Kevin L - 林勇利

Wingstop sediain banyak macam rasa wings. Saya mesen wings yang ada tulangnya dengan dua rasa, yang garlic parmesan sama lousiana rub.
Tekstur ayamnya oke, dalemnya juicy dan luarnya crispy. Yang garlic parmesan menurut saya parmesannya mendominasi jadinya bawang putihnya ga berasa. Lalu yang Lousiana rub oke juga, cmn ada beberapa bagian yang rasanya asin banget. Jadi pembumbuannya nga rata.
Teman saya juga ada yang pesan cheese french fries. Fries nya kurang garing sih, tapi bumbu kejunya pas banget rasanya.

Pertama kali saya mengunjungi dan membeli minuman di tempat ini, mereka berada di tengah-tengah jalan. Eh terakhir saya ke sini, mereka udah pindah tempat dan punya kios sendiri. Bagus deh berarti produk mereka emang enak dan banyak peminatnya.

Saya abis makan gorengan jadi haus banget. Pengen yang manis dan seger jadinya saya pesan salah satu minuman yang menurut mereka termasuk dalam Top 10. Saya pesan Blue Ocean apa lah (maaf lupa namanya). Jadi ini merupakan ice blended dengan rasa bubble gum dan ditambah yoghurt. Saya pikir rada aneh sih ditambahin yoghurt, tapi ternyata tidak aneh sama sekali. Kombinasi rasa manis dari bubble gum dan asam dari yoghurt membuat minuman tersebut jadi terasa segar. Teksturnya sendiri seperti ice blended pada umumnya, esnya sudah diblender menjadi halus dan tidak ada bongkahannya lagi. Keberadaan yoghurt nya jadi menambah tekstur creamy pada minumannya. Kalo soal harga, ya standar minuman begitu la yaa..

Placewise, desainnya klasik banget. Dekorasi didominasi oleh kayu. Meja kayu, kursi kayu, tembok kayu. Lumayan cozy dan pencahayaan masih bagus untuk foto makanan #foodiebingits
Mereka ada menu baru, yaitu Spiced Beef Parpadelle. Menu baru mereka dijadikan promo paket. Jadi dapet pastanya, satu soup of the day, sama es peach tea. Semuanya dengan harga 85.000++. Takut berasa kurang, saya jadi nambah satu menu lagi, yaitu sauteed vongole with white wine sauce.
- Soup of the Day. Kebetulan hari ini mereka menyajikan sup krim jamur. Sup ini disajikan di dalam mangkuk dan di atasnya ada potongan kentang yang digoreng sebentar (kayak lauk kentang yang biasa dijumpai di warteg). Supnya creamy, di dalamnya banyak sekali potongan jamur yang lumayan besar jadi menambah tekstur pada sup. Tapi rasanya menurut saya kurang asin. Saya tambahin garam sedikit dan voila, nikmatnya luar biasa.
- Spiced Beef Parpadelle. Porsinya lumayan besar, bisa buat share untuk dua orang (kalau yang makannya sedikit seperti para ladies). Di dalem hidangannya ada daging sapi cincang, brokoli tumis, potongan tomat, olive oil, potongan cabai merah, dan black pepper flakes. Daging cincangnya dimasak seperti patty pada burger. Menurut saya dagingnya overcooked jadinya kering. Brokolinya oke, kematangan pas dan teksturnya masih renyah. Parpadelle nya sendiri juga bagus teksturnya, masih al dente. Overall, rasanya seimbang dan masih oke untuk dipesan lagi.
- Sauted Vongole with White Wine Sauce. Ini dia dish of the day. Enak banget rasanya. Jadi sauted vongole itu adalah kerang kepa yang ditumis. Saucenya bukan kayak saos sih, lebih kayak kuah kaldu. Tapi kaldunya berasa banget seafoodnya. Ditambah dengan potongan bawang putih , bawang bombay, dan sedikit daun ketumbar sungguh meningkatkan rasa kaldu tersebut. Terus ada rasa wine nya juga tapi nga mendominasi yang lain. Kematangan kerangnya pas, tidak undercooked dan teksturnya masih lembut. Top deh pokoknya.
- Ice Peach Tea. Manis dan menyegarkan. Itu saja.
Abis liat menunya, ternyata Spageddies itu juga buka Gio Vanese di Karawaci. Mind blown !!

