Angie Katarina

Kesini di hari natal persis untuk ajak makan keluarga. Belum pernah tapi lumayan penasaran karena katanya enak. Some of their menus we ordered:

- hotplate homemade bean curd: this one is nice! Katanya best seller dan sepertinya semua meja order ini hahaha. Rasanya comfort, sauce nya ga over rasanya, tahunya super lembut.

- stir fry kailan with bean curd skin: standard banget cenderung plain menurutku.

- hotplate beef bell pepper: lumayan, ini semacam sapi lada hitam, jadi rasanya aman. Saucy banget. Tipe menu chinese food yang wajib ada supaya ga boring, ada pedes-pedes sedikit hahaha.

- putien sweet & sour pork with lychees: unik banget! Rasanya basic saus asam manis with touch of sweetness from the lychees, jadi segar! Yang ini kurang saucy haha, kalau banjir saus would be nicer.

- deep fried chicken with garlic: nice tapi so so lah. Nothing special.

- fujian seafood lor mee: menurutku wajib sih kalau ke putien. Tipe makanan di musim hujan begini hahaha. Comfort banget, simply gurih, nyaman, dari anak sampai orang tua kayaknya bakal doyan. Seperti mie siram dan rasanya oriental banget.

Overall aku cukup suka dengan rasa hidangannya. Yang minus menurutku saat aku datang adalah pelayanannya. Kurang friendly, kurang welcome, ga gesit, saat aku tanya-tanya juga mereka ga ngasih penjelasan yang memuaskan gitu huhu, agak lelet. Untung saja rasanya oke.

Still consider to be back, tapi mungkin ga cabang ini.

Rasa makanannya social affair tuh memang kurang ya 🙃 from pastries to main course menurutku overall so so, ga ada yang spot on gitu.

Tried their crispy duck. Nah ini lumayan enak. Bebeknya lembut garing, bali style, disajikan dengan 3 jenis sambal semuanya lumayan enak. Disajikan lengkap dengan urap.
Mac & cheese nya so so kata my brother, malah cenderung kurang.

Lumayan suka dengan kaya croissant mereka. Manis syrupy tapi jadinya susah dipotong hahaha, jadi lembek ga garing.

Untuk minuman, aku coba french earl grey chocolate, kayak perpaduan teh dan coklat, rasanya lucu, but again ga spesial.

Overall aku ga recommend social affair untuk having lunch or proper dinner gitu sih. Kayak kalau buat nongkrong, catch up, casual meeting atau seledar ngemil croissant, okelah. More than that, no sih.

Got to try their roti keju dan coklat keju (bahkan baru tau mereka punya rasa ini hahahaha) dan jujur, roti baso masih belum terkalahkan. Roti lainnya biasa banget deh.

Buat yang mau coba roti henis please coba roti isi daging nya saja, full isinya, manis dan enjoyable buat sarapan teman ngopi ngeteh gitu. Masih terbaik sih. Beneran isinya ga ada kopong nya 🤣

Next time pengen dine in dan cobain hidangan resto mereka deh!

Terus terang kalau cobain makanan yang kata banyak orang enak tapi menurutku standar saja, biasanya aku koreksi jangan-jangan lidah aku yang aneh 🤣

Bread Culture = artisan bakery yg mendadak terkenal karena katanya enak banget, hidden gem, dengan harga yang cukup mahal. Turns out bagiku ga berkesan, tapi mungkin karena lidahku terbiasa roti belasan ribu kali ya 🤣 or maybe aku belum coba best seller menu nya mereka.

Tried the triple sweet cheese. Seperti namanya, rasanya sangat manis. Rotinya fluffy. Isian keju nya medok.
Also cobain focaccia yang merupakan top highlight mereka, served with pesto. This one juga ga satisfied my tastebuds as in harganya yang pricy ya. Rasanya not bad, tapi bagiku sih ga yang enak banget gimana.

If you wanna try, go for their truffle mushroom pork bacon and pulled pork deh. I heard many amazing reviews on them, sounds interesting dan unik.

Kalau kamu bread hunter atau doyan artisan-artisan begini, ya boleh deh cobain. Cocok banget untuk sarapan.

Disclaimer dulu: ga untuk kamu-kamu yang ga bisa makan di tempat jorok 🥴 saat aku datang ada semacam binatang kecil-kecil jalan di meja, duh 🤣 aku personally suka makan pinggiran jalan dan ga masalah soal higienitas tapi yang kayak gini tetap agak ganggu ya haha.

Menurutku tempat makan ini pasti punya pelanggan setia nya sendiri. Ga akan semua orang suka, since menu andalannya ga banyak, cara masaknya sama jadi ga banyak variasinya gitu.

Menu paling terkenal mereka which to be yang agak standar bagiku malahan adalah ayam goreng bawang nya. Enak, tapi lebih enak menu cue goreng bawang nya, lebih ada garing-garing nya, lebih unik.

Yang paling aku suka justru menu cumi tumis nya (bias ya aku memang pecinta cumi 🤣), cuminya empuk kenyal, ditumis jadi berkuah gurih seperti kuah cah kangkung, aduh nagih! Must order!

Disajikan dengan sambal, ga pedas, kurang greget.
Seporsi lauk cukup banyak.

Harga belum termasuk pajak 10% ya.
Overall must try sih, aku suka. Kalau kamu pecinta bawang goreng wajib cobain!

Harga masuk akal, wajar lah.
Sekali lagi, kebersihan tempatnya kurang oke 🙂

Ga pernah nih aku beli cumi-cumian begini biasanya. Tapi iseng cobain kali ini, turns out lumayan enak dan berkesan.

Pesan rice bowl baby cumi mercon. Baby cumi nya asik, kenyal dan empuk, sambal mercon nya wangi daun jeruk dan rasanya ga flat!
Seporsi lauk cumi nya cukup banyak.
Wajib dimakan selagi hangat 👌🏻

Sesuai namanya, Lucialoves ini speciality nya pastel so no wonder pastelnya enak. Tipe pastel dengan bumbu kacang, tersedia dalam 2 ukuran, kecil dan besar.

Pastelnya enak sih, isinya juga ga berlebihan sampai overwhelm, bumbu kacang nya asik! Halus banget dan lumayan kental.

Aku cobain yang lain juga: lemper spesial (enak tapi isiannya sedikit untuk harganya yg mahal), lapis legit (lumayan enak tapi kurang oily), pie buah (standar, kurang oke) dan bacang.

Ter-must try memang pastelnya.