Darsehsri

Resto mungil dengan lighting temaram menenangkan, interior di dominasi warna warna gelap dengan view gedung tinggi, terkesan dramatis.
Kalau tidak salah kapasitas resto menampung sekitar 20 tamu.

Menu yang ditawarkan tidak banyak, tapi semuanya cukup menggiurkan. Saya dan teman-teman pilih menu teishoku, berupa set lengkap yang terdiri dari Donburi, chawanmushi, misi soup, drinks & desserts.

Saya pilih Smoked Short Plate Teishoku (175k)
Satu mangkuk nasi hangat putih dengan topping sayuran yang sudah diberi dressing, potongan beef kurang lebih sekitar 100gr. Di mangkuk terpisah lainnya ada miso soup dan chawanmushi. Keduanya enak dan cocok sebagai pembuka makan siang.
8 hours smoked short plate-nya super yummy, lembut, sedikit berlemak dan agak asin, enak sekali. Terasa ngeblend di lidah saat disantap berbarengan dengan nasi dan sayurannya.

Untuk minum pilih ocha dingin, free refill tentunya. Sementara dessert yang tersedia hanya Houjicha Gelato yang wangi dan smooth. Sebetulnya ada dua menu lainnya yaitu matcha dan yuzu, sayang sekali sedang kosong.

Menu lainnya yang di pilih, Chicken Karage with Nanban Sauce & Scallion (75k) yang ternyata porsinya cukup banyak.
Chicken karagenya lembut, kulitnya tipis dan ngga terlalu renyah, jadi mudah di kunyah. Nanban saucenya juga enak, asam manis dan wangi daun bawang. Nanban saucenya cenderung kering, jadi ngga enek pas di santap.

Kekurangannya disini staffnya kurang ramah dan gelas minum yang dipakai agak bau amis.

Makan siang di fogo saat weekday, hitungannya cukup ramai. Kapasitas pengunjung pun dibatasi saat pandemi begini, untungnya saya bisa langsung dapat kursi. Protokol kesehatannya cukup ketat, kalau ambil makanan di buffer harus pakai sarung tangan plastik yang sudah disediakan.

Jujur aja, makanan di buffet ngga ada yang menarik menurut saya. Kebanyakannya makanan dalam kondisi dingin, terutama olahan iga yang kelihatan banget lemaknya udah membeku putih.
Tempat sauce juga agak berantakan dan refillnya telat.

Untuk dagingnya cukup oke buat saya, all you can eat seharga 125++/pax cukup puas. Saya paling suka Beef Belly Butter Soy dan Sirloin Honey Glaze.
Kalau Chicken paling suka yang peri peri, kalau suka yang citarasa lokal, bisa cobain yang peanut, jadi mirip sate.
Buat caramelized pineapple, disajikan di akhir sesi makan. Saya sengaja ngga ambil dessertnya karena perut sudah full.
Semua server yang bawa dagingnya ramah ramah dan sabar.

Sewaktu minta bill, yang datang bukan waiter. Sedikit agak memaksa buat bayar pakai kartu kredit tertentu, ternyata dia marketing kartu kredit. Agak ngga nyaman buat saya, karena pas ditolak dia merengut dan saya tetap jalan ke kasir buat bayar. Jadi sebaiknya memang langsung ke kasir aja ngga usah minta bill dulu.

Mampir kesini kalau ngga salah awal tahun lalu, pas baru opening tapi malah lupa review.
Ini salah satu cafe favorit kalau lagi kepengen croissant, karena croissantnya enak banget.
Meskipun menu disini banyak banget, tapi lebih seringnya mampir ke social buat menikmati croissantnya.

Dua macam croissant favorit saya disini, salted egg dan nougat. Croissant renyah dan gurih berpadu kacang tanah cincang dan sauce manis, enak banget.

Kalau untuk minuman es kopi Kampoeng granita paling sering di order, rasanya cukup creamy tapi uniknya karena esnya di serut aja jadi secara tampilan cakep.

Di tengah pandemi yang belum juga berakhir, rasa salut meliputi hati saya kala berkunjung ke Arts Cafe. Restoran mewah di hotel Raffles dengan view kota jakarta selatan yang biasanya full pengunjung apalagi di saat menjelang hari raya, kali ini hanya berisi dua meja tapi pelayanan tetap mengagumkan.

Saya dan teman menikmati lunch, kalau biasanya buffet, karena mematuhi protokol kesehatan, hanya tersedia set lunch menu. Semua peralatan makan di bungkus plastik rapih.

Set Menu Lunch (245k) sangat memuaskan, per orang bisa menikmati dua main course, dessert, mini cold buffet selection seperti salad dan sushi.

Appetizer : Tuna Tataki dan Mushroom Veloute
Main : Seared Salmon dan Braise Wagyu
Dessert : Bread Butter Pudding dan Chocoholic

Khusus untuk pengambilan buffet selection di bantu sama staffnya yang ramah-ramah.

