Foto Profil Imanuel Arnold @imanuelarnold

Imanuel Arnold @imanuelarnold

97 Review | 74 Makasih
Level 9
Kopi
Filter Catatan
Urutkan berdasarkan: Tanggal
  • 4.0  
    Chew by Red Bean [ Sukajadi, China ]

    Asian with a twist

    Beberapa kali sempat lihat branding bernama Chew ini, dari linimasa media sosial sampai logo di botol, sampe staff yang kebetulan lalu lalang di mall PVJ (brandingnya boleh juga). Untuk makan siang akhirnya melipirlah kemari, suasananya modern, bagian luarnya berlimpah pencahayaan alami dari sinar matahari, meja dan bangku juga dipenuhi nuansa putih minimalis yang clean. Untuk bagian dalam, suasananya lebih banyak unsur kayu dan kesan rustic dari tembok bernuansa batu bata yang kayaknya sih wallpaper doang ya, lampu berwarna warm juga menunjang suasanya indoor yang kebanyakan diisi dengan elemen kayu dan besi.

    Langsung ke menu makanan, ternyata gue baru tau kalau Chew adalah versi pembaharuan dari resto yang mungkin selama ini udah kita kenal sebagai Redbean, kali ini dengan konsep yang lebih kontemporer sepertinya. Kalau di redbean kita akan menemukan menu-menu oriental atau chinese food influence yang kuat, disini menunya lebih modern dan well...eklektik. Gue pesan Seafood Bechamel Baked Rice, yang rasanya creamy dan fulfilling, jadi baked rice berlumur saus creamy bechamel dengan topping udang dan crabstick lengkap dengan mozzarella cheese on top. Rasanya menu ini bisa dimakan untuk dua orang, tapi kalo gue sih bisa kok abis sendiri; kapasitas perut monster nih kayaknya. Rasa dari baked ricenya selain creamy juga cukup cheesy yang mungkin bisa bikin orang cepet merasa kenyang, untungnya topping seafood cukup menyeimbangkan rasa cream dengan rasa yang gurih serta tekstur yang kenyal, cabe dalam bentuk saus ataupun oil akan cukup membantu nambah rasa dan balaacing juga menurut gue.
    Kemudian seorang kawan makan gue siang itu memesan White Curry Chicken Ramen, jadi ramen berkuah putih yang dasarnya adalah kuah santan dengan topping grilled chicken dan telur rebus. Lagi-lagi porsinya cukup bikin perut terisi, buat seorang sih pas lah. Kuahnya nih yang unik, meskipun white curry yang harusnya berkuah rich dan agak kental di bayangan gue, ternyata kuahnya cukup light dan rasa karinya juga lembut. Untuk ramen white curry ini, ada chili oil juga yang ditaruh diatas sendok,jadi caranya mungkin kita bisa campur ke kuah karinya supaya melengkapi pengalaman bersantap ramen unik ini. Pas gue coba chili oilnya, rasanya gak terlalu pedas dan yang gue perhatikan adalah adanya endapan semacam remah-remah seperti serundeng - mungkin kelapa sangrai- dalam chili oilnya yang bikin rasanya gak cuma pedas, tapi gurih dan menonjolkan rasa kari dalam ramennya. Topping grilled chicken enak terus tender juga, rasanya condong ke grilled chicken yang rasanya agak manis gurih jadi bisa akur sama tema kuah karinya.

    Sejauh ini ada beberapa menu yang menarik buat dicoba, seperti satay toast. Roti panggang tebel gitu ditopping grilled satay gimana coba tuh ya? Jadi gue rasa sangatlah menyenangkan kalau tau ada tambahan referensi makan di PVJ mall yang beragam menunya, akan cukup sering nih mampir kemari.

    Menu yang dipesan: Seafood bechamel baked rice, white curry chicken ramen

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 3.8  
    Sumoboo [ Sukajadi, Dessert ]

    Tempat nongkrong buat yang bosen ngopi.

