Angie Katarina

Kalau ga in the mood untuk explore menu khas nusantara yang ala-ala fusion gitu, mungkin aku ga akan mampir ke Seribu Rasa karena secara harga yang mahal, rasanya kurang memenuhi ekspektasiku. Mungkin bukan tidak enak, melainkan dengan harganya, aku expect rasa yang nendang, greget, unik gitu, harus luar biasa enak, harus worth it.

Menurutku ini lebih cocok ke acara-acara khusus, undang orang yang disegani, entertain bos atau acara kantoran, bukan when you look for indonesian food taste yg authentic gitu loh. Menurutku ya.

Aku coba gurame jimbaran, salted egg prawn, ayam lengkuas, sate sapi, overall oke enak, tapi ga spesial gitu hehe.

Restoran cakep, proper, mereka punya wastafel sendiri (cuci tangan ga harus ke rest room, ini plus point) dan seragam waiter waitress nya rapi resik gitu.
That's why I'm saying restorannya lebih cocok buat entertain atau occassion spesial lah.

Lontong kupang tuh makanan yang segmented banget menurutku, ga semua orang suka apalagi setelah mengetahui cara bikin atau mitos-mitosnya hahahaha.
Tapi aku doyan!

Kupang Bu Wito ini di pinggiran jalan.
Harganya 13ribuan seporsi.
Sate kerang juga 13ribu, kecil-kecil.

Rasa kupang nya enak, ya sejatinya kupang pada umumnya.
Ditemenin es degan sebagai pelepas dahaga.

Tempatnya kecil, makannya ganti-gantian.

Best soto in my life so far hahahahaha, wah enak banget kuahnya! Bener-bener nendang, gurih, isiannya rame.
Dan unexpected, tempatnya besar banget untuk sebuah restoran soto ya hahahaha.

Aku ga tau beneran atau ga mitos-mitos yang beredar tentang soto ini, di lidahku sih cocok ya.

Koya nya disediakan di meja, koya bawang putih dan kerupuk udang, duh legit ya.
Harganya 30ribuan, isinya bisa pilih.
Tempat makan soto lumayan proper ya, bukan style kaki lima atau tenda, but literally bangunan.

UNIK PUOL! Hahaha. Rawon didampingi krengsengan.

Bukan style rawon pada umumnya, disini menunya banyak, dan menurutku yang wajib dicoba ya yang ada krengsengan nya.
Disajikan terpisah, rasanya mirip semur dengan kuah kental. Jujur ini yang bikin spesial, kalau kuah rawon nya sendiri menurutku oke saja, ga sampai nagih.

Kalau makan di siang hari, pesan es beras kencur atau es sinom waduh suegeeeeerrrrr!
Overall recommended, dan berkesan.
Harganya masuk akal.

Ya ampun aku kesini demi cobain pentol dragon mereka yang sudah sering aku lihat di social media hahaha.
Tempatnya literally restoran, dan mereka jual berbagai menu makan berat juga. Menarik-menarik deh hahaha.

Tapi memang karena sudah incar pentol, ini yang jadi highlight buatku.
1. Pentol kocok dragon ball = sebenarnya nothing really special on the taste, tapi unik banget restoran jualan jajanan ala kaki lima versi higienis begini ahahaha. Yang menarik memang sensasi kita mix dan shake pentol dengan saus, kecap, bawang goreng, jeruk limau yang disediakan di meja. Bawang goreng nya garing wah nagih! Sesuaikan dengan selera. Enak sih! Harus dimakan selagi panas. Simple tapi nagih.

2. Super tofu = cocok untuk sharing, porsinya besar. Seperti bumbu tahu gejrot dengan elevated taste hahaha. Untuk digadoin sih menurutku, bukan sebagai lauk nasi

Selain snack dan heavy meal, yang wajib coba aneka dessert nya sih, aduh menarik semua hahaha. Banyak yang kemasan take away/delivery juga.

Must visit! Walaupun mahal hehe.

Xiao La Guo
Tempat nongkrong dan ngemil satay ala china serta mala bowl.
Menurutku perfect datang di sore menjelang malam hari, supaya kena semilir angin dan belum terlalu ramai.

Untuk harga, ya standard sate ala china ya, ga murah dan tipe yang kalau mau makan kenyang, ya kamu pesannya harus banyak dan ya ratusan ribu totalnya hahaha.

Untuk satay nya dibakar dengan bumbu khas yang rasanya gurih asin paprika nendang gitu.
Aku juga pesan salted egg pork belly for share, ini oily dan menurutku kurang gurih yang balance. Berasa telur asin doang.

Overall tempatnya lumayan.
Bir nya ga murah.
Cocok buat nongkrong dengan teman-teman sih.

Aku masih penasaran dengan mala nya hehe.

Menurutku rasa soto nya segmented, ga semua orang akan suka, karena kuahnya berlemak, heavy, pekat dan rasanya cukup berkarakter.
Tapi buat yang doyan menurutku akan doyan banget hahaha.

Aku pribadi tolerate karena doyan jeroan, tapi bukan favorite ku.

Dan ga disangka, pagi-pagi saat mereka baru buka saja ramai lho hahaha, wow orang surabaya sarapan sebelum kerja nya berat ya.

Bapak yang jual juga agak kurang ramah.

Lupa persis, seingatku harganya 40ribuan.

Menurutku ke tempat makan kayak gini susah untuk ga kalap sih hahaha, ga lapar pun tau-tau bisa pesan banyak.

Rumah makan ala sunda gini memang cocoknya buat makan ramai-ramai, pilih ini itu makan sambil ngobrol.
Bukan cuma jual nasi dan lauk-lauknya, mereka juga punya aneka jajanan yang sering ditawarkan sembari nunggu waiting list, seperti tahu gejrot dan lain-lain.

Lauk-lauknya ada yang perlu digoreng lagi (seperti ayam, pepes, sate-satean), ada juga yang siap saji seperti lauk rumahan (tumis jamur, tumis tauge, cumi balakutak, mustofa kentang) dan lain-lain. Untuk nasi mereka punya nasi putih dan nasi merah ya. Sambal juga harus pesan.

Lauk disini banyak banget sih hahahaha.

Menurutku harganya ga murah, dan menurutku restoran sunda seperti ini seharusnya sambalnya gratis sih, karena lauknya juga sudah mahal hahahaha. Udah mah bayar, sedikit pula porsi sambalnya, ga puas.

Rasa lauknya rata-rata enak sih, susah salah. Tergantung sukanya apa.
Seperti nama resto dan slogan nya, penyajiannya tidak dengan piring melainkan dengan daun, konsep yang unik.
Worth to visit kalau ke bandung.