori. Yakitorinya ada yang shio (asin) & tare (manis).

Aku mencoba 2 yakitori, yakni shio Negima & tare sasami.

Aku suka banget yang shio negima (paha ayam dengan scallion). Rasa asin gurihnya meresap & dagingnya juga empuk serta ada aroma smokeynya. Selain itu ada scallion yang renyah + menambah flavour.

Untuk sasami (chicken tendernya) okenjuga. Rasanya manis gurih.

11. Gyubara Moyashi Itame (Rp. 75.000)

Kata 'moyashi' berarti tauge. Daging sapi slicenya nggak terlalu tebal dan empuk.

Rasa sausnya sedikit gurih dan bisa request mau pedas atau nggak.

12. Miso Chicken Ramen (Rp. 65.000)

Aku suka banget miso ramen ini. Kuahnya terasa kaldunya dan misonya juga cukup terasa.

Mienya nggak terlalu besar dan kematangannya pas. Telurnya lembut di bagian tengahnya dan seolah melted, namun nggak berbau amis sama sekali.

Daging charsiu ayamnya empuk dan nggak kering. Aroma smokeynya menambah rasa.

Kalau kalian mau lebih pedas, aku recommend buat nambahin chili oil. Chili oilnya menggunakan perpaduan ebi & garlic. Rasanya pedas gurih.

13. Chicken Katsu Curry Ramen (Rp. 65.000)

Chicken katsunya enak. Ayamnya empuk, tepungnya renyah. Selain itu naruto (sejenis bakso ikan dengan bagian tengah berbentuk spiral warna pink) juga nggak amis.

Kuah currynya tipe yang agak kental.

14. Saikoro Beef (Rp. 105.000)

Suka banget sama saikoro beefnya. Dagingnya cukup segar karena potongan dan teksturnya padat, namun nggak alot sama sekali.

Rasanya gurih dan enak meski dimakan begitu saja. Namun menu ini jjga disajikan dengan garlic chips & pea sprout.

15. Grilled Chicken Teriyaki (Rp.65.000)

Ayamnya menggunakan bagian paha sehingga juicy namun nggak watery.

Bumbu teriyakinya juga sangat meresap dan rasa manis gurihnya pas.

16. Milk Pudding

Pudding yang satu ini cocok buat kamu yang nggak terlalu suka manis.

Puddingnya sendiri nggak super manis karena nggak pakai karamel. Tekstur puddingnya lembut dan manisnya pas.

Untuk sausnya menggunakan brown sugar.

17. Nori Ice Cream with Daigaku (Rp. 55.000)

Rasa es krimnya beneran unik. Milk puddingnya menggunakan nori bubuk sehingga manisnya pas.

Selain itu juga ada daigaku (ubi manis) yang dibumbui dengan shoyu & honey. Selain ktu ada sejenis cracker wijen (?) yang aain gurih.

Rasa dessert yang satu ini cenderung gurih dengan sedikit rasa manis dari es krimnya.

18. Shokupan Dessert with Ogura Ice Cream (Rp. 45.000)

Shokupan (Japanese milk bread) nya renyah, namun bagian tengahnya empuk dan menggunakan honey butter.

Toppingnya menggunakan beberapa buah segar dan ogura ice cream yang nggak over sweet.

19. Tropical Berry (Rp. 50.000)

Minuman yang satu ini menggunakan perpaduan sirup raspberry dan apel. Selain itu juga ada minuman jahe home made yang dipadukan dengan timun Jepang (kyuri) dan soda.

Rasanya beneran unik karena manis, sekaligus asam dan segar dari kyurinya.

Sejujurnya, aku kurang tahan dengan rasa soda. Namun aku suka minuman ini karena rasa sodanya nggak terlalu kuat. 

.

.

Untuk kehigienisan tempat ini juga cukup oke. Semua sumpit dibungkus kertas dan disediakan free tisu basah.

Hoshino Coffee merupakan salah satu kafe di Crystal Lagoon Senayan City. Konsep coffee shop yang satu ini ala Jepang & agak berbeda dibanding coffee shop pada umumnya.

Di coffee shop ini, para waiter & waitress berseragam rapi ala butler. Untuk seating area ada area smoking & non smoking. Namun ada area semi private yang dibatasi sekat di area non smoking.

Untuk area semi private juga bisa untuk 1-2 orang dan tidak ada batas waktu buat duduk maupun minimum order.

Di VIP room, ada area yang bernuansa ala Jepang tradisional dan bisa menampung sampai 8 orang.

Untuk semua menu di sini no pork no lard. Selain itu juga ada menu appetizer, main course hingga dessert Jepang.

Saya duduk di area semi private & sungguhan nyaman. Karena ada sekat, saya nggak harus berhadapan sama pengunjung lain. Sayangnya, tidak ada stop kontak buat charge.

Namun tempatnya tetap terawat dibanding kunjungan pertama saya di tahun 2019. Semua peralatan makan juga dibungkus plastik.

Saya mencoba :

1. Single Matcha Pancake (IDR 75K)

Pancake disajikan ala souffle & perlu menunggu 20 menit. Saya suka pancakenya karena lembut & mengembang sempurna.

Di bagian atas ada selain green tea yang bittersweet, namun cenderung pahit. Di atasnya ada whipped cream dan es krim green tea yang menambah rasa segar.

Saya suka es krim green teanya karena nggak manis. Seharusnya ada kacang merah, namun kehabisan saat saya pesan.

2. Steak Beef Plate (IDR 145k)

Untuk steaknya bisa request pakai nasi putih atau toast. Berhubung saya nggak request, jadinya pakai nasi putih.

Steaknya ala Jepang, sehingga dagingnya bisa dinikmati pakai nasi dan tidak terlalu tebal.

Tingkat kematangan dagingnya bisa request. Saya request medium well dan menurut saya rasanya cukup enak. Dagingnya nggak alot, namun nggak ada bagian kemerahan.

Saya kurang paham apakah sebenarnya daging yang disajiikan ke saya well done atau medium well, namun cocok juga dinikmati pakai nasi.

Kentang gorengnya renyah, gurih + nggak oily. Untuk sayurnya juga cukup segar dan pakai vinegar buat seasoning. Sayangnya, nasi putihnya cenderung overcook. Saya suka nasi pulen, namun menurut saya ini terlalu lembek.

3. Ice Royal Milk Tea (IDR 45k)

Basenya nggak manis dan bisa nambah gula kalau mau. Susunya cenderung foamy dan saya kurang suka milk teanya.

Menurut saya, rasa susunya lebih dominan dan rasa tehnya light.
.
.
Harga belum termasuk 7,5% service tax & 10% tax. Untuk penukaran pakai Pergi Kuliner, sempat ada kendala karena saya cuma bisa pakai 3 voucher di sistem MOKA Pos.

Untungnya, saya tetap bisa pakai 4 voucher & tinggal nambah 13 ribuan aja.

Habit Juice Bar merupakan salah satu stall di dalam The Ground. Tempatnya ber-AC dan ada 1 kursi. Namun kalau kalian mau duduk di area outdoor juga bisa.

Buat harga minumannya beneran super affordable. Buat soy series cuma 18 ribu aja.

Aku mencoba :

1. Berry Soy (IDR 18k)

Nggak nyangka jusnya bakalan se-oke ini. Jusnya kental dan berrynya berasa. Jusnya nggak.super watery karena kebanyakan air, padahl harganya semurah ini.

Buat jusnya, mereka juga pakai susu kedelai dan rasa manisnya pun pas. Super worth dibanding harga.