Kevin L - 林勇利

Dulu Abuba tuh tempatnya jelek banget, ga comfortable sampe2 saya ga mau dateng lagi. Nah, sekarang dia udah pindah ke tempat yang lebih strategis, dan tentunya interiornya lebih kece dibandingkan yang lama. Bener-bener kayak restoran kelas atas deh.

Saya pengen Abuba soalnya (menurut info) menunya udah beda banget sama yang dulu. Sekarang bumbunya ga cuman bbq, tapi ada mushroom sama blackpepper !! Oke lah, saya mesan :

- NZ Tenderloin. Tingkat kematangannya saya minta medium rare dan pakai saus mushroom. Kematangan yang dikasih, sedikit ke rare ya soalnya lemaknya masih susah dipotong, jadinya saya minta matengin dikit lagi dan abis itu baru mantep. Dagingnya empuk dan juicy. Saus mushroom nya, not a big fans. Kurang creamy dan ada aftertaste yang asem-asem gitu. 

- Red Riding Hood. Ini juice semangka dan stroberi. Rasanya sih enak, seger-seger gitu. Tapi entah kenapa lidah saya ada menemukan aftertaste manis yang aneh. Ga tau apaan tapi pokoknya aneh but still drinkable.

Terlepas dari dekorasi interior yang bagus, ternyata rasa makanan dengan harganya tidak sebanding. I would expect more than this because there are plenty of steakhouse that offer more delicious steaks with more affordable price.

Siapa sih yang ga tau BreadTalk ? Mesti tau deh soalnya cabangnya tersebar di banyak mal di Indonesia. Ini merupakan bakery yang menjual berbagai macam variasi roti serta kue. Variasi rotinya ini, tentu bukan yang biasa saja, tapi yang sangat mumpuni untuk menggugah selera para pengunjung yang jalan melewati gerai mereka. Selain itu, harganya tidak terlalu mahal kok. Sebenarnya saya sudah sering beli rotinya dan jenisnya berbeda-beda. Semua rotinya empuk, ngak keras mengingat rotinya dipajang di tempat ber-AC. Saya suka yang variasi yang ada sosis dan smoked beef karena rasanya enak dan harganya cocok. Kalau soal kebersihan, ya tergantung lokasi ya. Kadang ada cabang yang ada lalatnya, kadang ga ada juga. 

Puyo... what a cute name and it fits for its desserts. Dikenal dengan silky pudding nya, Puyo sudah menjamur di berbagai tempat. Saya suka sama pudding nya soalnya teksturnya sangat halus dan lembut bagai kembang tahu yang biasa dijual oleh abang-abang. Rasanya variatif dan harganya pun terjangkau.

Kali ini saya beli yang Silky Hazelnut, artinya rasa hazelnut (YOU DON'T SAY ?!?). Tastewise, enak banget. Hazelnut nya berasa sekali dan seimbang dengan tingkat kemanisan dari gulanya. Tekstur mah gak usah ditanya lagi, halus dan lembut !! Ga perlu pake gigi lagi buat kunyah, pake lidah pun bisa. Ini memang dessert yang cocok bagi yang ingin iseng makan yang manis-manis hehe.

Kesempatan kali ini saya makannya pakai voucher Boga Group yang telah diberikan dari event PergiKuliner. Terima kasih, PerKul. Saya mesen Jumbo Beef Pepper Rice dengan extra topping telur dan jamur.  Saya juga mesennya pake yang paket jadi dapet minuman dan juga miso soup. Pas makanannya dianter ke meja, saya langsung melihat ada yang janggal. Yap, ada sehelai rambut di antara nasinya. Saya langsung kasih tau pelayannya dan dia bilang diganti. Ngak diganti, tapi diperbaiki (nasinya keliatan kayak habis dicongkel).