    Kalau lagi kebetulan main ke Paris Van Java Mall, Sumoboo yang imagenya cute banget ini ternyata asik juga buat duduk-duduk santai, apalagi kalau bosen sama pilihan nongkrong yang mungkin terasa begitu-begitu aja. Lokasinya sendiri di lantai dasar (disebutnya Resort Level) di area kafe dan resto, searea KFC, Bakerzin, dan Fish & Co. Layaknya outlet-outletnya di jakarta, konsepnya didominasin unsur kayu-kayuan pada interiornya dan juga dilengkapi rumput sintetis di lantai. Yang gue suka dari tempat ini adalah pilihan dessertnya yang variatif, ada juga pilihan-pilihan milk tea atau bahkan teh biasa. Favorot gue sendiri adalah Kakigori alias es serut dengan beberapa varian rasa yang dilengkapi scoop es krim vanilla. Presentasinya serupa muka beruang gitulah ceritanya. Selain itu Mango Juice Yakultnya juga seger, rasanya balance antara manis dan asam, aromanya mangga dan yakult juga match, kombinasi sukses buat yakul based drink. Uniknya ada juga Kiwi juice yakult yang recommended di menu disini, tapi gue belum akan coba kalau mampir kemari lagi. Dan yang gue hargai adalah pilihan tehnya yang lumayan lengkap, ada oolong tea, black tea, lemon tea, atau jasmine tea buat orang yang gak terlalu suka teh manis seperti gue. Buat makanan, pilihannya juga banyak, mulai dari camilan seperti hot dog sampai dengan naked ramen yang tampilannya kayak mie goreng, jadi sebenernya ini tuh ramen versi kering. Oiya, mereka juga kadang menghadirkan menu-menu seasonal seperti menu nasi kari, atau sempat ada varian menu fried rice beragam rasa. Balik ke dessert, temen gue pesan Rainbow Cotton Candy kalo gak salah namanya, dan ini disarankan buat makan rame-rame dan untuk orang yang memang suka makanan manis ya. Presentasinya semacam mangkok kecil berbentuk bak mandi yang ditutupi cotton candy bulat berwarna kombinasi putih-pink-hijau. Setelah cotton candynya sedikit, bisa diangkat untuk menemukan tiga scoop es krim dalam mangkoknya yang rasanya diwakili sama warna cotton candynya; pink untuk strawberry, putih untuk vanilla, dan hijau untuk matcha.

    Tempatnya lumayan nyaman, service juga ok. Nextnya gue akan coba menu-menu makanan savorynya plus beberapa pilihan teh mereka untuk acara ngeteh sore santai.

    Menu yang dipesan: KakiGori, Mango Juice Yakult, rainbow cotton candy

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 3.6  
    Nasi Campur 88 [ Cibadak, China ]

    Try it yourself!

    Kalau gue bisa merangkum top 3 mainstream nasi campur di Bandung ini, Nasi Campur 88 akan ada didalamnya. Tempatnya yang selalu ramai dan ngantri memang cukup mewakili suara dari pelanggannya, tapi memang menurut gue yang spesial adalah dua hal: porsinya banyak, plus sambelnya dahsyat. Kalau rasa, memang selera orang berbeda-beda, bakal ada yang bilang biasa aja, ada juga yang sampe bilang enak banget. Kalau pendapat gue pribadi memang rasanya enak, dengan topping yang aman dan mayoritas orang (yang familiar sama pork) pasti suka, gak ada daging yang berbau amis maupun bau khas pork. Gue juga orang yang bukan porkndie hard fan, makan pork juga milih-milih: gak mau yang bau, gak mau yang berlemak, dsb. Dan nasi campur disini untungnya cocok dengan selera gue, rasanya enak juga porsinya banyak, sambel minyaknya pedes dan nendang pula. Sambelnya adalah highlight gue, karena gue juga penggemar sambel minyak yang pedes instead of sambel biji yang berair dan kadang campur cuka. Jadi sambelnya juga membangun karakter tersendiri buat toppingnya yang sudah aduhai.

    Kalaupun ada kritik, hanyalah waktu pembuatannya yang agak lama. Mengingat toppingnya sudah pre-made alias sdh matang dan dipersiapkan sebelumnya dan tinggal potong, tapi pengerjaannya dirasa masih agak lama, semoga over time bisa lebih baik lagi. This is not my first visit, and certainly would not be my last.

