Ika Nurhayati

Hampir tiap weekend kemari, khususnya buat beli jajanan pasar dan kadang-kadang beli hot dog, jus, atau salad. Pastinya sesuai nama, Gelael Cafe ini juga sedia kopi, es krim, dan bahkan makanan berat.

Hot dog Gelael dari dulu dikenal enak, hanya 15 ribu rupiah untuk ukuran reguler yang cukup mengenyangkan. Itu jadi salah satu jajanan favorit saya di sini, tapi yang paling favorit adalah pastel (7 ribu). Isi standar, sayur dan telur, tapi kulitnya selain renyah, buttery banget. Itu yang bikin saya suka.

Gelael masih punya sederet jajanan pasar lain, kayak risol, kue bugis, bika ambon, lemper, panada dll di kisaran harga 4 ribu-9 ribu kalau enggak salah. Yang terbaru ada semacam pastel yang terbuka, dengan alas kulit ala pastel dan topping kayak vla keju. Jajanan-jajanan ini bisa dimakan langsung di area kafenya (bayar dulu di kassa kafe tentunya), yang tidak terlalu besar tapi cukup nyaman.

Spotted at Tebet, Pelakor! Eh tapi yang satu ini kepanjangannya adalah penikmat langsung kopi rakyat. Letaknya dekat banget Stasiun Tebet, kafe ini pasti terlihat oleh yang mengarah dari Kuningan dan sekitarnya.

Andalan Pelakor adalah es kopi susu, yang dinamai pelakor kekinian (kopi susu yang ringan dan manis), pelakor hits (kopi susu dengan campuran Baileys tanpa alkohol), dan pelakor susu (kopi susu yang kopinya paling kencang). Pastinya ada juga minuman lain.

Saya pesan pelakor susu (25 ribu), teman saya pesan pelakor kekinian (28 ribu). Saat kami datang ini masih soft opening, jadi kami dapat diskon 20 persen.

Harga kopi susu Pelakor ini sedikit lebih tinggi dibanding kopi susu pada umumnya. Namun sepadan sih dengan porsinya, karena disajikan dalam cup yang tinggi dan besar. Rasanya sesuai deskripsi stafnya, pelakor kekinian tipe kopi susu yang ringan, pelakor susu kopinya nendang.

Oh ya kalau baca bagian belakang cup kopi, disebutkan bahwa Pelakor ini menggunakan air roasted coffee untuk minuman kopi mereka. Metode air roasted ini menghasilkan biji kopi yang bersih, tidak terlalu asam, sehat, dan nonkarsinogenik.

Memenuhi keinginan teman makan croissant kesukaannya ini, maka mampirlah kami usai jam buka puasa. Mungkin karena hari kerja ya, Joe & Dough tidak ramai.

Joe & Dough satu ini tidak seluas di Plaza Indonesia. Level kenyamanannya menurut saya juga masih di bawah outlet pertamanya, toh kami betah mengobrol di bagian depannya sembari menikmati live music. Karena waktu itu croissant gurih yang tersedia adalah ham and emmenthal cheese (43 ribu)--yang lainnya manis selain butter croissant--itulah yang sama-sama kami pesan. Untuk minuman, saya pesan hot americano (30 ribu).

Sejauh ini, ya ini baru kali kedua juga makan di Joe & Dough, pastrynya saya suka. Seporsi ham & emmenthal cheese croissant cukup mengenyangkan, dengan ham yang tebal. Kopi juga oke, americano ini terhidang di cangkir yang cukup besar. Rasanya imbang antara pahit dan asam.

Kamusuka? Aku sih suka. Kebetulan pas mampir masih berlaku BOGO, beli pinky latte (20 ribu) gratis kopi apa saja. Wah buat saya cocok, karena saya suka campuran espresso dan susu stroberi, sebagaimana pada pinky latte ini. Tapi karena suami saya enggak mengopi, saya tanya apa boleh kopi gratisnya diganti minuman susu saja, dan katanya (kayaknya pemiliknya) boleh. Yay makasih ya.

Jadi kami pesan pinky latte, susu strawberry, dan tiramisu classico original (28 ribu). Susu strawberry, ya rasanya pasti rasa susu merek itu, lagian di luaran juga enggak banyak produk susu dengan rasa stroberi. Nah pinky latte saya suka, karena seperti saya sebut di atas, saya suka campurannya. Apalagi kopinya masih terasa, enggak teredam rasa susu stroberi yang manis. Oh ya mungkin juga karena saya pesan pinky latte ini tanpa tambahan gula.

Cuma tiramisunya bukan selera saya. Soalnya salah satu lapisannya pakai bolu cokelat/moka (agak samar rasanya di antara kedua kue bolu itu), jadi agak kurang rasa khas kopi pada tiramisu.

Kamusuka ini sendiri mungil tapi cukup nyaman buat menyendiri atau mengobrol, asal lagi enggak ramai. Apalagi juga menyediakan makanan berat selain minuman dan camilan. Oh ya lokasinya setelah Cervino Village Tebet ya.

Aku sukaaa. Harga memang lumayan, total 95 ribu untuk satu boks nasi gudeg dada ayam dan satu boks nasi gudeg telur. Yang penting enak, secara jarang menemukan gudeg sesuai selera di Jakarta.

Gudegnya tidak berlebih manisnya, arehnya manis gurih, pas beradu dengan kerecek dan kuahnya yang pedasnya sedang. Satu boks gudeg telur pas buat porsi makan saya, mungkin untuk beberapa orang perlu tambahan kayak ayam atau tahu agar kenyang.

Resto Gudeg Sagan ini sendiri cukup luas, waktu saya datang sore pegawainya sedang menata meja untuk bukber berkelompok. Gudeg Sagan juga jual satai yang gerobaknya ditempatkan di teras.