Angie Katarina

Bukan baru tau soal Chuga, yang merupakan salah satu tempat bersantap korean bbq murah meriah di Jakarta.
Nowadays, bbq murah meriah kan bertebaran ya, salah satunya Chuga yang merupakan salah satu pelopor sih.
Cabang pertama mereka di Gading Serpong, yang sejak awal buka selalu ramai dan katanya sering waiting list.
No wonder! Karena selain mengusung harga yang bersahabat di kantong, mereka juga punya banyak banget promo. Kubahas terlebih dahulu ya - saat ini mereka punya promo:
1. Bisa bayar cashless : bisa dapat cashback dengan metode pembayaran tertentu
2. Promo post foto/video keseruan kamu dine in di social media, bisa dapat extra daging (ini sadis sih, dengan harga yang sama bisa dapat 2 plate daging)
3. Dine in bersama makin banyak orang, ada promo special price untuk all you can eat
4. Sering ada promo special price hari-hari tertentu, untuk selective menu/meat (sudah murah, ditambah promo macam-macam)
*please follow social media mereka for more info ya!

Di PIK, lokasinya dekat dengan fresh market which menurutku strategis dan ga susah ditemukan.
Mereka punya all you can eat dan ala carte, dua-duanya good deal menurutku asalkan kamu bisa memanfaatkan promo-promo mereka, so kalau ga pengen makan banyak, ga mesti paksain diri untuk all you can eat, pesan ala carte juga ga rugi at all I swear.

Unlike other affordable kbbq, untuk ala carte, harga per plate (normal price) start from 30rb-50rb (include tax ya, jadi sudah nett, belum termasuk aneka promo!) per plate isinya kayak 150gr daging, alias banyak ya! I'm sure kalau kamu porsi makannya ga besar, daging 1,5 plate + nasi juga sudah cukup mengenyangkan sih.
Kecuali kamu memang pengen makan banyak, better go for their AYCE karena bebas pesan apa saja selama 90 menit.

Aku cobain semua daging yang mereka punya, dengan bumbu original (standar, ya rasa real meat, kurang recommended), spicy (bumbu berbahan gochujang sauce, ada pedasnya), dan marinated (bumbu gurih dominan manis, recommended, lumayan enak), pilihan daging:
- dwaejigogi: pork dengan sedikit lemak
- samgyeopsal: favorite ku! Aku memang suka daging berlemak. Lembut, empuk, dan dapet banget gurih minyak babi nya.
- dalgogi: biasanya aku ga tertarik daging ayam untuk bbq/dibakar, tapi punya mereka tipis-tipis gitu aku sih lumayan suka hehe. Walaupun aku prefer pork dan beef sih tetap.
- bulgogi: daging sapi! Enak nih. Lembut empuk, aku enjoy banget menyantap ini.
- king hangjeongsal: pork slices berlemak yang lumayan tebal. Aku suka juga, tapi prefer yang tipis (samgyeopsal) sih, karena potongan dagingnya agak ga konsisten, ada yang empuk, ada yang sedikit alot, tapi tetap worth to try apalagi untuk pecinta pork.
- jumeokbap: harus dicoba kalau kesini, ga semua resto kbbq punya! Unik. Nasi pulen agak lembek yang dicampur nori saja atau nori dan saus samjang, yang surprisingly cocok euy dimakan bersama daging berbumbu hehe. First timer cobain dan aku lumayan suka.

Best choices: marinated samgyeopsal, marinated bulgogi, spicy king hangjeongsal dan original samgyeopsal dibumbui salt pepper+saus gochujang (simple enak ga bikin cepat enek 👌). Any meats ditambah garlic bakar jadi semakin sedap 👌😋

Disini side dish seperti selada dibatasi jumlahnya, kalau kamu pesan ala carte menu, kalau order extra tambah 5rb, kalau mau free refill go for the AYCE.
Kimchi nya lumayan enak, I swear ga kayak kimchi murah 👌

Ga usah expect ada dessert atau pencuci mulut karena mereka ga punya.
Opsi minuman juga sedikit, sudah paling aman pesan es teh tawar sebagai penetralisir setelah makan yang gurih-gurih.