Mereka lagi ada promo makanan dgn satu gelas minuman dengan harga 23.000. Yauda saya pilih yang nasi goreng dan minumannya saaya pilih blackcurrant tea (bisa lemon tea juga). Untuk service-nya, terbilang oke. Kasirnya ramah, pelayanan cepat. 
Lanjut ke makanannya. Kalo soal rasa, yaa ada harga ada barang juga. Nasi gorengnya rasanya standar. Porsinya cukup untuk saya sendiri, potongan ayamnya juga lumayan banyak, kerupuknya juga. Cuman satu hal yang disayangkan, yaitu tekstur nasinya. Nasinya lembek banget, jadinya bisa dipotong kyk kue gitu. Tapi untung masih layak dimakan. Kalo minumannya, menurut saya terlalu bergula jadinya rasa blackcurrant nya ketutupan sama si gula. Yah kalo 23.000 sih saya tidak bisa banyak komplain soalnya masih worth it kok.

Ke Atek masa nga pesen nasi campurnya ?? Saya memesan nasi hainam campur. Jadi satu menu itu sudah termasuk nasi hainam, ayam panggang, babi panggang (samcan), setengah telur, dan kuah sayur asin. Babi panggangnya enak, kulitnya garing dan dagingnya empuk. Lapisan lemaknya juga tidak terlau besar jadi ga bikin eneg. Ayam panggangnya juga lezat. Ayamnya tidak kering jadi mudah untuk dikunyah. Kuah sayur asinnya oke lah untuk membasahi mulut. Nasi hainamnya enak pol !! Rasa kaldu ayam yang pekat dan meresap ke setiap butir nasi.

Tapi kalo dilihat dari harga serta porsinya, kurang worthy soalnya dagingnya cuman beberapa potong saja 

Lagi ngetrend banget nih shabu-shabu kompornya seorang satu. Ini tempat baru buka dan udah ada diskon 50%. Tentu kami tertarik dengan promo ini.

Karena kami datangnya bersembilan, jadinya ga mungkin pakai satu meja isi sembilan karena memang tidak ada meja sepanjang itu. Jadi kami makan terpisah ke tiga meja. Ini kurang nyaman kalo buat ngobrol. Udah gitu, tempatnya tidak terlalu adem. Pas masuk saja sudah hampir keringetan.

Ada satu tempat yang telah disediakan, di dalamnya ada berbagai macam sayuran, bakso ikan, jamur. Di situ juga ada side dish, nasi putih, nasi goreng, salad, buah-buahan, jelly, pudding, dan berbagai macam saus serta topping seperti daun bawang, bawang putih halus, dan wijen. 

Oke, lanjut ke makanannya. Saya memilih kuah original konbu karena berdasarkan review foodies lainnya, ini yang paling seimbang dengan makanan yang akan direbus dan paling laku juga. Sambil menunggu kuah saya mendidih, saya mencicipi spaghetti bolognese dan gyudon. Spaghetti nya lumayan enak, teksturnya masih al dente. Tapi lucu juga spaghetti keriting begitu kayak bakmi. Sausnya juga enak. Gyudon nya sih the best la !! Dagingnya tender, bumbu meresap ke dalam daging, dan kuahnya itu loh, gurih nikmat !! Cuman sayang pas saya serok di pancinya, dagingnya udah tinggal sedikit banget. Jadinya hanya dapet sedikit.

Kuah sudah mendidih, saatnya masukkin segala macam sayuran, jamur, bakso, dan tentunya Shabu Ghin special beef. Kuahnya enak, berasa banget kaldunya. Kalo soal rasa segala macam sayuran, jamur, bakso sih ya sama seperti yang dimakan di tempat shabu-shabu mana pun. Dagingnya menurut saya lumayan lezat. Potongannya tipis jadi jangan terlalu lama direbus, nanti bisa keras. Yang paling murah aja sudah enak, gimana yang paling mahal yaa??