Konsep Pepper Lunch kan masak sendiri makanannya di meja kan ya. Nah yang ini tuh harusnya nasi sama daging dicampur aduk, cuman karena saya belum pernah jadinya saya gak campur, tapi masaknya terpisah. Dagingnya sendiri, nasinya sendiri, telornya sendiri, jamurnya juga sendiri. Porsinya cukup banget buat saya. Daging sapinya juga banyak dikasihnya, nasinya juga banyak. Tekstur dagingnya.... ya tergantung berapa lama dimasak di piringnya. Kalau lama-lama ya nanti jadi terlalu kering. Nah pas saya yang masak dan makan, dagingnya ada yang empuk, ada yang kenyal. Tapi rasanya oke juga, apalagi ditambah garlic soy sauce nya mereka. Tekstur nasi juga bagus, tidak lembek-lembek amat. Miso soup nya juga enak, tidak encer dan misonya berasa. 

Sebenarnya makanannya sih enak, cuman menurut saya ini masih kemahalan.. Mau diapain juga tetep mahal...

I know Haagen - Dazs for their delightful and delicious ice cream. They also have a wide variety of flavors. Dulu saya pernah makan yang Belgian Chocolate sama Raspberry Sorbet dan dua-duanya enak rasanya.

Tapi kali ini saya gak pesen yang scoop2an. Saya mesen dessert mereka yang penampilannya menarik.

- Extraa Chocolate. Yang ini chocolate fondant nya enak banget, cokelatnya super otentik dan manisnya gak berlebihan. Tingkat kematangannya juga pas, jadi pas dipotong masih ada cokelat yang lumer. Es krimnya yang Cookies and Cream dan Chocolate juga enak. Namun hiasannya yang cokelat sama whipped cream nya rasanya hambar, jadinya keberadaannya hanya mempercantik piring, bukan mengingkatkan rasa keseluruhan dessert.

- Paradise. Para...para...paradise !! Udah kayak lagunya Coldplay ya. Satu piring ini ada tujuh rasa es krim, beserta waffle, dan juga beberapa potongan strawberry. Semua rasa es krimnya enak, yang paling saya suka adalah yang Belgian Chocolate, Strawberry, dan Raspberry Sorbet. Es krimnya lembut dan tidak terlalu dingin jadi gak ngilu di gigi. Waffle nya juga enak, kerenyahannya pas dan rasanya juga pas. Dessert ini emang nikmat untuk disantap.

- Red Berry. Least recommended. Teksturnya kayak milkshake. Rasa berry nya setengah-setengah, manisnya juga setengah-setengah, kaga nampol. Harganya beda sedikit dengan menu yang lain, atuh jadinya lebih mending pesen yang lain deh.

Bakmi mereka ini pake ayam rebus yang potongannya gede-gede dan ga ada sayurnya. Sumber sayurnya cuman dari irisan daun bawang doank. Terus bakminya pakai ukuran yang sedang dan keriting-keriting. Saya suka banget sama tekstur bakminya, masih chewy tapi tidak lembek. Istilahnya 'al dente' gitu tapi di bakmi. Bumbunya juga berasa dan lezat rasanya. Ayamnya empuk, tapi tidak terlalu berasa bumbunya dan jumlahnya sedikit jika dibandingkan dengan jumlah mienya. Secara keseluruhan, rasanya emang enak tapi jumlah ayamnya itu loh yang bikin sakit hati </3

Eh ada juga yang buka tempat makan dengan konsep kerang kiloan. Konsepnya tuh jadi disediakan banyak jenis kerang dan dijual dalam satuan kilogram. Bisa kelipatan 1/4 kg, 1/2 kg, dan 1 kg. Lokasinya sih mudah banget untuk ditemukan, tapi yang susah itu cari tempat parkirnya soalnya dia sendiri ga nyediain tempat parkir. Tempatnya menurut saya kurang nyaman karena pintunya kebuka gede jadi asep dari jalan raya turut masuk ke dalam. Selain itu, banyak nyamuknya :(

