Kevin L - 林勇利

Buat para penggemar kopi, nga ada salahnya pilih tempat ini untuk menikmati secangkir kopi hangat. Dekorasi tempatnya sangat membuat pengunjung merasa nyaman dan cozy. 

TAPI saya bukan penggemar kopi jadi saya pesan yang non-kopi, yakni Hot Creamy Chocolate. Penampilan dari minuman ini lumayan lucu soalnya ada gambar muka beruang gitu. Rasanya enak, manisnya pas. Cokelatnya lumayan pekat dan juga bukan cokelat murahan jadi otentik banget rasanya. Mantap deh.

Saya suka dengan minuman dan suasana dari tempat makan ini, cuman sayangnya dia bukanya ga sampai malam-malam amat jadi anak malam nga cocok ke sini deh :P

Lagi ngidam banget sama yang namanya bebek goreng dan ditemani dengan sambal extra pedas, terus ketemu ini tempat soalnya saya sedang dekat dengan tempat makan ini. 

Di sini saya pesan bebek muda dada dan nasi putih. Teman saya ada yang pesan ayam penyet dada dan 3T yang artinya tahu, tempe, dan telor dadar. Bebeknya empuk dan mudah lepas dari tulangnya. Padahal potongan yang saya minta adalah dada, hebat juga bisa seempuk dan se-juicy itu. Tapi ukurannya mini sekali untuk harga yang diberikan. Nasi putihnya disajikan dengan bumbu khas (mirip bumbu kuning di ayam). Enak tapi sayang nasinya lembek banget kayak bubur setengah matang, jadinya bisa dipotong pakai sendok kayak kue. Untuk sambalnya, saya acungi empat jempol. Sambal berupa cabe rawit diiris dan dimasak dengan minyak dan pedasnya sangat berasa dan rasanya enak. 

Ozumo ini mentereng banget kalau dilihat dari jalan raya. Banyak lampu berwarna kuning dan putih yang menghiasi gedung ini. Ini nih yang bikin penasaran soalnya dari luar aja heboh banget. Pas nyampe di dalem, suasanya lumayan nyaman. Banyak lampu jadi cocok untuk foto makanan.  

Dikarenakan kondisi perut sudah lumayan penuh pasca makan kwetiaw goreng, jadi saya memesan dessert. Tadinya mau pesan Soil & Worm Pudding tapi ternyata lagi kosong. Yauda jadi beralih deh ke Rotera Matcha Pudding. Ini merupakan green tea pudding beserta beberapa layer seperti karamel, whipped cream, dan chocolate chips yang disajikan dalam satu jar kecil. Jar tersebut diletakkan dalam satu lentera. Penyajiannya lumayan unik. Kalau soal rasa, menurut saya ini terlalu bergula dan terlalu manis. Dikarenakan pudding nya berada di paling bawah, jadi kalau mau ngambil pudding nya harus sama dengan layer di atasnya. Nah layer-layer di atas ini yang mendominasi rasa sehingga pudding nya jadi kurang menonjol. Tapi tekstur pudding nya oke kok, bener-bener kayak pudding. Harga, yah masih reasonable dan masih bisa bersahabat dengan kantong.

Menjelang hari raya Idul Fitri, tempat makan sudah mulai pada tutup. Makin susah buat nyari makan. Tapi untungnya masih ada yang rajin dan buka maka masuklah kami ke resto ini.

Dekorasi dan desain interior resto ini seperti gabungan antara barn dan restaurant. Berasa kayak di TV yang rumahnya di tengah-tengah lahan sawah. 

Saya memesan Herb Chicken Steak dan salah satu teman saya memesan burgernya. Mengingat ketika saya datang itu tempatnya sepi, sayangnya saya harus menunggu cukup lama sampai makanan disajikan, antara 15 sampai 25 menit. Salah satu aspek yang harus diperbaiki. Untuk herb chicken steak nya menggunakan paha ayam tanpa tulang dan disajikan dengan sayuran, kentang goreng, dan mushroom sauce. Sayuran, kentang, dan ayamnya lumayan enak. Tidak overcooked sehingga sayurannya masih crunchy, kentangnya garing, dan ayamnya juicy. Hanya sausnya saja yang saya kurang suka karena tidak creamy. Andai saja creamy, pasti saya kasih bintang 5 untuk rasa. Yang burger ukurannya lumayan besar, disajikan dengan salad dan kentang goreng. Saya coba saladnya saja dan itu cukup enak.

Ada tempat dessert baru di Gading Serpong. Kebetulan teman saya ada yang ingin traktir dessert dan dia ngajak ke tempat ini, katanya sekalian nyoba karena dia juga bisa disebut sebagai foodie. Dekorasi tempat ini sangat amat simple sekali. Hampir tidak ada hiasan, yang saya tau mereka pakai wallpaper. Pencahayaan sangat bagus jadi kalau mau foto makanan mereka pasti hasilnya terang.

Kan tempatnya baru jadi saya bingung harus pesan apa. Saya tanya pelayannya, katanya yang favorit itu adalah Avochoco. Yaudah saya percaya saja dan langsung pesan yang itu. Dessert ini disajikan dengan satu scoop es krim dan bisa milih rasanya. Saya pilih rasa cokelat karena saya tau rumus : alpukat + cokelat = yummy. Lalu di dalamnya juga ada Oreo yang sudah dihancurkan, potongan alpukat, Nata de Coco, dan cincau. Mereka juga memberikan dua botol kecil yang diisi dengan susu kental manis dan susu full cream. Ini bisa menjadi tambahan untuk dessert nya. Overall, rasanya lumayan enak. Isinya tidak pelit, apalagi alpukatnya. Senang deh ada yang jual dessert dan porsinya oke. Lalu harganya juga tidak mahal-mahal amat kayak tetangga.