What I love about their dishes adalah ga asal murah, tapi worth untuk dicoba.
Tempatnya proper sih untuk bersantap, full AC, tersedia 2 lantai, cabang PIK lebih spacious dibandingkan cabang Gading Serpong, free wifi provided.
Anything you order served in minutes, ga pake lama.
Selain itu, mereka pakai kompor dan alat grill nya yang not bad kualitasnya, bukan kompor portable yang tetesan minyaknya mengganggu (if you know what I mean ya huhu).
Kalau alat grill kamu sudah gosong, request ganti yang baru.
Pelayanan (syukurlah) ga seburuk review-review sebelumnya, hopefully mereka sudah improve sih, semoga konsisten dipertahankan!

Tempatnya cute hehe, bonus sih ini, yang jelas nyaman, asli ga kayak tempat AYCE murah meriah, apalagi untuk area sekelas PIK, beneran jadi solusi tepat mau makan rame-rame + kenyang + lumayan enak (ya sesuai harga) + nyaman + hemat.

I will definitely re-visit sih.

P.S: review aku objektif dari segala sisi ya, untuk harga yang ditawarkan. Jangan bandingkan korean bbq murah dengan yang mahal, jelas ga sebanding. Untuk harga yang sama dibandingkan kompetitor, Chuga worth your visit 👌

Sudah lama penasaran, finally cobain, pas mampir ke kawasan Blok M.
Pecinta ayam goreng bertepung merapat!

Sebagai pengguna cashless method, bahagia banget sih karena jatohnya jadi murah banget jajan disini 😍👌

Cobain:
- jimbo mala: popcorn chicken bumbu mala, aku suka. Mala nya ga strong tapi ga mild juga, pas gitu, bikin lidah kebas sedikit dengan sedikit rasa rempah.
- jimbo pesto: yang ini unik. Popcorn chicken dengan bumbu agak basah, flavorful, kayak simple tapi oke juga, dominan rasa bawang dan daun bawang.
- paha juicy: yang best seller. Pesan dengan bumbu salt pepper spicy. Dalamnya fillet ayam tanpa tulang tebal, empuk, juicy sesuai namanya. Tepungnya ga annoying, bukan tipikal tepung garing. Simple tapi berkualitas. Pinggiran kulitnya TOP! Disajikan dengan semacam saus asam manis, unik rasa sausnya. Aku suka sih ini. Must try buat pecinta fried chicken.
- ayam setengah: good deal banget! Harganya 45rb dapat setengah ekor atau kurang lebih 8 potong kecil-kecil, normalnya cocok untuk share 2-3 orang (bayar cashless/promo-promo jadi makin murah euy!) Ini oke, sejatinya fried chicken. Suka, tapi aku pribadi lebih demen yang fillet biar ga ribet sama tulang 👌

Tempatnya kecil sih, bisa dine in tapi kurang nyaman.
Semua menu, better dimakan selagi panas, aku ga sarankan take away bungkus atau delivery sih hehe.

*sayang banget aku ga foto bagian dalam paha juicy yang menggugah selera 😅

Disclaimer dulu! Aku datang di saat mereka baru buka, semoga konsisten enaknya saat kamu mampir ya dan konsisten dengan cabang lain juga 😁

Kedai makan yang worth more exposure.
Agak aneh sih, lokasinya di dalam car wash gitu, which ga gampang di-notice dari luar. Tapi beneran worth dicoba, kalau kamu bisa makan yang non halal.

Definisi jatuh cinta pada suapan pertama.
Yang aku cobain:
- samcan goreng dengan sambal matah: ada porsi regular dan large. Kalau mau kenyang puas pesan yang large deh! Samcan nya empuk, kulitnya garing maksimal dengan sentuhan rasa bakar gitu, dibumbui sambal matah mereka yang enak banget, pedas segar aromatic, dimakan dengan nasi hangat. Enak banget ❤️🤤 sambal matah mereka surprisingly that good, menurutku. Khas banget. Must order!

