N.A.

Coffee Shop ini jelas bukan coffee kekinian dengan interior dan eksterior yang insta-worthy, ataupun dengan sofa nyaman dan WIFI kencang untuk berlama-lama. Tempat nya sangat biasa, apalagi di bagian indoornya yang agak sedikit pengap. Yang saya suka adalah bagian outdoor dengan bangku kayu di bawah pohonnya yang lumayan cozy, agak panas memang namun sekali-kali ada angin sepoi berhembus.

- Iced Cafe Latte
Menikmati Iced Caffe Latte di saat cuaca tengah panas- panasnya memang OK banget, what a refreshment. Latte yang saya pesan memiliki komposisi yang seimbang antara espresso, susu, dan es nya. Citarasa kopi nya lebih cendrung ke pahit ketimbang asam, masih sangat bisa saya nikmati, apalagi kadar manisnya masih berada di batas toleransi saya.     

Tenant ini menyatu dengan Crooze Coffee. Tempat nya sangat biasa, tidak ada yang spesial sih menurut saya. If you’re looking for cozy place, this is definitely not yours, but it’s okay for a quick lunch. Untungnya, makanan-makanan dari tenant ini tersedia di applikasi delivery makanan

Food:
Makanan berat di tempat ini pada dasarnya bisa di custom sesuai keinginan, baik pilihan carbonya, protein, maupun sausnya. Menurut saya pilihan nya lumayan banyak dan dengan harga yang sangat affordable. Yang paling saya apresiasi adalah hampir semua porsi makanan di tempat ini disajikan dalam porsi yang cukup besar, dijamin kenyang deh.

Saya mencoba beberapa menu yang frequently ordered:
- Nasi Goreng Cikur : if you’re missing home, you better order this menu. Nasi gorengnya kayak nasi goreng rumahan, sederhana tapi ngangenin!
- Smoked Beef Spaghetti with Creamy Sauce : Smoked beef nya renyah, well seasoned. Saus nya creamy banget, tapi rasanya kurang salty, omletnya lembut, dan unfortunately pasta nya agak overcooked. Since I’m a big fans of rich-seasoned food, this is probably not my thing.
- Ayam Goreng Sambal Matah: Seriusan ini enak banget, ayamnya empuk dan renyah, bumbu ungkepan ayamnya juga merasap, rich of seasoning. Sambal matanya sangat segar dan pedasnya menantang. I’m definitely in love with this menu, totally want to come back for this!
- Chicken Katsu Curry Rice: Katsu nya sebenarnya agak bisa aja, tapi kuah curry nya juara, rasa nya kompleks dan rempahnya kuat dan wangi banget.
- Chicken Yakiniku with Rice: Ayam Yakiniku nya agak keasinan sih, luckily sayurnya seger
- Beef Spaghetti with Oyster Sauce: A little bit uncommon for me. But I love mushrooms on it!

Ice Cream Parlor ini berada tepat di sebelah Brownies Amanda Dago. Tempat nya lumayan luas hanya saja bagian outdoor nya masih underconstruction. Interiornya didominasi oleh warna-warna pastel seperti ice cream store kebanyakan. Sebenarnya tempatnya cukup nyaman untuk nongkrong berlama-lama, hanya saja pencahayaannya agak kurang terang untuk kegiatan produktif.

- Ice Cream (24K/ 3Scoops)
Di antara varian rasa es krim yang tersedia, pilihan saya langsung tertuju kepada rasa Extra Joss yang belum pernah saya temui di Ice Cream Parlor lain sebelumnya. Selain itu saya juga mencoba rasa Strawberry serta rasa Yakult. Preferensi saya jatuh kepada rasa Yakult karena memiliki tekstur dan rasa yang paling homogen dibandingkan yang lain, walaupun memang teksturnya tidak selembut ekspektasi saya, masih ada bongkahan-bongkahan es yang belum tercampur merata. Saya menaruh ekspektasi besar terhadap rasa extra joss nya, yang ternyata agak failed, rasa asam kepahitan nya sangat tidak bisa saya nikmati.

