UrsAndNic

Tempatnya tidak terlalu besar, interiornya simple dan kekinian. Cukup nyaman dan homey. Terbagi atas ruangan non smoking area dan smoking area di ruangan yang terpisah.Di sini ada camilan lekker dari Lekker Story. Camilan seperti martabak tipiker ini pilihan isinya bermacam2 mulai dari coklat, kacang, keju. Adonannya enak, bisa match dengan semua filling yang di menu. Saya pesan yang Nutella (7k), enak juga, pas banget untuk jadi camilan sambil ngopi. Untuk makanan beratnya ada Nasi goreng gongso mas Kamto Semarang. Ada juga mie goreng, bihun dan kwetiaw. Saya pesan Nasi goreng gongso special yang pedasnya sedang (26k) - nasinya pera jadi agak keras dikit, nasi goreng dengan sosis, hati dan ampla, telur orek ini disiram dengan saus seperti saus semur / kecap yang manis. Jadinya agak2 nyemek. Kebetulan saya kurang suka kalau rasanyanya terlalu manis, jadi agak kurang sesuai dengan selera saya. 

Saya cobain Es Kopi susu Amat (25k) - es kopi susu kekinian dengan kopi campuran Toraja, Aceh, Bali ini tampilannya menarik. Rasanya tidak begitu strong, milky dan ada aftertaste yang sedikit bitter, overall tastenya biasa saja tidak ada yang istimewa juga. Mungkin kopi yang lainnya lebih enak. Next time deh kalau kebetulan main ke daerah sini mampir lagi.

Resto Ayam Goreng Suharti versi Ibu ini tempatnya cukup spacious, berlantai 2. Interiornya sih jadul banget tapi nyaman dan bersih juga. Servicenya baik, pegawainya ramah2. Kali ini saya pesan ayam goreng 1/2 (60k++)  daging  ayam gorengnya manis banget, kremesannya enak. Saya sih jauh lebih suka ayam gorengnya yang di sini daripada yang satunya. (Versi resto si Bapak). Sambalnya juga enak deh. Pesanan yang lainnya Nasi gudeg telor (26k++). Gudegnya bukan gudeg basah, gudegnya kering dan tidak terlalu manis rasanya biasa saja, sambal goreng kreceknya juga biasa.Telor pindangnya agak keras dan rasanya juga biasa. Gudegnya kurang sesuai dengan selera saya. Saya lebih suka di tempatnya si Bapak. Saya pesan wedang uwuh (18k ++) rasanya rempah2 banget dan sangat terasa menghangatkan badan. Minuman ini disajikan dengan gula batu jadi kalau mau lebih manis bisa ditambahin gula batunya.

Sore2 lagi males pergi ke mana2 iseng order Pisang Goreng Jakarta lewat g*f**d. Saya pesan 2 varian pisang :

*Pisang goreng cinnamon (24k) Pisang ini ukurannya seperti pisang nugget. Isinya sekitar 13 pcs Pisangnya ini manisnya pas dan crunchy. Tidak berminyak.Bubuk cinnamonnya terasa cukup mewah  Kremesennya enak. Overall tastenya enak dan old skool banget. Pencinta cinnamon pasti akan suka.
*Pisang goreng coklat (26k) - isinya lebih sedikit dari yg cinnamon hanya 10pcs. Pisangnya juga cukup manis, gorengannya tidak berminyak dan crunchy. Coklatnya juga enak.
Saya sebenarnya lebih suka tipe pisang goreng seperti ini, tapi ini harga sebenarnya agak mahal juga ya karena isinya tidak terlalu banyak.

Resto ini tempatnya kecil, tapi sangat nyaman dengan interior kekinian ala coffee shop yang terasa homey dan juga cozy. Di sini konsepnya seperti kedai prasmanan dengan pilihan berbagai macam lauk makanan khas Indonesia yang didisplay di etalasenya. Seperti biasanya saya selalu kalap kalau lihat pilihan makanan yang banyak. Kali ini pesan Nasi merah (10k) lauknya ikan tenggiri bumbu kuning (20k) – enak juga tapi potongannya kecil banget; Cumi asin (18k) – cumi asinnya enak dan tasty. Kentang balado (8k) enak juga. Bakwan jagung (5k) – bakwan jagungnya cukup besar dan enak. Kerupuk putih (3k) – kerupuknya enak deh, crunchy banget agak beda sama kerupuk abangan biasa. Sambal di sini tidak free, harganya 4k. Sambalnya ada sambal merah goreng dan sambal cabe ijo keduanya enak.
Untuk kekalapan yang “sedang” ini totalnya 72k duuh agak mahal yaa.. padahal saya biasanya lebih kalap lagi hahaha… Tapi saya nga kapok balik ke sini soalnya penasaran sama menu2 lainnya seperti soto kuning, nasi kendil, ayam klungkung dan ayam bakar madu yang merupakan signaturenya. 

