Darsehsri

Ramaaiii sekali pas datang saat jam makan siang dan weekday, hebatnya service disini bagus dan pelayan semua standby, helpful dan friendly.
Tempatnya ngga besar dan jarak antar mejanya cukup berdekatan. Kesini memang enaknya menikmati makanan dan suasana saja, kurang cocok untuk menumpang kerja karena tamu banyak yang keluar masuk.

Ini resto vietnam favorit saya, meskipun penasaran dengan menu yang lain, tapi selalu berakhir dengan pilihan yang itu-itu saja dan terfavorit, Pho Dac Biet (95k) segar bukan main karena semua bahannya organik dan tanpa MSG. Kuahnya sedap, beefnya tasty, mie yang menyerupai kwetiaw juga lembut dan aneka herbs jadi topping yang membuat menu ini makin sedap sekali. Ngga lupa tambahkan potongan cabai rawit, dijamin tandas satu mangkuk besar itu, lol.

Selain itu pesan Banh Khot (59k) berupa mini pancake yang diisi ayam dan udang cincang. Mini pancake antara garing dan lembek, isiannya juga, kurang cocok di lidah saya. Saya lebih suka fresh roll yang sering saya order kalau ke saigon delight.

Minumannya saya pilih Pineapple Carrot Lemongrass (30k) mengandung bahan sesuai judulnya, tampilannya cantik dan memang rasanya juga segar sekali. Tanpa gula aja udah cukup manis buat saya, harga juga lebih murah dari juice-juice yang biasa di jual di resto lain.

Bersyukurlah saya yang awalnya agak terpaksa nemenin teman yang ngidam baklava buat mampir ke mardin, karena yang sudah-sudah di tempat lain baklavanya ngga special di lidah. Lain halnya dengan di Mardin, ternyata ngga lama setelah saya mencicipi sample baklavanya segera jatuh cinta sama dessert yang tersedia dalam berbagai bentuk dan isian ini.

Gerai dessert ini tidak besar nampak depannya, tapi cukup asyik buat nongkrong menikmati baklava ditemani kopi khas turki. Disediakan beberapa kursi bagi yang ingin dine in, kebanyakan siy takeaway.

Saya beli Baklava Mix 250gr (130k) pilih masing-masing satu varian sampai genap timbangannya. Ada yang isi pistachio, walnut, cashew, raisin dan chocolate. Semuanya enak, fillo pastry-nya renyah dan gurih, tercium aroma susu atau krim wangi. Saya suka semua variannya, terutama pistachio-nya. Enaknya beli yang di timbang ini pilih yang one bites aja, langsung kunyah tanpa repot motong.
Tapi kalau pengen puas, beli saja Pistachio Havuc Baklava (70k) di jual per slice. Puas banget karena ukurannya besar dan pistachionya melimpah, jadi sebelum dihidangkan ke piring, dibalur dengan pistachio bubuk lagi, Recommended.

Selain baklava, teman saya beli Cheese Kunafe Plate (75k) unik rasanya, ada tekstur kelapa parut dan cheese menyatu dalam plate yang juga jadi cetakannya.

Buat menemani makan baklava dan kunafe, pesan Osmanli (Ottoman) Coffee (40k) yang tersaji dalam cangkir cantik berhias logo bulan sabit. Meski menurut staffnya agak creamy, buat saya tetap strong rasa kopinya.

Masih penasaran dengan menu di Mardin, saya pun bungkus Milk & Rice Pudding (55k) dan Pudding kelapa yang rasanya ngga terlalu manis.

Adududu saya kok suka banget ya dengan ambience disini, nyaman sekali buat nongkrong berlama-lama sambil menikmati menu yang menemani brunch saya dan teman. Mungkin karena ada musholla juga yang bikin tenang hati ngga repot saat waktu shalat tiba tapi masih asyik nongkrong, meski mungil tapi tertata apik lengkap dengan mukena bersihnya.
Dari luar rindang oleh tanaman hijau dan di kiri kanan penuh pot tanaman, homey, apalagi bagian dalamnya, bergaya vintage tapi nyaman.
Pelayanan juga oke, staffnya ramah-ramah dan playlist lagunya bikin betah.
Saya dan teman order Jahe Lemon Madu (36k) datang satu teko dan bisa dinikmati berdua, rasanya manis asam segar, suka banget. Apalagi katanya bisa mengobati flu dan batuk juga hati yang gundah eaaa. Bottled Water (16k) juga kami pesan karena acara ngemil sore itu cukup banyak dan butuh air mineral, lol. Disajikan dalam botol besar berukuran satu liter, bikin segar tenggorokan dan kantong.
Cemilan Cilok Rasa Mencolok (44k) sampai order dua kali, bukan hanya karena ciloknya unik dan beda dengan cilok di tempat lain saja, tapi sauce asam manisnya super enak dan pedas. Berkali-kali juga saya dan teman mencocol cilok dan pangsit sidedishnya ke dalam sauce itu. Bahkan Sweet Potato Chips Dabu Dabu (41k) yang sebetulnya punya sambel sendiri yaitu sambal dabu-dabu super pedas, masih juga di cocol ke sauce cilok, benar-benar bikin ketagihan.

Weekend saatnya memanjakan lidah nih, pengennya makan makanan enak tapi ngga feeling guilty. Di bellybandit kita bisa Build Your Own Burger, jadi mulai dari bun, patty, topping sampai saucenya bisa kita tentukan sendiri. Untuk yang lagi diet juga ngga masalah, ada yang vegan atau bisa juga order tanpa bun bagi yang sedang menjalani diet keto.

