Vera Arida

Pesen Catering dan Delivery menu di http://www.mbahjingkrak-setiabudi.com/catering/ atau Warung MJS, makanan khas berselera ala Javanese.

Untuk Paket-paket catering dan deliverynya udah ada banyak pilihannya, tinggal sesuaikan dengan budget yang ada. 

Pilihan menunya ga jauh-jauh dari masakan rumahan ala Jawa, tapi semua bumbu dan rasanya enak banget.

Waktu itu menu yang dipesen dalam kotak berupa Ayam Bakar (enak empuk gurih uhlala, tumis buncis wortel, Sambel Demit (enak gurih pedes TOP) dan kering tempe dan ga ketinggalan Nasi Pulen.

Boleh dicoba buat yang mau pesen catering makan kotakan buat acara meeting di kantor atau sekedar mager keluar beli makan. 

Yang belum nyobain es potong Singapore ga usah jauh-jauh ke Singapore karena cabangnya ada dimana-mana.

Harganya yaaa kalo dibandingin es potong Indonesia yang dijual mamang-mamang gerobakan pasti jauh. Soal variasi rasa ya hampir sama lah ya ada rasa coklat, susu, alpuket, durian, dain lainnya.

Bedanya kalo es potong Indonesia bentuknya tabung dan ditusuk pake sate. Kalo es potong Singapore kotak-kotak pake roti tawar. Kalo asli es potong Singapore rotinya memang agak beda, tapi ini Es potong Singapore Pasar Mayestik pake roti tawar made in Indonesia.

Oiya selain jualan Es Potong, tersedia juga pizza goreng frozen. Jadi tinggal digoreng aja dirumah. Kalo saya liat pizza goreng kaya cireng isi aneka rasa yang banyak dijual di Bandung. bedanya kalo cireng mah pake tepung aci kalo pizza pakenya terigu. 

Es Potong Singaporenya harus buru-buru dimakan, kalo engga meleleh tumpeh-tumpeh.

Enak. Murah. Banyak. Adalah Tagline nya Bakmi Gang Kelinci. 

Selesai pengajian biasanya jamaah pengajian Masjid Nurul Iman Lantai 7 mulai lapar dan menyerbu outlet-oulet makan di foodcourt lantai 6 Blok M Square. Hampir semua outlet makanan udah dicoba, dan mulai ngelirik Bakmi Gang Kelinci. Yang bikin tertarik karena foto-foto yang terpajang di gerai Bakmi Gang Kelinci. Tampak depan hampir full sama foto-foto makanan. Awalnya bertanya-tanya, kenapa namanya gang kelinci, usut punya usut, cabang pertama mereka lokasinya di Gang Kelinci, di bilangan Pasar Baru Jakarta.

Sebenernya pilihan menunya relatif standar seputar,
1. Bakmi (ayam, ayam baso, ayam pangsit, ayam pangsit goreng, ayam swekiau, ayam bakso pangsit, goreng ayam, goreng spesial, goreng seafood, goreng sapi, cah jamur, ayam saos tomat, capcay) (23K-38K, mahal untuk rasa yang biasa aja)
2. I Fu Mie (Ayam, Seafood, Mini) (27K-35K, mihil hihihi)
3. Bihun (dengan pilihan rasa mirip dengan bakmi) (23K-38K)
4. Kwetiau (dengan pilihan rasa mirip dengan bakmi) (23K-38K)
5. Nasi Goreng (ayam, seafood, sapi, ikan asin, spesial, sosis, omelet, smoked beef, pete, kepiting, awut wow, ayam Crispy) (30K, 32K sama 35K)
6. Lain-lain (bakso, pangsit, swekiau udang, tahu bakso, siomay ayam, gahiong udang, lumpia udang) (17K-29K)
7. Vegetarian (25K-42K)
8. Nasi (capcay, cah brokoli ayam, ayam lada hitam, ayam sze chuan, ayam cah jamur, nasi tim, nasi tim mini, cah brokoli polos, cah daging sapi, sapi lada hitam, cah brokoli sapi) (18K-35K)
9. Aneka Masakan (banyak pilihannya) (37K-90K) (Mahal yes)
10. Menu paketan (25K dan 30K) (masih Ok laaa) 11. Minuman (5K-17K)


