Seiring semakin berjamurnya kedai kopi, semakin jelaslah klasifikasinya termasuk kedai hits yang cenderung musiman atau kedai biasa ajah tapi punya penggemar setia yang berlangganan hingga menahun. Buat saya pribadi kopi antara sih termasuk golongan pertama, golongan yang memanfaatkan hype semata. Rasa es kopi susunya kurang mantab nih. Enak, but not my favorite.
Well ini pengalaman pertama banget saya cobain sate yakitori hits satu ini nih, awalnya dibuat cukup pusing dengan penamaan paket2nya yang sekilas terlihat mirip2 sama gitu cuma beda 1 atau 2 tusukan aja. Ternyata rasanya cukup enak sih, bumbu khas jepangnya berasa banget meresap sampai ke dalam daging. Sedikit over sih karena dagingnya jadi ga terlalu berasa, but masih bisa dinetralisir dengan nasinya. Watch out sambal cabe keringnya lumayan pedas. Sate favorit sih tentu saja si sate sapinya sama sate kulitnya. Pelayanan oke hanya saja agak lama dalam mempersiapkan pesanan.
Menu yang dipesan: Sate Daging, sate bawang, Sate Kulit, sate salmon, sate us beef
Hayo siapa yang udah pernah cobain aneka sate khas Jepang satu ini? Cabangnya ternyata sudah cukup banyak di Bandung dan akan terus bertambah sih katanya. Buat saya pribadi rasanya cukup enak dan bumbunya otentik jepang. Hanya saja karena terletak di foodcourt tanpa ada area makan tersendiri ya agak kurang nyaman aja gitu. 5 tusuk sate plus nasi seharga 35ribu juga mungkin sedikit terlalu mahal bagi sebagian orang.
Hampir saja kulupa kalau saya pernah icip makanan disini. Maklum, fotonya nyempil sama kayak lokasinya yang nyempil di pojokan foodcourt istana plaza. Secara lokasi sih kurang strategis karena bukan di jalur utama mall tetapi kalau orang yang sedang mencari ini pasti ketemulah. Menu kesukaan saya disini itu sate us beefnya yang empuk serta sate kulit ayamnya yang krsipi kriuk2 ketika dipanggang. Harganya sekitar 35 sampai 37.5 ribu untuk seporsi sate isi 5 tusuk dan nasi.
Udah cukup lama gak ngopi2 di Purnama kan ngangenin gitu loh, suasananya yang jadoel, makanannya yang jarang saya temui di lokasi lain, dll. Tak heran tempat ini jarang kosong bahkan di bulan Ramadhan sekalipun. Pelayanan terkadang agak lama dan tempatnya pun ga bersih2 amat, but mungkin pengalamannya yang membuat orang kangen kesini lagi. Untuk es kopi susunya, mereka menggunakan biji kopi dari kopi aroma yang terletak tidak jauh dari lokasi mereka. Khas banget kopi susu zaman dulu.
Setelah menahan dahaga enak nih kalau ngopi santai di tengah kota. Makanya saya memutuskan untuk memesan minuman disini. Beruntungnya lagi sedang ada trial menu baru juga sehingga saya bisa ikut icip2 lah. Yang kami coba ada 2 menu lemon yaitu iced lemon tea yang dibuat benar2 menggunakan lemon segar dan seduhan teh, serta lemon sparkling coffee yang merupakan kombinasi espresso lemon dan soda water. Terus ada juga menu lychee espresso yang sensasi di lidahnya cukup unik, bahkan lebih enak daripada si soda tadi. Last, ada menu Baileys coffee buat penyuka minuman yang mengandung alcohol.
Menu yang dipesan: Lychee espresso, Baileys coffee, lemon sparkling coffee, Iced Lemon Tea
Dari sejak belum buka di Bandung saya sudah beberapa kali menyempatkan diri mencoba makan di fish and co jakarta dan bali karena saya memang cukup ketagihan dengan resto satu ini. Tbh saya bukan penyuka seafood termasuk ikan2an tetapi disini saya jadi suka banget loh. Ikannya itu loh mau diapain aja juga enak baik yang di grilled maupun di deepfried tetap enak. Tartar saucenya juga one of the best in my life. Pelayanan oke banget cepat dan ramah. Sayangnya harganya memang cukup mahal nich...
Menu yang dipesan: Platter for 2, combos lemon butter white fish, combos griled periperi chicken
Boleh dibilang ini agak tertipu dengan judul dan ketidakmengertian saya akan beberapa kosakata khas dunia dapur. Awalnya saya pesan menu ini karena saya pikir cukup unik, dan ternyata memang unik sih. Jadi ini semacam daging steak yang digrill kemudian dipotong2 dan disajikan dengan potongan kentang rebus, aneka sayur2an rebus, dan disiram dengan semacam saus mayo salad gitu. Jadi berasa makan makanan sehat deh kalo gini. Soal pelayanan dan kebersihan wah udah deh saya yakin semua mengakuinya. Dari segi harga aja sih yang sedikit bikin ga nyaman.
Panggil aku mister tahu! Yup gapapa rela koq soalnya buat saya pribadi tahu tuh pilihan pertama yang akan saya pesan di hampir setiap kedai kopi. Di upnormal ini memang sih gak ada tahu lada garam yang biasanya saya pesan, tetapi ada 2 menu tahu yang setengah dipenyet dengan sambal gitu. Yang membedakan hanya jenis sambal yang digunakan. Yang satu itu dengan sambal rawit domba yang pedes banget; satu laginya dengan sambal campuran cabai hijau dan merah yang pedesnya lebih santai. Pelayanan disini cukup lama dan bertele2 ditambah lagi lokasinya yang berruangan2 menyulitkan memanggil pegawai. Kebersihan pun agak kurang sih.
Saya suka ayam geprek tetapi yah saya cukup pemilih karena buat saya jarang ada tempat yang ayam serta sambalnya pas dengan selera saya. Untungnya kalau si ayam keprabon ini sih jelas saya demen banget soalnya potongan ayamnya besar, sambalnya ga cuma sekedar pedas saja, dan yang pasti harganya juga aman di kantong.
