Fannie Huang||IG:@fiehuang

Sejak nemu nenu yang satu ini di delivery apps, saya langsung tertarik buat mencoba. Salah satu kenalan juga ngerekomendasiin pizza pienya. Jadi saya mampir ke cabang Hayam Wuruk sekaligus buat mampir ke Starbucks terdekat sesudahnya.

Seating areanya terdiri dari 2 lantai dan di lantai 2 nya lebih luas. Sistemnya kita pesan pakai mesin, paymentnya bisa pilih di mesin langsung (cashless) atau kasir. Saya memilih contactless.

Jujur, pelayanannya beneran sangat cepat. Jadi saya duduk, baru mikir apa saya mesti ngambil di counter (soalnya saya jarang makan di resto fast food). Lalu nggak sampai 5 menit kemudian, udah diantar lengkap dengan saus sambal. Pelayanan beneran cepat.

ernyata pas saya lagi makan (di lantai 1), kedengaran suara manajernya yang ngontrol, nyuruh para karyawan bekeeja dengan cepat. Saya salut karena kontrolnya ketat, meski di sisi lain saya yakin pressurenya berat juga.

Saya mencoba :

1. Pizza Pie (IDR 14.500)

Saya tertarik mencoba menu ini karena direkomendasikan teman. Kalau pesan menu ini, jangan bayangkan ada rasa keju yang melted di dalamnya.

Pienya memang renyah dan terasa saus tomat yang asam gurih . Namun cheesenya tidak terasa (mungkin karena faktor harga).

Menurut saya, rasa pizza pienya cukup oke, namun nggak bisa dibilang enak. Namun tekstur pienya renyah beneran nikmat dimakan pas hangat.

2. McSpicy Alfredo M -- Italian Soda (IDR 61.000)

Saya sengaja pesan yang size medium karena mau cobain. Ternyata ukurannya besar banget, saya bahkan ga bisa menghabiskan sendiri.

Untuk kentang gorengnya, saya beneran suka kentang di sini. Meski cepat, namun tergoreng sempurna. Kentangnya empuk namun renyah dan nggak alot. Rasanya sedikit asin gurih (karena pakai garam yang kuantitasnya pas).

Untuk burgernya, saya suka bunnya yang empuk. Ayamnya cukup tebal dan renyah serta terasa gurih. Di atasnya ada sayur dan saus alfredo yang creamy gurih.

Rasa Italian Sodanya cenderung segar. Di bawahnya ada sejenis jelly atau nata de coco (?) dan sirup hijau yang menambah rasa asam. Kalau kalian suka soda, mungkin bakal suka ini.

Kebetulan malam ini saya lagi kepengen makan es (entah es krim atau gelato), akhirnya saya pesan via delivery apps. Saya tertarik mencoba 250 ml Lotus Biscoff Gelato (IDR 75k).

TBH saya nggak expect rasanya bakal enak, namun ternyata ini jauh lebih enak dari beberapa gelato terkenal yang pernah saya coba.

Kebanyakan gelato yang saya coba rasanya cenderung over sweet sampai saya mengira gelato mmeang begitu. Rupanya tidak.

Gelato di sini pas rasa manisnya dan tidak meninggalkan after taste berlebih. Di setiap gigitan terasa lotus biscoffnya. Di bagian bawah bahkannada potongan biskuit Lotus.

Sesudah makan sama sekali tidak ada after taste berlebih dan saya nggak merasa harus minum air buat netralisir. Saya beneran suka banget sampai langsung habisin 250 ml sendiri.

Overall, gelato di sini recommended buat kalian yang ga terlalu suka manis. Saya sendiri pengen repurchase lagi.

Salah satu teman saya merekomendasikan kedai es krim yang satu ini & akhirnya kami mampir. Letaknya tepat bersebalahan dengan Ombe Koffie dan seating areanya tidak terlalu banyak, begitupun dengan lahan parkirnya. Kalau kalian mau ke Honest Spoon dan bawa kendaraam, bilang ke tukang parkirnya biar diarahkan ke parkir terdekat.

Pilihan ice creamnya cukup banyak dan beberapa rasa nggak terlalu mainstream. Saya bahkan menemukan rasa genmaicha, nggak cuma matcha yang mainstream.

Saya mencoba :

1. Double (IDR 55k)

Harganya termasuk murah menurut saya. Karena scoopnya beneran besar banget. Saya bahkan makan 2 scoop dan kenyang.

Di sini juga bisa tester rasa terlebih dulu. Saya sendiri tester sebelum beli.