Saya penyuka desert, there is always space for desert, dan lagi pengen banget es jeruk kelapa muda (16K, masih OK lah). Tapi ternyata menu itu lagi ga ada  ada rasa kecewa dalam dada, soalnya yang menjadi penentu utama makan disini adalah karena minumannya yang banyak pilihan dan fotonya yang menggiurkan. Saran sih ya, kalo menu makanan atau minuman lagi ga ada kasih pengumuman apa gitu ditempel didepan. Akhirnya pesan menu Es campur (16K, masih OK juga). Saya request, gulanya dikit aja karena lagi mengurangi yang manis-manis for better future. Pesanan pun datang, untuk rasa sih biasa aja, biasa banget, mirip sama kaya es campur emperan jalan atau foodcourt2 kampus (bukan di mol), hanya saja kalo di kampus dibandrol dengan harga 6K-7K aja (selisih 10K dengan rasa yang sama ). Mungkin karena biaya sewa tempat di mol dan Bakminya sudah punya nama, jadi berani pasang harga segitu hehe. Cingcau hitamnya rasanya agak pahit asam, terasa kurang fresh.

Pesanan yang lain yaitu, Bakmi nya. Well, dari segi jumlah porsi dan topping serta rasa, menurut saya pribadi sih masih kalah sama Bakmi lainnya (misal Bakmi GM). Jadi intinya sih rasanya biasa aja, Porsinya biasa aja (ga banyak).

Minum dipesen lainnya yaitu Es Jeruk (12K). Pas minuman datang, eh ternyata sirup abc haha. Saya pikir perasan jeruk alami beneran asli. Kalo minum sirup abc (jaman dulu nyebutnya Orson) berasa lagi minum suguhan ngider pas lebaran

Saus dan kecap di meja tidak tersedia, dan pas pesanan datang pun saus dan kecap tidak diantar, sehingga saya harus ambil sendiri di meja yang lain. Masnya, mungkin karena lelah kali ya, jadi kurang menyambut dengan hangat serta tak terlihat senyum yang menghiasi wajahnya. Ayo mas semangat kerja mas!

Konon katanya sih rasa Bakmi dari cabang pertamanya enak banget, soalnya dia pelopornya. Mungkin next time kalo mampir ke Pasar Baru dicoba deh Bakminya biar bisa merasakan Tagline Bakmi Gang Kelinci yang katanya Enak, Murah, Banyak.

Sejauh mata memandang, ga keliatan label halal MUI. Cuma ada tulisan hallal, no pork. hmmm awalnya ragu sih, apakah restonya belum disertifikasi MUI apa piye. Bismillah aja deh, percaya sama Tulisan 'hallal, no Pork'.

Berlokasi di Komplek Blok M, tepatnya di Lower Ground Plaza Blok M (Sebelahan banget sama Recheese Factory). Saya pribadi kalo main ke Blok M masih sering bingung bedain antara Blok M Square, Blok M Plaza, sama Passaraya Blok M. Bermodalkan GPS (Gunakan Penduduk Setempat alias tanya sana tanya sini) maka semuanya aman terkendali.

Logo resto berbentuk mangkuk serta tulisan "Sapo Oriental" yang menyala terang (terang banget malahan) menjadi ciri khas tersendiri resto ini. Karena posisinya di Lower Ground dan terangnya lampu tulisan resto, jadinya siilauuu men .

Menu yang disediakan ada :
1. Dimsum (kaki ayam tausi, bakpao casio ayam, lumpia ayam, siomay ayam, hakau, lumpia udang seafood, pangsit udang mayones) (15K-18,5K)
2. Bubur (polos, ayam, ikan, jamur, seafood, ayam telur pitan) (12,5K-35K)
3. Sup (Perut Ikan, Jagung Kepiting, Asam Pedas, Tahu Seafood, Asparagus Kepiting) (30K-70K)
4. Menu unggulan (burung dara goreng, ayam goreng kering, ayam rebus jahe, ayam garam dan bebek panggang) (48K-250K)
5. Sapo (brokoli, tahu jamur, sayur jamur, bebek oriental, tahu jepang, tahu szechuan, cakwe isi baso udang, tahu daging sapi, tahu seafood, daging sapi ala hongkong, buntut lada hitam, buntut saus szechuan) (45K-70K)
6. Ayam Sapi (berbagai olahan seperti pedas, mentega cabe rawit saus tiram, lada hitam, saus orange, saus jepang saus kungpao) (50K-80K)
7. Seafood (cumi dan udang berbagai olahan seperti goreng tepung, goreng gandum, saus mayones, goreng telur asin) (69,5K-80K)
8. Ikan dengan berbagai olahan (80K-88K)
9. Sayur (25K-55K)
10. Tahu berbagai olahan (35K-50K)
11. Mie, Bihun, Kewtiau (40K-55K)
12. Claypot (35K-40K)
13. Nasi berbagai olahan (8K-45K)
14. Minuman (air mineral, es teh, lemon tea, soft drink, es leci, es kelapa jeruk, aneka buah segar, chinese tea, flower tea) (7K-30K)
15. aneka juice (22,5K-25K)
16. Desert (puding) (15K-17,5K)
17. kopi (black coffe, milo dan cappucino) (17,5-20K)