    Menu yang dipesan: Nasi Campur

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.2  
    Tjikini [ Cikini, Indonesia ]

    Classic with artsy twist

    I've always been a fan to this place. My first visit was around 2012, and boy, I really glad knowing that this place exist. I like how they managed to turn old building on such a classic, vintage, and maybe one of old Jakarta heritage to a hip cafe that exudes retro mixed with indie vibe, thanks to Jakarta Institute for the Arts that influenced the artsy-retro-hipster ambiance. They offer an array of indonesian menu, and mostly (if not all of them) are indonesian traditional dishes with influence from the colonial era. From traditional cakes, toasts, fried rice, etc. And my personal favorite will be their Nasi Goreng Belacan, which basically shrimp paste fried rice that tasted classic, savory with a hint of enough spiciness. Their toasts are nice too, I'd go for their cheese & condensed milk toast. Rest of the menu are basic indonesian dishes which I'm sure would be very nice, but those are just not the reason why I came to this place in the first place.

    Pricewise, this place charges a bit more than a normal restaurant would hence I consider quite pricet. Whether you can justify IDR 55K for a serving of chicken soup, that's all up to you. Service was good, and their wifi connection was considerably nice.

    So yeah, I appreciate this place for being a great place to hang out with unusual take on retro atmosphere, but I guess the hefty price tag might be something noteworthy.

    Menu yang dipesan: Roti Bakar, Nasi goreng belacan

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 3.0  
    Sate Pak Kumis 999 [ Dago Atas, Indonesia ]

    Hidden treasurenya para pecinta kambing

    Diajak makan malam kesini oleh seorang teman yang tinggal di dago, katanya keunggulannya adalah satenya yang empuk. Tempatnya berlokasi persis diapit oleh Bamboo Shack Coffee dan kedai seblak. Kami pesan 10 tusuk sate kambing tanpa lemak, ceritanya biar sehat gitu gak pake gajih atau lemak, jadi beneran daging aja. Selain itu kami juga pesan sop kambingnya yang gak kalah tenar pamornya disini. Satenya seperti standar sate lain, disajikan diatas piring, lengkap dengan kecap manis, bumbu kacang yang agak berminyak, juga dengan potongan cabe dan bawang merah. Yang istimewa adalah potongan dagingnya yang beneran empuk, dan gak ada bau kambing yang khas dan agak mengganggu tersebut. Sedangkan sopnya, gue dulu terbiasa dengan sop kambing yang kuahnya bening, dengan dominasi rasa bawang dan lada dan biasanya gue campur dengan bumbu kacang dan kecap dari satenya. Ternyata sop kambing disini menggunakan kuah santan dan minyak samin, jadi bisa kebayang kuah kekuningan dengan sedikit lapisan minyak kemerahan khas sop berbasis santan pada kuahnya. Sopnya juga legit dan gurih, potongan dagingnya cukup banyak dan lembut. Akan lebih seru kalau ditambah cabe dan perasan jeruk limau untuk menyeimbangkan rasanya yang cukup legit dan kental. Buat orang-orang yang menjaga pola makan, apalagi fokusnya adalah mengurangi asupan lemak dan santan, bisa pikir-pikir lagi sebelum pesan sotonya, karena memang genangan minyaknya lumayan bikin hati ini gentar meneguknya. Oiya harganya juga agak lumayan tinggi, 10 tusuk sate dan 2 sop kambing dengan 2 nasi putih bisa melebihi nominal 120 ribu rupiah kalau enggak salah. Walaupun demikian, mengingat dagingnya yang empuk dan sop kambingnya yang gurih, harganya masih bisa dimaklumi.

    Menu yang dipesan: Sate Kambing, Sop Kambing

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.4  
    Qahwa [ Progo, Arab/Timur Tengah ]

    Fine tuned Middle East cuisine

    Rasanya tidak banyak resto yang menyajikan makanan timur tengah berkualitas di kota Bandung ini, tapi kalau bisa dirangkum sepertinya resto ini akan masuk daftar makanan timur tengah yang wajib dicoba buat kulineran di Bandung. Bertempat di salah satu lokasi strategis di kota Bandung, yaitu jalan Progo, di sepanjang jalan ini memang banyak terdapat kafe-kafe ataupun restoran yang sudah cukup tenar seperti Sejiwa Coffee dan Hummingbird Eatery. Restoran Qahwa ini posisinya di seberang Jonas Photo dengan fasade dan interior yang juga bernuansakan timur tengah. Saat masuk, suasananya nyaman dengan pencahayaan yang bernuansa hangat dan elegan. Lanjut ke dining area, ada area duduk di beberapa ruangan terpisah, ada juga area lesehan yang rasanya seperti masuk ke tenda di gurun. Satu hal unik yang gue note adalah dekorasinya dibuat nyaman dengan area duduk yang banyak dilengkapi dengan sofa seating, lalu dekornya juga enggak biasa dengan lukisan-lukisan bernuansa arabian nights di tembok-temboknya, semacam set background di studio gitu.

