Fannie Huang||IG:@fiehuang

Coffee Dia merupaka salah satu coffee shop di Tanjung Duren yang menyediakan seating area indoor dan outdoor. Untuk seating area outdoor, terdapat beberapa meja yang memungkinkan pengunjung buat menikmati kopi di tengah hamparan rumput hijau yang membentang serta pepohonan.

Kalau mau merasakan piknik juga bisa. Cukup bayar 175 ribu aja udah dapet 3 makanan dan 2 minuman atau 2 makanan dan 3 minuman.

Nah untuk seating area indoornya juga cukup nyaman. Terdapat beberapa meja serta jendela yang memungkinkan buat melihat pemandangan di luar.

Untuk menu di sini ada kopi maupun non kopi. Untuk makanannya ada toast maupun kue. Untuk kuenya juga ada yang vegan sehingga bebas produk hewani.

Baik minuman maupun makanannya juga bebas perasa artifisial (essence), jadinya sehat.

Pelayanan juga ramah. Somehow pas aku balik di deket jam tutup, ada hujan deras. Aku berkali-kali dicancel taksi online & akhirnya nunggu lama. Waitressnya juga ngizinin aku buat nunggu di dalem sampai taksi onlineku sampe.

Aku mencoba :

1. Salted Caramel Scone (IDR 28k)

Ini caramel scone pesanan temanku yang juga kucicip. Di atas scone terdapat saus caramel serta butter yang asin gurih.

Nah sconenya itu renyan dan rasa saus caramelnya nggak oversweet. Butternya menambah cita easa gurih sehingga bisa netralisir rasa caramelnya.

2. Earl Grey Madeleine (IDR 18k)

Aku penikmat rasa earl grey dan menikmati madeleinenya. Madeleinenya agak renyah di luar, namun bagian dalamnya nggak alot.

Rasa earl greynya nggak hanya terasa di bagian luarnya. Rasa adonan kuenya juga terdapat rasa earl grey yang wangi dan cukup strong. Rasa earl greynya juga real karena nggak palai essence.

3. Dark Latte (IDR 35k)

Minuman yang satu ini cukup unik karena merupakan perpaduan coklat dan latte. Rasa kopinya cukup terasa, namun nggak sangat dominan sehingga menutuli rasa cokelatnya.

Rasa coklatnya tetap terasa. Coklatnya memberi sedikit rasa manis. Secara keseluruhan rasa coklatnya cenderung bittersweet.

TBH saya mencoba dimsum yang satu ini sekitar 3 tahun yang lalu. Saya nggak berekspektasi tinggi sejak awal karena harganya memang affordable dan menurut saya rasa memang sesuai harga.

Di bazaar Pekan Jajan kemarin, karena saya udah lama ga makan siomay, akhirnya saya pesen siomay mozzarella di sini buat take away.

Harga seporsinya IDR 24k dan isinya ada 4 siomay yang ukurannya cukup besar. Ternyata rasanya jauh lebih enak ketimbang ekspektasi saya.

Saat saya mencoba pertama kali, siomaynya cenderung kenyal berlebih karena terlalu banyak tepung. Sekarang rasanya berubah jadi lebih enak.

Siomaynya cenderung padat dan dagingnya cukup terasa. Perpaduan tepung dan siomaynya pas. Selain itu siomaynya juga cukup matang dan mozzarellanya gurih.

Untuk saus cabemya juga enak. Rasanya nggak pedas berlebih, melainkan ada sedikit rasa manisnha juga.

Menurut saya harganya worth it dibanding rasanya.

To The Bone merupakan kafe baru yang beroperasi di kawasan Grogol. Di sini juga menyediakan seating area di bagian luar.

Untuk menu yang tersedia ada 2, yakni Short Ribs (IDR 80k) & Chicken (IDR 55k). Rotinya pun freshly baked dari Origin Bakery. Pilihan roti panininya ada original, black sesame seed, multiseed, foccacia & parmesan.

Selain itu di sini juga menjual side dish berupa french fries. Sedangkan untuk minumannya ada menu caffeine dan non caffeine.

Aku mencoba :

1. Short Ribs Panini (IDR 80k)

Aku mencoba short ribs panini dengan multiseed. Rotimya padat, namun nggak alot sama sekali dengan biji-bijian yang kaya serat dan sehat.

Yang aku suka dari restoran ini, penyajian makanan sangat higienis. Semua waiternya bermasker dan menggunakan sarung tangan.

Untuk cara memakan ribs sandwichnya, pertama ditarik dulu sandwichnya, kemudian digigit dari samping.

