Gregorius Bayu | ig: exploresto

    Jujur saja saya cukup bersyukur mendapatkan kesempatan untuk mampir ke sini dikarenakan saya sudah cukup lama tidak memakan ayam geprek ... huhu
    Namun jujur saja saya sedikit kecewa mengenai penyampaian makanannya. Ayamnya kurang "digeprek". Tempenya malah ngga digeprek sama sekali. Padahal saat saya memesan (terutama saat memesan tempe gepreknya sih) saya berharap mendapatkan menu tempe yang sudah hancur dan tercampur sambal sehingga lebih enak dan lebih mudah di makan.
     Tempatnya pas saya datangi sih agak gelap. Mungkin karena kondisi saat ini jadinya pintunya tidak dibuka semua .. mungkin (?) Mengenai kondisi tempat. Toiletnya bersih. Aku hargai toiletnya yang bersih parah. Meskipun sisanya biasa aja dan ngga bersih - bersih amat.
      Overall, saat aku ke sana, 23 Juni 2020, saya merasa tempat Geprek Bensu nya ini memang didesain untuk pesan antar ya. Rasa Gepreknya sih enak cuma kurang nyaman untuk makan di tempat dan lebih nyaman untuk makan di luar hehe .. Selamat mencoba! 

     Tempat ini sederhana, cuma berupa kontainer yang diberi lubang ditambah beberapa fasilitas kecil untuk duduk seperti kursi tinggi dan meja.
      Tempat ini menjual ayam goreng, burger sederhana, dan beberapa minuman. Tidak ada fasilitas lain lagi.
      Sebenarnya tidak ada masalah sih dengan itu, mengingat harganya juga udah pas. Masalah di sini adalah posisinya yang menghadap matahari dan kursi mejanya yang terbuat dari besi. Sehingga ya .. Kalau siang panas banget 
       Untungnya makanannya enak. Ayamnya dagingnya empuk, tidak terlalu kecil, bumbunya terasa hingga daging dalamnya. Dimakan tanpa sambel pun udah enak.
        Overall, kalau ingin ngebungkus ayam sepertinya tidak ada masalah membeli di sini hehe .. Selamat mencoba! 

      Sejujurnya di Bandung itu Roti Kuro - Kuro ada banyak. Namun di Jakarta sini cukup sulit untuk mencarinya. Hingga akhirnya baru ketemu satu ini hehe ...
       Tempatnya cukup rapi. Mungkin lebih rapi dibandingkan roti kuro - kuro yang di Bandung. Ada kursi tunggunya (yang mana cukup enak dilihat dan didudukin), lokasinya juga deket warung makan dan kafe lain (tapi kayak bukan warung makan gitu, kayak semuanya itu punya pribadi atau dia nyewain tempat gitu lah) yang mana membuatnya semakin menarik.
       Namun hal yang paling menarik tentu saja rotinya. Roti yang empuk dengan kemanisan yang pas banget dari bumbunya. Rasa durian dan vanillanya juga terasa banget... Wah perfect deh pokoknya! 
      Overall, One of the best bread in Pasar Minggu ... Selamat mencoba!  

   Beli bungkus (dibeliin nyokap sih sebenarnya hehe) dan pertama kali nyobain menu ini. Sebelumnya belum pernah beli hehe ..
    Rasanya menurutku cukup enak. Meskipun aku tidak suka Cinnamon tapi setidaknya makanannya bisa membuatku memakannya sampai habis hehe .. Mantap
    Overall, so far it's well reccomended .. Happy Trying!

Dari rasa sih nyegerin ya ... Cuma rasanya yang terlalu 'ovomaltine' membuatnya kurang greget gitu. Jadi sempet ada pikiran seperti, "hmm sepertinya ini di rumah juga bisa dibuat sendiri." Mungkin ke depannya jangan lupa rasa 'Macchiato'nya ditambah lagi biar tidak terlalu 'ovomaltine'

Overall, meskipun begitu saya tetap mengapresiasi segarnya minum Kokumi ini. Enak banget buat diminum sore - sore gitu .. Mantap!