Semua sajian enak, tidak terkecuali, terutama Braise Wagyu yang lezat dan Tuna Tataki yang segar.
Acara makan dilengkapi dengan chilled juice (65k) saya pilih yang orange, asam segar.

Tetap menonjolkan ciri khas interior berwarna kuning, Twin House cabang blok M berada satu lokasi dengan beberapa tenang lainnya. Tempatnya cukup luas, tidak ada lahan parkir, jadi bagi yang membawa kendaraan bisa valet parking. Lokasi strategis dekat stasiun blok M, ngga menyangka juga ada tempat seteduh ini di tengah kota.

Seperti biasa makanan dan service disini memuaskan.
Makan siang saya dan teman di awali sajian TH Spicy Strips (55k), ayam goreng renyah tapi cukup juicy dengan pelengkap ubi stik goreng, coleslaw dan mayonaise.

Menu baru andalan Twin House lainnya, ada Satu Iga (250k), nah ini cukup unik. Jadi iga yang sudah lepas tulang, di grilled dan disajikan diatas tulang iga besar, dilengkapi potato balls? Ini saya lupa nanya, jadi bola bola mirip kentang ini agak kenyal dan lembut, enak banget. Selain itu ada semangkuk nasi pandan wangi yang cukup aromatic, serius ini bikin makan siang makin melaju.

Kalo Shirataki Goreng Kampung (60k) bukan menu baru tapi menu favorit saya, sayang kalau dilewatkan. Bumbunya sedap, shiratakinya lembut dan yang pasti ngga feeling guilty pas menikmati sepiring penuh menu ini karena banyak manfaatnya.

Selain main course, juga ada menu dessert baru, salah satunya, Lotus Biscoff Waffle (55k), buat penggemar biskuit ini pasti suka, waffle lembut dengan taburan biskuit biscoff beraroma kayu manis.

Ada juga Artisan Affogato (45k) dengan ice cream keluaran three folks yang sudah terkenal enaknya, saya pilih yang Earl grey.

Di ujung jalan boulevard raya yang dari luar hanya tampak pagar tinggi aja, ternyata di bagian dalamnya ada coffee shop mungil yang terlihat cukup asri, bersebelahan dengan lapangan futsal.
Pagarnya selalu tertutup, tapi ada security yang siap bukain pintu kalau datang pengunjung.

Bagian interiornya sendiri cukup rapih dan cantik, list jendela kuning dan jok kursi beludru mempermanis ruangan yang hampir seluruhnya berdinding kaca.

Menu minuman dan makanan cukup variatif, sayangnya saya mampir setelah makan siang, jadi hanya pesan minuman non coffee, Ice Golden Turmeric (25k) yang dikemas dalam botol gemas. Kunyit asem di kasih es, selain segar juga menyehatkan.

The power of social media yang membawa saya kesini, lihat postingan tempatnya lucu, ternyata tempatnya cukup asyik buat bersantai. Bagian muka resto menarik perhatian dengan rumah kaca berinterior kekinian, di lain sisi ada teras dengan kursi di bawah pepohonan rindang.
Staff ramah menyambut di pintu masuk, langsung mengarahkan saya ke area depan kasir tempat kotak freezer berjajar. Jadi disini kita bisa langsung pilih gelato yang sudah di kemas dalam cup, variannya banyak, sampai bingung buat di pilih.

Karena lagi terik sekali, saya pilih yang asam segar, passion fruit sorbet. Segar dan satu cup cukup padat sorbetnya, tekstur lembut dan ada sensasi biji buah markisa kecil kecil di dalamnya.

Pilihan makanan baru tersedia croissant dan Mushroom Soup (45k), saya pilih mushroom soup, kental, wangi jamurnya cukup strong dan rasanya gurih, cukup enak.

Kedai ice cream yang lagi hits di area menteng, tempatnya bagus, nyaman dan memang suasananya asyik banget buat nongkrong sambil menikmati ice cream.

Begitu masuk, pengunjung langsung order di kasir. Pilihan ice creamnya cukup variatif dan unik menurut saya, kebetulan saya bukan tipe yang mau cepat, nanya rekomendasi staffnya menu favorit disini.

Dipilihlah Melrose Ave (48k), ice cream unik dengan rasa vanilla rose dan pistachio crumbs. Jadi rasa yang mendominasi rasa mawarnya, selain itu ada sedikit rasa strawberry dan yang bikin enak pistachio crumbsnya yang manis dan sedikit asin seperti pakai sea salt, cmiiw.

Penasaran dengan cookies disini, saya pilih Compost (35k) buat takeaway, ukurannya sedang, teksturnya padat, perpaduan pretzel, biscoff, chocolate chip dan coffee ground, unik, cocok dinikmati bareng teh hangat.