Rasa yang dicoba :

×. Black Sesame

Saya mencoba rasa ini karena nggak terlalu mainstream. Ternyata rasanya memang nggak manis dan ada aroma + ada wijen hitam.

Rasanya segar dan after tastenya nggak strong. Saya makan rasa lain bergantian dan saya tetap bisa menikmati perbedaan flavournya.

×. Cookie Monster

Es krim ini sedikit lebih manis ketimbang black sesame dan ada rasa cookienya juga. Warnanya biru yang unik dan after tastenya nggak berlebihan.

Saya sebenarnya ngeri sama rasa cookie monster dan sengaja testing dulu, takutnya over sweet.

Ternyata manisnya beneran masih oke, bahkan buat saya yang kalau makan chocolate dengan kadar 50-60% masih merasa manis. Biasanya saya makan coklat yang kadarnya minimal 80%. Kalau kalian menikmati coklat dengan kadar yang sama kayak saya, mungkin bakal merasa manisnya pas.

Setelah makan, saya sama sekali nggak merasakan after taste yang berlebih. Saya bahkan nggak harus minum air buat menetralisit rasa. Es krimnya juga nggak cepat meleleh.

Overall ,ice.cream ini beneran favorit saya. Definitely bakal revisit.

Shihlin mengeluarkan menu kolaborasi lainnya bareng Devina Hermawan, nih. Menu yang kali ini available mulai dari 1 November - 31 Desember 2021.

Menunya tersedia di store & via aplikasi delivery. Kebetulan aku beli via delivery.

Buat menunya opsi XXL Crispy Chicken atau Pop Corn Chicken. Sausnya pakai saus dabu-dabu & saua keju. Harganya 46 ribu seporsi.

Buat cara makannya, kalian bisa milih dicocol satu persatu atau dituang langsung. Kalau kalian mau ngerasain sambal dabu-dabu atau saus kejunya secara terpisah, better cocol aja. Namun kalau mau merasakan semua ingredientsnya sekaligus, bisa digabung kayak di fotoku.

Pas aku makan, ternyata rasa sausnya march juga. Saus kejunya creamy gurih, sedangkan sambal dabu-dabunya wangi bawang gitu dan gurih. Rasanya malah gurih, sekaligus asam segar.

Kalau kalian suka ayam yang lebih besar potongannya, bisa cobain yang pop corn chicken. Seluruh bagian ayamnya dibalur tepung. Kalau kalian suka tekstur ayam yang lebih berasa, bisa cobain yang XXL Crispy Chickenm

Berhubung lagi kepengen makan bakmi, saya mencoba bakmi yang satu ini via delivery app. Sebetulnya saya pernah pesan di sini sebelumnya & rasa toppingnya memamg enak, namun bakminya kurang.

Saya mencoba :

1. Bakmi Babi Special -- Bakmi Halus (IDR 50k)

Isian bakminya ada babi cincang, babi charsiu, babi panggang dan sayuran. Toppingnya bamyak dan penuh. Potongan babinya pun tebal dan rasanya gurih serta ada aroma smokeynya.

Jarang sekali menemukan cita rasa babi seperti ini. Dagingnya pun tidak berbau meski kulitnya memang ggak super renyah. Namun menurut saya teksturnya masih oke karena dagingnya pun empuk.

Untuk charsiunya juga empuk dan rasa manis dari bumbunya meresap. Rasa babi kecap cincangnya pun nggak kalah enak, rasanya manis. Sayur yang digunakan juga segar dan nggak pahit.

Rasa bakminya mengalami improvement. Sebelumnya bakminya cenderung hambar, kali ini lebih terasa gurihnya. Overall, menurut saya harga worth it dibanding rasa.

Sejak pertama kali nemu restoran ini, Haka Dimsum Shop ada di wishlistku yang belum kesampaian nyobain. Ratingnya juga tinggi & harganya affordable. Aku jadi penasaran.

Begitu masuk, tempatnya terasa seperri old style Hong Kong dan bertema vintage. Pemesanan ada di lantai satu dan wajib sudah vaksin. Kalau belum vaksin cuma bisa take away.

Seating areanya terletak di lantai 2 dan 3, surprisingly cukup luas. Bahkan ada rooftop juga di lantai 3.

Aku mencoba :

1. Pangsit Udang Mayonaisse

Ini salah satu menu favoritku kalau pesan dimsum. Sayangnya yang di sini kurang enak menurutku. Kulitnya terlalu tebal dan agak keras meski tidak oily.

Namun isiannya padat dan udangnya segar.

2. Pao Telur Asin

Paonya nggak terlalu lembut, namun isiannya cukup enak. Isiannya meleleh, namun agak kemanisan untuk ukuran pao telur asin. Mungkin kalau manisnya sedikit dikurangi akan lebih enak.

