Ana Farkhana

Salah satu roti legend yang ada di Bandung sejak tahun 1974. Sudah lama sekali ya. Tempatnya ada di Jl. Astana Anyar setelah stopan perempatan Astana Anyar-Sudirman. Waktu aku ke sini nyari-nyari kok udah tutup. Ternyata oh ternyata tempatnya pindah maju dikit dari arah stopan. Aku nggak lihat papan atasnya, aku cuman fokus lihat tulisan di pintu. Dan pintu yang tertutup itu di tengahnya ada tulisan Djieseng. Makanya kupikir sedang tutup.

Tempat yang baru selain ada etalase rotinya, ada juga beberapa meja kursi untuk dine in. Di tempat ini juga menyediakan minuman coffee dan non coffee. Rotinya juga bisa pesen dalam bentuk roti bakar. Harganya sangat-sangat terjangkau. Ada juga roti rasa dan tawar. Aku beli roti nanas, susu keju dan baso sapi ayam. Rotinya lembut banget.                 

Dari jaman kapan pengen ini tapi baru kesampaian. Di sini menyediakan berbagai varian donut. Harganya memang agak mahal. Kalau beli satuan harus sama bundle minum.

Berhubung aku g akan banyak-banyak karena pas bulan puasa dan daripada nggak kemakan aku beli 1 dan sama minumannya. Aku beli yang biscoff cheesecake sama artisan tea. Rasanya lembut dan kaya rasa tapi nggak bikin eneg.

Kalau mau sambil dine in terus nongki bisa juga lhoh. Meskipun nggak terlalu luas tapi nyaman buat nongki. Apalagi sambil lihat kendaraan berhenti di stopan jalan Cendana malam hari.                         

Kedai cuanki ini ada di seberang Taman Pramuka. Selain menu cuanki ada juga menu olahan mie dan olahan nasi. Aku memesan cuanki. Cuanki yang disediakan di sini ada 2 versi dengan harga yang berbeda. Bedanya ada di jumlah isiannya.

Menurutku rasanya biasa aja. Kuahnya agak kurang berasa. Area tempatnya sudah lumayan oke. Banyak meja kursi dan ada mushola kecil.               

Setelah setahun tempat makan ini ada di seberang tempat kerja, aku baru sempat untuk nyobain. Pas awal-awal dulu selalu ramai. Sekarang juga masih ramai. Area tempatnya luas. Sistemnya order langsung pay dan akan diberikan nomer table. Duduknya sesuai dengan nomor table yamg diberikan. Di setiap meja ada nomor tablenya.

Menu utamanya memang mie dan dimsum. Harganya murah, cocok kantong pelajar. Untuk menu mienya ada variasi menu dan level pedasnya. Dimsumnya pun bervariasi. Untuk rasanya lumayanlah, yang penting g bikin eneg. 

Sudah masuk wishlist dari jaman awal aku ada di Bandung. Sudah 8 tahun lalu tapi baru kesampaian di bulan puasa tahun 2025. Gara-gara akhir-akhir ini sering lewat Jalan Cigadung yang tembus ke Dago. Yap, akhirnga memutuskan untuk mini bukber di Warung Laos.

Tempatnya di pinggir jalan raya Golf Dago. Minusnya tempat ini adalah tidak ada lahan parkir. Kalau mobil parkirnya hanya di bahu jalan. Motor pun ada space sangat kecil sekali yang hanya muat sekitar 5 motor.

Dari luar memang nggak kelihatan lebihnya tempat ini. Namun begitu masuk view perbukitan Bandung utara sangat memanjakan mata. Apalagi di depan ada Hotel baru dengan arsiktektur modern yang berdiri megah. Yakni Hotel Indigo. Cukup menyengkan untuk nongki sore ke malam.

Mungkin karena sudah lama juga tempat ini, jadi yang datang nggak banyak. Tempat ini bukanya juga hanya sore saja ke malam. Mungkin tempat ini masih dipertahankan karena nilai asetnya. Tempatnya ada indoor dan outdoor.