Konsep restoran ini adalah makanan yang disajikan setengah matang, ditaruh di atas hot marble plate (super panas, hati-hati soalnya bisa melepuh kalau kena tangan) jadi bisa aduk dan masak sendiri. Pilihan menu variatif dan sangat menarik. Mereka lihai dalam menunjukkan gambar makanan sehingga menggoda selera pengunjung. 

Waktu itu lagi ada promo voucher dan itu sudah termasuk double salmon teriyaki ekstra sunny side egg with rice. Isinya ada dua potong salmon, tauge, dan jagung. Ukuran salmonnya lumayan besar dan kematangan pas, dagingnya tidak terlalu kering. Taugenya juga masih crunchy, which I like, tapi beberapa orang mungkin prefer rada empuk. Saus teriyakinya, not a big fans karena terlalu manis. Jadinya saya pakai dikit saja untuk menambah rasa pada ikan salmonnya. Ekstra telur mata sapi juga menjadi pendamping yang lezat.

Secara keseluruhan, makanannya layak untuk dicoba sekali-sekali dalam kurun waktu yang cukup panjang karena harganya lumayan tinggi. Kenapa bisa mahal gitu wey ??

Pizza seukuran TV 20" ? 28" ? 32" ? Bahkan 42" ? Kenapa tidak ? Itu mungkin saja, karena ada salah satu tempat makan yang menyediakan pizza berukuran jumbo. Jumbonya nga main-main ya, seperti yang udah disebut di atas. Pizza raksasa ini bisa dinikmati oleh penghuni Gading Serpong atau sekitarnya. Hebatnya, dia juga bisa delivery loh padahal pasti kotak pizzanya gede-gede.

Terlepas dari ukurannya yang sangat besar, untuk rasa pizzanya enak tapi kurang nendang. Malah menurut saya jumlah mozzarella nya tidak sebanyak pesaingnya. Jadi pas potongan pizzanya diangkat , kurang kelihatan benang kejunya. Roti pada pizzanya kenyal dan empuk jadi masih bersahabat bagi gigi. Melihat jumlahnya potongan yang sangat banyak, ini paling disarankan untuk dimakan beramai-ramai dalam berbagai acara seperti acara ulang tahun, syukuran, sangjit, dll.

Kalo cabang yang ini tuh konsepnya kayak barn gitu, jadi bentuk gedungnya kayak gudang di ladang sawah. Dan ya, memang mereka lihai dalam mendekorasi tempatnya karena nyaman untuk ditempati.

Kali ini saya memesan Kimberly's Green Sausage Pasta dengan pilihan pastanya spaghetti. Spaghetti yang ini dilumuri dengan saus pesto dan isinya ada jamur dan sosis. Saus pestonya berasa, daun basilnya tidak terlalu mendominasi dan tidak terlalu berminyak. Tekstur pasta al dente jadi sedikit firm ketika digigit. Sosisnya juga enak rasanya, tidak terlalu kering, ukurannya gede-gede pula. Nice dish !! 

Ternyata mereka juga enak ya pastanya. Jadi penasaran sama hidangan pasta lainnya. Lain kali nyoba yang lain deh !!

Sebenernya ini uda ke sekian kalinya makan di Chin Ma Ya, tapi saya baru bisa kasih review sekarang hehe. 

Pada kesempatan kali ini, saya memesan pork shongayaki don. Itu rice bowl dengan potongan daging babi yang sudah di-grill dengan jahe dan juga potongan bawang bombay. Rasanya sih menurut saya ga terlalu wah. Bumbunya kurang menendang. Portion-wise, cukup mengenyangkan. Daging babinya tidak alot dan kematangan pas. Oh iya, di sini ramennya juga lumayan enak loh. Hati2 klo mesen, soalnya mangkuknya ukurannya super besar hahaha

Salah satu gerai penjual kopi yang ada di kawasan Gading Serpong. Sesuai dengan namanya, desain interior dari coffee shop ini bener-bener Scandinavian banget. Simple yet so worthy to take pictures of it. Selain itu, juga nyaman bagi para pengunjung untuk bersantai, bercakap-cakap, serta menikmati kopi. Entah kenapa pas saya ke sini itu AC nya kurang dingin jadi ada teman saya yang ngoceh kepanasan terus. 

Saya bukan penggemar kopi jadi saya pesen kuenya. Banyak sekali pilihan kue yang ditawarkan, namun pilihan saya jatuh kepada Red Velvet Naked Cake. Kue yang sempat hype karena warna merahnya ini saya pilih karena sepertinya paling sedikit mengandung gula. Kuenya punya tekstur yang pas, tidak terlalu dense kayak pound cake. Rasanya pun tidak terlalu manis, cocok dengan tingkatan saya. Frosting nya, not a big fan. Hampir tidak ada rasa dan aroma. Jadi hanya sekedar hiasan saja. Di antara layer kue, terdapat kacang yang bisa memberikan tekstur crunchy pada kue. Melihat harganya, jadi berasa kurang worthy karena rasa secara keseluruhan tidak terlalu 'wah'.