Fannie Huang||IG:@fiehuang

Je Ji Chewy Puff merupakan salah satu stall pendatang baru di Sarinah. Lokasinya ada di lantai 2 dan berupa stall dengan 3 buah meja. Di meja juga tersedia stop kontak.

Pelayanan cukup ramah dan responsif. Untuk pembayaran cashless hanya tersedia melalui QRIS.

Saya mencoba :

1. Paket Signature Isi 3 (Rp. 35.000)

Satu paket berisi 3 pilihan rasa, yakni coklat, cheese & apple cinnamon. Saya cuma mencoba 2 rasa saja, yakni cheese dan apple cinnamon.

Sesuai namanya, puffnya sedikit gurih dan bertekstur chewy dan lembut. Tampilannya tidak sekedar cantik, namun rasanya juga enak.

Untuk yang cheese, di atasnya berupa cream cheese. Ketika digigit, terasa gurih cheese yang meleleh di lidah. Krim di dalamnya bertekstur lembut.

Sedangkan yang apple cinnamon berupa potongan apel asam manis dengan hint flavour cinnamon di apelnya. Krim di atasnya berupa cream cheese yang gurih.

Di bagian dalamnya berupa krim vanila lembut dengan rasa manis yang pas.

Udah lama banget nggak pernah beli di Seleraku lagi. Terakhir beli di sini 5 tahun lalu. Berhubung lagi di daerah Mangga Besar, aku akhirnya mampir ke sini buat late lunch.

Sekaeang sepertinya ada perubahan menu buat nasi paket. Sekarang nggak ada lagi paket ayam goreng atau paket seafood yang isi cumi & udang kayak dulu.

Jadi kali ini kami mencoba menu makanan utama yang bisa dishare berdua. Untuk sambal ada 4 macam, lalapan dan sambal bebas ambil sepuasnya.

Aku mencoba :

1. Genjer Tauco (Ro. 30.000)

Porsinya bisa buat maksimal berdua karena nggak terlalu banyak.

Namun genjernya muda, jadinya nggak kuning dan teksturnya renyah. Tauconya cukup terasa dan kuahnya gurih. Rasanya beneran enak dan cocok dimakan pakai nasi uduk.

2. Ayan Bakar (Rp. 26.000/potong)

Ayamnya pakai ayam kampung yang segar. Dagingnya empuk dan rasanya manis sedangkan daging ayamnya sedikit asin gurih.

Namun rasa kecap manis di sini jenis yang cenderung manis.

3. Tahu Kipas (Rp. 30.000)

Seporsi isi 5 dan rasanya enak. Tepungnya renyah, gurih tapi tidak berminyak. Di dalamnya ada potongan wortel dengan udang.

Rasanya enak dimakan begitu aja atau jadi lauk.

4. Nasi Uduk

Yang ini nggak kufoto. Nasi uduknya beneran enak. rasa gurih santan sangat terasa. Bawang gorengnya juga wangi.

Brand yang satu ini menjual 2 jenis butter rice; butter rice biasa dan brown butter rice. Bedanya, kalau butter rice biasa pakai nasi putih. Sedangkan brown butter rice pakai nasi merah.

Selain itu juga ada opsi nasi biasa atau opsi hanya lauk. Untuk saat ini, Fingers Butter Rice ada beberapa cabang & bisa dipesan di Gr*b, G*food & Sh*pee Food.

Aku mencoba :

1. Chicken Monday Butter Rice

Nasi butter yang satu ini teksturnya buttery dan terasa gurih. Seasoningnya pun merata, nggak ada bagian yang.hambar atau terlalu asin.

Toppingnya isi ayam, telur mata sapi dan bumbu monday. Ayamnya empuk dan seasoning cukup terasa. Telur mata sapinya bertekstur lembut dan bagian tengah tidak terlalu kering, jadi masih agak moist gitu. Tampaknya telurnya memakai telur omega.

Untuk sayurnya segar sekaligus pedas. Potongan tomatnya segar dan renyah.

2. Beef Atjeh Brown Butter Rice

Ini pertana kalinya aku makan butter rice pakai nasi merah, ternyata rasanya enak juga. Rasa butternya kerasa, nasinya tidak keras dan tidak berbau langu khas nasi merah.

