Micwengeneral B

Iseng mengojek online Bakmi Cong Sim Athek. Bakminya satunya nggak tahu persisnya berapa, tapi tadi saya lihat billnya total 90 ribu. Biasa saja, namun toppingnya cukup terlihat ramai. Ada renyahan lardnya.
Mungkin lebih enak kalau makan langsung di tempatnya. Namun ini sudah malam.

ADA BAKERNYA? ● Lupa.
Tapi, untuk kali ini saya mengeluarkan foto hidangan saya di Bakerzin cabang Central Park, lumayan lah menjadi bagian review tanggal 29 April. Memang saya untuk hidangannya bagaimana persisnya sudah lupa, namun seingat saya ayamnya dan carbonaranya lumayan enak.
Dulu juga kadang - kadang beli kuenya, deh.

AFTER SUSPEND = IGA PENYET LEKO. ● Jujur, saya tidak mengeluarkan artikel apa - apa beberapa hari ini di PergiKuliner. Sampai akhirnya saya membuka galeri saya, barulah saya ingat ada foto iga penyetnya Warung Leko cabang Central Park Mall, Tanjung Duren.
Iganya dan nasi gorengnya enak. Namun, sambal penyetnya kalah greget ya dibanding pesaing abadinya itu si teko, kecuali pedesnya si Leko itu yang cukup membara. Tempatnya sendiri cukup ramah kursi roda, ya, dengan mayoritas sentuhan kayu.
Harganya juga wajar, 400 ribu karena pesan gurame juga, sayur asem segala macam, sampai bakso penyet (!). Sayangnya baksonya kalah dari Kwetiau Aciap Senopati.
Ya, paling itu deh galerinya hehehe.
Oh ya, saran saya sih untuk Leko (dan juga restoran lainnya yang menyediakan nasi merah), diusahakan jangan ada batu, ya, untuk nasi merahnya. Soalnya berdampak bagi kesehatan.

ROTINYA KALI INI BERBICARA. ● Di deretan GB Bistro, Senayan City, BreadTalk bermain petak umpet. Tadinya dia mengumpet di tempat yang kini dipakai J.CO.
Ketika saya menangkapnya, dia memberi saya pizzanya dan beberapa rotinya. Saya lupa harganya.
Pizzanya enak. Enak.
Tempatnya juga terang. Sayang tidak ada tempat duduk.

RYZENBU. ● Enak juga. Kali ini saya mengisi perut di Zenbu cabang Senayan City dengan beef katsudon, ramen, dan teppanyaki segala macam...
Katsudonnya cukup menggoda. Gyozanya lumayan, dan yang lainnya juga ok, kecuali kuahnya yang agak sedikit asin. Hampir sebagian besar langsung saya santap juga, sih.
Sayang, karena sebelahan langsung dengan Delicaè dan terbuka jadi berisik. Tempatnya sih bersih dan ramah kursi roda juga.

Beberapa waktu yang lalu saya kembali bertandang ke May Star cabang Central Park Mall, Tanjung Duren. Sebetulnya untuk cabang sana sih saya sudah beberapa kali.
Untuk kali itu, kebetulan May Star sedang tidak ramai (saya makan sekitar jam 4an), dan hidangan keluar tidak selama biasanya. Ok lah kali ini, restorannya juga ramah kursi roda.
Namun, babi panggangnya asin! Walaupun kulitnya garing. Harganya juga mahal, 220 ribu. Gara - gara itu juga bill saya kemarin ini sampai 800 ribu berempat, biasa 600 ribuan. Selebihnya sih ok seperti biasa, termasuk sup chacoy bakso udangnya itu.
Oh ya, tax & servisnya seingat saya 10 dan 7.5 persen, ya. Mengenai interiornya walau bangkunya cukup nyaman, saya rasa sudah mulai agak sedikit kotor.
Nonetheless, kali ini hidangannya keluar tidak selama biasanya. Saya berharap masih begitu untuk next visit ke sana.

SELALU BARU. ● Jiwa dari hidangannya Warung Nasi Tim Baru, Mangga Besar, selalu baru. Mulai dari nasi campurnya yang benar - benar paket komplit, ayam panggangnya yang wangi, capcaynya yang menggoyang lidah, sate lilitnya yang legit, hingga bakmi ayamnya yang juga sangat mengejutkan saya. Bakminya itu sendiri enak, lebih enak daripada dulu bahkan.
Sayang tempatnya masih begitu saja. Saya jadi ingat salah satu cabang Tsui Wah di Hongkong karena tempatnya itu, namun lupa cabang yang mana. Bedanya, Warung Nasi Tim Baru terlihat sudah agak kumuh (padahal baru beberapa tahun yang lalu direnovasi). Perlu major facelift interiornya jadi lebih segar.
Walaupun tempatnya terlihat outdated, all in all, jiwa hidangannya selalu terlihat baru dan segar, mengikuti namanya. Hidangannya terjangkau, pula.
Terakhir, mengenai namanya lagi, mungkin saya kurang sreg saja sih dengan nama "Nasi Tim"-nya itu. Lebih cocok pakai nama nasi campur, karena memang lebih enak nasi campurnya itu. Dan, kemarin itu, saat saya makan di sana, ada juga orang yang takeaway nasi campurnya itu.