Nyari nyari es cendol elizabeth yang ORI Itu dimana, setelah sekian waktu, nanya2 ke temen juga kagak tau, taunya mang cendol elizabeth yang pakai gerobak tea, akhirnya nemulah di sini. Aku baca2 juga asal muasal es cendol elizabeth ini berdiri hingga menjadi legendaris. Aku ke sini sekitar jam 9 pagi. Pagi -pagi sudah minum es? Sekalian satu jalan karena mau ke Ciwidey. Dari rumah aku ke daerah sini itu lumayanlah jaraknya. Aku pesen es cendol saja. BIsa pakai nangka sama alpukat. Pas nguyah cendolnya-aku merasa Beda. Emang beda rasanya dari cendol cendol lain. Ini enak dan khas. Jadi wajar kalau jadi legend. Harganya pun suer murah meriah. Dengan 5000 saja.
Nyobain masakan Sunda yang ada di sini. Tempatnya kecil, tapi ramai banget. Dan di sini kebanyakan cina yang beli karena di lingkungan Cicendo emg kebanyakan banyak orang cinanya. Sistemnya pesen di depan sambil lihat etalasae makanan. Aku pesen ayam goreng, cumi asin kuah, sayur orak arik dan telur bumbu. Paling nagih rasa cumi asin kuah. Cuminya pun gede-gede. Asinnya juga nggak terlalu asin. Kuahnya itu berminyak, tapi itu yang bikin nampol banget rasanya. Enak parah. Untuk harga memang agak mahal. Kami makan berdua hampir 80.000. Memang sih di sana nggak ada buku menu dan nggak ada daftar harga, jadi harus hati2 saja saat memilih jangan sampai kalap.
Beberapa kali memesan ayam di Wingstop, tapi baru sempet review. Kali ini aku pesen take away dengan menu special deals. 3 sayap dann 3 paha kecil2. Untuk saus sambalnya menggunakan red hot cajun dan habanero. Pada dasarnya aku tak terllau menyukai makanan macem junk food. Kalau dari segi rasa aku tak bisa membedakan rasa untuk konsep fast food dan junk food. Mungkin dari segi toping saucenya yang berbeda. Dari saus yang aku pesen, aku lebih suka red hot cajun.
Menu di kopi sebenarnya aneh2. Ada rasa buah juga, tapi berhubung aku tak cukup tidur semalam dan hari pun hujan meski di pagi hari, aku memilih aman untuk memesan hot chocolate. Rasa coklatnya strong banget menurut aku. Sampai ngebekas di lidah.
AKu memesan yang paket reguler dengan memilih daging yang low fat. Untuk kuahnya aku memesan dua pot. Kalau twin pot wajib salah satunya harus ada original konbu. Llau variais pilihan lalinnya aku mmeilih hot miso. Untuk kuah sebenarnya dari keduanya aku tak terlalu menyukai. Rasanya biasa aja di lidah. Untuk pilihan low fat beef bener2 enak banget di setiap sayatannya. Waktu maksimal makan adalah 90 menit. Belum sampa 90 menit, perutku suidak muat, sehingga aku tak refill daging lagi, padahal pengen nyobain yang tasty beef. Untuk menu buffetnya yang kuambil aku lupa buat menyebutkan ulang apa saja yang kuambil.
Tempat ngopi asyik di daerah Ciwidey- namanya kopi gunung. Konsep tempatnya unik dengan ornamen kayu. Tempatnya terletak di pinggir Jlan Raya. Klaau dari Kawah Putih dekat sekali. Di belakang coffee shop ini hamparan luas hutan. Jadi bener -bener nuansa alamnya pas banget. Harga kopi di sini hampir sama dengan harga kopi di Kota Bandung ratenya. Aku memesan
taro dan capuccino. Tempat ini cukup nyaman buat refreshing dari hiruk pikuk kota. Yang ke tempat ini juga dari wisatawan2 yang datang dari berbagai kota.
Nyobain ronde di Bandung yang katanya legendaris. Bener2 dadakan dan sesuai suasana ke sinya. Kebetulan habis ketampar hujan dan cari yang anget2. Tempatnya ada di trotoar depan bengkel Ahas di Gardujati. Jadi pakai gerobak gitu dan kalau mau dinikmatin langsung di emperan bengkel gitu. Tapi tenag, bengkelnya sudah tutup. Aku pesen kembang tahu karena penasaran apa itu kembang tahu. Temen aku pesen ronde campur dan ronde tahu. Tapi ketika aku coba icipin, ketiga magkok ini rasanya beda-beda kuahnya. Ternyata kembang tahu itu seperti itu rasanya. Nah untuk ronde sebenarnya aku g cocok sih di lidah aku. Hanya saja emang rasanya itu lengket banget di dada. Jadi langsung terasa anget di dada. Aku terbiasa dengan ronde yang ada kacang dan kolang kaling seperti yang ada di kampung asalku di Magelang. Jadi aku g terllau cocok sam ronde ini, hanya saja untuk menghangatkan badan emang pas banget
Nyobain kopi yang deket sama rumah. Ada di daerah Cikutra deket Widyatama. Konsep tempat ini creative space gitu. Namanya Len Creative Space.Tempatnya mungil tapi cukup rindang di bawah pohon. Karena aku nggak ingin pesne kopi, aku pesen Hazelnut chocolate dan temen aku yang memesan kopi. Tapi aku lupa apa yang dia pesan. Katanya enak. Dan menurut aku coklatnya pun enak.
Tempatnya ada di seberang BIP agk geser dikit ke arah stopan. Biasanya aku kalau beli bakso malang itu yang konsp ambil sendiir tapi yang ini udh jadi di mangkok gitu. Jadi milihnya di buku menu langsung seporsi, nggak bijian kaya yang biasa aku beli. Aku pesan bakso malang campur. Rasa kuahnya seger dan pesen. Cocok sih lidah aku. Hanya saja pangsitnya kurang kriuk.
Beberapa kali suka nongkrong di daerah ini dan suka lewat tempat namun baru kali ini ke tempat ini karena sedang menjamu teman jauh yang lagi nostalgia ke Bandung. Dari luar keliatan unik bangunannya. Kaya piramid kaca, tapi trnyata yang ini adalah tempat ngopi. Sedangkan restonya ada di dalem. Lewatnya turun tangga. Sampai di dalem suasana outdoor dengan saung-saung di bawah pohon bambu. Memang keliatan alami, Tapi ada satu yang nggak aku suka. Ada ayam yang berkeliaran. Aku jijik karena takut ada kotoran ayam. Mana saat aku ke sana habis hujan jadi tanah becek dan lembab. Jadi agak nggak nyaman gitu. Karena aku kelaperan dan pengen saran aku pesan sate kambing. Karena laper jadi enak2 aja. Cuman agak alot dikit sih. Selain itu pesen lumpia. Aku suka sambel lumpianya. Tang terakhir tahu apa ya namanya. Intinya tahu digoreng gitu.
