Dwi Izaldi

Modal dateng kesini karena penasaran banget sama Popolamama di GI, pas ada kesempatan barulah nyoba kesini bareng temen juga berdua. Suasananya cukup 'terbuka' dan tempatnya juga lumayan luas lah. Popolamama ini mostly menunya adalah pasta dan pizza. Untuk harga terjangkau kok. Berikut adalah reviewnya:
- Ocha: disini ochanya bisa refill, tapi sayang gue gak suka rasa ocha disini karena sedikit aneh, bukan seperti rasa ocha di restoran umumnya, dan juga beda sama rasa ocha asli Jepang. Pokoknya aneh deh, gue biasanya bisa refill sampe 5 kali, ini gue 'cuma' bisa ngabisin 2 gelas ocha doang..
- Tomato Based Spaghetti with Mozarella Cheese: Rasanya sebetulnya biasa aja, cuma karena mozarella cheesenya cukup generous, jadi buat pecinta keju ya pasti seneng sih sama hidangan ini. Pastanya gak al-dente, malah sedikit overcooked jadi ya rada kelembutan gitu. Menurut gue juga rasanya sedikit kurang berbumbu, tapi untungnya di setiap meja udah ada botol untuk nambah pepper atau salt
- Tomato Soup Spaghetti: justru gue suka yang iniii padahal pesenan temen gue haha. Menu yang satu ini berkuah, yaitu tomato soup. Cocok pas lagi dingin-dingin gitu dan rasanya juga gak spicy-spicy amat, jadi sangat pas.

Kalo balik malem dari kantor dan tiba-tiba kelaperan, gue selalu mampir kesini buat beli roti mereka. Lumayan buat ganjel perut sebelum makan beneran. Kali ini gua beli roti gandum mereka. Isi sebungkus ada 10 slices dan harganya juga standar roti gandum cuma 16.5K. Roti gandum mereka masih cukup 'kasar' jadinya emang puas buat pecinta roti gandum karena masih ada terlihat biji-biji gandumnya alias gak boong-boongan roti gandum. Tekstur rotinya rada garing di pinggiran rotinya, sedangkan lembut di bagian tengah rotinya. Selain itu juga Home Made Bakery punya banyak varian roti lainnya.

Karena lagi random kepingin pancake, jadinya kesini dan sekalian dalam rangka nyobain buat pertama kalinya. Tempatnya cukup enak sih buat makan lama-lama dan ada wifinya juga. Gue coba Fruity Pancake mereka, seperti pada umumnya, ada 2 pancake, terus potongan-potongan buah (kiwi sama strawberry) terus disajikan sama satu scoop ice cream chocolate. Yang sangat bikin kecewa adalah, ice cream mereka udah cair duluan begitu nyampe di meja, dan ini bener-bener cair dong. Mau protes tapi gak enak dan gak mau cari masalah yaudah lah dimakan aja. Rasanya menurut gue biasa aja, terus kirain bakal dapet jenis-jenis buah yang lebih bervariasi taunya cuma kiwi sama strawberry doang. Penampilannya juga karena ice creamnya udah cair jadi gak bagus lagi.

Ketiga kalinya kesini dan lagi-lagi gak kecewa. Meskipun satu-satunya kekurangan mereka yang belum teratasi masih ada yaitu makanan yang rada lama keluarnya

- Spaghetti Crispy Chicken with Blackpepper Sauce: porsinya lumayan banyak dan gak se-spicy namanya. Porsi ayamnya juga cukup mewah dengan mie-nya yang cukup kenyal.

- Crispy Salted Egg Golden Corn: gak nyangka kalo bakal enak bangeeeettt. Porsinya cukup banyak mengingat ini adalah appetizer ya. Ada rice crispy gitu kayak remah-remah kerupuk kuning, terus ada jagung manis keringnya, sama ada salted egg-nya. Suka deh, gak terlalu asin, dan bikin nagiiiih. Ini recommended deh menurut gue

- Avocado Pudding with Chocolate Ice Cream: ini adalah complimentary dessert karena kita post photo di IG dan nge-tag mereka. Rasa puddingnya alpukat banget dan super lembut, jadi bikin kita gak lagi makan pudding tapi emang lagi makan buah alpukat asli. Terus di atas puddingnya ada satu scoop ice cream coklat + ada semacam saus coklat gitu. Pas banget perpaduannya.