Mereka juga menyediakan berbagai macam minuman, seperti ocha, air mineral, Milo, dan berbagai macam soda. Saya coba Milo nya dan salut karena lumayan pekat, jadi berasa banget cokelat Milonya. Terus ada juga mesin es krim dengan rasa vanilla, green tea, dan twist keduanya. Tekstur es krimnya lembut, rasa green tea nya pas. Yang vanillanya menurut saya sedikit kemanisan.

Secara keseluruhan, ada beberapa makanan yang stood out, ada yang mediocre. Yang perlu diperhatikan pihak Shabu Ghin adalah service. Saya pas dateng itu side dish nya kurang variatif dan pada habis, bahkan sushi pun tidak ada. Gyudon nya juga tinggal sedikit, nyerok aja perlu perjuangan buat dapetin dagingnya. Mereka mengisi ulangnya juga lama, saya udah kenyang EHH baru diisi lagi. Terus refill es krimnya kelamaan karena mereka harus membuat adonannya dulu. Seharusnya adonannya udah ready dan tinggal mesin yang bekerja. Saya jadinya makan lebih lama dari waktu yang dijatah (90 menit) karena harus menunggu es krim jadi. Tidak akan pulang sebelum es krim jadi !! Kalo saya sih mikir-mikir lagi buat balik ke sini karena ada tetangga yang service serta produknya lebih mantap.

Tempatnya di ruko-ruko gitu tapi tulisan LaCroazia nya kecil banget. Hampir susah nemuin ini tempat. Suasananya biasa aja, rada panas sih jadi kurang nyaman. Pada dasarnya, mereka menjual pizza bakar. Bedanya adalah masaknya pakai tungku api, bukan oven. Terus pizza mereka beda dengan pizza yang sering dijumpai di restoran sejenis. Yang ini tipis dan teksturnya lebih crispy, lebih mirip dengan aslinya yang berasal dari Italia. 

Ada beberapa makanan yang dipesan :

- LaCrozia Pizza. Kita pesen extra cheese dan ternyata chesse nya bukan mozzarella, melainkan cheddar cheese. It's okay, masih cocok dengan pizza kok. Toppingnya ada pepperoni, olive, jamur, dan tentunya keju. Uniknya adalah presentasinya. Pizzanya ditaruh di piring anyaman pakai daun pisang, terus di tengahnya ada daun kemangi. Indonesia bingits. Teksturnya oke, rasanya pun juga lumayan kok. Ada rasa asapnya jadi sedap !!

- Marlyn Monroe Pizza. Yang ini isinya ada ikannya. Kayaknya sih pake ikan marlin soalnya cara baca menunya kayak marlin. Menurut saya kurang dibandingkan yang pertama soalnya teksturnya kering sekali dan rasanya sedikit terlalu asin. 

- LaCroazia Salad. Salad yang isinya sudah biasa dijumpai, seperti selada air, tomat, paprika, dan olive. Yang bedain adalah keberadaan feta cheese. Sayur-sayurnya segar semua, feta cheese menambah rasa asin ke dalam salad. Sayang dressing nya thousand island, saya lebih milih pake extra virgin olive oil atau dressing lainnya.

- Mango Smoothie : Ini minuman unik soalnya di bibir gelasnya ditaruh gula pasir berwarna. Melihat warnanya sih jadi serem sendiri soalnya warna biru !! Smoothie nya sendiri berasa mangga, tapi bukan mangga asli. Kayaknya mereka pake bubuk minuman instant gitu.

Destinasi terakhir dari serangkaian acara wisata kuliner kecil-kecilan di Gading Serpong. Karena tempat terakhir dan perut kami sudah sedikit penuh, jadinya kami pesan buat sharing.