    Sebagai pembuka pilihan jatuh ke Sambusak yang kalau di resto india namanya Samosa, jadi semacam pastel berbentuk segitiga yang isinya bisa keju, ayam, atau kambing. Saat kami pesan, ada pilihan campur antara ketiga pilihan tersebut, jadi kita pesan campur yang keju dan ayam. Tapi gue salah paham karena awalnya gue kira campur itu ya akan ada ayam dan keju di dalamnya, ternyata maksudnya adalah seporsi akan ada beberapa pieces yang ayam dan beberapa pieces yang keju. Karena digoreng teksturnya cukup oily, tapi makannya seru juga, pas digigit ada keju yang masih hangat dan melting. Kami pesan Mix Rice untuk tiga orang, jadi di sini (dan umumnya di beberapa resto serupa) akan ada beberapa variasi nasi seperti Kabsa, Briyani, dan Mandhi; untuk masing-masing nasi juga ada pilihan varian Djaj (Chicken) atau Laham (Lamb). Nah di Mix Rice ini, terdapat tiga jenis nasi dan ada ayam serta kambingnya juga, paket lengkap deh tuh pokoknya. Sebagai pelengkapnya adalah lemon wedges supaya ada sensasi zesty yang memberi aroma tersendiri dan bikin rasanya tambah segar, lalu ada juga sambalnya yang light dengan tekstur watery tapi tetep dapet spicynya walau enggak heboh. Makannya puas, daging kambingnya empuk dan lembut tanpa ada bau khas kambing yang biasanya menyertai olahan daging kambing, ayam pun juga enak dan bumbunya gak berlebihan, rasanya mirip ayam bakar yang biasa kita temukan di resto masakan padang hehehe. Jadi kalo mau makan paket lengkap, mix ricenya udah komplit dapet semua. Banyak orang yang enggan coba kuliner timur tengah dengan alasan biasanya terlalu berempah dan overpowering, tapi jangan takut karena bumbunya bisa diterima lidah lokal kok, malah bisa dibilang cukup lembut rempahnya.

    Jadi Qahwa bisa jadi alternatif kalau lagi kepingin makan dengan suasana yang berbeda dan merasakan pengalaman makan yang unik, untuk rasa juga harusnya cukup "nyambung" dengan lidah orang Indonesia. Pastinya akan mampir lagi ke sini, gue pribadi akan kangen dengan daging kambingnya yang lembut.

    Menu yang dipesan: Mix Rice

    Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
    Makasih Infonya!




  • 4.2  
    Amigos Bar & Cantina [ Kuningan, Meksiko ]

    Be ready to get messy here

    Tried their other outlet in Kemang, but I've always wanted to go to their outlet in Bellagio Mall in Kuningan area since it's way closer to where I live.

    The place is on the ground floor across Jim's Sports Bar, looking humble and casual yet maintaining that mexican eatery with its festive bar vibe. The bar os situated on the left corner while the stage is on the right corner. I was visitting on a Sunday night, and there was live music. Apparently there's some kind of price increase within the performance hour on some items, ask the staff for more info, I read something like that somewhere on the menu.

    We ordered Fish Tacos, Beef Burrito, and Bean Soup. As for the beverage, we ordered Hot Mint & Ginger Tea in regular size. Fish Tacos was great, I opt for the grilled fish and it tasted so good with the soft taco, salsas, plus the guacamole. Being a neutral subject, the fish got a nice twist with the chopped cilantro. It was served with something I'd say as fried rice, in fact it tasted like fried rice, spicy and plain red fried rice, I'm a fan!

    Beef Burrito was another delicacy, generous on the beef, the overall wrap felt solid and packed. Oh how I like the lagit burrito. Served in two pieces of wraps, I really like the juicy beef complemented the cheese and beans, and the fried rice made an appearance as a side as well.