Seperti biasa, tiap gue ke Sushi Kiosk belinya salmon combo. Satu package ini terdiri dari 6 salmon roll, 2 salmon sushi, sama 5 iris salmon sashimi. Harga yang ditawarkan juga terjangkau banget, puas deh pokoknya. Sushi Kiosk emang selalu jadi alternatif kalo lagi pengen sushi banget dan lagi buru-buru, karena kita tinggal ambil sushi pilihan kita di rak, terus bayar di kasir, dan duduk di tempat.

DQ sih udah terkenal banget sama ice cream blizzard-nya yang bisa dibolak balik tanpa tumpah (kecuali udah cair banget kayak air ya). Gue kesini mesen ice cream blizzard yang Oreo ukuran small sama ice cream blizzard yang Nutella Banana ukuran medium. Dua-duanya enak, suka banget. Kalo oreo blizzard, enaknya masih ada potongan utuh oreo, jadi makannya ada sensasi crunchy gitu. Sedangkan kalo Nutella Banana, juga masih ada potongan pisang cavendish-nya, jadi gak ancur-ancur banget. Tapi kalo menurut gue, ice cream mereka rada kemanisan dikit sih apalagi yang Oreo Blizzard.

It seems pretty hard and quite tacky finding a proper place to eat pempek in Jakarta which has the best taste of pempek and cuko. So, today I had the urge to eat those gorgeous food, and my sister just told me that Sari Sanjaya Apy Plaju is one of the best restaurant which claim to be pempek specialist. I still wondering if this restaurant is the branch which originated from Palembang, because if they do, well it's a good news for Jakartans who used to be living in Palembang. Nuff said.

Before I am starting this review, excuse me for being detail for every part of this restaurant, cause yeah I am being sceptical for every chain outside Palembang that serve pempek or other Palembangnese food. The location is not so hard to find, right after the traffic light of Lotte Shopping Avenue, Kuningan directed. The parking lot is spacious enough and they shared the same building with that infamous Ayam Taliwang Bersaudara.

- Pempek Kapal Selam
The portion is quite small compared to its price, but I could feel the taste of fish itself in there, it fried deep causing the outer layer is a little bit crisp yet not too dry. The taste is juicy and when I slurped down the cuko, well I gotta say it is the best cuko I've ever slurp in Jakarta, almost near the original one from Palembang. But I have to say that it slightly missed the spiciness, maybe they already suit it to the Jakartans' preferrences. I love how they put slices of cucumber in the cuko, it might seems a little bit unimportant, but for me I hail and appreciate the existence of it and the freshness that come out, because somehow it gives a crunchy texture to the dish.

- Rujak Mie
I were so glad knowing that Sari Sanjaya offer Rujak Mie from one of their menu. Rujak Mie is a kind of dish that consists of long-and-thick noodle, bean sprout, and slices of pempek, poured with cuko and cuts of cucumber on top of it. I also love this one, and they sprinkled ebi that enriched and worked well along with the taste of Rujak Mie. The portion is worth the price.

- Pempek Kulit, Pempek Adaan, Pempek Telur Kecil
Among these three kind, I adore the kulit one! I hail the crispy texture of it, I just hardly stopped consume it. The price (7.5K for each) maybe is higher from another chain, but it is worth it since the portion is also twice bigger from the usual that you normally find.

Actually, I wanted to try their Tekwan and also Es Kacang Merah, but my tummy couldn't accept anymore. I also am wondering how they sell the Martabak HAR since I know it is so hard to make the same way like the original one from Palembang, and its taste is way different from the savoury martabak that often sell in here. Let's finding about it on my next coming. For those of you who want to eat a heavier course, no need to worry cause they have a quite wide variety of main courses, such as Pindang Patin, Pindang Iga, and other dish that loaded up with carbs from rice.