- Calamari Ring with Tartar Sauce. Tidak terlalu disarankan. Mengapa ? Karena cuminya kayak karet, jadinya susah dikunyah. Lalu balutan tepung di luarnya terlalu keras, perlu tenaga ekstra buat kunyah. Rasa tartar nya tidak kuat, jadi cuman kayak mayonaisse.

- Snack Platter. Penampilannya agak menarik, ada kentang goreng, sosis panggang, chicken wings, calamari rings, dan onion rings. Calamari sama saja kayak sebelumnya. Kentang tidak dibumbui jadinya hambar. Sosisnya kurang rata dipanggangnya jadi cokelatnya hanya di satu sisi. Wings nya tidak renyah, kayak ayam bumbu kuning digoreng terus dikasih bumbu BBQ. Yang paling mending cuman onion rings nya, tapi masa yang jadi sorotan itu adalah onion rings ??

- Nachos with Bolognese. Saus bolognese nya oke, terasa tomat dan daging cincangnya. Mereka juga taruh mozzarella jadi ada asin sedikit. Tapi nachos nya sendiri ga begitu kayak 'nachos' asli, malah lebih mirip dengan kulit pangsit goreng.

- Mongolian Beef with Rice. Potongan daging sapi yang dimasak dengan bumbu. Ini rasanya terlalu kuat, satu potong daging harus dimakan dengan 1-2 sendok makan nasi biar seimbang. Tekstur nasinya oke banget, tidak lembek. Tapi kalo membandingan harga dengan porsi, kurang sepadan.

- Kue Cubit. Kami pesan kue cubit pakai topping Toblerone dan request setengah matang soalnya katanya lebih enak setengah matang. Saat pesanan datang, it blows our mind. Ukuran kue cubitnya mini banget, 1/3 dari ukuran kue cubit pada umumnya. Terus kematangannya meleset dari yang diminta. Mereka kasih kayak 3/4 matang jadi tidak gooey. Tingkat kemanisannya pas sekali di lidah.

- Sweet Fantasy. Pelayannya merekomendasikan minuman mocktail yang satu ini. Rasanya unik, ada rasa nanas dan blue curacao. Asem manis seger !! Cuman saya kaget pas liat ukurannya. Kok gelasnya beda banget sama yang lain. Ini sih jadinya overprice.

Kalo dilihat dari sisi interior, dekorasi serta pencahayaan tempatnya bagus, layaknya seperti kitchen and bar. Ada TV, playing card, dan live music. Sayang sekali live music nya terlalu keras suaranya jadi kalo ngobrol harus teriak-teriak. Ini sangat tidak nyaman dan menjadi nilai minus di tempat ini.

Ada teman saranin makan di sini soalnya katanya enak, harganya terjangkau, dan porsinya besar. Ini semuanya relatif tapi apa salahnya mencoba ?

Saya memesan mie Hokkian. Porsinya ternyata emang gede banget !! Saya saja sampe ga habis dan sampe dibungkus buat bawa pulang. Ukuran mienya besar-besar kayak mie karet, terus isinya ada sayuran, ayam, bakso babi, dan fish cake. Rasanya lumayan enak, cmn menurut saya rada hambar jadi saya harus tambahin extra topping kayak sambal dan kecap asin.

Teman saya ada yg mesen nasi goreng merah dan mie Kwantung. Ukuran porsinya sama semua, banyak banget !! Saya nyoba nasi goreng merahnya dan rasanya enak banget. Rasa khas nasi goreng merahnya bener-bener ada. Tapi menurut saya tekstur nasinya rada lembek jadi kurang enak dikunyah. Yang mie Kwantung nih juaranya. Kuahnya kaya akan rasa, ada topping seafood nya dan ukuran mienya kecil dan masih crunchy sehingga masih berasa kalau dikunyah. Harusnya saya pesen yang ini aja nih soalnya nagih.

Oh iya ada juga yang pesen ayam goreng mentega. Pas saya nyoba, rasanya terlalu asin. Kalo digadoin, bisa-bisa darah tinggi kali ya hehe