    Next up, the Bean Soup. It was a hearty yet humble meal I'd go for nights when I don't feel like having dinner. Luscious soup crafted from red beans and subtly seasoned broth, onion was pretty notable in it, topped with a dab of sour cream.

    I also appreciate how their regular tea came in a big glass, and boy they really mean it with the Mint & Ginger Tea. It was basically peppermint tea with real pieces of ginger and some peppermint leaves. Nailed it big time!

    Price point is one of the thing to note here, while I wouldn't say their price range is expensive, but it could be, well...pricey. So some promos or discount would be a nice touch.

    Live music with great music selection, nice staffs, legitimate meal, and great theaterical atmosphere made Amigos a go-to for when I want some mexican touch for my meal. But while I understand their target market, I can't justify 75k IDR for a big glass of tea. So yeah, safe to say that some menu could be unreasonably priced.

    Overall, I like this place, their menus, and the feel you get when you stepping in. A great dining experience that got me messy!

    Menu yang dipesan: Fish Tacos, Burrito, Bean Soup

    Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
    Makasih Infonya!




  • 2.8  
    Lomie Karuhun [ Pasir Kaliki, China ]

    Boleh dicoba

    Lomie Hokian Karuhun pertama kali direkomendasikan seorang teman yang memang dulu kuliah di Bandung. Jadi tempat ini salah satu tujuan kuliner yang direkomendasikan kalo lewat jalan pasirkaliki. Lokasinya cukup strategis, tinggal belok kanan dari depan stasiun. Nanti sekitar beberapa ratus meter ada di kanan jalan. Tempatnya sendiri di sebelah Refleksi Kakiku juga sebelahnya ada cabang BCA, ada signagenya juga sih, tapi kadang gue suka kelewatan karena tempatnya tidak sebombastis tampilan luar bangunan-bangunan disampingnya.

    Setelah masuk, nuansa tipikal rumah toko yang disulap jadi tempat chinese food sangat terasa. Di pojokan ada juga vinyl-vinyl yang dipajang dan bisa kita beli. Kesan pertama sih tempatnya cukup tertata rapih dan lega, untuk kebersihan mungkin perlu diimprove. Yang jadi input dari gue adalah meja makan yang memang terlihat bersih tapi masih berbau, seperti makanan orang yang telah dibersihkan tapi gak seksama bersihinnya, jadi masih meninggalkan bau yang somehow mengingatkan gue akan typical oldskool, family-business chinese food restaurant.

    Makan siang hari itupun jatuh pada Lomie Kangkung Bakso yang memang semacam signature dishnya, gie pribadi bukanlah penggemar makanan becek atau nyemek tapi gue rasa mumpung disini perlu gue rasakan seperti apa lomie yang direkomendasikan temen gue itu.
    Setelah makanan datang, seperti yang bisa dibayangkan, hadirlah semangkuk mie dengan kuah kental dengan telur macam egg drop serta topping kangkung, ayam cincang, juga ebi. Kalau bisa gue simpulkan, lomie kangkung ini adalah variasi pada mie kangkung dengan gaya bandung. Dan saat sudah gue aduk bersama lada, kecao manis dan sambel, juga kucuran jeruk limau, nikmat terasa dari seporsi lomie ini. Daging cincangnya cukup banyak, ebinya juga menghadirkan aroma dan rasa gurih tersendiri apalagi dipadu jeruk limau. Kangkung dan bakso juga menambah sensasi makan lomie hangat. Ada rasa gurih, ada segar, ditambah berbagai tekstur yang bikin lomienya enjoyable, tekstur mienya pun lembut tapi karena disajikan dengan kuah kental ya jadinya sedikit terlalu lembek buat selera gue.

    Satu hal lagi yang jadi note gue adalah penyajian, walaupun porsinya cukup bikin gue kenyang, tapi saat disajikan ada kuah kental yang seperti tumpah-tumpah sedikit dari pinggiran mangkok, jadi mangkoknya lengket saat kita pindahkan atau geser. Selain itu sambalnya, terlalu encer buat gue, semoga racikannya bisa lebih diperbaiki di kemudian hari.