- roast pork dengan sambal ijo: ada porsi regular dan large. Roast pork dengan karakter empuk, ga ada kulit garingnya. Lumayan enak, karena dagingnya pun kayak bersih dan match dengan sambal ijo nya yang juga berkarakter, ga pedas, tapi somehow kayak ga murahan gitu lho. Diulek halus sehingga teksturnya halus. Another must order.

- nasi campur: seporsi nasi hangat dengan daging babi yang dipotong kecil-kecil, diaduk dengan 2 sambal andalan yaitu sambal matah dan sambal ijo, samcan goreng garing, dengan extra telur rebus. Rasanya ya oke, karena komponen-komponen didalamnya memang enak. Tapi kalau sudah pesan menu samcan goreng bowl dan roast pork bowl, ga perlu pesan menu ini sih karena isinya sama saja hahaha.

- tonkatsu: alias babi katsu. Aku bukan penggemar tepung-tepungan. So menurutku, menu ini enak, just okay, tapi ga berkesan. Hehe. Disajikan dengan saus sambal. Buat kamu yang doyan katsu dan sejenisnya, boleh cobain ini.

Tempatnya standar banget. Kedai makan biasa.
Pilihan menu ga banyak. Mereka punya menu pork dengan truffle oil tapi saat ini belum available.
Belum ada di ojek online.
Agak terpencil lokasinya.
Harga masih termasuk wajar 👌

They really do deserves your visit!
Berlokasi di Senopati, memang kawasan yang cocok untuk dine in, chill, gaul karena banyak spot-spot asyik.
Salah satunya The Brotherhood ini, yang merupakan bar sekaligus cafe. Aku berkunjung di siang hari, untuk bersantap siang bukan untuk minum-minum ya LOL!

Tempatnya spacious, terdiri dari 2 lantai, kayaknya kalau siang cuma lantai bawah yang dibuka. Seperti bar-bar lainnya di jakarta, hari-hari tertentu ada live music di malam hari.
Siang sampai pukul 20.00 open for dine in, after that, harus 'open table' alias pesan minum/buka botol if I'm not mistaken ya.
Menariknya, disini bukan cuma bisa makan-minum-nongkrong, kamu juga bisa bermain karena mereka sediakan beberapa mesin permainan. Untuk main, kamu perlu koin, dan koin disediakan gratis untuk kamu dengan minimum pembelanjaan tertentu.

Beberapa menu yang aku cobain:
- cheese burger: penampilannya seperti basic cheese burger. Katanya mereka pakai hokkaido milk bun, terasa sih, saat digigit teksturnya lebih soft dan 'ga tepung' banget. Beef patty nya tebal, lumayan enak bagiku yg bukan penggemar burger dan sejenisnya hehe. Caramelized onion nya ga istimewa, tapi perpaduan semua elemen burger ini enak.

- lamb rack: sebenarnya rasanya enak, tapi buat yang ga seberapa suka lamb, aku sangat ga menyarankan menu ini, aroma lamb nya kenceng, walaupun segitu juga, mereka kayak sudah berusaha mematikan bau-nya. Untuk penggemar kambing, ya no worries. Appearance kayak olahan lamb rack pada umumnya, disajikan dengan potato gratin, onion ring dan cilantro mint vinaigrette sauce (aku suka sausnya nih! Unik banget dan menghidupkan rasa).

- tenderloin AUS black angus from Mulwarra: might be my favorite one of all sih, karena pada dasarnya aku memang demen steak hehe. It's basically served with a side and a sauce-choice, but we are lucky to try 3 of their selection sauces. Aku cobain red wine sauce (enak, strong, but somehow I expect more hehe), mushroom sauce (ga tau kenapa aku suka banget, masuk banget sama lidahku! Hahaha. Saus mushroom yang pekat dengan irisan jamur melimpah, dan simply perfect match sama steak nya. Rasanya ga spektakuler enak, tapi I like this kind of mushroom sauce), blackpepper sauce (might be the spiciest blackpepper steak sauce I've ever tried 😂 pedas menyengat dan mengagetkan lidah LOL. Sebenarnya tipikal saus lada hitam yang oke banget, cenderung encer, tapi terlalu peppery. Aku yang doyan lada hitam saja buatku ini terlalu nusuk. Tapi rasanya not bad!). Side dish kita pilih mashed potato.
Untuk steak nya sendiri, aku juga suka. Minta kematangan medium well, turns out empuknya pas dan enjoyable. Include sauteed mushroom yang enak juga. Must order if you have budget hehe.

