Letaknya di Jalan Surya Kencana, tepatny di sekitaran Gang Aut, gak jauh dari Laksa Gang Aut Mang Wahyu, ada di pinggir jalan utama jadi cukup strategis dan mudah dicari, asal jangan kelewatan karena di sini satu jalur, jadi kalau kelewat musti puter baliknya jauh atau parkir agak jauhan trus ditemouh dengan jalan kaki.
Berawal dari kaki lima di tahun 70-an lalu akhirnya bisa kontrak tempat seperti ruko, jadi lebih luas, bersih dan rapi. Pak Yusufnya yang membuat sotonya sendiri dengan racikan khas, lalu anak2nya yang dipekerjakan. Jadi di tempat ini ga ada pelayan bayaran, semuanya keluarga satu darah yang kerja di tempat ini, dan jangan heran kalau yang jual bertato dan cukup sangar penampilannya, haha tapi baik semua. Saya banyak ngobrol dengan salah satu anak Pak Yusuf, namanya Bang Heru, beliau yang menceritakan banyak tentang tempat ini dari dulu sempat gulung tikar hingga sekarang banyak sekali peminatnya. Saya juga melihat pengunjungnya ga pernah sepi, pergi satu datang dua, begitu seterusnya. Ibu Yusuf juga melayani di tempat ini, sangat ramah dan baik dengan semua customer.
Walaupun legendaris, bukan seperti soto biasa, baru tahu kalau soto kuning khas Bogor itu isinya daging dan jeroan, dan yang pasti harganya bukan harga seperti soto biasa. Seporsi soto, nasi putih, dan teh tawar diharga 35k, semua sama entah daging apa yang dipilih untuk isinya. Untuk daging dan lidah berisi 2 potong, untuk jeroan lain seperti kikil, babat, iso, limpa, paru, otak, kaki, berisi 3 potong, intinya satu potong daging/lidah seharga 15k, dan selain itu 10k/pcs.
Saya order otak dan paru, entah yang double parunya atau otaknya, isinya cukup banyak karena dipotong2 tapi tidak tidak terlalu kecil potongannya bahkan cenderung besar. Kuah kuningnya yang khas, bersantan tapi ga bikin eneg malah seger banget. Nasi putihnya yang pulen dan diberi brambang goreng di atasnya menambah citarasa. Sebagai pendamping disediakan acar timun, perkedel, emping mlinjo, emping jengkol, dan krupuk. Saya juga mencoba kripik jengkol (5k) bikinan Bu Yusuf, jengkol yang dipipihkan sampai lebar, dijemur lalu digoreng, rasanya seperti emping mlinjo hanya saja lebih tipis dan sedikit pahit, tapi enak, satu kudapan kuliner baru nih. Enak dicampurin di kuah sotonya dimakan bareng sama nasi.
Jangan salah tempat, di dekat tempat ini juga banyak penjual soto kuning, bahkan ada yang bernama Soto Kuning Pak Yusup, hampir mirip namanya tapi mereka competitor, customer suka terbalik balik.
Tempat ini rekomendasi juga dari saya, yang belum pernah nyobain soto kuningnya bogor, biar ga kecewa mending langsung cobain di tempat yang legendaris yang sudah dipercaya banyak orang dengan dibuktikan banyaknya customer yang datang silih berganti. Pembayaran dengan cash dan tidak ada pajak.
Selamat pergi kuliner soto kuning di Bogor! :)
Thank you,
Tia