Semula saya kira Bellybandit ini brand dari luar, karena dari segi nama, rasa dan tampilan ngga kalah dengan brand luar, ternyata lokal punya dengan kualitas premium semua bahannya.

Saya dan teman-teman mencicipi beragam menunya, kita pesan yang BYOB. Favorit saya English Muffin Bun dengan topping coffee infused patty, roasted beetroot, pickled jalapeno dan mesquite bbq sauce. Ini paling pas dengan lidah saya, bunnya agak tipis di banding yang lain, patty-nya juicy dan sedikit beraroma asap, pas di kunyah sensasi pedas jalapenonya menggigit lidah, belum lagi sauce homemade yang terasa beda dari burger-burger di tempat lain, recommended deh.

Menu lainnya pilih yang Build Your Own Dogs, untuk hotdog kita pilih house bun yang lembut dan sedikit tebal, lalu diberi chicken thuringen sausage yang gurih, duh saya suka banget sama sosisnya, padat dan tasty, lalu diberi topping swiss cheese dan bacon beef jam, yang ngga akan di temui di tempat lain karena ini homemade dan terakhir diberi sauce gooey cheese yang bertekstur lembut. Kalau hotdog ini rasanya sweet and savory, dengan topping kaya begini siapa siy yang ngga bakal ketagihan.
Sementara whole wheat bun dengan aussie beef bbq, roasted mushroom dan roasted garlic aioli jadi pilihan kita untuk hotdog berikutnya.
Oh ya jangan khawatir, bagi yang malas pilih-pilih, bisa langsung order signature burgernya Bellbybandit, menunya ada di setiap meja.

Untuk minuman pilih juice sunrise yang terbuat dari orange, pineapple, raspberry dan banana. Juga pilih Tropical yang terbuat dari banana, coconut, mango, dan strawberry. Keduanya sama segarnya karena terbuat dari buah asli tanpa gula.
Kalo suka kopi-kopian disini juga komplit, ada Avocado Espresso yang ternyata cukup creamy, rasa kopinya tidak dominan. Btw menu kopi disini memakai beans dari Anomali, jadi ngga diragukan lagi rasanya.

Sabtu sore yang hangat dan perjalanan yang cukup memakan waktu terbayar juga oleh suasana Semusim yang lapang dan rindang, ngopi disini rasanya seperti ngopi di halaman rumah sambil menikmati semilir angin.

Coffee bar dan kasit terletak di dalam bangunan, ada satu meja tamu juga disana. Seating area lainnya ada di bagian lainnya, ada green house juga gazebo mini dan tenda-tenda bila ingin bersantai di area outdoornya.

Pesan Kopi Susu Kampung Semusim, enak karena pakai gula aren yang bisa di request sesuai selera. Layernya nampak cantik kalau di foto, gelasnya tinggi dengan isi yang bikin puas lidah dan perut. Selain itu pesan Mocha, lebih dominan rasa coklatnya, pecinta minuman manis pasti suka deh.
Sepakat dengan teman, pilih spaghetti carbonara dan pisang lumer untuk teman minum kopi. Spaghetti carbonaranya enak, creamy. Sementara pisang lumernya jado favorit teman-teman, pisang berbalut coklat cair, asyik karena tangan kita ngga belepotan meski coklat cairnya melimpah karena pakai popsicle stick. Rasa pisangnya sendiri sudah manis, di tambah coklat cair manis jadi makin manis.

Bukan hanya karena tempatnya strategis di jalan alternatif cibubur saja yang bikin saya merekomendasikan tempat nyetik baru ini layak dikunjungi, tapi menu yang variatif dan fasilitas yang tersedia di isteak juga mendukung, salah satunya adanya musholla.
Saya datang di sore hari dan pengunjung lagi cukup ramai, tapi saya dilayani dengan baik. Hanya saja pelayan lupa menanyakan tingkat kematangan dagingnya saja dan kebetulan juga saya lupa request.
Untungnya Lamb Rack (135k) yang saya pesan, meskipun well done tetap tender dan juicy apalagi di tambah herb butternya yang cukup aromatic, hmm tambah enak. Rasanya agak manis, mungkin dari seasoning yang di pakai Isteaku.
Tiga potong lamb yang ukurannya sedang di lengkapi vegie berupa italian salad dan saya request karbo yang ditawarkan (potato) diganti sama sautee mix vegetables. Untuk sauce pilih blackpepper, tapi saya lebih suka menyantap dagingnya tanpa sauce, sudah enak siy. Saucenya ada beberapa macam dan bisa dipilih sesuai selera.
Saya masih penasaran dengan beberapa menu yang sempat saya intip, harganya terjangkau dan sepertinya enak. Next time pasti mampir lagi.

Leluasa rasanya kesini pas weekday, tempatnya makin kelihatan luas karena pengunjung ngga sebanyak saat weekend. Saya dan teman-teman pilih yang paket Regular idr 188k. Cukup puas karena bisa makan beef, chicken dan Jingiskan. Favorit saya tentu saja Jingiskan (Lamb) meski potongannya pendek-pendek tapi cukup tebal. Kalau untuk dipping sauce meracik sendiri sour & spicy biar grilled-an makin sedap.
Komplimen komplit sama dengan outlet kintan buffet lainnya, favorit saya tentu saja jamur enoki dan shimeji, chawan mushi dan beef yakiniku yang jadi pelengkap acara makan siang kami.