Sesuai dengan jargon kafe nya yaitu Coffee and Culture, kafe ini memang menyatukan antara coffee shop dengan pop culture berupa distro. Tempatnya terdiri atas bagian indoor dan bagian outdoor yang sayangnya harus bubar ketika hujan turun. Kafe ini jelas bukan coffee shop dengan tempat yang sangat luas, namun seat arrangements yang cukup rapi membuat ruangan nya terasa sangat spacey. Saya paling suka penggunaan atap transparan yang mampu memaksimalkan cahaya alami sehingga ruangan terasa terang tanpa harus mengonsumsi banyak energi.

- Cappuccino (28K)
Cappuccino di tempat ini mungkin bukan cappuccino paling enak yang pernah saya coba, tapi overall masih sangat OK. Citarasa kopi nya lebih cendrung menonjolkan rasa pahit ketimbang rasa asam. Personally, saya jauh lebih suka espresso dengan rasa asam yang lebih kuat dibandingkan rasa pahit nya. Untungnya, komposisi antara espresso, susu, dan milk foamnya lumayan balance. Latte art nya pretty aesthetic, tapi akan lebih baik jika golden ring crema nya terbentuk berkat teknik pouring yang lebih baik

Di Bandung sepertinya masih agak susah untuk menemukan restoran yang menjual makanan vegan, satu-satu nya yang saya tau adalah Restoran ini. Restoran ini posisi nya berada tidak jauh dari perempatan Pajajaran- Pasir Kaliki, tepat di sebelah nya Richeese Factory. Tempatnya lumayan luas, didominasi oleh warna hijau dan putih, dengan interior khas restoran keluarga.

Saya sangat mengapresiasi konsep restoran sehat yang diterapkan oleh restoran ini. Alangkah lebih baiknya kalau restoran ini juga mengusung konsep restoran ramah lingkungan dan ramah energi. Tbh, It’s so sad to see them wasting so much energy for unimportant thing.

- Nasi Sayur
Jika biasanya makanan sehat memiliki harga yang relatif lebih mahal, restoran ini malah menawarkan harga yang sangat murah. Bayangkan saya, paket nasi + empat jenis sayur hanya dipatok seharga dua belas ribu saja, bahkan jauh lebih murah dibandingkan warteg di dekat kosan saya. Sayur nya sih segar-segar, hanya saja pasti akan jauh lebih nikmat kalau serving nya dalam kondisi yang masih hangat.

Tersedia juga aneka ‘lauk sintesis’ dari bahan sayur-sayuran. Lauk sintesis ini memiliki citarasa serta look yang mirip dengan aslinya. Saya sempat mencoba ‘rendang sapi’, ‘sate ayam’, dan ‘tempura’. Rendangnya menurut saya agak failed, baik darisegi rasa maupun look, sepertinya rendang memang tidak cocok dijadikan makanan sehat. Sate dan tempura nya menurut saya sangat outstanding, dari tekstur alami ayamnya sangat berhasil dihadirkan, begitupun dengan tekstur udang di tempura nya. Seasoning dari sate nya juga sangat pas.

Coffee Toffee sepertinya memang jago dalam menghadirkan coffee shop yang benar-benar nyaman, sangat betah untuk berlama-lama di tempat ini, baik untuk kegiatan yang serius maupun hanya untuk kegiatan santai seperti ngobrol bersama kolega. Tempat nya luas, parkirannya lumayan OK, dan yang paling penting jam buka nya sangat panjang. Sayangnya, tempat nya yang nyaman tidak ditunjungkan oleh kualitas F&B yang semestinya, saya seringkali kecewa oleh kualitas F&B Coffee Toffee yang seringkali terkesan ngasal

- Javanese Fried Rice (27.5K)
Dari penampilan awal saja, saya sudah feeling kalau menu ini tidak akan sesuai apa yang saya inginkan, porsinya sih lumayan besar hanya saja nasi goreng nya benar-benar kering-sekeringnya, nasinya tergolong keras dan tidak enjoyable. Belum lagi nasi gorengnya tasteless dan dihidangkan dalam kondisi yang tidak lagi hangat.

- Hot Matcha Latte (22.5K)
Hot Matcha Latte juga sangat biasa. Matcha nya tidak begitu kuat, agak watery, dan sedikit kemanisan sih untuk lidah saya yang memang lebih suka matcha yang sedikit pahit.