     Pesan bungkus (karena masih belum berani makan ditempat hehe) menu baru McD yang disebut dengan 'Taste of Japan' .. hmm .. Bagaimana rasanya?
     Untuk kentangnya sih well reccomended ya .. Semacam kentang biasa cuma dikasih bumbu yang mirip bumbu BBQ cuma lebih pedes. Enak. Untuk Yakiniku Burger? Hmm sejujurnya enak. Cuma saya agak bingung dengan burgernya, "Ini dibuat dari roti atau nasi yang 'diproses' gitu ya?" soalnya kalau diraba mirip roti, tapi kalau dirasa mirip nasi .. Rasa yang unik? Sepertinya begitu haha .. Uji coba yang menarik, McD! Untung rasanya enak ..
      Overall, menurutku menu baru McD ini cukup pantas dicoba. Pantas juga untuk disukai haha .. Selamat mencoba!  

Bakso Mas No Gas Alam berukuran lebih besar dari Bakso Mas No Ciherang. Fasilitasnya juga lebih kompleks. Ada musholla, ada ruang tunggu, ada toilet, dll. Namun sayangnya penataan kursinya (sebelum covid ya) terasa lebih padat dari Mas No Ciherang jadi kalau penuh akan terasa sedikit pengap gitu. Kalau pas covid ini penataannya lebih lega sehingga, untuk pendatang sendiri seperti saya, rasanya lebih nyaman.

Rasa nyaman itu semakin bertambah ketika mienya datang. Tidak ada perbedaan dibanding yang sana. Sama - sama enak dan pas banget buat dimakan. Worth it dengan harganya ...

Overall, sejujurnya, saya lebih suka Bakso Mas No cabang Ciherang dibanding yang ini karena di sana tempatnya terasa lebih nyaman. Tapi kupikir dari segi rasa tidak ada masalah. Kalau Ciherang penuh, silahkan ke sini, anda tidak akan menyesal .. Selamat mencoba! 

Kangen nongkrong. Kangen kafe. 2 hal ini mengantar saya ke sini. Hingga akhirnya mencoba es kopi pandan (pertama kali nyoba nih)

Es Kopinya menyegarkan. Enak. Cuma terlalu sedikit. Sensasi minumnya tu benar - benar kayak, "Ahh enak nih ... slurpp ... nyegerin banget .. slurpp ... lah kok dah abis?" benar - benar abis tiba - tiba gitu. Cukup disayangkan sih. Apalagi harganya 20K.

Tempatnya simpel. Secara umum didesain untuk take away namun masih memfasilitasi orang yang pengen nongkrong. Dengan sofa pendek di belakang yang menurutku kurang nyaman sih duduk di sana karena memberikan kesan gelap gitu. Nyamannya mungkin kalau anda orang dalem lalu bawa temen ke sini kali haha ..

Tempatnya bersih cuma ada benda - benda pribadi yang terlihat jadi agak kurang nyaman gitu. Pelayanannya cukup ramah cuma tidak ditawarkan wifi (meskipun ada tulisan free wifi sih). Secara umum tidak mengecewakan kok.

Overall, untuk dibawa pulang kopinya cukup enak. Untuk minum ditempat, menurut saya apabila anda sendirian dan pengen nongkrong sendiri merenungi hidup dan suasana kafe lagi sepi parah (pelanggannya anda doang) kafe ini bakal jadi tempat yang asik parah.

Siang hari ini ketika ayah saya meminta saya untuk belikan gado - gado, saya memiliki ide suatu gado - gado yang saya sempat lihat dan berkata "wew rame juga". Yaitu ini.

Dan sama saja, ketika saya kesana juga keadaan sedang ramai. Sehingga ya, karena syarat physical distancing, setelah memesan saya pun milih nongkrong di warung seberang jalan hehe ..

Baru deh setelah pesanan saya selesai, saya ambil dan bawa pulang. Di rumah saya coba, rasanya enak sih. Pedes tapi ngga pedes banget, sayurnya juga enak. Sayur - sayur yang biasanya saya ngga berani makan sekarang saya lahap semua. Enak.

Overall, saya mengerti sih kenapa ramai. Meskipun tempatnya sederhana dan biasa aja tapi rasanya enak. Tempatnya kecil, jadi kalau mau pesen buat ramean saya sarankan bungkus aja. Selamat mencoba!