Potongan ribsnya cukup banyak dan empuk. Aromanya sedikit smokey. Selain itu sausnya juga gurih dan sayur yang digunakan juga segar. Menurutku ini worth it dibanding harganya.

2. Brown Sugar Latte (IDR 18k)

Untuk kopinya bisa milih mau normal atau less sugar. Berhubung aku kurang suka manis, aku memilih less sugar.

Minuman ini merupakan perpaduan kopi hitam, susu dan brown sugar yang pas. Brown sugarnya nggak terlalu manis, tapi tetap terasa rasa brown sugarnya.

Kopimya juga nggak terlalu dominan susunya sehingga nggak meninggalkan after taste kesat.

Terletak di kawasan PIK, kedai yang satu ini menjual crispy chicken, crispy squid & grilled squid. Proses memasak grilled squidnya juga untik karena menggunakan setrika ayam.

Siang ini aku berkunjung ke festival jajanan Kota Kasablanka di mana Squid World berpatisipasi sebagai tenant. Aku tertarik mencoba menu squid di sini.

Aku mencoba :

1. Crispy Squid (IDR 50k)

Aku memesan cumi crispy dengan rasa salte & pepper dan request sedikit pedas. Namun kalau kalian mau nambah extra mentai sauce ada additional 5k, kalau mau extra mozzarella additional 8k.

Cuminya bisa request juga mau disajikan utuh atau nggak. Berhubung aku take away, aku request buat dipotong aja.

Ternyata rasanya beneran enak. Cuminya cukup segar dan renyah, namun nggak alot. Tepungnya juga renyah dan nggak oily, namun juga nggak alot.

Rasanya cukup strong, namun pepraduan bubuk salt & pepper serta bubuk pedasnya pas. Dalam satu gigitan terasa pedas, namun juga terasa gurihnya.

Porsi cuminya juga ternyata cukup besar. Seporsi bisa share bareng 2-3 orang.

Menurutku ini recommended karena rasanya memang enak. Bahkan mau dijadikan lauk pun bisa.

Siang ini mampir ke festival jajanan Pergi Kuliner di Kota Kasablanka & tertarik mencoba pasta yang satu ini. Pastanya terdiri dari 3 ukuran, yakni lersonal, medium & party size.

Nggak cuma menjual pasta, tempat ini juga menjual beberapa makanan lainnya.

Aku nencoba :

1. Spaghetti Brulee Personal (IDR 55k)

Aku membeli pasta yang satu ini untuk dimakam di rumah. Setelah dimakan satu jam kemudian, lastanya masih terasa enak.

Pasta yang digunakan merupakan spaghetti. Tingkat kematangan pastanya juga pas, nggak terlalu keras atau lembek. Saus bolognesenya juga terasa asam dari tomatnya, namun juga gurih dari daging sapi yang digunakan.

Aku senang karena saus bolognesenya nggak pedas dan nggakterlalu banjir namun tetap terasa rasanya, sesuai pasta bolognese yang seharusnya.

Saus putih di bagian atasnya berteksur lembut dan creamy, namun tidak menknggalkan after taste berlebih. Rasanya pun gurih dan nggak bikin eneg. Somehow rasanya klop dengan lpastanya.

Overall, aku puas sama rasanya. Harganya cukup worth it karena seporsi sanhat mengenyangkan.

Udah lama penasaran banget sama telor gulung yang satu ini. Berhubung ini juga ada di bazaar jajanan, akhirnya kesampaian juga.

Aku mencoba :

1. Telor Gulung Isi 7 Pcs (IDR 20k)

Telor gulungnya lembut dan nggak oily. Rasanya pun gurih meski dimakan begitu aja. Bahkan telurnya juga matang sempurna sehingga nggak berbau amis.

Untuk sausnya, ada saus cabe Endoq. Ternyata rasa sausnya enak. Jenisnya memang bukan yang super pedas banget. Pedasnya pas menurutku.

Rasa saus cabenya juga enak. Saus cabenya beneran kerasa cabai, bukan yang rasa maupun aromanya agak aneh (agak pahit namun ada pedasnya (?)) karena pakai saus cabai yang (maaf) agak murah dan meragukan. Aku bisa membedakan

Karena khawatir aku bahkan cuma minta pakai sedikit aja. Namun yang di sini beneran beda, nggak kayak di tempat telor gulung yang seribuan (aku nggak akan menyebut secara spesifik).

Menurutku, dengan harga hampir 3 ribu per pcs, ini masih worth it dibanding harganya. Saus sambalnya juga beda, jadi ya nggak bisa disamakan.

Buatku, ini recommended . Kalau kangen jajan telur gulung, aku bakal beli lagi.