3. Siomay

Rasa siomaynya enak. Isiannya padat, namun terasa manis gurih. Aku suka karena dagingnya nggak terlalu meaty.

4. Lumpia Udang Kulit Tahu Rebus

Menu yang satu ini bisa jadi alternatif kalau kaliannnggak mau makan gorengan. Kulit tahunya lembut dan ukurannya pun besar.

Isiannya beneran padat banget dan ada saus tiram yang manis gurih gitu.

5. Hakau

Rasa hakaunya enak. Udangnya cukup besar dan teksturnya renyah. Rasanya sedikit.manis dan kulitnyancukup lembut.

6. Chiongfan Hong Kong Cakwe

Chiongfannya lembut. Namun mungkin tergantung selera. Kebetulan aku bukan penikmat bawang goreng. Bawang gorengnya terlalu banyak hingga ke sausnya. Jadi kalau ngambil saus, bakal keambil bawang gorengnya.

Rasa sausnya yang seharusnya asin gurih jadi kurang terasa.
.
.
Overall, rasa beberapa dimsumnya cukup enak, namun nggak semua. Tentu ini bukan kali pertamaku makan dimsum halal. Namun karena aku udah menemukan yang lebih enak, aku jadi merasa dimsum ini enak, tapi nggak sampai enak banget.

Restoran sushi yang satu ini baru beroperasi selama beberapa bulan. Letaknya di dekat Monarchy House, nggak jauh dari Indomaret. Namun lokasinya agak tersembunyi karena papan namanya kecil banget.

Saya berkunjung ke resto ini hari jumat sekitar jam 11-an dan langsung dapet table. Namun kalau weekend, better datang pagian karena ramai.

Tempatnya beneran cantik. Spot foto ada di bagian luar, ada sejenis jembatan (?) gitu. Di dalamnya juga cukup oke. Suasananya cukup nyaman dan waktu penyajian cukup cepat. Namun pesanan miso soup teman saya nggak kunjung keluar. Setelah ditanyakan, auto keluar dalam 5 menit. Waitress juga berinisiatif menawarkan refill minuman tanpa diminta.

Saya mencoba :

1. Chawanmushi (IDR 18k)

So far, ini chawanmushi terbaik yang pernah saya coba. Meski sekilas sederhana, namun nggak semua chawanmushi enak.

Chawanmushi di sini teksturnya pas. Lembut, namun tetap terasa teksturnya sehingga bisa dipotong. Selain itu adonannya juga nggak berbau amis, melainkan terasa gurih meski dimakan begitu saja.

Isiannya menggunakan jamur dan naruto (sejenis fish cake) yang cukup banyak. Dengan harga segini, porsi dan rasanya memuaskan menurut saya.

2. Salmon Sushi (IDR 25k/2 slice)

Salmonnya lumayan. Kesegarannya masih acceptable walau nggak fresh banget.

3. Tuna (IDR 27k/ 2 pcs)

TBH, ini bukan kali pertama saya makan tuna sushi. Sebelumnya saya sudah beberapa kali encoba di resto berbeda.

Jujur, saya agak kurang suka potongannya. Entah karena agak tipis di ujungnya atau gimana, teksturnya agak berserat. Saya agak susah explain, namun kalau kalian mungkin pernah mencoba tuna sashimi sebelumnya mungkin ngeh.

Tuna sashiminya sudah nggak terlalu padat teksturnya, nggak terlalu segar walau masih acceptable.

4. Yujo Deluxe Sushi (IDR 85k)

Seporsi berisi 7 potong nigiri sushi. Isinya ada tuna ika, udang, salmon, unagi, fish roe dan telur.

Saya mencoba :

×. Tamago Nigiri

Rasanya lumayan. Telurnya sedikit gurih dan nggak terlalu manis.

×. Ebi

Saya mencoba ebi nigiri. Tekstur udangnya renyah dan dagingnya sedikit manis. Ebinya cukup segar.

×. Fish Roe

Fish roenya cukup banyak dan dibalut dengan seaweed. Rasanya gurih dan fish roenya renyah.

×. Tuna Nigiri

Kalau dimakan sebagai tuna nigiri, karena teksturnya nggak terlalu terasa (ketutup nasi) jadi lebih oke.

Oh ya, shoyu di sini juga cukup enak dan wasabinyabnggak super pedas. Shoyunya nggak sekedar asin, namun juga gurih.

Overall, makanan di sini not bad menurut saya. Namun mungkin kesegaran sashimi perlu sedikit ditingkatkan.