Aku memesan pizza, pisang goreng, nasi goreng. Pizzanya enak banget. Cuman aku lupa varian pizza yang mana yang aku pesan.                                 

Sejak Tahun 1978, kedai pempek ini mulai berjualan di Bandung. Kalau ke Jl. Otista, dan nemu pertigaan Jl. Simpang, disitulah pempek Faisal berada. Di pinggir jalan antara pertigaan Otista dan Simpang.

Kedainya kecil banget. Pokoknya kedainya diantara Jl. Simpang dan Rumah Makan Padang. Meskipun kecil, tpi lumayanlah ada tempat duduk kalau pengen di makan di tempat. Aku pesan model. Selain model, ada juga menu kapal selam, kelesan, lenggang, adaan.

Mesikpun cuaca panas, tapi ini pas banget model dikuahin panas. Malah tambah berkeringat badan tapi nikmat.

Sarapan bubur cina seusai olahraga. Kedai ini hidden gem di daerah Gempol. Aku sampai bolak balik nyari tempatnya. Ternyata titik yang di google mapsnya salah. Arahnya ke arah masjid terus gang yang ada tulisan uncle chen masuk ke dalam. Tempatnya emang di uncle chen itu.
Pas nyampe sini baru banget buka. Langsung order ke dalam. Aku pesen bubur bakar ayam hainan. Dimakan pakai chilli oil mantep banget. Tempat duduknya ada di luar juga. Meskipun tempatnya mungil tapi spacenya cukup.

Cafe di dekat Tebing Keraton. Papan tempatnya agak kurang terlihat dan bangunnya juga masuk dikit ke dalam, jadi aku sempet naik turun nyari. Baru telh mampir di masjid di sampingnya baru ngeh kalau jalannya masuk ke dalam.

Untuk ordernya naik dulu ke tangga ya. Area tempatnya luas banget 90% outdoor. Hanya ada satu ruangan indoor yang didesain estetik. Ada juga balkon outdoor yag menghadap ke cityview Kota Bandung.

Menunya ada dari makanan ringan sampai ke berat. Enaknya kalau ke sini pas sore ke malam ya. Suasananya lebih temaram. Harganya pun murah.

Konon katanya kolak campur Ibu Sari ini sudah berjualan sejak tahun 2005. Sudah lama sekali ya. Aku beli ketika Ramadhan 2025. Kolak ini berjualan tidak hanya di Bulan Puasa saja, tapi setiap hari. Hanya saja waktu bulan puasa spot penjualannya di tambah. Tapi masih g jauh dari Jalan Karawitan.

Waktu bulan puasa, antrianya mengular panjang. Pas lewat sempet nemuin spot kolak ini di Jl. Maskumambang tapi penuh juga. Tapi memang harus rela antri ya.

Kolak campurnya ini lebih ke bubur sih. Isinya ada sumsum, sekoteng, candil, ubi ungu. Seporsinya 10.000 . Bisa bayar pakai Qris. Tapi g ada foto pesananku ya. Karena waktu itu bete pas mau makan. Aku pesen pakai cup tapi g ada sendoknya. Padahal waktu itu aku pesen pakai sendok.  Kolaknya lembut dan enak.

Salah satu tempat makan Minang yang ada di Bandung dengan menu Khasnya yakni Dendeng Batokok. Batokok sendiri memiliko arti dipukul pukul. Memang daging batokok itu tipis dan mmbuatnya pun dengan dipukul pukul setelah diiris tipis.

Tempatnya ada di Jl. Dago. Agak nyempil. Karena tempatnya memang g terlalu luas.

Penyajiannya dilengkapi dengan sambal hijau yang berminyak. Ini enak banget. Seporsi dendeng batokok harganya 33.000.

Rasanya nikmat sekali apalagi dimakan sama nasi hangat. Makanan pendampingnya ada sup bihun.