    Seporsi lomie kangkung bakso dan segelas teh tawar hangat dihargai 55 ribu rupiah saat gue makan, untuk seukuran lomie menurut gue agak kemahalan sih, bahkan lomienya yang enak pun belum sebanding dengan harganya.

    Menu yang dipesan: Lomie kangkung bakso

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!




  • 4.6  
    Foresta Coffee - Nara Park [ Ciumbuleuit, Kafe ]

    Coffe with a view

    After lunch, I felt the urge for some caffeine for the day, so I thought somewhere on my wish list to visit. And here I was, Foresta Coffee at Nara Park. Located few hundred meters from the main road on Ciumbuleuit, this place situated just few minutes of walk away from the likes of Miss Bee Providore of Padma Hotel. So I found out that Nara Park is such a cluster of few (fancy and comfy) dining outlets surrounded with trees and features a big, gigantic grass field. I had my fair share of lunch, so I just had some coffee hence the Foresta I went.

    Americano is a must, but in that sunny day, Iced Americano sounded so good. In fact, I ended up with 2 (two) Iced Americano. I am not a coffee expert in any ways, I just like my coffee black like my soul -bad pun I know-, no sugar, no straw. The only thing I care about is that my americano / long black not being too watery nor diluted, and my coffee was not so I guess that's a good thing. They also serve food, and since the restaurants are under the same management, so feel free to order from other restaurants. At least that's what I heard when a staff explained a customer.

    The place is mostly outdoor and felt very breezy with shady trees, various style of seating also apparent, whether it's beach lounging, they have those "movable wooden reclined seat" that basically big, reclined wooden seat on a rail so that you can move them. There's also long dining table that we can sit communally in groups or with other customers, or you can seat in circles around the tree like those pictures you can imagine of tree house, only this takes place on the base of the tree.

    A field of greenery and shady trees with nice view and great restaurant option, not to mention good looking buildings made this the perfect place for a family day out, especially if you're having toddlers or kids. Surely looking forward for the next peaceful visit.

    Menu yang dipesan: Americano

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!




  • 4.8  
    Warong Sombar [ Ciumbuleuit, Indonesia ]

    Makanan manado goes to campus

    Gue tau tempat ini dari sosial media sebenernya, dan pas kebetulan lewat daerah Universitas Parahyangan gue sempatkanlah buat makan siang, sekalian merasakan jadi anak kuliahan lagi kayaknya santai nih. Tempatnya seberang kampus, gak jauh dari indomaret dan circle k, sampingnya juga ada tempat ngopi yang menarik (tapi rame anak kampus pada kongkow). Gue cukup impressed sama Warong Sombar ini, untuk seukuran temoat makan dengan harga yang terjangkau (siapin 30ribuan lah, ya memang gak murah juga buat anak kampus) tempatnya nice and clean, comfy lah dengan nuansa minimalis plus sentuhan interior kayu-kayu rotan. Di bagian luar juga, beneran di depan outletnya, ada tempat duduk-duduk buat makan, ceritanya smoking area kali ya, bisa lah buat smoking-smoking santai abis makan sambil nongkrong.

    Gue pesan Nasi Manado, Nasi + Cakalang + Roa + Kangkung versi paket mahasiswa jadi udah termasuk bakwan jagung sama iced lemon tea / mineral water. Menunya specialty kayaknya sih ya, ada jempol soalnya dan karena kunjungan pertama ya gue pilihlah signature menu. Rasanya sedap bener, ada cakalang, roa, kangkung, bakwan jagung sama sambal dabu-dabu, porsi juga pas. Masakan manado tuh memang berani di rempah dan cabe, cocoklah. Gue enggak ngeh banget mana yang roa dan mana yang cakalang, tapi kalo gak salah cakalang tuh yang kayak tongkol disuwir bentuknya, kalo roa yang bentuknya udah menyatu sama cabenya sampe kadang gue kira chili flakes in oil tapi kok agak banyak. Gitu kali ya?

    Service juga friendly, dan sistemnya kita pesan dulu aja di kasir, payment, lalu cari duduk biar ga nunggu amat, terus bisa langsung melarikan diri deh kalo udah kelar.

    Kesan pertama: oke punya. Gue bakalan mampir-mampir lagi untuk menjalani makan siang jadi mahasiswa.

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!