Daging sapinya juga seluruhnya empuk. Seasoning cenderung gurih, udah enak dimakan begitu saja. Untuk sayur hijaunya juga tidak pahit.

Porsinya cukup besar dan cukup balance karena ada sayur, telur dan daging.
.
.
Untuk kemaaan di sini juga sangat higienis. Bukan cuma diseal, bahkan sendok dan tisu pun dibungkus plastik terpisah.

Aku lumayan sering mampir ke Mixue cabang ini buat sekedar beli teh. Berhubung lagi ada urusan di dekat sini, aku akhirnya mampir buat beli 2 minuman.

Aku mencoba :

1. Strawberry Smoothies

Ini minuman Mixue yang kucoba pas pertama kali coba Mixue & trauma karena rasanya super duper manis.

Belajar dari pengalaman, aku request no sugar. Jadi biar manisnya dari es krim aja. Rasa strawberry smoothiesnya agak asam dan ada biji strawberrynya.

Rasa es krimnya sendiri milky dan memang cenderung manis. Tapi kalau dimakan sama smoothiesnya masih oke.

2. Jasmine Tea

Aku cobain jasmien teanya dengan gula 1/4 dari takaran normal. Rasa manusnya pas dan rasa tehnya kerasa.

Kali ini mampir ke Wing Lok buat take away 2 menu karena ada urusan di sekitar sini. Jadi Wing Lok ini Wing Heng versi no pork.

Berhubung pas ke Wing Heng aku nggak makan pao telur asin, jadi kali ini beli pao telur asin sekalian pesen pao charsiu ayam.

Aku mencoba :

1. Pao Telur Asin

Aku selalu suka banget sama pao telur asin di sini. Paonya besar, empuk dan telur asinnya creamy melted gitu. Rasanya manis asin.

Padahal paonya aku taruh di kamar ber-AC selama beberapa jam. Tapi paomya nggak alot.

2. Pao Pasir Charsiu Ayam

Ukurannya besar dan saus charsiunya manis gueih. Rasanya mirip sama yang pork. Bedanya ini pakai daging ayam yang lebih empuk.

Postingan salah seorang coffee shop influencer membawa saya berkunjung ke kedai kopi yang satu ini. Padahal selama ini saya sering lewat, namun entah kenapa sungkan untuk mampir.

Lokasinya ada di kawasan Petak Sembilan, tidak terlalu jauh dari belokan arah ke deretan pertokoan dekat Gedung Chandra.

Interior tempat yang satu ini bernuansa kedai kopi jadul. Awalnya saya membayangkan bakal bertemu kakek-kakek yang duduk sambil ngopi atau bahkan membaca koran berbahasa Mandarin, namun ternyata berbeda dari yang saya bayangkan begitu berkunjung. Saya malah bertemu 2 tamu Kaukasia selama duduk di sini.

Seluruh staffnya perempuan dan usianya masih 20-an. Meski interior, dekorasi foto hitam putih maupun baki kayu (meski sudah dicat, tampaknya baki itu sudah digunakan selama setidaknya sau dekade) yang digunakan memberikan kesan jadul, namun ambiencenya tidak match dengan interiormya.

Begitu masuk ke dalam, terasa sekali kalau ini tempat jadul di tengah modernisasi. Tempat ini pun juga mulai berusaha terlihat modern. Di setiap meja ada stop kontak yang tersedia.

Tidak cuma itu, musik yang diputar juga lagu-lagu modern. Saya mendapati lagu Sabrina Carpenter (saya bahkan baru tahu lagu ini karena diajak teman karaoke beberapa hari sebelum berkunjung) di sini.

Untuk pembayaean di sini juga sudah lebih mudah, bisa cashless.

Buat menunya saya mencoba :

1. Butter Coffee (Rp. 24.000)

Rupanya setiap pembelian kopi bonus 1 mangkuk kecil berisi kacang per meja. Kacangnya gratis dan renyah, oke juga buat teman ngopi.

Untuk kopimya sendiri sepertinya memakai kopi hitam bubuk yang wangi. Rasa manisnya pas dengan butter di atasnya.

Aroma butternya lumayan wangi. Saat diminum di bagian yang terkena butter, rasanya jadi creamy, buttery, sekaligus agak manis dengan hint rasa pahit dari kopi hitam.

Rasanya unik dan patut dicoba.