On every table, there are two kinds of sambal for otak otak: sambal kacang and sambal merah. I gave it a try and I like the red one because it is well suited with the juicy taste of otak otak. When I initiatively tried mixing sambal merah with cuko, I were surprised how the taste of it were better than before. Well, you gotta try it too.

For the service, I have to say that they are quite slow, even when my coming it was not that packed. When I ordered again for the additional pempek, I had to ask them twice and waited about 30 mins for it is served in front of me. I also ordered hot bland tea, but turned out they gave me the sweet one. But I appreciate their attitude cause they admitted the mistakes and said sorry when they came to my table.

The restaurant is a family kind of place completed with air conditioner that doesn't allow the smokers to misbehave. Besides that, they also sell kerupuk, kemplang, and getas in a rack for you to take home or either snacking right in the place.

Would I come back? Definitely yes

Cafe baru nih di deretan ruko semanan. Jujur gue suka interiornya, desainnya lucu dan anak muda banget, ada hiasan dinding dengan kata-kata yang chic. Ambience-nya bikin betah, tempatnya juga bersih, dan ruangannya cukup spacious, ditambah lagi hampir tiap meja dilengkapi dengan satu colokan. Terus ada musik juga yang bikin cozy. Dari sisi menu sih, banyak banget dari Indonesia, Chinese, sampe Western, gak lupa ada snack juga. Dari segi harga, terjangkau banget, cocok untuk kantong mahasiswa. Pelayanannya ramah sih menurut gue.
Kalo poin minusnya, pertama meskipun menunya lumayan banyak, tapi kebanyakan kosong. Bahkan menu basic dan krusial menurut gue sekalipun, yaitu French Fries itu kosong. Kedua, tulisannya sih free wifi tapi pas ditanya kata mereka wifi lagi error, sayang banget. Selanjutnya, makanan mereka lama banget keluar apalagi yang berat. Pas gue dateng, untungnya cuma pesen yang ringan jadi gak lama nunggu, sedangkan hampir semua meja selain gue bolak balik protes karena kelamaan. Bahkan pas kita minta bill aja, lamaaaa banget padahal sih pelayannya lumayan banyak tapi mereka pada sibuk sendiri. Pesenan pun salah-salah nganter, bahkan masuk ke bill kita yang gak kita order.
Berikutnya gue mau review hal penting, yaitu makanan dan minuman:

- Chamomile Hot Tea (8K): murah dan bisa refill. Gue kaget karena yang dateng tehnya adalah Twinnings which is menurut gue merknya terlalu fancy untuk harga yang sangat murah (lebih murah dari harga es teh manis gak bermerk di resto mall). Selain itu, gulanya juga cukup lengkap, ada Tropicana, gula putih biasa, sama brown sugar.

- Lime Mojito (15K): lagi lagi harganya murah kan hahaha. Tapi ya itu, ada harga ada kualitas. Soda yang dipake ketauan banget adalah Sprite. Terus kebanyakan soda loh, dan karena pake Sprite jadinya ya menurut gue kemanisan untuk ukuran mojito

- Roti Bakar Kaya Butter (12K): roti tawar yang dipake adalah roti tawar yang biasa kita santap sehari-hari, bukan jenis dan bentuk roti bakar umumnya. Pesenan ini cukup cepet nyampe di meja gua, sayangnya gak pake dibakar, karena gak ada rasa bakarnya dan emang gak ada warna coklat bakarannya, dan juga dingin banget gak ada anget-angetnya. Yang gua rasain cuma 2 lembar roti tawar sariroti dengan selai srikaya di atasnya terus ditabur parutan keju dikit, dimana gua sama sekali gak ngerasain butter disini. Cukup kecewa dengan pesenan ini, karena menurut gue pesenan ini cukup simple tapi malah eksekusinya gagal
Semoga semuanya dari sisi pelayanannya, makanannya, kualitas, dan kecepatannya meningkat deh. Sayang banget kalo gak ada peningkatan karena menurut gue tempat, menu, dan harganya udah cukup mengundang.