Ling Ling sebelumnya ada di The East Building Mega Kuningan tahun lalu tutup dan  sekarang buka kembali dengan konsep baru yang lebih casual. Kalau di tempat lama interiornya sangat kental nuansa China dengan dekorasi barang2 antik. Di tempat yang baru ini benar benar terlihat sangat modern, casual. Datang dengan teman2 jadi kami pesan : 
Dimsum : Chicken Bun, Chicken Feet, Crab Dumpling, Har Gau, Onde Custard, Onde Sesame, Polo Bun, Prawn Cheung Fan, Shiumai, Prawn Mayonnaise Range harganya antara 25k – 35k. Semuanya enak2 terutama Onde Custard yang isinya salted egg enak banget… onde sesame juga enak banget. Tapi sayang ukuran Shiumainya jadi unyu banget, kalo saya pasti akan pesan 2 porsi. Di sini di meja sudah disediakan beberapa macam sambal, tapi saya kurang cocok dengan hot chilli oilnya, saus cabe yang lain rasanya lebih enak. 
Menu yang lain yang kami pesan : 

*24 Hour Ox Tongue (95k) – potongan lidahnya agak tebal digoreng crispy tapi tetap empuk banget, bumbunya hanya salt dan pepper yang simple dan enak. Sebenarnya agak keasinan untuk saya, mungkin karena hanya digado. Kalau dimakan dengan nasi kayaknya lebih enak deh. 
*Egg yolk Prawn (90k) – udang goreng tepung telur asin. Porsinya cukup banyak dan rasanya juga enak dan gurih. Cocok untuk menu makan tengah. 
*String bean (40k) – tumis buncis dengan ayam cincang ini rasanya enak, dan pas banget untuk pilihan sayur untuk ngedimsum. 
Minuman pesan cukup banyak dan saya pesan Yellow Gold Oolong (30k) Disajikan di teapot keramik dengan dua tea cup kecil ala China. Tehnya enak, tidak terlalu pahit, pas banget untuk minuman dimsum time. 
Saya pasti akan ke sini lagi untuk mencoba menu2 yang lainnya. Recommended untuk tempat menikmati dimsum dengan keluarga ataupun teman teman.  

Golden egg tart ini pindah ke tengah area foodcourt, tapi sekarang hanya berupa food stand saja. Tidak ada oven untuk bakerynya lagi hanya ada oven untuk memanggang egg tartnya saja. Dan sekarang tidak ada produk rotinya lagi dan hanya ada beberapa macam pastry dan cake saja. Saya beli : Chicken pastry (15.5k++), Hokkaido cheese tart (18k++), Portugese egg tart (15k++), chocolate tart (12k ++) Marble cake slice (9.9k++). Chicken pastrynya enak juga, tekstur pastrynya juga bagus. Hokkaido cheese tart saya kurang suka karena pienya mudah hancur dan taste cheesenya juga kurang mewah.Chocolate tartnya not bad, tapi pie shellnya juga sama dengan yang Hokkaido mudah hancur.Marble cakenya teksturnya moist, enak. Portuguese egg tartnya my all time favorit, tetap juara.   

Lagi di Gedung BNI 46 mampir ke Lau’s Kopi, kebetulan juga sudah lama banget nga datang lagi ke Lau’s yang di Setiabudi Building. Tempatnya tidak terlalu besar, interiornya sangat kental nuansa kedai kopi. Saya pesan Kwetiaw Siram sapi (48k) – Porsinya cukup besar, kwetiawnya patah2 jadi nga bisa makan pake sumpit. Irisan sapinya juga cukup banyak dan tidak keras. Kuahnya kental dan banyak, cukup tasty dan disajikan panas banget, overall tastenya not bad lah, apalagi ditambahin keripik bawang complimentary,mirip pangsit goreng yang terasa asin dan gurih. Untuk minuman saya pesan Teh susu (28k) Masih enak seperti dulu, susunya cukup kental dengan rasa teh yang khas. Tapi sayang piringnya bocel2 dan cupnya juga terlihat sudah tua yang bagian dalamnya sudah berwarna coklat bekas kopi atau teh.