Menu yang dipesen yaitu terinspirasi dari tanda-tanda favorit di buku menu (lambang topi koki).
1. Hakau (18,5 K) isi 4 biji. rasanya sih biasa aja kaya terigu di rebus. terus agak nempel-tempel bubar sama wadah aluminiumnya. gampang terkoyak. isinya udang. kalo dari warna udangnya sebenernya sudah berwarna merah/sudah matang, tapi entah mengapa dilidah seperti udang yang belum matang maksimal. Mungkin karena selera kematangan orang berbeda-beda dalam menyantap udang.
2. Sapo (lupa namanya sapo tahu jamur atau sapo tahu jepang). Ini Sapo Tahunya Enak deh! Kuahnya segerrrr, ga terlalu encer dan ga terlalu kental. Pas pokoknya . Tahu, jamur, sayurnya enak. Lebih enak lagi kalo mangkoknya lebih besarrrrr. Harganya emang diatas rata-rata yaitu 50K. Gurih-gurihnya pas!
3. Ayam Cabe Rawit (50K) mahal yes, kirain dapet setengah kilo ternyata beberapa potong doang hehe. tapi emang kematangannya, rasanya, gurihnya enak sih. dan cabe rawitnya cuma ditabur doang gitu. Buat yang ga suka pedes kaya saya penyajian cabenya pas jadi ga kepedesan. buat yang demen pedes gak disarankan beli menu ini.
4. Udang Goreng Telor Asin (69,5K) masih sama komennya, mahal . dan cuma dapet beberapa potong doang. overall enak sih, cumaaa kebanyakan minyaknya daripada telor asinnya. Menurut saya telor asinnya kurang lekoh, kurang banyak. dan cuma ada telor kuningnya doang yang dipake buat saus, putih telornya ga dipake.
5. Juice mix strawberry buah naga (25K) enak, rasanya pas, ga terlalu manis dan ga terlalu asem. ga terlalu kental dan ga terlalu encer. 

Pengen banget pesen dessert berupa puding mangga, tapi segala pudingnya lagi ga tersedia . yaaa belum rejeki makan puding mangga .

Mas Mbaknya ramah, penyabar dan bisa menjelaskan secara gamblang pertanyaan-pertanyaan seputar menu yang kami ajukan. 

Suasananya enak-enak aja sih, cuma kadang-kadang kerasa bergetar-bergetar manjaah lantai restonya. Aga-aga parno sih soalnya dulu pernah ngekost di Jogja yang sering gempa. Mungkin karena lower ground jadi getaran-getarannya begitu terasa. Apalagi kejadian lift di Blok M Square yang terjun bebas masih terngiang-ngiang dan menambah horor suasana (kalo ini lebay sih ).
Selamat mencoba.

Saya pemakan segalanya asal Hallalan Toyiban. Kadang butuh penyesuaian lidah kalo makan makanan Manado atau makanan Bali. Tapi untuk sekali-kali sih suka-suka ajah~

Konsumsi rapat kadang-kadang suka pesen Ayam Betutu. Dengan isian semacam sate lilit (sebiji doang, heu kurang banyak), sambel bali (apa ya namanya sambel matah kali ya), kacang tanah goreng (mungkin ini masih bagian dari sambel matah), kangkung rebus (ada rasa-rasanya dikit tapi lebih ke hambar sih), sama Ayam pake kuah (ini apa ya namanya, garang asam? soalnya rasanya keasam-asaman).