Berhubung saya dan teman saya menggunakan voucher yang punya nilainya, jadi kami memesan banyak jenis kerang seperti kerang ijo, kerang bambu, kerang bulu, kerang salju, dan keong macan. Saya mau pesan simping sama kerang kapak cuman mereka lagi kehabisan stok. Kerang yang dipesan itu hanya bisa direbus atau digoreng, bukan dimasak dengan saus atau bumbu apa pun. Abis itu juga dikasih saus buat cocolan. Sausnya cocok banget dimakan sama kerangnya. Di antara semua kerang yang dipesan, saya paling suka kerang ijonya karena ada rasanya dan tidak amis. Walau pun ukurannya mini-mini, tapi tidak apa-apa karena enak. Kerang bulu dan kerang saljunya juga tidak ada yang amis. Nah dua jenis kerang lainnya (bambu dan macan) tuh ada yang amis jadi pas dibuka tuh langsung kecium aroma tidak sedap. 

Mungkin saya akan datang lagi karena belum kesampaian nyobain simping dan kerang kapaknya. Selain itu, mereka juga ada menu paela yang tak kalah menarik.

Udah sekian lama saya ngak makan di Solaria, jadinya kangen sama makanannya. Kali ini saya makan nasi capcay seafood. Capcay nya lumayan banyak, isinya ada jagung muda, kol, caisim, wortel, sawi putih, cumi, bakso ikan, dan udang. Banyak kan ? Iya capcay nya banyak dan nasi nya cukup untuk sendiri. Solaria ini emang ya, setiap hari, setiap tempat, rasa dan porsi makanannya berubah-ubah. Kali ini saya dapet nasinya lembek banget padahal ga cocok sama kuah. Rasa capcay nya oke, ada rasanya jadi tidak hambar. Cuman cuminya kurang seger jadi ada aftertaste yang kurang mengesankan. 

Yap kalau makan sini, mungkin bisa beruntung karena makanannya lagi enak dan porsinya banyak atau lagi sial karena makanannya ga enak dan porsinya becanda wkwk.

Resto ini berasal dari Singapore dan ini yang membuat saya tertarik untuk mencobanya karena sepengalaman saya, resto dari Singapore itu kebanyakan enak. Nah dia ini buka di The Breeze, sebelahnya Sushi Tei. Awalnya sih susah banget nyari nya soalnya saya udah muter berapa kali buat nemuin tempat ini. Ternyata signage nya kecil, tulisannya kecil, ketutupan kanopi sama pohon sama tiang pula. Placewise, like other typical Chinese restaurant. 

Kami memesan beberapa makanan :

- Whole Chicken. Bisa di-request setengah roasted dan setengahnya lagi steamed. Tapi kenapa dijadiin satu piring ya, terus yang roasted jadi kerendem sama kuah dari yang steam. Merusak tekstur. Overall, ayamnya pas sekali kematangannya, tidak alot ketika digigit. Rasanya kurang nendang ya, mungkin peresapan bumbunya kurang mantep padahal kuah dibawahnya enak. Tapi tetap saja, saya mengharapkan lebih dari ini.

- Baby Kailan with Oyster Sauce. Sayurnya masih renyah dan saus tiramnya tidak mendominasi. Boleh juga untuk nambah nutrisi.

- Eggplant Stew. Saya nga tau kalo di menu itu yang ini harusnya ada dagingnya. Wah ini berarti jumlah daging yang dikasih tuh dikit banget sampe saya aja tidak tau. Malah terongnya banyak banget. Rasanya masih oke, asam pedas gitu.

- Mantao. Crispy on the outside, fluffy in the inside. Enak, apalagi dicocol pake susu kental manis. Tapi menurut saya harganya sedikit kemahalan.

- Fragrant Rice. Artinya ini nasi hainam. Rasa hainamnya kurang nendang, terus nasinya lembek. Why oh why ?!?

Well, overall, it is not as delicious as I expected. Mungkin saya terlalu tinggi harapannya. Definitely need to improve their foods' taste.