- truffle parmesan fries with aioli: truffle nya pas, parmesan cheese nya asik. Memang light bites yang oke sih untuk menemani minum-minum hehe.

- lamb meatball: aku kurang suka. Texture kayak perkedel tapi cenderung agak keras. Aroma kambing nya super strong sampai mengganggu. Aku ga enjoy menyantap menu ini even aku have no problem sama olahan kambing ya.

- salt 'n pepper squid: your basic calamary hehe. Aku sih lumayan suka. Rasanya ga istimewa.

- beef short ribs: beef ribs ukuran lumayan besar. Disajikan sauce-less, bersama sweet potato (ubi) roasted corn cob. Ubi digoreng tepung jadi pendamping beef ribs menarik sih. Jagungnya manis banget, plus dibakar dengan aromatic herb/sauce sesuatu, simply enak 👌 ribs nya lumayan enak.

- BBQ chicken wings: aku suka! Saus BBQ nya bukan saus instant yang dijual di supermarket (tentunya!), rasanya authentic, asam manis asin. Menu pembuka yang asik!

- churros: aku bukan ahli penilai churros ya haha. Churros disini simple, bukan yang ada filling nya, disajikan dengan butter scotch sauce. Karena aku suka butter scotch, otomatis suka sih churros mereka yang renyah, cocok dengan saus cocolannya. Rasanya ga istimewa tapi ga pasaran. Aku suka.

- milo mille crepes: juga ga pandai menilai mille crepes karena aku bukan 'anak dessert'. Ini lumayan enak, ada crumble untuk ngasih tekstur, balance dengan tekstur mille crepes nya. Again, ga istimewa. Tapi aku suka-suka aja.

- yellow submarine: salah satu varian cocktail mereka. Rasanya kayak lychee ice tea tapi beralkohol HAHAHA. Katanya best seller tapi for me just okay sih. Contains of gin, vodka, whisky, pineapple juice, rose syrup dan lychee.

- sunset boulevard: pakai grenadine syrup, gin, lime juice, gold rum, hickory smoke wood (ga ngerti ini apaan). Rasanya enak! Aku suka banget sama ini. Penyajiannya pun unik. Strong tapi asik banget. Must order.

- the dirt brother: another cocktails you won't miss! Ini lumayan enak.

Oh ya, hal menarik lainnya, semua dishes sampai ke perintilan-perintilannya homemade oleh in charge chef Tan Group, no need to worries, freshly made tapi ya side effect nya ada beberapa menu yang serving time nya lama like almost 1 hour hehehe. Make sure kalau kamu visit, ga lagi in a rush.

Interior bernuansa hitam. Ada bar nya juga.
Overall ini recommended.

Agak kesulitan review ini karena aku ga mengonsumsi sayur sebenarnya LOL!
Review apa adanya sekedar icip-icip ya.

Aku ikut antri di hari grand opening mereka bagi-bagi 100 porsi salad wrap for free.
Pesan mamma mia, yang memang sudah jadi salah satu favorite mereka.
Isinya mixed green, macaroni pasta, broccoli, corn, egg, onion, smoked beef, parmesan cheese dan feta dressing. This wrap costs 60k.

Aku ga akan membandingkan dengan brand lain yang menjual produk sejenis ya.
Menurutku dengan harga 60rb, harganya cenderung mahal tapi masih make sense, without mentioning other brands yang jual lebih mahal atau lebih murah ya. Hehe.

Isinya padat dan super banyak. All ingredients are fresh and legit.
Perpaduan yang enak dan pas, walaupun onion nya agak mengganggu hehe.
Amount of dressing sauce yang dipakai juga pas.
Porsinya mengenyangkan. Kayaknya untuk cewe-cewe yang porsi makannya ga besar, makan setengah porsi juga sudah kenyang hehe.

Yang di Emporium letaknya di foodcourt, jadi ga ribet untuk dine in.
Kalau di cabang Lippo Mall Puri, spot duduk ga banyak. Hehe.