Overall, makanannya sih enak-enak aja, tapi ga terlalu spesial di lidah, alias biasa-biasa aja. Dan ini menu kalo kita pesen buat makan siang tapi dimakannya sore-sore jadinya udah gak enak alias cepet basi. Yang bikin cepet basi ya kangkungnya, ya sambelnya, ya ayam kuahnya juga, soalnya masakannya rebusan semua, jadi gampang basi.

Mungkin enaknya dimakan anget-anget, nasinya anget, kuahnya anget. oh iya, Untuk beberapa resto yang menyediakan fasilitas delivery order untuk menu yang berkuah pasti menyediakan semacam mangkok kecil biar makannya gak rempong. Nah ayam betutu ga nyediain mangkok kecil. Jadi makannya agak-agak2 repot. Apalagi kuahnya berminyak. Duh ribet deh, mana ngiket plastiknya kuenceng buanget.

Kalo udah di kos itu bawaannya mager maksimal. Jadi kalo laper dan pengen makan makanan junkfood macem recheese tinggal deliery aja pakek gojek, free ongkir loh.

Dan pesanan jatuh kepada recheese factory. Saya suka kejunya jadi tiap pesen minta kejunya yang banyaakk. untuk tingkat kepedasan saya pilih level 1 atau level 2 aja. segitu aja cukup membuat saya meringis kepedesan. Ukuran ayam di recheese guede-guede, jadi puas rasanya makan ayamnya. udah kepedesan plus gurihnya keju dimakan pake nasi anget lalu minumnya milkshake rasa strawbery! enakkkkk, apalagi kalo lagi kelaperan, enak maksimal. Sooo, makanlah disaat kamu sedang lapar-laparnya 
Soal harga, kurag lebih sekitar 50rebuan bisa dapet nasi ayam 2 dan milkshake serta kejunya. buat sekali kali kalo pengen makan enak, harga segitu pas lah di kantong anak kost.

Waktu ke The Halal Guys, itu pada saat beberapa hari dibukanya The Halal Guys. Karena ini baru pertama kalinya dibuka di Indonesia, jadi banyak orang yang penasaran buat nyobain menunya The Halal Guys. Jadilah antrian yang panjaaang, apalagi mendekati jam makan siang.

Sebelum ke The Halal Guys, saya udah search duluan menu yang kira-kira mau dipesen apa via akun instagram The Halal Guys. Ada yang menarik perhatian mata dan perut, menu Platters tapi dikelilingi sama kentang goreng yang ditanem. Dikirain emang ada menu Platters+kentang, ternyata itu belinya misah terus dihias sendiri.

Soal rasa, emang udah enak kombinasinya, sayurnya lumayan banyak, daging gyro nya enak. Awalnya daging gyro itu semacam kaya daging kebab, ternyata rasanya beda dikit. Nasi Briyaninya juga enak, tidak hambar, gurih gurih sedap. Yang bikin semuanya tambah enak gegara ada white sauce nya. sayangnya disini kita ga bisa minta saus yang biasa kita makan misalnya saus tomat atau saus cabe hehe. jadi kalo suka saus-sausan palingan minta sama mbaknya white sauce, sama hot sauce. Soal rasa, selera masing-masing sih sebenernya, ada yang bilang enak banget ada yang bilang biasa ajah, tapi kalo kesananya sambil laper pasti semua terasa enak dilidah.

Kalo soal tempat, lumayan sempit, mungkin cuma ada sekitar 8 mejaan lah. Jadi emang konsep tempatnya makan kenyang terus pergi, ga bisa buat nongkrong-nongkrong curhat-curhat lama-lama. 

Soal pelayanan, mungkin karena baru buka dan pembelinya banyak, jadi mas mbaknya sibuk masing-masing. Bahkan banyak platters2 bekas pembeli sebelumnya yang ga sempet dibuangin jadi yang buang yaa yang mau pake meja selanjutnya. Tempat sampah juga agak nyempil, dan bentuknya ga kaya tempat sampah pada umumnya jadi bingung buang sampahnya.


Soal harga yaa masih standarnya jajanan mol Jekardah lah. Cuma gambarnya agak menipu nih yang dipajang di lokasi sama yang diinstagram. Terkesan Plattersnya banyak banget sampe munu'u (bahasa sunda) padahal aslinya ya ga sampe munu'u banget siih. hehehe